10 Kebiasaan Ibu Menyusui yang Mesti Dihindari
Menyusui bayi mungkin terlihat sangat mudah, namun faktanya, menyusui itu bukanlah hal yang gampang, lho, Bu. Selain usaha, juga diperlukan pengetahuan yang baik tentang menyusui agar proses menyusui berjalan lancar dan Ibu sukses memberikan ASI eksklusif untuk si kecil. Nah, berikut ini kita akan membahas beberapa kebiasaan Ibu menyusui yang sebaiknya dihindari oleh Ibu. Apa saja kebiasaannya? Simak yuk!
Mengonsumsi Alkohol Selama Masa Menyusui
Ibu mungkin bertanya-tanya, apakah alkohol yang kita konsumsi bisa mempengaruhi ASI? Jawabannya, ya! Kadar alkohol paling tinggi di dalam ASI adalah setelah sekitar setengah hingga satu jam setelah kita mengonsumsinya, dan alkohol masih bisa terdeteksi di dalam ASI hingga setelah tiga jam. Sebagai catatan, hal tersebut adalah takaran satu kali minum dengan ukuran standar. Jadi, semakin banyak Ibu menyusui minum minuman beralkohol, maka dampaknya pada ASI bakal semakin lama pula.
Menurut CDC, konsumsi alkohol yang melebihi kadar ‘secukupnya’ bisa menimbulkan dampak negatif, baik itu bagi Ibu maupun bayi. Bagi bayi, alkohol bisa mengganggu pola tidur dan merusak proses tumbuh kembangnya. Sedangkan bagi Ibu menyusui, konsumsi alkohol bisa mengganggu daya pikir, terutama mengenai keselamatan bayi.
Apakah memerah ASI setelah mengonsumsi alkohol menjadikan ASI lebih aman? Tidak ya Bu, karena alkohol sudah telanjur masuk ke dalam ASI. Maka dari itu, sebaiknya hindari kebiasaan buruk yang satu ini selama masih menyusui si kecil.
Menyusui dengan Terburu-buru
Ibu sudah tahu belum, nih, kalau kandungan di dalam ASI itu berubah di setiap waktu menyusui? Di dalam setiap sesi menyusui, ASI terbagi dalam foremilk dan hindmilk. Foremilk, adalah susu yang keluar di awal sesi menyusui, susu ini biasanya lebih encer. Sebaliknya, hindmilk adalah susu yang keluar di penghujung sesi menyusui, teksturnya lebih kental atau creamy. Tekstur creamy tersebut muncul karena hindmilk mengandung lebih banyak lemak yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, meningkatkan berat badan bayi dan membantunya merasa lebih kenyang.
Agar bayi mendapatkan hindmilk ketika menyusu, disarankan agar Ibu menyusui bayi (newborn) setidaknya selama 10 hingga 15 menit. Jika ASI Ibu berlimpah, ada baiknya jika Ibu memompa ASI lebih dulu sebelum menyusui, supaya bayi nggak terlalu banyak meminum foremilk sebelum mendapatkan hindmilk. Ada pun beberapa ciri yang menandakan kalau si Kecil terlalu banyak meminum foremilk adalah perut kembung, menangis, kolik, fesesnya cair dan kehijauan, serta ia lebih mudah lapar.
Kebiasaan Ibu Menyusui Mengonsumsi Herba Tanpa Konsultasi
Mengonsumsi herba, rempah dan jenis makanan lainnya selama Ibu menyusui biasanya dilakukan untuk memperbanyak ASI. Apalagi, biasanya Ibu menyusui melakukan kebiasaan ini karena mendapatkan saran dari orang-orang sekitar yang merasa lebih dulu ‘sukses’ memberi ASI. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI memang penting, ya, Bu, tapi sebelum mengonsumsi herba, sebaiknya Ibu menyusui wajib berkonsultasi dulu dengan dokter.
Terlalu Ketat dengan Jadwal Menyusui
Menerapkan jadwal menyusui pada bayi memang bagus, Bu, tapi jika memberikan peraturan yang terlalu ketat juga nggak baik, loh. Terlalu ketat dengan jadwal menyusui bisa memengaruhi tumbuh kembang si kecil.
Karena ASI lebih gampang dicerna jika dibandingkan dengan susu formula, maka biasanya pada beberapa minggu kelahirannya bayi ASI butuh lebih sering menyusu, yaitu sekitar 12 kali dalam sehari atau menyusu sekitar 1,5 jam hingga 2 jam sekali. Tapi, bukan berarti kita harus ‘terpaku’ dengan jadwal ini, ya. Ibu juga mesti melihat tanda-tanda bayi mulai lapar, seperti bergerak-gerak mencari puting Ibu ketika digendong, memasukkan tangan ke dalam mulut dan membuat gerakan menghisap. Ingat, ya, jangan sampai bayi menangis karena lapar.
Jangan Menekan Payudara Terlalu Keras
Betul, ada teknik memijat payudara untuk memperlancar keluarnya ASI, tapi hindari memberi tekanan terlalu kuat pada payudara. Hal ini termasuk di antaranya memijat terlalu kuat, menggunakan bra terlalu ketat hingga posisi tidur yang memberi tekanan pada payudara. Tekanan ini bisa memicu infeksi pada payudara, yang disebut dengan mastitis. Bengkak sebagai dampak dari mastitis ini bikin rasa sakit yang luar biasa, bahkan bisa membuat Ibu menyusui sampai demam.
Sungkan Menyusui Ketika Ada di Luar Rumah
Malu menyusui di tempat umum adalah salah satu kebiasaan ibu menyusui yang perlu dihindari. Serius, Ibu nggak perlu merasa malu atau sungkan ketika harus menyusui di tempat umum. Kan, ada banyak cara untuk melakukannya. Contohnya, Ibu menyusui bisa menggunakan nursing cover. Jika bayi nggak suka ditutupi oleh nursing cover, Ibu bisa menyusui di ruangan khusus (nursery room) yang tersedia di banyak fasilitas umum atau membawa ASI yang sudah diperah di dalam botol.
Membiarkan bayi Menyusu Terlalu Banyak
Ada bayi yang seakan-akan lapar terus, ada pula ibu yang memberi susu terlalu banyak (atau terlalu lama) karena khawatir anaknya masih lapar atau untuk mencegah anak rewel. Hati-hati dengan kebiasaan Ibu menyusui yang satu ini ya karena si kecil bisa mengalami overfeeding. Overfeeding artinya bayi menerima ASI melebihi kebutuhan tumbuh kembang dan energi yang dibutuhkannya.
Beberapa ciri anak overfeeding misalnya berat badan bayi naik lebih banyak daripada seharusnya, gangguan tidur, gelisah, rewel, perut kembung, sering bersendawa, banyak buang air besar dan air kecil, serta sering gumoh. Ciri-ciri tersebut nggak jarang diperkirakan akibat kolik, refluks atau alergi susu.
Nah, untuk menghindari overfeeding, simak yuk beberapa hal yang bisa menyebabkan overfeeding dilansir dari Kidspot:
Anak sulit tidur. Gangguan pola tidur memengaruhi keseimbangan hormon yang turut mengatur nafsu makan.
Refleks yang belum sempurna. Pada bayi yang baru lahir misalnya, ia belum bisa mengatur refleksnya dengan baik. Terutama jika si Kecil menyusu terburu-buru, maka ia akan sering mengalami kesulitan untuk berhenti menyusu.
Bayi dalam masa pertumbuhan oral. Dalam masa ini, bayi sulit membedakan rasa lapar dengan keinginan memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Hal lain yang jadi penyebab bayi suka memasukkan sesuatu ke dalam mulut misalnya sedang bosan, capek atau merasa nggak nyaman (comforting).
Tidur sambil menyusu. Seringkali bayi tidur sambil menyusu, hal ini menjadikan bayi merasa perlu menyusu walaupun tidak dalam keadaan lapar.
Ibu Tidak Fokus Ketika Menyusui
Nggak jarang, ibu mengerjakan hal lain sambil menyusui. Entah itu sambil bekerja atau sekadar ‘bermain’ dengan ponsel. Kebiasaan ibu menyusui ini mesti dihilangkan, nih, Bu. Ibu seharusnya fokus pada bayi saat menyusuinya. Dengan begini, Ibu bisa memerhatikan apakah si kecil sudah menyusu dengan benar, dan apakah bayi sudah menyusu dengan waktu dan jumlah yang cukup. Kebiasaan ibu menyusui yang tak kalah penting lainnya adalah usahakan untuk fokus melakukan kontak mata dengan bayi. Jadi, sebaiknya mengerjakan hal lain di saat si Kecil tidur saja, ya, Bu.
Diet Ketat Selama Menyusui
Siapa, sih, yang nggak ingin langsing setelah melahirkan? Nah, karena hal ini, ada ibu yang menerapkan diet tertentu. Ditambah lagi, sekarang ini banyak ibu yang mencontoh metode diet idolanya tanpa mengetahui kondisi dirinya sendiri dan tanpa konsultasi sebelumnya dengan dokter.
Pada dasarnya, aktivitas menyusui bisa membakar 500 hingga 700 kalori per hari lho. Selain itu, seberapa cepat berat badan Ibu menyusui menurun setelah melahirkan juga tergantung dari metabolisme tubuh, penerapan pola makan, seberapa rutin Ibu berolahraga dan berapa banyak kenaikan berat badan Ibu saat hamil. Untuk menurunkan berat badan yang aman untuk diri Anda dan bayi, Ibu menyusui mesti melakukan konsultasi dulu dengan dokter, ya. Karena jika Ibu kekurangan kalori harian, maka hal ini bisa memengaruhi kualitas ASI dan bikin tubuh Ibu jadi kekurangan energi.
Menghindari Makanan Tertentu Selama Menyusui
Selama nggak membahayakan, Ibu nggak mesti menghindari makanan tertentu selama menyusui. Apalagi, bayi sudah terbiasa ‘ikut makan’ apa yang Ibu makan sejak ia masih di dalam kandungan. Ada pun yang mesti Ibu menyusui hindari selama menyusui adalah makanan atau minuman yang sekiranya bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Untuk hal lainnya, bisa Ibu konsultasikan dengan dokter.
Nah, itulah beberapa kebiasaan Ibu menyusui yang sebaiknya dihilangkan. Kebiasaan mana nih yang masih sering Ibu lakukan?
(Stephanie)