Waduh! Perut Terbentur Saat Hamil, Bahayakah Buat Bayi?
Perut terbentur saat hamil tentu membuat Ibu panik dan gelisah. Apalagi jika ini kehamilan pertama Ibu.
Perut terbentur saat hamil, mungkin juga akan menimbulkan sedikit rasa sakit di area yang terbentur. Meski begitu, bagian dalamnya mungkin tidak akan terlalu sakit.
Tapi, tentu hal ini bikin Ibu sempat khawatir dengan keadaan bayi di dalam kandungan. Bagaimana sebenarnya keadaan bayi di dalam ketika perut terbentur saat hamil?
Sebab, salah satu hal yang dikhawatirkan saat perut terbentur saat hamil adalah, dapat mengganggu perkembangan bayi di dalam kandungan. Bahkan, khawatir bisa menyebabkan bayi terluka.
Stop dulu berpikir seperti itu ya Bu. Ada baiknya, yuk ketahui dulu bagaimana sebenarnya kondisi bayi saat perut terbentur saat hamil, dalam ulasan berikut.
Kondisi bayi ketika perut terbentur saat hamil
Menariknya tubuh manusia, selain dapat membesarkan janin dari ukuran biji menjadi sebesar bayi, tubuh inilah juga yang melindungi bayi hingga ia siap dilahirkan nantinya. Rahim sendiri merupakan organ tubuh dengan otot yang melindungi bayi dari goncangan dan benturan.
Laman Healthline menyebutkan bahwa, rahimlah yang melindungi bayi dari benturan, salah satunya melalui air ketuban dan lapisan lainnya. Air ketuban berfungsi untuk menyerap tekanan dan memantulkannya kembali, sehingga bayi tetap aman meski perut terbentur saat hamil.
Selain itu, lemak yang didapat sebagai tambahan berat badan saat hamil juga berfungsi sebagai pelindung. Sehingga ketika benturan terjadi, hal ini tidak akan melukai bayi.
Bahkan laman Parents juga menambahkan bahwa, keberadaan tulang belakang, tulang rusuk dan tulang panggul membuat satu kesatuan seperti sangkar untuk melindungi rahim dan bayi di dalamnya.
Jenis benturan yang masih aman untuk bayi
1. Pelukan dan tendangan kecil kakak
Sebagai anak pertama, banyak dari mereka belum menginginkan hadirnya Adik yang akan menyita perhatian Ibu dan Ayahnya. Mereka juga belum mengerti konsep bahwa, ketika perut Ibu membesar, artinya ada Adik bayi yang perlu dijaga dengan hati-hati.
Tak jarang, saking excitednya main sama Ibu atau saking inginnya dipeluk Ibu, sang Kakak akan memeluk Ibu atau mungkin tidak sengaja menendang dan menekan perut Ibu. Tapi, Ibu nggak perlu khawatir.
Benturan kecil seperti ini, tidak membahayakan bayi di dalam kandungan ya, Bu. Meski begitu, Ibu tetap perlu memberikan pengertian pada Kakak untuk menyayangi Adik di perut, serta memperlakukan perut Ibu dengan lebih hati-hati
2. Perut tersenggol orang lain
Dalam kondisi ramai dan padat orang, ada momen-momen tertentu yang membuat perut mudah tersenggol orang yang sedang lewat atau orang di sebelah Ibu. Sepanjang ini hanya tersenggol sedikit dan tidak menimbulkan tekanan besar pada perut, hal tersebut masih bisa dibilang aman.
Tenang saja ya, Bu. Sebab, cairan ketuban dan rahim masih mengatasi jenis benturan seperti ini.
3. Perut terbentur tembok atau pintu
Pada kondisi perut terbentur saat hamil, jika tidak sengaja terbentur tembok atau pintu, bayi di dalam kandungan masih aman. Selama ini bukanlah kekerasan layaknya sengaja perut Ibu terbentur tembok akibat didorong, hingga menyebabkan tekanan keras, bayi masih terbilang aman dalam kandungan.
4. Terbentur ketika bekerja
Berkebun, bekerja di ladang, melakukan pekerjaan rumah tangga, seringkali menimbulkan tekanan dan benturan di perut. Mengingat perut sudah semakin membesar dan ruang gerak menjadi terbatas.
Namun ternyata, pekerjaan-pekerjaan ini masih aman dilakukan, apalagi jika masih berada di trimester awal dan pertengahan.
Benturan di tiap usia kehamilan
Keberadaan cairan ketuban dan ukuran bayi membuat perut terbentur saat hamil masih bisa ditoleransi. Risiko meningkat sedikit jika perut terbentur saat hamil trimester 2.
Ukuran bayi sedikit lebih besar, namun masih menyisakan ruang untuk cairan ketuban untuk peredam benturan. Sayangnya, jika perut terbentur saat hamil trimester 3 atau mendekati HPL, Ibu sebaiknya lebih waspada.
Ini karena ukuran bayi lebih besar dan cairan ketuban lebih sedikit dibandingkan di trimester sebelumnya. Artinya, persentase peredaman juga semakin berkurang. Bila ini berlanjut, maka bisa saja terjadi placenta abruption atau lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum bayi dilahirkan.
Lakukan ini jika benturan terasa menyakitkan
Bila perut terbentur saat hamil, namun Ibu merasakan kesakitan yang luar biasa di perut bagian dalam, bisa jadi ini sudah masuk dalam kategori trauma perut. Contoh trauma yang dialami ketika perut terbentur saat hamil adalah, kecelakaan dan kekerasan.
Bila sampai terjadi ketuban pecah atau perdarahan, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, bila perut terbentur saat hamil dan mengalami sakit tanpa perdarahan, cobalah untuk melakukan saran dari spesialis kandungan dalam laman UT Southwestern Medical Center ini:
- Batasi mengangkat beban berat. Ibu dengan kehamilan sehat tanpa risiko masih boleh mengangkat beban sekitar 16 kg di usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Namun, bila sudah di masuk 21 minggu, maksimal beban berat yang dianjurkan adalah 12 kg.
- Istirahat lebih banyak ketika mulai merasakan nyeri. Beristirahat akan membantu tubuh rileks dan aliran darah ke plasenta lebih lancar.
- Berkendara dengan aman dan hati- hati. Karena kecelakaan bisa memengaruhi kondisi bayi dalam kandungan.
- Berolahraga ringan secukupnya dan atas saran dokter. Ini akan membantu tubuh merasa lebih nyaman dan bisa meminimalisir rasa sakit.
Perut terbentur saat hamil dalam kadar tertentu tidak berbahaya bagi bayi. Namun tetap perhatikan usia kehamilan dan reaksi tubuh setelah terbentur ya, Bu. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter bila mengalami banyak keluhan lainnya.
Editor: Aprilia