3 Langkah Jitu Untuk Stimulasi Tumbuh Kembang Anak
Melihat proses tumbuh kembang anak berjalan dengan baik pastinya jadi dambaan setiap orang tua, kan? Nah, untuk memastikan itu terjadi, orang tua perlu memberikan stimulasi tumbuh kembang anak sejak dini. Yaitu, ketika anak masih berada dalam kandungan sampai si kecil berusia 2 tahun.
Periode 1.000 hari pertama kehidupan atau golden age ini adalah masa ketika seluruh sistem otak dan tubuh anak berkembang dengan pesat. Itulah kenapa Ayah dan Ibu wajib memastikan tumbuh kembang anak tercapai dengan optimal di periode emas tersebut.
Tips Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak
Nah, Bu, selain memberikan nutrisi dan gizi seimbang, stimulasi tumbuh kembang anak juga dapat dilakukan lewat cara-cara berikut:
Mengajak Anak Bermain
Bermain adalah aktivitas yang tidak cuma menyenangkan, tapi juga memberikan banyak manfaat untuk anak-anak. Bermain akan membantu mengasah kreativitas dan imajinasi anak, melatih ketangkasan, kemampuan berpikir, dan kecerdasan emosionalnya.
Seperti dilansir dari American Academy of Pediatrics, aktivitas bermain akan membuat si kecil lebih bebas mengeksplorasi dunia luar di sekitarnya. Psikolog Rayi Tanjung Sari, M.Psi juga menjelaskan berbagai manfaat bermain untuk tumbuh kembang anak, yaitu:
Mengembangkan kemampuan motorik kasar (melompat, berlari, koordinasi dan keseimbangan tubuh) dan motorik halusnya (keahlian menggunakan jari jemari; menulis, meronce, melipat, dll);
Mengasah kemampuan berpikir (kognitif), seperti nalar berpikir, memecahkan masalah, dan belajar fokus lebih lama;
Mengembangkan kreativitas, kemampuan berbahasa, dan komunikasi anak;
Anak belajar mengenal dan mengelola emosinya sendiri; dan
Melatih kemampuan sosial anak lewat interaksi dengan teman-temannya.
Berikan Stimulasi Sensori pada Anak
Tolok ukur optimal atau tidaknya tumbuh kembang anak juga bisa dilihat dari kemampuan indranya lho, Bu. Ketujuh indra (peraba, penciuman, pengecap, pendengaran, penglihatan, keseimbangan, dan gerak otot) inilah yang akan digunakan si kecil untuk mengeksplorasi serta memahami dunia di sekelilingnya.
Tanda anak yang cerdas adalah anak yang kemampuan sensori atau indranya distimulasi dengan maksimal. Dengan mengelola sensorinya, anak dapat mengontrol respons dan emosinya dengan lebih baik, serta menjadi lebih terhubung dengan dunia sekitarnya. Kemampuan-kemampuan inilah yang sangat diperlukan dalam proses belajarnya, seperti:
Kemampuan fokus saat mendengarkan dan berbicara dengan orang lain;
Kemampuan mengenali bahaya;
Kemampuan bergerak tanpa menabrak benda atau orang di sekitarnya; dan
Kemampuan fokus saat diberi tugas atau instruksi tertentu, dll.
Masih menurut psikolog Rayi Tanjung Sari, M.Psi, berikut beberapa referensi aktivitas yang bisa Ibu coba di rumah untuk melatih kemampuan sensori dan tumbuh kembang anak:
Sensori Penglihatan: Menyusun benda atau mainan sesuai warna dan bentuknya, menggunakan permainan atau cat warna-warni.
Sensori Penciuman: Menebak benda tertentu berdasarkan aromanya. Bisa dilakukan sambil menutup mata anak.
Sensori Pengecap: Meminta anak membedakan rasa gula, garam, kopi, dan makanan lain dengan mata tertutup.
Sensori Pendengaran: Bermain alat musik, mendengarkan musik atau meminta anak untuk memetakan sumber bunyi di dalam rumah.
Sensori Peraba: Bermain pasir, membuat mainan dari playdough, bermain lego, meraba tekstur kain, dll.
Sensori keseimbangan: Bermain ayunan atau mengajari anak melintasi papan titian.
Sensori otot gerak: Mengajari anak berjalan mengikuti pola garis, memanjat, melempar, dan menangkap bola.
Berikan Nutrisi yang Tepat untuk Anak
Tumbuh kembang anak juga sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya. Selain menjaga kesehatan tubuh agar tetap berfungsi normal, nutrisi juga berperan penting dalam perkembangan kemampuan kognitif (otak) si kecil.
Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan anak mengalami stunting lho, Bu. Tidak mau hal yang sama terjadi pada si kecil kesayangan Ibu, kan? Itulah mengapa Ibu perlu menyediakan asupan nutrisi terbaik untuknya.
Selain memberikan ASI dan makanan bergizi seimbang, pemberian suplemen tambahan seperti probiotik juga sangat diperlukan.
Apa Itu Probiotik dan Manfaatnya untuk Anak?
Di dalam tubuh manusia terdapat 2 jenis bakteri, yaitu bakteri baik dan bakteri jahat. Nah, bakteri baik inilah yang dinamakan dengan probiotik.
Probiotik bekerja dengan cara menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan bakteri jahat dalam tubuh, serta mengganti bakteri baik yang hilang karena sebab tertentu. Lalu, apa saja sih manfaat probiotik untuk tumbuh kembang anak?
Membantu melancarkan pencernaan;
Memperkuat sistem imun tubuh;
Meningkatkan jumlah bakteri baik di usus sehingga anak tidak gampang sakit;
Mencegah diare akibat penggunaan obat antibiotik;
Mengurangi gejala kolik pada bayi;
Memperbaiki gejala intoleransi laktosa;
Membantu mengatasi risiko penyakit radang usus; dan
Membantu mencegah necrotizing enterocolitis (peradangan pada usus bayi yang lahir prematur).
Dua jenis probiotik yang biasanya terdapat dalam produk-produk suplemen di pasaran adalah Bifidobacterium dan Lactobacillus.
Lactobacillus: Merupakan jenis probiotik yang sangat mudah dijumpai di pasaran (biasanya terdapat dalam yogurt atau produk makanan lain yang sudah difermentasi). Lactobacillus dapat membantu mengatasi diare dan gangguan penyerapan laktosa pada anak-anak.
Bifidobacterium: Merupakan jenis bakteri probiotik yang jamak dijumpai pada susu dan produk turunannya. Manfaatnya untuk mengatasi gangguan pencernaan jangka panjang yang kerap dialami anak-anak, salah satunya irritable bowel syndrome. Probiotik ini memiliki jumlah yang dominan pada saluran cerna anak di awal kehidupannya.
Jika Ibu membutuhkan rekomendasi suplemen tumbuh kembang anak dengan kandungan probiotik terbaik, Liprolac Baby bisa menjadi pilihan yang tepat.
Liprolac Baby adalah suplemen makanan yang mengandung Bifidobacterium (Bifidobacterium animalis subsp. Lactis BB-12®), probiotik yang terkandung pada saluran anak juga ditemukan dalam ASI. Ya, suplemen ini dapat membantu bayi-bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI karena si ibu mengalami kendala tertentu.
Kini Ibu tak perlu lagi khawatir karena si kecil tetap bisa mendapatkan manfaat dan kebaikan Bifidobacterium lactis dari Liprolac Baby. Liprolac juga sangat aman dikonsumsi si kecil karena tidak mengandung gluten, pengawet, perasa, atau tambahan pewarna lho, Bu.
Yuk, suguhkan sejuta manfaat bakteri baik agar anak tumbuh optimal dengan memberinya Liprolac Baby secara rutin. Untuk pertanyaan atau informasi lebih lanjut, Ibu bisa mengunjungi Instagram Liprolac di @sahabatpencernaananak.