Mengenal Restless Legs Syndrome (RLS) pada Bumil
Saat hamil, calon bunda biasanya mengalami masalah sulit tidur. Penyebab sulit tidur pada bumil beragam. Bisa karena tidak menemukan posisi tidur yang pas, sulit bernapas, atau karena kaki tidak nyaman. Nah, jika Anda tidak dapat memejamkan mata karena problema kaki, misalnya kaki tiba-tiba kaku, kesemutan, atau merasakan sensasi seperti terbakar, Anda kemungkinan menderita restless legs syndrome (RLS) atau sindroma tungkai gelisah.
Tapi tenang, Bunda, Anda tidak sendirian, kok. Sebuah penelitian terhadap 600 wanita hamil menunjukkan, lebih dari 16% ibu hamil (bumil) terkena RLS. Apa itu RLS? Bagaimana tanda-tandanya? Begini, Bunda, RLS biasanya muncul ketika bumil sedang beristirahat, terutama tepat sebelum bumil tertidur. Bahkan terkadang RLS datang saat Anda sedang duduk dalam waktu yang cukup lama, seperti di bioskop atau saat sedang bepergian dengan mobil.
Kebanyakan bumil merasakan tanda-tanda RLS pada kaki bagian bawah, namun ada pula yang merasakannya di telapak kaki, paha, lengan, atau tangan. Menggerak-gerakkan tungkai dapat sedikit melegakan, namun sensasi sakit, nyeri, panas, dan tidak nyaman dapat tiba-tiba muncul dan tak terkendali saat Anda berhenti bergerak. Dapat dibayangkan, betapa sangat tidak nyamannya kondisi seperti ini, terlebih ketika Anda sedang ingin tidur. Dan jika RLS terus menerus hadir sepanjang malam Anda, setiap hari pula, tentu Anda akan sangat kelelahan dan menderita dibuatnya. Duh, jangan sampai, ya?
Kabar baiknya, RLS pada bumil ini terjadi hanya sementara, Bunda. Gangguan tidur ini biasanya mencapai puncaknya ketika usia kandungan Anda 7 atau 8 bulan dan pada akhirnya hilang sama sekali pada saat Anda melahirkan atau setidaknya satu bulan usai persalinan.
Apa sebenarnya penyebab RLS? Pemicu pastinya belum teridentifikasi, namun riset masih terus berjalan. Selain pada bumil, RLS sebenarnya bisa terjadi pada pria dewasa, anak-anak, atau wanita yang tidak hamil sekalipun. Bagi wanita yang sebelum hamil sudah mengalami RLS, biasanya kondisi RLS mereka memburuk selama mengandung.
Tidak seorang pun tahu mengapa wanita yang tidak pernah mengalami RLS bisa terkena selama kehamilan, namun sejumlah teori menyebutkan, RLS pada bumil adalah akibat defisiensi zat besi, folat, perubahan hormon (terutama meningkatnya hormon estrogen), dan perubahan sirkulasi darah.
Bagaimana menangani RLS --karena hal ini sangat membuat tidak nyaman bumil? Adakah hal-hal yang dapat menghilangkan atau minimal mengurangi sindroma tungkai gelisah ini? Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba.
- Hindari penggunaan obat yang biasa digunakan untuk merawat penderita RLS pada saat hamil.
- Hindari quinine (ditemukan pada air tonik) yang biasa dipakai untuk meredakan gejala RLS sebelum Anda berkonsultasi dengan dokter Anda. Sebab, keamanan penggunaan quinine selama kehamilan belum bisa dipastikan.
- Kurangi kafein dan kalau perlu tidak mengonsumsinya sama sekali pada saat hamil dan mengalami RLS. Bahkan sedikit kafein saja dapat membuat gejala RLS bertambah buruk. Jika RLS sudah sangat mengganggu, coba pangkas kafein sepenuhnya dari daftar makanan dan minuman Anda.
- Jangan konsumsi sembarang obat, meski obat yang memiliki efek kantuk sekalipun karena sebenarnya obat-obatan tersebut justru akan memperparah gejala RLS Anda dan Anda akan semakin sulit untuk tidur.
- Sebaiknya tidak terlalu lama rebahan sambil membaca atau menonton televisi menjelang tidur karena semakin lama Anda rebahan dengan mata terbuka, Anda semakin membuka peluang RLS untuk mengganggu Anda. Naiklah ke tempat tidur ketika Anda merasa sudah sangat mengantuk atau siap tidur.
- Mintalah suplemen zat besi, magnesium, vitamin B12, atau volat kepada dokter atau bidan Anda.
- Banyak bumil merasa kaki lebih ringan dan nyaman dengan pijatan. Anda bisa meminta pasangan untuk memijat atau menggosok-gosok kaki Anda hingga Anda terlelap.
- Cobalah berolahraga atau memperkuat otot. Olahraga rutin dapat membantu bumil menghadapi RLS. Tidak perlu olahraga yang berat-berat, kok, Bun. Sekadar berjalan-jalan atau lari-lari kecil saja sudah cukup membantu. Bisa pula dengan olahraga memperkuat otot di area yang kerap diserang RLS. Misalnya jika RLS biasanya terjadi di daerah panggul, maka Anda bisa memperkuat otot-otot pada area tersebut dengan cara mengerutkan dan menahan otot-otot selama 10 detik, kemudian lakukan relaksasi. Ulangi empat hingga lima kali. Jangan lupa bernapas saat melakukannya, ya?
- Melakukan peregangan otot-otot dan yoga setiap malam sebelum tidur, sekitar 5-10 menit.
- Belajar teknik relaksasi. Buat agar pikiran tenang dan jauhkan ketakutan Anda terhadap RLS. Pikirkan hal-hal yang menenangkan dan damai. Teknik relaksasi bisa dimulai dengan melenturkan tumit sehebat mungkin sementara Anda menarik napas. Tahan selama lima hingga sepuluh detik, kemudian rileks seiring Anda menghembuskan napas. Lakukan hal yang sama pelan-pelan pada seluruh tubuh Anda, dari tumit, terus ke atas, hingga wajah. Pastikan tidak ada bagian yang tertinggal. Setelah melakukan rutinitas pelenturan ini, pejamkan mata dan hitung mundur dari sepuluh. Katakan pada diri sendiri pada setiap hitungan, bahwa Anda siap tidur dan tubuh makin rileks, rileks, dan terus rileks. Ulangi sebanyak yang Anda butuhkan. Dengan latihan teratur, Anda bisa melawan RLS.
- Mandi air hangat sambil menggosok-gosok kaki dapat membantu meredakan gejala RLS. Bisa pula hanya menggosok-gosokkan kaki dengan air hangat dan sabun. Jika Anda tidak ingin mandi air hangat, Anda bisa mandi air dingin sehingga tubuh terasa segar dan siap tidur.
- Jika Anda suka berenang, Anda bisa makin giat melakukannya ketika hamil. Berenang dapat membuat tubuh segar dan otot-otot rileks sehingga mengurangi potensi gangguan RLS.
- Perbanyak konsumsi pisang, khususnya menjelang tidur. Pisang adalah sumber kalium yang sempurna, yang sangat baik untuk meregangkan otot-otot Anda.
- Dan yang tak kalah pentingnya, Bunda, usahakan ketika sedang duduk atau rebahan posisi kaki lebih tinggi dari posisi tubuh Anda.
(Dini)