Ibupedia

Pentingnya Menghitung Gerakan janin dalam Kandungan

Pentingnya Menghitung Gerakan janin dalam Kandungan
Pentingnya Menghitung Gerakan janin dalam Kandungan

Kapan Ibu mulai bisa merasakan gerakan janin dalam kandungan?

Biasanya Ibu baru mulai merasakan gerakan janin saat usia kandungan di antara 16 sampai 22 minggu. Meski begitu, ada juga Ibu hamil yang sudah mulai merasakan gerakan janin saat kandungan baru berumur 7 atau 8 minggu. Apabila Ibu sudah pernah hamil sebelumnya, biasanya Ibu akan jauh lebih cepat dan 'peka' dalam mengamati gerakan janin di perut. Sebab, Ibu sudah terlatih untuk membedakan mana tendangan anak dengan suara gerungan perut yang diakibatkan oleh gas.

Berbeda dengan Ibu yang baru pertama kali hamil. Mereka agak susah membedakan gerakan janin dengan suara gas di dalam perut. Selain itu, Ibu dengan tubuh yang cenderung kurus juga akan lebih cepat mengenali tendangan janin. Sementara itu, Ibu dengan berat badan yang berlebih akan lebih sukar mendeteksi gerakan janin dalam kandungan.

Apa yang akan airasakan saat janin bergerak di kandungan?

Sebagian Ibu hamil mendeskripsikan gerakan janin sebagai suatu sensasi unik, yakni seperti ledakan kecil, atau seperti ikan yang berenang dalam perut, atau ada juga yang mendeskripsikannya seperti kupu-kupu yang sedang terbang mengitari rahim. Awalnya, Ibu mungkin akan susah membedakan antara gas di perut, rasa lapar yang melilit, dan gerakan janin yang sebenarnya. Namun, seiring dengan berkembangnya kehamilan, Ibu akan cepat mengenali tanda-tanda gerakan janin, bahkan saat Ibu sedang berbaring atau duduk.

Seberapa sering biasanya ibu hamil merasakan gerakan janin?

Awalnya, Ibu akan merasakan gerakan janin sedikit saja. Tapi bisa juga, Ibu akan merasakan banyak gerakan janin dalam satu hari, namun di hari berikutnya frekuensi gerakan janin jadi berkurang. Jika usia kandungan Ibumasih sangat muda, maka jangan panik dulu ya saat frekuensi gerakan janin berkurang. Terkadang ini disebabkan karena gerakan bayi masih terlalu lemah (karena fisiknya masih belum kuat), sehingga tak jarang Ibu hamil tak merasakan apapun meski anaknya sering bergerak.

Nah, baru di trimester kedua Ibu akan mulai sering merasakan tendangan karena janin telah tumbuh lebih kuat. Namun, jangan panik jika Ibu masih belum sering merasakan gerakan janin di trimester ini. Setiap janin memiliki pola pergerakan sendiri-sendiri yang tidak bisa disamakan dengan bayi lainnya. Oleh karena itu, selama frekuensi gerakan janin tidak menurun jauh, maka kemungkinan besar ia dalam kondisi yang baik-baik saja.

Haruskah ibu hamil menghitung gerakan janin dalam kandungan?

Yup! Begitu Ibu merasakan si kecil makin aktif, maka mulailah memperhatikan dan menghitung gerakan janin. Tulis semua dalam buku khusus yang nantinya dapat Ibu tunjukkan saat berkonsultasi dengan dokter kandungan. Kalau terjadi penurunan frekuensi gerakan janin, maka dokter akan segera mencari akar masalahnya. Bersiaplah untuk menjalani tes nonstress, biophysical profile, atau pengecekan menggunakan ultrasound untuk mengukur kadar cairan ketuban Ibu saat kondisi ini terjadi.

Begitu memasuki trimester ketiga, dokter kandungan akan mulai menyarankan Ibu untuk mulai menghitung gerakan janin setiap harinya. Ada banyak cara menghitung gerakan janin yang dapat Ibu lakukan.

Umumnya para Ibu hamil akan diminta menghitung gerakan janin pada saat si kecil sedang aktif-aktifnya bergerak di dalam perut. Cobalah duduk atau berbaring miring dalam ruangan yang tenang. Kemudian, hitunglah seberapa lama waktu yang dibutuhkan bayi untuk bergerak (memukul, menendang, bergeser-geser) selama 2 jam. Kalau gerakan anak tidak sampai 10 kali dalam 2 jam, segeralah hubungi bidan atau dokter kandungan!

Sebenarnya apa yang dilakukan janin saat ia bergerak?

"Hal pertama yang mungkin dilakukan janin adalah menggerakkan tubuhnya, seperti melakukan peregangan atau mencoba untuk merentangkan tangan dan kakinya," ujar Dokter Keller yang merupakan asisten profesor dari department of obstetrics and gynecology Universitas George Washington di Washington, D.C.

Selain gerakan tubuh janin, Ibu akan mulai merasakan janin 'cegukan' di dalam perut saat usia kandungan mencapai 11 minggu. Hal tersebut terjadi seiring berkembangnya sistem saraf janin.

Namun, Ibu mungkin akan kesulitan mengenali ritme 'cegukan' yang terasa seperti sentakan berulang-ulang pada perut. Ritmenya akan mulai terasa seiring usia kandungan yang semakin bertambah. Beberapa Ibu mungkin akan merasakan gerakan-gerakan kuat, seperti ketika bayi sedang mengubah posisi. Jika Ibu sudah mulai merasakan adanya nyeri pada tulang rusuk yang muncul dan hilang secara tiba-tiba, maka kemungkinan janin sedang berada dalam posisi sungsang dengan kepala menempel ke tulang rusuk Ibu. Gerakan kuat lainnya yang bisa si kecil lakukan adalah berputar 180 derajat demi persiapan menjelang persalinan.

Apakah terasa sakit saat janin bergerak dalam perut?

Bisa jadi. Bagi sebagian Ibu mungkin merasa kalau gerakan janin hanya menyebabkan sensasi aneh di perut, tapi ada juga Ibu hamil yang mengeluh sakit bayinya menendang-nendang dari dalam perut. dr. Keller menganggap wajar saja apabila gerakan janin membuat Ibunya kesakitan, terlebih kalau tangan atau kaki si kecil ditinju-tinjukan ke arah tulang rusuk.

Rasa sakit tersebut bervariasi, kadang terasa sakit sekali atau ada juga yang menyebabkan mati rasa. Menurut penjelasan dr. Keller, cukup sulit untuk menentukan apakah ketidaknyamanan yang Bunda alami disebabkan karena gerakan janin atau karena kondisi kesehatan lainnya, seperti emboli paru atau solusio plasenta. Oleh karena itu, apabila Ibu mengalami nyeri yang berlarut-larut dan semakin tidak tertahankan, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih jauh.

Kapan sebaiknya menghubungi dokter?

Kebanyakan janin memiliki pola pergerakan tertentu yang dapat diprediksi oleh Ibu. Ada bayi yang lebih aktif bergerak di pagi hari, ada juga yang lebih lincah saat menjelang malam. Nah, di saat inilah Ibu dituntut untuk lebih peka dan jeli dalam mengenali gerakan janin. Kalau gerakan janin tidak seperti biasanya, Ibu bisa pergi ke ruangan yang tenang untuk berbaring miring sambil meletakkan tangan di perut. Lalu, berkonsentrasilah untuk merasakan apa yang terjadi di dalam perut Ibu.

Kalau si kecil bergerak beberapa kali dalam setengah jam, maka si kecil berada dalam kondisi yang baik-baik saja. Namun, perlu dicatat bahwa gerakan janin biasanya akan melambat menjelang akhir kehamilan, seiring dengan membesarnya tubuh si kecil dan sempitnya ruang gerak di dalam rahim.

Apa yang menyebabkan gerakan janin melambat?

"Ketika Bayi di dalam perut semakin jarang bergerak, maka itu adalah tanda bahwa plasenta tidak mengalirkan oksigen dan nutrisi kepada janin dengan optimal," kata dr. Keller. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan bayi yang kurang baik atau karena bayi mati dalam kandungan. Itulah alasannya mengapa Ibu harus jeli mencatat perkembangan serta menghitung gerakan janin sehingga dapat mengambil langkah-langkah penanganan sesegera mungkin apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

(Yusrina)

Follow Ibupedia Instagram