4 Pertimbangan dalam Memilih Stroller Bayi
Kebutuhan bayi sangatlah banyak. Sebutlah botol susu, pompa asi, popok, pakaian, nggak lupa carrier dan stroller-nya. Memilih carrier dan stroller yang aman dan nyaman untuk si kecil ini juga susah-susah gampang, apalagi bagi orang tua baru. Nah, pada kesempatan kali ini, Ibupedia akan membahas singkat mengenai stroller bayi.
Pada dasarnya, stroller adalah alat transportasi untuk bayi dan anak-anak. Stroller digunakan memudahkan Ibu membawa anak dari satu tempat ke tempat lainnya. Betul, stroller bayi adalah bentuk lain dari carrier.
Menurut sejarah, alat sejenis stroller (prams) pertama kali dirancang di sekitar tahun 1733. Alat ini dibuat atas permintaan seorang Duke asal Inggris, untuk mengangkut anak-anaknya. Desain ini pertama kali diminta berbentuk seperti cangkang sebagai tempat duduk anak-anak, beroda, dihias sedemikian rupa dan bisa ditarik dengan kuda kecil. Pada tahun 1830, stroller bayi pertama buatan pabrik mulai beredar. Stroller bayi yang lebih modern ini dibuat dengan tambahan fitur, seperti rem, kanopi dan bisa dilipat. Pada awal masa kejayaannya, stroller bayi hanya digunakan oleh orang-orang kaya saja karena bahan bakunya mahal, di antaranya yang menggunakan adalah Ratu Victoria.
Di penghujung tahun 1800-an, terobosan terbaru kembali dibuat, yaitu stroller bayi yang bassinet-nya reversible atau dibuat menghadap ke arah orang tua. Pada tahun 1965, Owen Maclaren, seorang aeronautical engineer, membuat umbrella stroller. Ide ini dibuat dari pengalaman sulitnya ia membawa anaknya sambil menggunakan pram yang berat, saat melakukan perjalanan dari Inggris ke Amerika. Semenjak itu, desain-desainnya mulai terkenal di pasaran.
Beda Stroller dengan Prams
Prams atau perambulator, juga disebut dengan kereta bayi. Pada umumnya memiliki bassinet untuk bayi berbaring, memiliki kanopi yang menutupi sebagian besar bassinet. Perambulator hanya digunakan untuk bayi baru lahir atau yang belum bisa duduk. Prams memang nyaman banget digunakan oleh newborn dan modelnya juga menawan, namun perambulator ini nggak praktis untuk digunakan, karena ‘bulky’ dan berat. Jika Anda penasaran seperti apa bentuknya, coba, deh, kereta bayi yang digunakan oleh Kate Middleton.
Sedangkan stroller, yang nama lainnya adalah push chair atau buggy, diperuntukkan bagi anak yang sudah lebih besar. Intinya, ini adalah tempat duduk anak yang bisa didorong. Stroller juga menggunakan harness untuk menjaga anak yang sudah aktif bergerak agar aman dan nggak jatuh. Nah, itulah perbedaan dasar antara prams dan stroller.
Pertimbangan dalam Memilih Stroller Bayi
Sebelum membeli stroller bayi, ada beberapa pertimbangan yang mesti Anda pikirkan.
Tipe Stroller Bayi yang Sesuai dengan Kebutuhan
Karena berbeda jenis stroller, berbeda pula kegunaannya. Misalnya, ada jenis stroller untuk dibawa jika Anda bepergian (ke pusat perbelanjaan contohnya), untuk sekadar jalan-jalan di taman, khusus travelling, dst.
Berikut adalah ulasan singkat tentang beberapa jenis stroller bayi.
Full-sized stroller
Stroller jenis ini bisa digunakan oleh bayi hingga toodler, artinya, stroller ini bisa dipakai dalam jangka panjang. Dari sisi ukuran, full-sized stroller memang lebih besar namun lebih kukuh dan awet. Kelebihannya, tempat duduk luas, empuk, biasanya bisa diaplikasikan dengan car seat, ada kanopi yang bisa disesuaikan serta punya storage place yang luas. Kelemahannya, biasanya berat dan ‘bulky', jadi tidak pas untuk dibawa bepergian (misalnya jika harus turun naik tangga), juga butuh tempat luas untuk menyimpan.
Lightweight stroller
Atau disebut juga umbrella stroller. Sesuai dengan namanya, stroller tipe ini ringan jadi sangat mudah untuk dibawa, namun fiturnya terbatas. Karena memang ditujukan untuk mudah diangkut, lightweight stroller mudah dilipat, jadi mudah dibawa untuk traveling. Selain itu, tidak bisa digunakan oleh newborn, karena umumnya hanya menggunakan partial seat recline.
Jogging stroller
Stroller bayi jenis ini, punya fungsi yang lebih spesifik. Singkat kata, stroller ini memang didesain untuk menemani orang tua yang suka jogging. Perbedaan utamanya adalah stroller ini punya tiga roda. Selain itu, juga dilengkapi dengan penyangga khusus agar bayi tetap nyaman selagi Anda jogging dan desain yang memudahkan manuver. Ada pun kelemahannya, jogging stroller ini berat, sulit dipasang dan ukurannya besar.
Car seat carrier
Sesuai dengan namanya, stoller ini didesain khusus untuk diaplikasikan sebagai stroller sekaligus bisa digunakan sebagai car seat. Selain praktis, carrier ini juga ringan. Namun, nggak bisa dipakai lama, karena car seat mesti menyesuaikan tubuh anak yang terus berkembang, selain itu harganya juga cukup mahal.
Travel system
Apa, sih, bedanya travel system dengan car seat carrier? Intinya, travel system adalah multi-piece sets, yaitu stroller dan tambahan car seat, dan asesoris lainnya.
Safety features
Karena keamanan bayi adalah yang hal utama, maka sebaiknya cek fitur keamanan yang ditawarkan.
Recline feature.
Disarankan Anda memilih stroller bayi yang bisa digunakan untuk anak berbaring sekaligus bisa dipasangkan pada car seat-nya, selain lebih praktis, feature ini dirasa lebih nyaman. Misalnya, sesampainya di tujuan, Anda nggak perlu membangunkan bayi ketika ia tertidur di mobil.
Footrest.
Adalah salah satu feature yang penting untuk anak yang sudah lebih besar. Penggunaan single footrest lebih aman dibanding double footrest, terutama untuk mencegah anak cedera saat menggunakannya. Adanya footrest ini juga membuat kaki anak lebih nyaman dan nggak perlu menggantung. Selain itu, cek pula gap yang biasa ada di sekitar bagian hand rest. Gap ini bisa menyebabkan tangan anak terjepit.
Brakes.
Atau rem. Penting banget untuk memilih stroller dengan rem yang mantap dan mudah digunakan.
Safety harness.
Baby stroller yang baik pastinya memiliki sabuk pengaman yang baik pula, dan harness yang lebih disarankan adalah 5-point harness, yaitu dua sabuk di masing-masing bahu, dua sabuk di sisi pinggang dan satu sabuk di antara paha bayi.
Harmful UV ray protection.
Pilih stroller dengan kanopi, untuk melindungi anak dari bahaya sinar matahari dan udara panas.
Pilih Ukuran Stroller yang Sesuai dengan Tubuh Anak
Penting, nih, untuk Anda memilih ukuran dan bentuk stroller yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Agar memudahkan kegiatan Anda, maka pilih stroller bayi yang ukurannya mudah dimasukkan ke dalam kendaraan, yang bobotnya mampu Anda bawa, dan yang bisa disusun dengan ringkas. Cek juga ukurannya agar sesuai dengan tempat ukuran tempat penyimpanan.
Sesuaikan dengan Keuangan
Setelah menetapkan jenis stroller yang bakal Anda pilih, selanjutnya adalah memilih yang sesuai dengan budget Anda. Selain tergantung dengan kualitas produknya, brand juga akan memengaruhi harganya.
Membeli Stroller Bayi Bekas
Harga stroller bayi, apalagi merk ternama, memang mahal, maka nggak jarang ada orang tua yang memilih membeli stroller bayi second hand. Tapi, amankah membeli stroller bekas? Pertama, cek dari sisi keamanannya. Perhatikan baik-baik, apakah harness dan fold lock-nya masih berfungsi dengan baik? Apakah roda-rodanya masih berfungsi dengan baik? Apakah strukturnya masih kukuh dan seluruh baut masih utuh? Ke dua, cek sisi kebersihannya, terutama pada bagian cushion. Ke tiga, pastikan ukurannya sesuai untuk anak Anda.
Jadi, jika Anda berminat membeli stroller bekas, sebaiknya melihat dan memeriksa secara langsung barang yang akan dibeli.
Bagian-Bagian dari Stroller Bayi
Agar Anda nggak bingung ketika akan membeli stroller bayi, pelajari bagian-bagiannya berikut ini.
Handle grip. Bar pegangan atau kemudi, terletak di belakang anak.
Kanopi. ‘Payung’ untuk pengaman dari sinar.
Guardrail. Bar pengaman, terletak di hadapan anak.
Seat cushion. Bantalan tempat duduk dan bersandar.
Bassinet. Badan stroller.
Harness dan clip. Sabuk pengaman.
Footrest. Pijakan kaki.
Wheels. Roda.
Basket. Ruang penyimpanan, biasanya ada di bawah.
Fold lock. Kunci roda.
Tips Membersihkan Stroller Bayi
Memang, anak nggak selalu menggunakan stroller, namun meski nggak setiap hari digunakan, tapi penting untuk menjaga kebersihan stroller anak.
Gunakan vacuum cleaner untuk menyedot kotoran di sela-sela cushion stroller, misalnya remahan biskuit.
Untuk membersihkan bagian kain (cushion dan kanopi), Anda bisa menggunakan lap yang sudah direndam di campuran sabun lembut dan air, kemudian gosok perlahan. Jika ada noda, apalagi (mungkin) bekas ompol anak, Anda bisa bersihkan dengan sikat. Kemudian keringkan dengan lap dan jemur di tempat panas.
Tidak hanya bagian kain, besi penopang stroller (handle grip, guardrail, dst) juga mesti dibersihkan, caranya, sama seperti membersihkan bagian kain. Hindari menggunakan deterjen berbahan kimia ‘keras’, karena bisa mempercepat kerusakan pada bagian penyangga stroller. Selagi membersihkan tiang-tiang (struktur) stroller, jangan lupa untuk mengecek bagian-bagiannya, termasuk di antaranya, rem.
Bagian roda stroller juga butuh dibersihkan, terutama jika terkena tanah.
Sebelum Anda menyimpan stroller, pastikan seluruh bagiannya benar-benar kering, supaya stroller nggak berjamur dan karatan. Saat menyimpan stroller, tutup untuk menghindari debu dan jangan ditumpuk.
Jika ingin yang praktis, sekarang ini sudah banyak, kok, jasa untuk mencuci perlengkapan bayi, termasuk stroller.
Nah, itulah informasi seputar stroller bayi. Semoga bermanfaat yaa buat Buibu yang sedang memilih stroller untuk si kecil.
(Stephanie)