Ibupedia

Bagai Pelangi Usai Badai, Yuk Kenalan Dengan Istilah Rainbow Baby

Bagai Pelangi Usai Badai, Yuk Kenalan Dengan Istilah Rainbow Baby
Bagai Pelangi Usai Badai, Yuk Kenalan Dengan Istilah Rainbow Baby

Ketika Ibu berkali-kali mengalami keguguran, tentu saja hal ini dapat menimbulkan kesedihan yang mendalam. Rasa trauma dan kerap menyalahkan diri sendiri, tak bisa lagi dibendung.

Tapi, walau bagaimanapun perjuangan Ibu dalam mendapatkan buah hati, pasti akan terwujud suatu saat nanti. Jika hal tersebut terjadi, maka si kecil tentunya akan menjadi rainbow baby yang sangat dinanti.

Yup! Rainbow baby adalah istilah yang sangat populer saat ini. Istilah yang menggambarkan seorang anak yang sangat dinanti usai Ibu mengalami beragam perjuangan, termasuk saat mengalami keguguran berulang kali.

Yuk, kenalan lebih jauh mengenai istilah rainbow baby serta filosofi khusus dari istilah tersebut, dalam ulasan berikut.

Bagai pelangi usai badai, istilah rainbow baby dan artinya


Kalau mengutip dari laman WebMD rainbow baby artinya mengacu pada sebutan bayi yang lahir usai sang Ibu mengalami keguguran maupun ketika bayi meninggal saat lahir. Istilah ini sengaja diambil dari filosofi pelangi, yang melambangkan keindahan usai masa gelap.

Terlebih, orang tua yang pernah kehilangan sang anak, pasti mengalami berbagai macam ketidakstabilan emosi seperti, kesedihan, kecemasan, kekecewaan, dan rasa sakit yang mendalam. Ketika kembali dipercayakan untuk hamil usai menghadapi badai tersebut, jelas hal ini disambut dengan sukacita bagaikan pelangi yang hadir usai badai menyerang.

Kehadiran rainbow baby dianggap menjadi sebuah harapan baru bagi orang tua, dan bagaikan diberi kesempatan kedua dari Tuhan untuk kembali dipercaya menjadi orang tua bagi calon buah hatinya. Rainbow baby sendiri merupakan istilah yang cukup populer sejak tahun 2018 di beberapa negara di Eropa dan Amerika.

Bahkan, tiap tanggal 22 Agustus diperingati sebagai Rainbow Baby Day, untuk mengenang anak-anak yang meninggal saat sang Ibu mengalami keguguran, serta juga untuk merayakan anak-anak rainbow baby mereka yang masih hidup.

Waktu yang tepat wujudkan rainbow baby usai keguguran


Sebenarnya mewujudkan rainbow baby usai Ibu mengalami keguguran, bukanlah suatu mimpi yang sulit didambakan. Apalagi, kalau menurut American Pregnancy Association (APA)  wanita yang pernah mengalami keguguran sebanyak satu kali, 85% bisa kembali hamil. Sementara yang sudah mengalami dua atau tiga kali keguguran berulang, peluang hamilnya juga masih cukup besar yaitu sebanyak 75%.

Dengan persentase peluang kehamilan yang masih cukup besar tersebut, maka peluang untuk mewujudkan rainbow baby sebenarnya juga terbuka lebar. Lalu, seberapa cepat Ibu bisa kembali hamil usai keguguran?

Dikutip dari Healthline beberapa wanita bahkan bisa kembali hamil usai keguguran tanpa melalui periode menstruasi yang normal. Setelah seorang wanita mengalami keguguran, tubuhnya akan dengan cepat beradaptasi dan kembali mengalami rutinitas reproduksi seperti biasanya.

Artinya, Ibu mungkin bisa mengalami ovulasi sebelum mendapatkan menstruasi berikutnya. Ovulasi sendiri, dapat terjadi segera 2 minggu usai Ibu mengalami keguguran. 

Jadi, jangan heran kalau Ibu bisa kembali hamil lebih cepat dari yang sudah diperkirakan, ya. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa, waktu terbaik untuk kembali hamil usai keguguran dan mewujudkan rainbow baby adalah antara 1-3 bulan. 

Namun, para ahli mengatakan waktu terbaik untuk hamil kembali usai keguguran adalah 3 bulan. Karena pada waktu tersebut, risiko mengalami keguguran berikutnya akan jauh lebih rendah, sebab kondisi rahim sudah benar-benar siap dan kondisi tubuh sudah prima dan sehat. 

Tapi, semua kembali pada kondisi tubuh masing-masing ya, Bu. Bicarakan pada dokter kandungan terkait, untuk mengetahui kondisi tubuh Ibu pasca keguguran dan kapan waktu yang tepat untuk kembali hamil. 

Tips penting bagi orang tua yang sedang menanti rainbow baby


Buat orang tua yang pernah mengalami keguguran, dalam mewujudkan rainbow baby tentu perlu memiliki kesiapan khusus. Terutama dalam hal psikologis apabila Ibu masih memiliki trauma pasca keguguran sebelumnya.

Nah, beberapa tips berikut mungkin bisa Ibu dan Ayah terapkan untuk menghindari kejadian buruk sebelumnya terulang kembali:

  1. Kelola emosi, minimalisir rasa trauma pasca keguguran yang lalu. Stres akibat trauma yang berkepanjangan bisa berdampak buruk terhadap keseimbangan hormon, baik sebelum dan pasca melahirkan nantinya.
  2. Berkonsultasi ke dokter sejak awal kehamilan, terutama jika muncul tanda-tanda kehamilan yang tidak wajar.
  3. Persiapan fisik harus matang. Rahim merupakan ‘rumah’ bagi calon buah hati selama berada di dalam kandungan Ibu, untuk itu kondisi kesehatan rahim dan juga tubuh Ibu secara keseluruhan sangat penting diperhatikan dengan baik. Jika perlu, Ibu dan Ayah juga bisa memeriksakan kesehatan secara menyeluruh. 
  4. Usahakan untuk makan makanan sehat selama menjalankan program kehamilan, dan berolahraga teratur agar tubuh tetap sehat dan prima.
  5. Pantau siklus haid tiap bulan, segera konsultasi ke dokter apabila mengalami kendala pada siklus haid untuk menghindari risiko pada kehamilan selanjutnya.
  6. Rutin memantau perkembangan janin tiap bulan ke dokter, jika sudah positif hamil.

Mempersiapkan diri untuk menanti rainbow baby sangat penting dilakukan dengan matang. Tujuannya tak lain untuk menghasilkan rainbow baby yang sehat, dan menghindari keguguran berulang di kehamilan berikutnya. Kalau Ibu sendiri apakah punya tips khusus untuk mempersiapkan rainbow baby?

Follow Ibupedia Instagram