Wajib Tahu! Ibu Hamil Batuk Adakah Dampaknya Pada Janin?
Semua wanita tentu sangat mendambakan proses kehamilan yang berlangsung mulus. Berharap nggak mengalami morning sickness berlebihan, hingga berharap selalu diberikan kesehatan saat hamil.
Nyatanya, meski kesehatan selama hamil sudah dijaga dengan baik, terkadang kita masih sering ‘kecolongan’ mengalami suatu penyakit. Apalagi didukung dengan perubahan cuaca, yang bikin Bumil rentan sakit seperti batuk dan flu.
Nah, yang jadi pertanyaan, kalau Ibu hamil batuk, akankah memengaruhi janin dalam kandungannya? Adakah bahaya yang mungkin ditimbulkan?
Terlebih, saat Ibu hamil batuk, terkadang dapat membuat otot perut berkontraksi. Bikin perut jadi sakit, kram, tubuh jadi lemah dan mudah lelah.
Yuk, ketahui terlebih dahulu tentang penjelasan mengenai dampak jika Ibu hamil batuk apakah berpengaruh pada janin, dalam ulasan berikut ini.
Ibu hamil batuk apakah mengganggu janin?
Sistem imun yang naik dan turun selama masa kehamilan, sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi. Sehingga, Ibu hamil juga rentan mengalami batuk dan pilek.
Namun, Ibu hamil batuk apakah mengganggu janin dalam kandungan? Mengutip dari American Pregnancy Association kondisi kehamilan, bikin kekebalan tubuh Ibu memang rentan menurun.
Namun, meski begitu kabar baiknya adalah ketika Ibu hamil batuk, hal ini nggak akan memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Walaupun, Ibu hamil batuk berdahak maupun Ibu hamil batuk kering dapat membuatnya rentan mengalami kelelahan dan sembuh lebih lama.
Melansir The Bump menurut Dr. Nancy Phillips, MD, selalu direktut Pusat Vulvar dan Kesehatan Kehamilan di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, hal ini karena bayi sejatinya dilindungi oleh lapisan di dalam otot rahim serta cairan ketuban, yang bertindak sebagai penyangga terhadap gerakan yang berhubungan dengan batuk. Sehingga, meski Ibu hamil batuk keras, nggak akan mengganggu janin.
Memang, kondisi Ibu hamil batuk ini akan sembuh dengan sendirinya meskipun tanpa konsumsi minum obat sama sekali. Tapi, Ibu hamil batuk kadang bikin kita merasa tidak nyaman, bahkan jadi sulit beraktivitas.
Untuk itu, para ahli menyarankan jika mengalami gejala batuk, sebaiknya harus langsung memeriksakan diri ke dokter. Tujuannya, agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan bisa leluasa dalam beraktivitas normal.
Jenis batuk pada Ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus
Meskipun Ibu hamil batuk kering maupun berdahak, terbukti nggak akan memengaruhi janin dalam kandungan, namun ada satu jenis batuk yang perlu diwaspadai. Sebab, jenis batuk ini bisa sangat berbahaya bagi bayi.
Jenis batuk pada Ibu hamil yang perlu perhatian khusus adalah batuk rejan atau whooping cough. Dikutip dari Pregnancy Birth Baby batuk rejan, juga dikenal sebagai pertusis. Jenis batuk ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada tenggorokan.
Bakteri, yang dikenal sebagai bordetella pertussis menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan air liur, yang menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Salah satu gejala khas dari batuk rejan ini, kurang lebih mirip gejala batuk dan flu biasa.
Hanya saja, terdapat beberapa fase batuk parah yang sangat mengganggu kenyamanan Bumil. Batuk rejan juga dapat dikatakan sebagai salah satu penyakit serius yang sangat menular.
Bahkan, pada kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau menyebabkan kerusakan otak, dan hingga kematian pada Ibu dan janin. Terutama jika batuk rejan ini sudah menular pada bayi ketika dilahirkan.
Karenanya, sebelum memulai program kehamilan, pastikan Ibu sudah mendapatkan vaksinasi lengkap untuk batuk pertusis. Tujuannya tak lain, demi melindungi calon buah hati dari penularan penyakit berbahaya ini.
Gejala batuk rejan pada Ibu hamil
Ibumin tahu banget, saat Ibu hamil batuk, dapat membuatnya merasa nggak nyaman beraktivitas. Makin di bawah istirahat dan tidur, makin membuat dada terasa sesak.
Untuk itu, sebaiknya lakukan vaksinasi untuk batuk rejan sebelum kehamilan atau maksimal di usia 16 minggu kehamilan. National Health Service (NHS) mengingatkan, ada baiknya Ibu perlu tetap waspada terhadap gejala batuk pertusis.
Terutama jika Ibu hamil batuk sudah berlangsung lama dan tak kunjung membaik. Beberapa gejala batuk pertusis atau rejan yang sebaiknya diwaspadai diantaranya adalah:
- Muncul bunyi “whoop” saat Bumil batuk keras atau menarik napas panjang
- Kelelahan setelah batuk
- Wajah pucat, bahkan tampak membiru
- Muntah setelah batuk
- Dada terasa sesak dan kesulitan mengambil napas panjang.
Mencegah Ibu hamil batuk kembali
Nggak perlu khawatir, ketika Ibu hamil batuk, sebenarnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 minggu, tanpa perawatan obat. Tapi, karena Ibu hamil batuk ini menjadi kondisi yang bikin Bumil nggak nyaman, ada baiknya melakukan perawatan rumahan berikut, untuk bantu mengatasi gejalanya:
- Pastikan Ibu mengonsumsi cairan yang cukup
- Gunakan pelembap udara
- Minum racikan air lemon dan madu untuk membantu meredakan tenggorokan yang sakit
- Rutin berkumur dangan air garam yang hangat
- Rutin mencuci hidung, apabila batuk disertai dengan pilek atau flu
- Pastikan Bumil selalu mengonsumsi makanan yang bergizi, guna mempercepat proses pemulihan
- Hindari mengonsumsi makanan pedas yang akan memancing tenggorokan gatal dan kembali batuk.
Selain itu, salah satu upaya pencegahan Ibu hamil batuk yang nggak kalah penting adalah, tetap berpikir positif dan rileks agar tidak stres. Jangan lupa selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan di sekitar rumah.
Rutin berolahraga juga dapat membantu mencegah Ibu hamil batuk yang lebih parah. Nah, ketika Ibu hamil batuk, juga disarankan untuk beristirahat dengan cukup. Supaya tubuh Ibu dapat membangun sistem kekebalan tubuhnya jadi lebih kuat, sehingga Ibu jadi lebih cepat sembuh.