Polusi Udara, Bisa Sebabkan ISPA Pada Ibu Hamil Yang Mengganggu Kesehatan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bisa menyerang siapa saja, termasuk Ibu hamil. Menurut Prof. DR. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K), Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), dua kelompok yang paling rentan terpapar ISPA adalah anak-anak dan Ibu hamil.
ISPA pada Ibu hamil bisa memengaruhi sistem pernapasan bagian atas, yang dimulai dari hidung dan berakhir di tenggorokan. Tapi bisa jadi, hanya memengaruhi sistem pernapasan bagian bawah, yaitu tenggorokan hingga paru-paru.
Pada dasarnya, ISPA pada Ibu hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain paparan virus, bakteri, maupun penurunan sistem imun. Artinya, polusi udara bukan satu-satunya penyebab Ibu hamil ISPA.
Namun demikian, penyakit ini tetap harus diwaspadai karena bisa membahayakan keselamatan Ibu dan janin dalam kandungan. Lantas, bagaimana cara mengatasi ISPA pada Ibu hamil? Apakah Ibu hamil ISPA berisiko mengalami keguguran? Adakah langkah pencegahan yang bisa dilakukan? Yuk kita bahas bersama!
Penyebab ISPA pada Ibu hamil
Dikutip dari US National Library of Medicine, sistem pernapasan mengalami beberapa adaptasi selama kehamilan berlangsung. Mulai dari peningkatan volume tidal (jumlah udara yang masuk dan keluar dari paru-paru selama proses pernapasan berlangsung), hingga 50% dibandingkan dengan wanita tidak hamil, peningkatan serapan oksigen ke dalam tubuh, serta peningkatan volume darah. Kondisi inilah yang menyebabkan Ibu hamil rentan mengalami ISPA.
Lebih lanjut, ISPA pada Ibu hamil juga bisa terjadi akibat paparan virus dan bakteri. Melansir laman Healthline, beberapa virus seperti Rhinovirus, Adenovirus, Enterovirus, Parainfluenza Virus, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV) bisa menyebabkan Ibu hamil ISPA.
Selain itu, infeksi bakteri Streptococcus juga bisa menjadi penyebab ISPA pada Ibu hamil. Berbagai virus dan bakteri tersebut dapat dengan mudah tersebar melalui lingkungan yang kotor, terutama yang memiliki tingkat polusi udara buruk.
Gejala ISPA yang perlu diwaspadai
ISPA pada Ibu hamil awalnya mungkin tampak seperti batuk atau pilek, namun pada penderita ISPA kondisi tersebut biasanya bertahan lebih dari satu minggu. Gejala ISPA lain yang perlu diwaspadai, yaitu demam, sakit tenggorokan, bersin-bersin, sakit kepala, hidung tersumbat, gangguan pencernaan, serta kondisi fisik yang lebih mudah lelah.
Gejala ISPA umumnya muncul tiga hari setelah terjadi paparan. Ibu hamil ISPA mungkin tidak langsung menyadari kondisinya. Untuk itu, segera kunjungi dokter jika gejala-gejala ISPA bertahan lebih dari satu minggu. Dengan begitu, Ibu bisa mendapat pemeriksaan dan pengobatan dengan tepat.
Mengatasi ISPA selama kehamilan
ISPA pada Ibu hamil jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat, dapat memengaruhi kondisi kesehatan janin dalam kandungan. Namun demikian, Ibu tidak perlu merasa panik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ISPA selama kehamilan, antara lain:
1. Posisikan kepala lebih tinggi saat tidur
Ibu hamil ISPA biasanya merasakan sesak napas saat tidur, akibat naiknya lendir ke tenggorokan. Untuk mengatasi kondisi tersebut, cobalah untuk tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi daripada badan.
Ibu bisa menggunakan beberapa bantal untuk menopang kepala saat tidur. Posisi ini, dapat mencegah naiknya lendir kembali ke tenggorokan sehingga menyumbat saluran pernapasan.
2. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh bisa terjadi pada penderita ISPA. Padahal kondisi ini justru akan memperburuk keadaan, karena bisa memicu masalah kesehatan lainnya, seperti kram otot maupun persalinan prematur. Jadi, pastikan Ibu tetap minum cukup air putih
3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Salah satu cara mengatasi ISPA pada Ibu hamil yaitu dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah segar yang kaya vitamin. Tujuannya adalah, agar sistem kekebalan tubuh dapat segera pulih, sehingga Ibu bisa melawan serangan virus atau bakteri penyebab ISPA. Jangan lupa, cuci sayur dan buah sebelum dikonsumsi sehingga terjamin kebersihannya.
4. Pastikan untuk tidur 8 jam sehari
Ibu hamil perlu tidur selama 8 jam sehari untuk bisa pulih dari ISPA. Saat tubuh beristirahat dengan baik, maka sistem imun dapat melawan infeksi virus maupun kuman lebih optimal. Di siang hari, Ibu hamil bisa meluangkan waktu untuk tidur selama 1-2 jam. Sementara di malam hari, waktu tidur bisa lebih panjang.
Cara mencegah penyakit ISPA
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati, tentunya Ibu ingin mencegah penularan atau paparan penyakit ISPA ini, bukan? Tenang saja, pencegahannya bisa Ibu lakukan dengan cukup mudah:
- Menggunakan masker kesehatan saat beraktivitas di luar ruangan
- Rutin mencuci tangan dengan sabun
- Konsumsi makanan bergizi
- Hindari kerumunan/keramaian
- Jangan berbagi makanan atau peralatan makan dengan orang asing
- Pastikan sirkulasi udara di dalam rumah berfungsi optimal
- Istirahat dengan cukup.
Nah, setelah memahami bahwa polusi udara bisa menyebabkan ISPA pada Ibu hamil, sebaiknya mulai sekarang kurangi aktivitas di luar ruangan. Jika tidak terlalu penting, sebaiknya Ibu hamil tetap di rumah saja.
Hal ini wajib diperhatikan, karena penularan ISPA bisa terjadi melalui perantara udara maupun kontak fisik dengan penderita. Semoga Ibu selalu sehat selama menjalani masa kehamilan ini, ya!
Editor: Aprilia