Ibupedia

Risiko Komplikasi Pada Kehamilan Kembar

Risiko Komplikasi Pada Kehamilan Kembar
Risiko Komplikasi Pada Kehamilan Kembar

Kebanyakan ibu yang mengandung lebih dari satu bayi biasanya memang lebih berisiko tinggi. Semakin banyak bayi yang Anda kandung, semakin tinggi risiko komplikasinya. Risiko yang paling mungkin terjadi saat Anda hamil anak kembar adalah melahirkan bayi prematur dan kondisi ini bisa menambah risiko pada masalah kesehatan si kecil.

Komplikasi yang paling umum terjadi pada ibu hamil yang mengandung anak kembar antara lain:

  • Preeklampsia

  • Persalinan sebelum waktu

  • Berat badan lahir rendah

  • Abrupsi plasenta

  • Diabetes gestasional

  • Operasi caesar

Risiko Kelahiran Prematur Pada Janin Kembar

Bayi yang lahir sebelum waktunya belum sepenuhnya siap untuk beradaptasi dengan dunia luar. Paru-paru, otak, dan organ lainnya belum sepenuhnya berkembang, sistem kekebalan tubuh belum siap untuk melawan infeksi, dan bayi belum bisa menghisap atau menelan.

Semakin dini bayi dilahirkan, semakin besar risikonya. Bayi prematur yang lahir antara usia kehamilan 34 hingga 37 minggu umumnya dalam kondisi baik. Bayi yang lahir sebelum minggu ke-28 bisa bertahan hidup, tapi membutuhkan perawatan medis yang intensif.

Jika Anda menjalani persalinan sebelum minggu ke-34, tim medis bisa menunda persalinan selama beberapa hari. Mereka akan menggunakan waktu tambahan ini untuk merawat bayi dengan corticosteroid, jenis obat yang bisa membantu paru-paru dan organ bayi lainnya berkembang lebih cepat dan meningkatkan kemungkinan untuk bertahan hidup. Bayi juga akan menerima magnesium sulfat, yang bisa membantu mengurangi risiko bayi mengalami cerebral palsy.

Komplikasi Pada Kehamilan Kembar

Selain persalinan prematur, ada beberapa kondisi lain yang bisa terjadi pada kehamilan kembar, yaitu:

  • Preeklampsia, merupakan kondisi yang dicirikan dengan tekanan darah dan protein yang tinggi di dalam urin atau ginjal serta hati yang abnormal. Preeklampsia terjadi pada 10 hingga 15 persen wanita yang mengandung bayi kembar, dua hingga tiga kali melebihi wanita yang mengandung janin tunggal. Pada preeklampsia yang parah bisa mempengaruhi banyak organ dan plasenta, serta menyebabkan masalah serius yang dapat mengancam keselamatan.

  • Berat badan rendah. Jika Bunda hamil kembar dua dan kembar tiga, biasanya bayi yang dilahirkan nanti tidak memiliki berat badan yang cukup ketika lahir. Rata-rata bayi memiliki berat 3,18 kg saat lahir, rata-rata bayi kembar dua berat badannya 2,49 kg. Kembar tiga biasanya memiliki berat badan 1,8 kg, dan kembar empat berat badannya masing-masing 1,36 kg saja. Bayi yang lahir di bawah berat badan 2,4 kg dianggap memiliki berat badan lahir rendah. Bayi dengan berat badan lahir rendah kemungkinan memiliki masalah kesehatan, meskipun bayi tersebut tidak lahir prematur. Bayi dengan berat badan rendah juga sering mengalami masalah kesulitan bernafas. Mereka tidak siap melawan infeksi serta mengontrol suhu tubuh. Karenanya, kebanyakan bayi dengan berat badan lahir rendah harus menghabiskan waktu di ruang neonatal intensif care sebelum dibawa pulang.

  • Diabetes gestasional, merupakan hal yang umum terjadi pada wanita yang hamil kembar. Jika Anda mengalami diabetes gestasional, dokter akan memantau dengan seksama. Anda bisa menjaga tingkat gula darah dengan pola makan yang baik dan olahraga, tapi beberapa wanita akan membutuhkan suntikan insulin atau pil. Diabetes yang tidak terkontrol memiliki konsekuensi serius untuk ibu dan bayinya.

  • Sindrom transfusi kembar ke kembar menjadi komplikasi serius yang dapat terjadi pada kembar identik ketika aliran darah dari satu bayi ke bayi yang lain melalui plasenta yang sama. Sebanyak 10 hingga 15 persen bayi kembar identik mengalami sindrom ini. Kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan bedah laser untuk menutup penghubung antara pembuluh darah bayi.

  • Plasenta abrupsi adalah kondisi dimana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum kelahiran. Hal ini juga mungkin terjadi ketika Anda mengandung lebih dari satu bayi. Plasenta abrupsi bisa terjadi kapan saja pada masa kehamilan dan dapat memicu masalah pertumbuhan, kelahiran prematur, atau kelahiran mati. Pada kehamilan kembar, abrupsi bisa terjadi segera setelah bayi pertama lahir secara vaginal. Ketika abrupsi terjadi, bayi lainnya harus dilahirkan melalui bedah sesar.

Dokter biasanya akan meminta Bunda menjalani bedrest, terutama jika mengalami komplikasi, seperti adanya risiko persalinan prematur. Walaupun begitu, masih tidak ada bukti ilmiah kalau bedrest bisa mencegah kelahiran prematur pada wanita yang hamil kembar, tapi memang ketika Bunda mengurangi aktivitas fisik dan beristirahat dapat berdampak positif pada keadaan tertentu.

Jika Bunda diharuskan bedrest, cari tahu apa saja yang bisa atau tidak bisa Anda lakukan. Meski bila kehamilan Anda awalnya berjalan lancar, ada kemungkinan dokter atau bidan akan menyarankan Bunda untuk bedrest di awal trimester ketiga.

Vanishing Twin: Satu Bayi Kembar Yang Keguguran

Bunda, ketika wanita hamil kembar, satu bayi bisa mengalami keguguran di awal kehamilan dan bayi lainnya tetap bertahan. Situasi ini dinamakan vanishing twin, terjadi pada sekitar 20 persen kehamilan kembar. Jika Anda mengandung kembar tiga, ada 40 persen kemungkinan bahwa satu bayi atau lebih akan mengalami keguguran di pertengahan kehamilan.

Sebelum menjalani USG, keguguran ini sering kali tidak diketahui. Gejala satu-satunya adalah pendarahan vaginal, dan bayi yang tetap bertahan biasanya berkembang secara normal. Beberapa bayi tidak bisa bertahan pada akhir kehamilan dan lahir bersama dengan bayi yang bertahan hidup. Pada kasus yang jarang, bayi yang tidak selamat ini lahir mati beberapa minggu sebelum bayi yang bertahan hidup.

Jika Anda mengandung bayi kembar identik yang berbagi plasenta yang sama, kematian satu bayi setelah minggu ke-20 bisa sangat berbahaya bagi bayi yang bertahan hidup. Jika bayi tidak berbagi plasenta yang sama, ada kemungkinan bayi yang bertahan bisa berkembang secara normal.
Dari semua kehamilan kembar, kembar dua biasanya memiliki lebih sedikit masalah kesehatan dan komplikasi. Setiap penambahan jumlah bayi yang dikandung meningkatkan kemungkinan komplikasi.

Hamil Bayi Kembar, Haruskah Operasi Caesar?

Mengandung bayi kembar tidak berarti Anda harus melahirkan melalui bedah sesar. Rekomendasi umum pada kelahiran kembar tiga atau lebih memang adalah sesar, tapi kembar dua biasanya bisa lahir secara normal. Kelahiran vaginal pada kembar dua bergantung pada kondisi kedua bayi.

Kembar dua bisa lahir normal bila:

  • Kembar yang paling dekat ke serviks lebih besar.

  • Usia gestasi lebih dari 32 minggu.

  • Kembar kedua lebih kecil dari kembar pertama.

  • Kembar yang paling dekat dengan serviks posisi kepalanya di bawah.

  • Bayi kedua kepalanya di bawah, atau sungsang.

Komplikasi pada kehamilan kembar ada sedikit hubungannya dengan perilaku dan gaya hidup.  Kepastian kalau Anda mengandung bayi kembar akan memberi dokter banyak waktu untuk mengatasi komplikasi yang mungkin muncul. Jadi segera bekali diri Bunda dengan pengetahuan tentang risiko yang paling umum dan komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan kembar. Ketahui tanda-tanda persalinan prematur. Juga pastikan Anda mendapat semua nutrisi yang diperlukan selama hamil dan tidak mengalami dehidrasi. Jangan lewatkan kunjungan pranatal dan selalu pastikan Bunda mengikuti saran dokter.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram