Punya Riwayat Keguguran, Perlukah Konsumsi Obat Penguat Kandungan?
Hamil kembali setelah pernah keguguran, tentu saja merupakan hal yang menggembirakan bagi tiap Ibu. Apalagi jika kehamilan kali ini sangat dinanti.
Segala macam cara rela Ibu lakukan agar calon bayi dalam kandungan tetap sehat dan kuat hingga waktunya melahirkan nanti. Selain mempersiapkan asupan gizi seimbang setiap hari, Ibu mungkin juga perlu konsumsi beberapa vitamin dan obat penguat kandungan yang diresepkan oleh dokter.
Obat penguat kandungan sendiri diberikan dengan maksud untuk mencegah keguguran berulang serta beragam komplikasi kehamilan lainnya. Apalagi kedua masalah tersebut sangat rentan terjadi di awal kehamilan alias trimester pertama.
Terlebih jika di awal kehamilan Ibu mengalami flek atau bercak darah lain yang dikhawatirkan dapat memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Lalu apa saja sih fungsi lain dari obat penguat kandungan tersebut?
Kondisi apa saja yang membuat Bumil perlu mengonsumsi obat penguat kandungan? Yuk simak selengkapnya dalam penjelasan berikut ini.
Konsumsi obat penguat kandungan, amankah?
Di awal kehamilan beberapa dokter tentu akan memberikan aneka vitamin dan obat-obatan meliputi vitamin K, D, asam folat dan juga obat penguat kandungan. Biasanya obat penguat kandungan ini cenderung diberikan pada Ibu yang berisiko mengalami keguguran atau ada gejala lain dikhawatirkan dapat mengakibatkan keguguran.
Lalu amankah konsumsi obat penguat kandungan untuk Ibu hamil? Jawabannya tentu aman ya Bu. Sebab, melansir National Library of Medicine obat penguat kandungan biasanya hanya mengandung zat aktif progesterone, di mana progesterone merupakan hormon alami yang terdapat di dalam tubuh manusia.
Pada Ibu yang rentan mengalami keguguran, biasanya memiliki kadar progesterone yang cukup sedikit. Sehingga fungsi obat penguat kandungan adalah memperbanyak produksi hormon progesterone agar tubuh Ibu bisa mempertahankan kehamilan.
Hormon progesteron juga berfungsi untuk mempersiapkan lapisan rahim paling dalam agar janin dapat menempel di dalam rahim dengan lebih kuat. Sehingga kemungkinan janin bertahan hingga waktunya lahir menjadi lebih besar.
Kondisi yang membuat Bumil perlu obat penguat kandungan
Menurut penelitian dari Harvard Health Publishing keguguran adalah masalah yang paling umum terjadi pada wanita di trimester pertama kehamilan. Bahkan menurut penelitian sebanyak 40% wanita di usia 40 tahun lebih rentan mengalami keguguran di bandingkan wanita di bawah umur 40 tahun.
Penyebab keguguran pun beragam mulai dari kondisi rahim yang lemah, adanya masalah pada janin hingga adanya suatu infeksi tertentu yang terjadi pada rahim. Umumnya keguguran bukanlah suatu hal yang bisa diprediksi sejak awal hamil, namun bisa dicegah dengan cara konsumsi obat penguat kandungan.
Keguguran juga banyak terjadi di kehamilan trimester pertama yang masih tergolong usia rentan bagi janin dan Ibu hamil. Kondisi kesehatan Ibu sangat memengaruhi kemungkinan besar Ibu mengalami keguguran berulang.
Terlebih jika Ibu pernah mengalami keguguran di kehamilan pertama. Biasanya dokter akan langsung memberikan obat penguat kandungan untuk mencegah keguguran berulang pada kehamilan yang sedang berjalan.
Namun dokter mungkin juga akan memberikan obat penguat kandungan pada Ibu di kehamilan pertama demi mencegah hal yang tidak diinginkan. Selain itu dokter juga akan memberikan obat penguat kandungan pada Ibu dengan kondisi berikut:
- Ibu yang pernah keguguran berulang
- Ibu yang pernah melahirkan bayi prematur dan belum cukup bulan
- Ibu yang hamil bayi kembar
- Ibu hamil dengan jarak kelahiran kurang dari 12 bulan
- Ibu dengan masalah kesehatan tertentu; PCOS, kandungan lemah, gangguan hormon tiroid dan lain sebagainya
- Gangguan pada plasenta; plasenta previa
Jenis-jenis obat penguat kandungan
1. Progesterone
Progesterone merupakan jenis obat penguat kandungan yang paling umum diberikan pada Ibu hamil. Melansir Very Well Family menurut penelitian tahun 2012 dari American Society for Reproductive Medicine obat penguat kandungan progesterone mungkin berguna bagi Ibu yang mengalami keguguran berulang sebanyak 2-3 kali.
Dengan catatan keguguran berulang tersebut tidak diketahui apa penyebabnya dan bukan dari faktor kesehatan Ibu. Obat penguat kandungan progesterone sedikit banyak dapat mengurangi tingkat keguguran pada kehamilan berikutnya.
2. Allylestrenol
Allylestrenol merupakan salah satu jenis obat penguat kandungan yang digunakan untuk menurunkan bayi dengan risiko mengalami kelahiran prematur. Melansir jurnal Oral Allystrenil: A Pregnancy - Supporting Progesterone obat penguat kandungan yang satu ini harus dikonsumsi berdasarkan resep dari dokter dan tidak bisa dikonsumsi oleh sembarangan Ibu hamil.
3. Micronised Progesterone
Sama seperti jenis obat penguat kandungan lainnya, menurut American Journal of Obstetrics & Gynecology obat penguat kandungan jenis ini mengandung progesteron termikronisasi.
Artinya, obat ini sejatinya hanya diberikan untuk membantu memperlancar gangguan ketika haid. Namun, belakangan obat penguat kandungan ini juga kerap digunakan untuk mengatasi amenore primer dan sekunder. Penggunaan obat ini pun harus berdasarkan petunjuk dari dokter.
4. Dydrogesterone
Obat penguat kandungan Dydrogesterone merupakan sejenis progesteron sintetis. Biasanya obat ini diberikan pada Ibu yang memiliki gangguan kesuburan.
Beberapa jenis obat penguat kandungan di atas bisa diberikan baik secara oral maupun melalui anus. Sementara mengenai efek samping dari obat penguat kandungan tersebut diantaranya adalah:
- Nyeri ringan di bagian perut
- Kemungkinan adanya peningkatan suhu tubuh tapi bukan demam
- Ibu rentan mengalamo konstipasi
- Ibu mungkin akan merasa mual dan muntah setelah mengonsumsinya
- Menurunnya gairah seks
- Rada kencang dan sakit di area payudara
- Seringkali mirgain atau sakit kepala
Meski begitu, efek samping obat penguat kandungan ini tergolong normal dan ringan sehingga Ibu tidak perlu khawatir berlebihan. Usahakan untuk tetap menjaga asupan nutrisi harian dan perbanyak konsumsi air putih untuk membantu mengurangi efek dari obat penguat kandungan tersebut ya Bu!
Editor: Atalya