Ibupedia

Siap Hamil Anak Ketiga? Pastikan Ini Dulu Saat Program

Siap Hamil Anak Ketiga? Pastikan Ini Dulu Saat Program
Siap Hamil Anak Ketiga? Pastikan Ini Dulu Saat Program

Apa reaksi Ibu ketika tiba-tiba menyadari sedang hamil anak ketiga? Seringkali anak ketiga datang tiba-tiba dan jadi kejutan.

Seperti salah satu selebriti tanah air yang kini hamil anak ketiga setelah 6 tahun lamanya, Alyssa Soebandono. Istri Dude Herlino ini membagikan kabar bahagia melalui laman Instagramnya @ichasoebandono.

Kalau dilihat dari makna caption postingannya, Alyssa dan Dude tidak menyangka akan hamil anak ketiga. Rupanya ini kejutan yang diyakini Alyssa, kalau Tuhan-lah yang tahu apa yang terbaik dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan titipan-Nya.

Hamil anak ketiga, kejutan atau direncanakan?


Hadirnya anak pertama dan kedua kebanyakan dirasa cukup oleh orang tua. Utamanya Ibu yang mengalami masa kehamilan, melahirkan, menyusui, hingga menghadapi tingkah polah anak-anak yang nggak jarang membuat lelah lahir batin.

Orang tua dengan dua anak terbagi menjadi 2, nih. Mereka yang ‘tidak sengaja’ hamil karena rezeki dan mereka yang memang ingin merencanakan kehamilan lagi.

1. Orang tua yang dapat surprise

Seperti halnya Alyssa Soebandono, orang tua yang dapat kejutan biasanya tidak menyangka akan hamil lagi. Beberapa dari mereka memiliki rentang yang cukup jauh dari kehamilan anak kedua, sehingga hamil anak ketiga ini lebih cenderung disambut dengan kebahagiaan.

Meski sebelumnya tidak merencanakan, tapi karena jarak kehamilan yang jauh membuat orang tua merasa jauh lebih siap. Itulah mengapa kabar kehamilan disambut baik.

Tapi ada juga orang tua yang merasa cukup syok, karena sebelumnya tidak mengharapkan hamil anak ketiga. Apalagi didukung dengan jarak kehamilan dari anak kedua cukup singkat.

Biasanya orang tua yang mengalami ini, utamanya Ibu, masih merasa campur aduk dan lebih banyak denial. Nggak jarang kehamilan ketiga nggak disadari keberadaaannya karena faktor denial ini.

2. Orang tua yang merencanakan hamil anak ketiga

Hamil dan punya bayi lagi itu, nagih! Yes, betul banget meski banyak keluhannya, banyak cobaannya, banyak air matanya, tapi percaya nggak percaya, Ibu yang menjalani ini semua punya rasa rindu hamil dan punya bayi lagi.

Apalagi kalau dua anak lainnya sudah mulai lebih besar, dan nggak bisa dimanja-manja lagi. Akhirnya orang tua pun memutuskan untuk program hamil anak ketiga.

Kalau Parents termasuk dalam kategori yang ingin merencanakan hamil anak ketiga, ikuti tips-tips berikut ini, yuk!

Tips hamil anak ketiga untuk Parents yang ingin merencanakan

1. Pastikan ini adalah keputusan bersama


Jumlah anak termasuk dalam hal yang harusnya diputuskan bersama. Mengingat anak akan dibesarkan bersama-sama, maka kedua orang tua harus sama-sama bertanggung jawab atas diri anak.

Termasuk juga pada anak pertama dan kedua. Ayah dan Ibu perlu sepakat agar tidak ada pihak yang merasa melakukan tugas terlalu berat ketimbang yang lain.

Kalau sudah sama-sama sepakat, hamil anak ketiga akan terasa lebih ringan karena ini adalah komitmen bersama. Susah senangnya juga dipikul sama-sama.

2. Jaga asupan nutrisi


Asupan nutrisi tidak boleh terlewatkan. Di kehamilan mana pun, konsumi asam folat pada Ibu dan Ayah dianjurkan dalam program kehamilan.

Asupan nutrisi harian dari makanan sehat bergizi seimbang juga diperhatikan. Mengingat kebanyakan Ibu hamil anak ketiga, berada pada usia yang lebih dari sebelumnya.

Bisa jadi 2 kehamilan sebelumnya bisa menguras nutrisi Ibu, sehingga program hamil anak ketiga sebaiknya direncakanan dengan supan nutrisi yang tepat.

3. Amati kembali kondisi tubuh paska 2 kali melahirkan


Dalam dunia medis, ada istilah bahwa bayi dianggap sebagai parasit tubuh paling jahat. Karena mengambil nutrisi terbaik dari tubuh Ibu untuk tumbuh dan berkembang.

Selain masa kehamilan, masa menyusui juga menyerap nutrisi terbaik ini untuk memproduksi ASI, Ini menjadikan tubuh Ibu rentan kekurangan nutrisi.

Sehingga bukan tidak mungkin kehamilan berikutnya justru berisiko tinggi, baik untuk bayi maupun untuk Ibu. Adanya potensi pengurangan kesuburan juga mengintai.

Bertambahnya usia saat hamil anak ketiga, berarti potensi penguranfan kesuburan lebih tinggi. Jumlah sel telur menurun atau bahkan ditambah kemungkinan sperma yang kondisinya menurun.

Mengutip dari seorang pakar dalam uraian VeryWell Family, kondisi tubuh Ibu berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang kondisi tubuhnya masih prima dan baik-baik saja menjalani hamil anak ketiga, tapi ada juga yang tidak. 

Apalagi kalau ada riwayat masalah kehamilan sebelumnya. Sebuah penelitian terbaru pada Oktober 2023 menemukan bahwa, Ibu dengan riwayat kehamilan bayi lahir meninggal, meski ada yang memiliki bayi lahir hidup, besar kemungkinannya akan terulang kembali lahir meninggal di kehamilan berikutnya. 

4. Mental Ibu yang utama, siapkah?


Kesiapan mental Ibu salah satu faktor pentingan dalam program hamil anak ketiga. Semakin banyak anak semakinbesar juga tanggung jawab yang diemban. 

Melalui masa kehamilan, menyusui, hingga mendidik anak hingga dewasa nggak bisa dipungkiri kalau lebih besar diemban Ibu. Bahkan pada kondisi-kondisi tertentu di mana Ayah tidak dapat berabagi tugas secara maksimal dengan Ibu dalam hal pengasuhan anak, tentu Ibu yang mengambil peran dalam mengasuh anak.

Tentu ini menjadikan kesehatan mental Ibu sebagai pertimbangan utama memutuskan hamil anak ketiga. Selain itu kesiapan dalam hal pengasuhan, biaya, waktu me time yang mungkin makin berkurang juga perlu jadi pertimbangan. 

Tapi kesiapan mental untuk hamil anak ketiga ini nggak melulu soal negatif. Melansir dari Healthline, Ibu yang merencanakan hamil anak ketiga cenderung lebih percaya diri dan lebih siap secara mental karena sudah lebih mahir. 

5. Persiapkan dana dengan lebih matang


Hamil anak ketiga yang tidak disangka atau direncakan di luar ekspektasi awal membutuhkan dana lebih banyak. Beberapa jenis asuransi non BPJS tidak menutupi biaya kesehatan anak ketiga. 

Meski BPJS sendiri masih menghitung anak ketiga sebagai anak yang masuk dalam pendanaan. Selain itu, jarak dengan kehamilan yang sebelumnya bisa saja jauh. 

Sehingga barang-barang bayi di kehamilan sebelumnya seringkali sudah tidak ada. Solusinya adalah membeli baru. Ini juga butuh dana, bukan? 

6. Kesiapan mental anak-anak lainnya

Nggak cuma mental Ibu atau Ayahnya saja yang perlu diperhatikan dalam perencanaan hamil anak ketiga ini. Penerimaan dan kondisi psikis anak pertama dan kedua juga perlu dikondisikan.

Melansir dari Parental Guide News ada istilah tentang third pregnancy syndrome. Istilah ini merujuk pada ketidakadilan perhatian pada anak ketiga dan kakak-kakaknya.

Semuanya berebut ingin dapat perhatian orang tua. Belum lagi kalau bayi ketiga disusui, anak kedua tantrum, dan anak pertama tidak bisa diam. Semua anak seolah berlomba ingin diperhatikan duluan.

Diskusikan kembali tentang keinginan hamil anak ketiga dan ceritakan pada kakak-kakaknya kondisi sederhana setelah adik lahir, seperti Ibu harus banyak menyusui adik, kakak pertama dan kedua banyak dijaga Ayah.

Pada kenyataannya lebih berat saat sudah menjalani dibandingkan membaca teori. Namun, tidak ada salahnya meminta pendapat anak-anak sebelumnya dalam mengambil keputusan agar mereka juga merasa dilibatkan dalam proses hamil anak ketiga.

Nah, gimana,nih Bu? Masih terus lanjut dengan program hamil anak ketiga, atau 2 saja sudah cukup?

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram