Waspadai 5 Tanda Kandungan Lemah Ini Untuk Hindari Keguguran
Keguguran dianggap sebagai tanda kandungan lemah. Padahal perlu dilihat kembali kapan terjadinya keguguran, serta faktor-faktor lainnya untuk membuktikan apakah kandungan lemah merupakan satu-satunya alasan keguguran terjadi.
Apakah sebenarnya yang menyebabkan kandungan lemah? Bagaimana tanda kandungan lemah pada Ibu hamil? Yuk, kita bahas selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Mengenal kandungan lemah
Kandungan lemah disebut dalam istilah medis sebagai incompetent cervix atau cervical insufficiency. Ini terjadi bila jaringan tisu di rahim bawah terbuka sebelum waktunya bayi dilahirkan.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa sebelum terjadinya kehamilan hingga kehamilan menjelang kelahiran, area bawah rahim tertutup dengan kuat untuk menyangga bayi. Seiring berjalannya waktu mendekati proses persalinan, jaringan tisu yang mengunci area bawah rahim ini mulai melentur, panjang rahim berkurang dan perlahan terbuka untuk memberi jalan pada bayi lahir melalui vagina.
Sayangnya, pada kejadian kandungan lemah, jaringan tisu ini melentur dan terbuka lebih awal. Panjang rahim juga berkurang dan Ibu hamil tidak merasakan dilatasi. Lalu, kandungan lemah sampai berapa bulan ya, jika terjadi pada Ibu hamil?
American Pregnancy Association menyebutkan bahwa biasanya keguguran karena kandungan lemah ini terjadi pada trimester dua atau lebih hingga sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL). Sedangkan keguguran di trimester satu disebabkan karena kelainan kromosom, atau kualitas sel telur dan sperma yang kurang baik.
Tanda kandungan lemah
1. Sakit punggung bawah yang tidak biasa
Ibu hamil lazim mengalami sakit punggung bawah seiring membesarnya kehamilan. Selain itu, kemungkinan kurangnya asupan kalsium juga memengaruhi sakit punggung.
Namun, bila sakit punggung ini tidak biasanya terjadi, lalu dialami di kehamilan yang masih muda, maka bisa jadi ini adalah tanda kandungan lemah. Istirahat dulu beberapa saat dan hindari banyak aktivitas. Bila sakit semakin parah, segera ke dokter untuk memeriksakan diri.
2. Nyeri di perut bawah
Tanda kandungan lemah berikutnya adalah rasa nyeri di perut bawah hingga vagina. Rasa sakitnya membuat Ibu tidak nyaman, kesulitan saat berdiri atau bergerak, dan berlangsung intens.
Normalnya perut bawah terasa nyeri di usia kehamilan 14-20 minggu. Hanya saja biasanya tidak berlangsung lama dan akan hilang setelah istirahat. Tapi bila rasa nyeri tidak tertahankan dan tidak hilang meski sudah istirahat, bisa jadi ini merupakan tanda kandungan lemah.
3. Kontraksi ringan
Ibu hamil yang mengalami kandungan lemah seringkali tidak menyadari kontraksi ringan yang mereka alami berujung pada keguguran. Kontraksi sendiri tidak seharusnya terjadi di usia kehamilan yang masih muda.
Bila terjadi, artinya Ibu disarankan untuk memperbanyak istirahat. Namun bila kontraksi terus terjadi, maka bisa saja rahim sudah terbuka dan bayi berpotensi lahir sebelum waktunya.
4. Flek
Kehamilan muda wajar bila disertai flek atau noda darah pada pakaian dalam. Hanya saja, flek dikatakan normal bila terjadi pada usia kehamilan 5-7 minggu, sebagai bentuk dari pelekatan embrio ke rahim.
Jumlahnya juga tidak banyak dan darah cenderung berwarna merah kecokelatan. Flek sebagai tanda kandungan lemah terjadi secara rutin, berwarna segar dan jumlahnya lebih banyak.
5. Perubahan jumlah, warna, tekstur dan aroma pada keputihan
Ciri ciri kandungan lemah saat hamil muda adalah keputihan lebih banyak dari biasanya, warnanya lebih pekat, tekstur lebih lengket dan aromanya menyengat. Keputihan seperti ini juga dapat berarti ada kondisi kesehatan lain yang terganggu.
Namun pada kasus kehamilan, keputihan seperti ini bisa jadi tanda kandungan lemah. Karena tidak ada gejala yang pasti untuk menunjukkan bahwa kandungan lemah, maka tanda kandungan lemah ini perlu diwaspadai oleh Ibu hamil.
Penyebab kandungan lemah
Ada beberapa penyebab kandungan lemah. Kebanyakan di antaranya merupakan tindakan pada rahim yang memberi efek di kemudian hari.
1. Tindakan Kuretase
Hopkins Medicine menjelaskan tindakan kuratase sebagai D&C atau Dilation and Curettage, di mana ini merupakan prosedur operasi pembukaan rahim dari bawah. Tindakan ini kemudian dilanjutkan dengan pembersihan area rahim dengan mengambil jaringan abnormal melalui kuretase (alatnya serupa dengan sendok untuk mengeruk).
Jaringan abnormal ini berupa kista, janin gagal berkembang, atau masalah rahim lainnya. Penipisan jaringan pada rahim membuat potensi kandungan lemah dan keguguran semakin besar.
2. Trauma persalinan sebelumnya
Rahim trauma serupa dengan tindakan D&C. Persalinan yang berat dan adanya robekan pada area rahim dalam juga menjadi penyebab kandungan lemah.
3. Penyakit kelainan genetik
Bentuk rahim yang abnormal dan kelainan pada protein gen yang memproduksi jaringan kolagen untuk rahim juga menyebabkan kandungan lemah dan kemungkinan keguguran lebih besar.
4. Penggunaan diethylstilbestrol
Diethylstilbestrol (DES) merupakan bentuk sintesis dari hormon estrogen sebelum kelahiran untuk tujuan tertentu dapat memberikan efek kandungan lemah. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kandungan lemah, Ibu hamil disarankan menjalani pola hidup sehat.
Tak lupa agar selalu rutin mengonsumsi vitamin kehamilan bahkan sebelum kehamilan dimulai, menghindari konsumsi alkohol dan rokok, perbanyak istirahat dan rutin kontrol kehamilan. Ciri ciri kandungan lemah dan kuat mungkin tidak memiliki spesifikasi yang jelas.
Sebab, akan selalu ada risiko yang menyertai kehamilan. Selama Ibu menjaga asupan dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter tanda kehamilan lemah dapat diidentifikasi lebih awal.
Editor: Aprilia