Ibupedia

10 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI

10 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI
10 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI

Setiap bayi, mencapai tahap tumbuh kembang yang berbeda, namun ada acuan pada pola tertentu. Adalah hal yang biasa, jika bayi yang mendapatkan ASI akan turun berat badannya sebanyak sepuluh persen dalam beberapa hari pertama setelah dilahirkan.

Tapi berat badan bayi yang berkurang ini seharusnya kembali naik di usianya sekitar sepuluh hingga dua minggu. Setelahnya, umumnya berat badan ‘bayi ASI’ akan naik sekitar satu ons per hari, selama beberapa bulan. 

Penyebab Berat Badan Bayi ASI Susah Naik

Kenapa, ya, berat badan bayi yang diberi ASI sulit naik? Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya.

  1. Bayi tidak melakukan pelekatan di payudara dengan benar

    Atau yang kita kenal dengan istilah ‘poor latch’. Ada beberapa tanda bayi sudah menyusu dengan benar, yaitu mulut bayi melekat hingga ke bagian areola (bagian hitam yang berada di sekitar puting), bukan hanya pada puting. ‘Sebanyak’ apa semestinya bayi melekatkan mulutnya di payudara? Itu tergantung dari besarnya puting dan areola Ibu atau kira-kira sebanyak satu inci areola Anda.

    Jika si kecil tidak melakukan pelekatan dengan benar atau hanya menghidap puting saja, maka ia tidak dapat mengeluarkan ASI di payudara dengan efisien.

    Bayi semestinya melakukan gerakan flanged lips atau fish mouth saat menyusu. Gerakan ini, maksudnya mulut bayi seperti mulut ikan. Mudahnya, Ibu bisa melihat bagian dalam bibir bayi ketika ia menghisap payudara. Lidah bayi menjulur ke bawah, melekat pada bibir bawahnya. Hidung serta dagu bayi menyentuh badan Anda.

    Ibu bisa mendengar suara bayi menghisap dan meneguk air susu. Anda tidak merasakan nyeri selama dan sesudah menyusui. Setelah bayi selesai menyusu, payudara Anda terasa ringan dan kosong.

  2. Kurangnya frekuensi menyusui

    Sebaiknya, bayi menyusu setiap dua hingga empat jam sekali, setidaknya selama 6 sampai 8 minggu pertama usianya. Selain agar anak tidak kekurangan nutrisi, sering menyusui juga penting untuk menstimulasi agar ASI bisa diproduksi dengan baik.

    Haruskah kita membangunkan bayi tidur untuk menyusu? Jika bayi tidur terus selama empat jam, maka memang sebaiknya Anda membangunkannya untuk menyusu. Ada beberapa cara untuk membangunkan bayi, misalnya menggelitik kaki bayi, mengusap-usap punggung bayi, menghidupkan lampu redup, mengajak bayi berbicara, mendekap bayi ke payudara Anda, dst. 

  3. Durasi menyusu terlalu singkat

    Bayi yang baru lahir disarankan menyusu sekitar 8 hingga 10 menit per satu payudara. Seiring si kecil bertambah besar, durasi menyusunya akan semakin singkat.

  4. Si kecil mengalami thrush

    Thrush juga menjadi salah satu penyebab berat badan bayi ASI susah naik karena ia merasa tidak nyaman di mulutnya. Thrush merupakan kondisi di mana mulut terinfeksi jamur yang menyebabkan lesi putih pada lidah atau pipi bagian dalam.

  5. Produksi ASI terhambat

    Produksi ASI yang sedikit bisa disebabkan oleh beberapa penyebab seperti, mulut bayi tidak melekat dengan benar di payudara, bayi tidak menyusu cukup sering, atau kurangnya durasi menyusu. Pikiran negatif Ibu, seperti keraguan mampu menyusui, kekhawatiran tidak bisa memberikan ASI dengan cukup juga bisa mengganggu produksi ASI Anda.

Faktor Pemicu Berat Badan Bayi Sulit Naik

  • Bayi lahir prematur

    Bayi dengan bobot mungil atau lahir sebelum waktunya mungkin tidak cukup kuat untuk menyusu dengan durasi tertentu. Selain itu, bayi dengan kondisi ini pun mungkin turut mengalami gangguan kesehatan lainnya dan lebih banyak tidur. 

  • Menderita jaundice

    Jaundice atau 'sakit kuning' adalah kondisi di mana kadar bilirubin dalam darah terlalu tinggi, hal ini ditandai dengan warna kulit yang menguning. 

  • Reflux

    Nggak hanya apa yang sudah diminum akan terbuang, tapi juga asam yang ditimbulkan bisa bikin tenggorokan dan esofagus teriritasi, sehingga si kecil merasa tidak nyaman saat menyusu.

  • Gangguan kesehatan

    Misalnya diare, muntah-muntah. Termasuk di antaranya bayi yang menderita down syndrome, bibir sumbing, dll. Masalah kesehatan tersebut membuat si kecil semakin sulit untuk menyusu dengan efektif.

  • Kondisi payudara ibu

    Misalnya, puting susu ibu sangat besar atau Ibu mengalami breast engorgement atau pembengkakan payudara yang menyebabkan si kecil kesulitan untuk menyusu.

Cara Mengatasi Payudara Bengkak (Breast Engorgement)

Breast engorgement atau payudara bengkak adalah kondisi ketika jaringan payudara bengkak karena dipenuhi oleh ASI, darah atau cairan lainnya secara berlebih. Biasanya, payudara membengkak karena ASI terus diproduksi tapi tidak keluar dengan maksimal, sehingga terjadi penumpukan. Hal ini, bikin payudara terasa nyeri dan bikin Anda nggak nyaman selagi menyusui. 

Untuk meredakan bengkak di payudara ini, ada beberapa trik yang bisa Anda coba. Seperti, mandi air hangat, mengompres payudara dengan handuk hangat, mengompres payudara dengan cooling pad, memijat payudara, memerah payudara seandainya bayi sudah selesai menyusu tapi ASI masih tersedia.

Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI

  1. Memperbaiki cara bayi menyusu

    Pastikan si kecil mampu melakukan pelekatan di payudara dengan benar. Nah, jika ibu ragu dengan pelekatan si kecil, konsultasikanlah dengan dokter, konselor laktasi, atau komunitas ibu menyusui di kota Anda.

  2. Menyusui lebih sering

    Ibu bisa menyusui si kecil segera ketika melihat tanda bayi lapar, misalnya bayi terbangun, bayi menggerak-gerakkan tangan dan kakinya, bayi memasukkan jari ke dalam mulutnya, rewel, menggerakkan mulut (seperti ketika ia menyusu) atau menggerak-gerakkan kepalanya. Jangan menunggu bayi menangis untuk menyusui, ya, Bu. Setelah si Kecil menangis, ia akan sulit untuk ditenangkan dan akan lebih sulit untuk ia menyusu dengan benar. Dengan menyusui lebih sering, maka air susu akan terus terstimulasi untuk diproduksi.

    Sebaiknya jangan menjadwal sesi menyusu bayi selama 3-4 jam sekali, seperti bayi yang minum susu formula. Ini karena ASI lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi, sehingga si kecil akan lebih cepat lapar dan butuh disusui lebih sering.

  3. Memperpanjang durasi menyusui

    Bayi, apa lagi yang baru lahir, pastinya lebih banyak tidur. Nah, selagi ia menyusu, jaga agar ia tetap terjaga, misalnya dengan menggelitik kakinya, mengganti posisi menyusui, mengganti popoknya, atau menyendawakannya.

  4. Meningkatkan produksi ASI

    Jika berat badan si kecil susah naik karena produksi ASI Ibu yang tidak memadai, Ibu bisa cari cara untuk meningkatkan produksi ASI. Misalnya dengan melakukan pumping di sela-sela waktu menyusui, mengonsumsi ASI booster, melakukan pijat payudara / breast compression saat sedang tidak menyusui, atau mencoba untuk memerah ASI dengan tangan.

  5. Hindari memberi empeng atau dot terlalu dini

    Jangan terburu-buru memberi empeng atau dot pada bayi terlalu dini karena si kecil bisa mengalami bingung puting yang akhirnya membuat dia malas menyusu. Sebaiknya kenalkan empeng atau dot saat si kecil sudah pintar menyusu langsung di payudara.

  6. Pastikan si kecil menyusu sampai payudara kosong

    ASI terdiri dari foremilk dan hindmilk. Nah, hindmilk merupakan bagian yang penuh dengan kandungan lemak. Biasanya hindmilk diproduksi tubuh setelah sesi menyusui mau berakhir. Jadi pastikan si kecil menyusu sampai payudara benar-benar kosong baru berganti payudara agar ia mendapatkan manfaat hindmilk yang bisa menjadi cara menaikkan berat badan bayi ASI.

  7. Jangan beri MPASI dini

    Jika tidak disarankan oleh dokter anak, jangan berikan si kecil MPASI dini sebelum usianya 6 bulan. Sebagian besar makanan padat untuk bayi memiliki kandungan kalori dan nutrisi yang lebih rendah daripada ASI. Saat si kecil kenyang karena MPASI, ia tidak akan mau menyusu lagi.

  8. Tidur dekat dengan si kecil

    Di bulan-bulan pertamanya, Ibu bisa tidur satu ruangan dengan si kecil sehingga dapat memperbanyak frekuensi menyusui dan meningkatkan hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI di tubuh.

  9. Babywearing

    Babywearing atau gendong si kecil sesering mungkin sehingga frekuensi kontak kulit (skin to skin) antara Ibu dan bayi juga semakin banyak. Skin to skin dapat jadi cara menaikkan berat badan bayi ASI lho.

  10. Memberikan susu tambahan

    Jika dokter anak merasa perlu, Ibu mungkin akan direkomendasikan untuk memberikan ASIP atau susu formula tambahan. Ibu juga bisa memompa ASI, lalu memberikan hindmilk pada ASI saja untuk si kecil.

Kenali Perbedaan Antara Foremilk dan Hindmilk

Sudahkan Anda mengetahui beda antara foremilk dan hindmilk? Foremilk adalah air susu yang keluar di setiap awal proses menyusu. Foremilk tinggi akan gula. Sebaliknya, hindmilk adalah susu yang keluar di tiap akhir proses menyusui, atau sebelum air susu habis. Hindmilk ini teksturnya lebih pekat seperti krim putih, karena lebih tinggi lemak dan kalorinya. Nah, susu yang keluar di akhir inilah yang bisa membantu bayi lebih merasa kenyang dan menaikkan berat badan bayi.

Agar bayi mendapatkan hindmilk, bayi harus menyusu dengan durasi lebih panjang. Seandainya, jumlah foremilk atau ASI Anda sangat banyak, Anda bisa memisahkan foremilk atau hindmilk. Singkat kata, supaya bayi tidak telanjur kenyang akan foremilk. Caranya, dengan memompa ASI selama beberapa waktu sebelum menyusui bayi, untuk mengurangi jumlah foremilk yang amat banyak.

Ada pun ciri-ciri jika bayi lebih banyak mendapatkan foremilk daripada hindmilk, yaitu:

  • Perut kembung.

  • Bayi lebih sering lapar.

  • Rewel atau seperti terkena kolik. 

  • Kotoran bayi lebih cair dan berwarna kehijauan.

5 Makanan Untuk Membantu Memperbanyak ASI 

  1. Flaxseed

    Flaxseed mengandung asam lemak dan fitoestrogen yang bisa membantu memperbanyak produksi ASI. Agar nutrisi pada flaxseed bisa diserap dengan baik, sebaiknya flaxseed dihaluskan lebih dulu. Flaxseed punya aroma yang agak menyengat, jadi akan terasa lebih enak setelah disangrai sejenak. Flaxseed bisa dijadikan taburan pada sereal atau granola.

  2. Kacang almond

    Kacang almond terutama yang mentah, banyak mengandung protein dan kalsium. Selain dijadikan camilan, almond juga sedap dijadikan susu.

  3. Whole grain

    Dengan mengonsumsi whole grain, maka akan sangat membantu Anda untuk mendapatkan nutrisi yang baik selama menyusui. Contoh whole grain yang bisa Anda coba, yaitu oatmeal, biji jali atau beras cokelat.

  4. Sayuran hijau

    Misalnya bayam, kale, selada serta brokoli.

  5. Jahe

    Selain dijadikan bumbu masakan, bisa juga dijadikan minuman.

Makanan untuk ASI booster tersebut dapat dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan, ya.

Lalu, haruskah berhenti hanya memberikan ASI jika berat badan bayi sulit bertambah? Haruskah bayi diberi tambahan susu formula?

Tentunya hal ini mesti Anda konsultasikan lebih dulu dengan dokter. Untuk alasan tertentu, mengutamakan kesehatan dan tumbuh kembang bayi misalnya, mungkin dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan partial atau combination feeding, yaitu mengombinasikan ASI dan formula. 

(Stephanie, Atalya)

Follow Ibupedia Instagram