Ibupedia

4 Tips Menyusui Bayi dengan Tandem Nursing

4 Tips Menyusui Bayi dengan Tandem Nursing
4 Tips Menyusui Bayi dengan Tandem Nursing

Bila Ibu hamil dan memiliki batita, selamat ya! Banyak ibu menyusui bayi memutuskan untuk tidak melanjutkan menyusui bayi saat dinyatakan hamil lagi. Bila Ibu tidak mau berhenti menyusui bayi yang lebih besar ketika bayi lahir, Ibu memang tidak perlu melakukannya. Ibu bisa menyusui bayi dengan cara tandem nursing. Tandem nursing menjadi semakin populer seiring peningkatan jumlah ibu yang menyusui bayi dan ini sangat aman dilakukan.

   

Apa yang dimaksud tandem nursing?

Tandem nursing diartikan sebagai kondisi menyusui dua bayi atau lebih di usia berbeda yang menyusu di waktu bersamaan. Tandem nursing juga bisa berarti tiap anak menyusu pada tiap payudara atau anak-anak bergiliran menyusu pada ibu.

Ibu mungkin bertanya, apa betul orang bisa melakukan hal ini? Tentu saja. Ibu tentu pernah mendengar ibu yang menyusui bayi kembar, tapi mungkin Ibu belum pernah mendengar ibu yang menyusui bayi lebih dari satu anak dengan usia berbeda. Pada banyak kasus, anak yang lebih besar hanya menyusu beberapa kali dalam sehari.

Ia mungkin tidak perlu menyusu ketika berada di tempat umum dan mungkin sibuk  bermain ketika ada orang, jadi sering kali tandem nursing terjadi di area pribadi atau di rumah yang tenang. Karena menyusui bayi anak usia batita kadang di luar kewajaran, ibu yang melakukan ini biasanya tidak membicarakannya di depan umum.

   

Kenapa saya perlu lakukan tandem nursing?

Ada anak yang berhenti menyusu sendiri, lalu kembali menyusu di antara usia 2 sampai 6 tahun. Di Amerika Serikat, hanya 27 persen anak menyusu di usia 12 bulan, meski WHO  merekomendasikan ibu untuk menyusui bayi anaknya hingga usia 2 tahun. Menyusui bayi memberi rasa nyaman, menyediakan nutrisi, serta mengembangkan sistem kekebalan, perkembangan sosial dan intelektual. Batita yang menyusu kurang berisiko pilih-pilih makanan karena perubahan rasa pada ASI.

Penambahan anggota keluarga bisa jadi hal yang berat. Menyusui bayi menghubungkan anak dengan ibu secara emosional dan fisik serta mengakrabkan saudara kandung ketika mereka berbagi ASI.  Sangat wajar bila ibu merasa bersalah karena menghabiskan banyak waktu merawat bayi baru lahir ketika sebelumnya anak yang lebih besar mendapat banyak perhatian.

   

Menyusui bayi selama hamil

Banyak ibu yang terus menyusui bayi meski mengetahui sedang hamil merasa khawatir tidak memiliki ASI yang cukup atau ASI yang tepat untuk bayi baru lahir. Di saat seperti ini, yakinlah jika tubuh manusia mampu menyesuaikan diri ketika bayi lahir dan akan terus memproduksi ASI yang tepat untuk anggota keluarga baru.

Kolostrum sangat penting sebagai pertahanan paling pertama dan kekebalan untuk bayi baru lahir. Ketika bayi memiliki akses bebas ke payudara, ia akan menerima semua kolostrum yang ia butuhkan untuk mendapat awal hidup terbaik.

Tapi tunggu dulu, bila ASI berubah komposisinya untuk bayi baru lahir, apakah anak yang lebih besar mendapat apa yang ia butuhkan dari ASI? Ya. ASI bermanfaat untuk semua anak di segala usia. Batita bisa mendapat manfaat dari kolostrum yang padat nutrisi, meski Ibu akan melihat bahwa fesesnya jadi lebih encer dibanding biasanya. Lagi pula, kemungkinan anak yang lebih besar sudah makan makanan lain juga, jadi tak perlu ragu soal gizinya.

Menyusu berarti lebih dari sekedar mendapat nutrisi. Anak bisa terus menyusu setelah ASI kering untuk mendapat rasa nyaman, kedekatan, dan peningkatan hormon yang berasal dari menyusu. Banyak wanita mengatakan mereka mengalami penurunan jumlah ASI di awal kehamilan. Ini karena perubahan hormon, dan tidak ada cara mencegahnya. Sekitar setengah wanita hamil melaporkan ASI mereka benar-benar berkurang pada pertengahan kehamilan. Untuk banyak batita, ini jadi waktu alami untuk disapih, sedang lainnya akan terus menyusu. Baik anak yang lebih besar menyusu atau tidak, ASI matang akan mulai berubah menjadi produksi kolostrum selama trimester kedua kehamilan.

Banyak wanita mengalami rasa tidak nyaman, seperti nyeri puting, ketika menyusui bayi selama kehamilan. Bila ini yang Ibu alami, memberi batasan untuk anak yang menyusu jadi cara yang baik selain menyusui bayi sesuai permintaan atau menyapih sepenuhnya.

Kekhawatiran menyusui bayi selama kehamilan muncul karena kecemasan tentang kemampuan untuk menjaga nutrisi ibu untuk janin yang sedang tumbuh, ibu,  dan anak yang menyusu. Menjaga pola makan yang sehat akan selalu lebih penting selama kehamilan jika Ibu terus menyusui bayi, tapi ini tidak jauh berbeda dari kebutuhan nutrisi yang baik selama kehamilan saja tanpa menyusui sang kakak.

Bila Ibu pernah mengalami keguguran atau kelahiran prematur, Ibu mungkin bertanya-tanya apakah menyusui bayi selama kehamilan selanjutnya bisa meningkatkan risiko situasi ini terjadi lagi? Seperti halnya tiap anak yang berbeda, begitu juga tiap kehamilan.

Bicaralah pada dokter tentang kondisi Ibu. Meski menyusui bayi bisa menstimulasi kontraksi rahim, begitu juga aktivitas seksual. Bila aktivitas seksual tidak dilarang, maka melanjutkan menyusui bayi juga tidak terlalu berisiko menimbulkan masalah. Tanyakan ke dokter, konselor laktasi, dan ibu lain untuk tahu lebih banyak.

Pertimbangkan kebutuhan anak yang lebih besar dan diri Ibu serta perasaan pasangan ketika Ibu memutuskan apa yang terbaik untuk Ibu dan janin. Beberapa dokter mungkin tidak menjelaskan manfaat dari terus menyusui bayi selama kehamilan, serta kemampuan tubuh untuk mengatasinya.

   

Bagaimana cara menyusui bayi keduanya di waktu bersamaan?

Ada banyak cara untuk melakukan tandem nursing. Bagaimana Ibu mengaturnya akan bergantung pada tingkat kenyamanan dan posisi anak. Pilihan yang paling langsung adalah menyusui bayi anak-anak di waktu yang berbeda. Di hari-hari awal ketika bayi mulai memiliki ritme menyusu, Ibu bisa memilih pendekatan ini, dengan memberi newborn kesempatan untuk menerima kolostrum. Bila dibutuhkan, buat batasan menyusu untuk anak yang lebih besar.

Bersiaplah untuk anak yang sebelumnya tidak tertarik menyusu dan tiba-tiba sangat tertarik lagi, ini juga termasuk anak yang sebelumnya telah disapih. Ketika anak yang lebih besar bersikeras untuk menyusu ketika melihat adik bayi menyusu, Ibu bisa lebih mudah menyusui bayi mereka di waktu bersamaan.

Jadi kreatif merupakan hal penting dalam menemukan posisi yang tepat untuk Ibu. Biasanya, lebih mudah bila si kecil menyusu lebih dulu. Menggunakan bantal atau berbaring miring bisa memungkinkan satu tangan Ibu bebas untuk membantu anak yang lebih besar mendapat posisi menyusu. Setelah bayi nyaman melakukan pelekatan dan menyusu, Ibu bisa bantu anak yang lebih besar mendapat ruang yang nyaman atau bergantung usia dan kemampuan anak yang lebih besar, biarkan ia memilih posisi yang nyaman.

Posisi yang memungkinkan antara lain:

  • Anak yang lebih besar dan bayi keduanya mengangkang di kaki ibu sementara ibu bersabar

  • Anak yang lebih besar di posisi mengangkang sedangkan bayi bersIbur pada posisi football hold

  • Bayi di posisi mengangkang sedangkan anak yang lebih besar berlutut atau duduk di sebelah ibu

  • Bayi berbaring di sebelah ibu dan anak yang lebih besar duduk di punggung ibu atau berbaring di atas ibu.

   

Kelebihan dan kekurangan menyusui bayi tandem nursing

Kelebihan tandem nursing antara lain:

  1. Tandem nursing menurunkan kecemburuan dan membantu meningkatkan kedekatan saudara kandung. Ketika bayi lahir, batita bisa merasa sedikit diabaikan, terutama bila ia diberitahu tidak boleh lagi menyusu. Tandem nursing untuk batita membantu mengurangi rasa marah terhadap Ibu dan adik kecilnya. Anak juga akan belajar berbagi di usia sangat muda.

  2. Menyusui bayi menjadi cara Ibu untuk menjalin kedekatan dengan kedua anak di waktu bersamaan, serta membuat mereka berdua menerima perhatian di waktu yang sama.

  3. Anak yang lebih besar akan terus menerima manfaat dari ASI selama ia menyusu. Menyusu memberikan nutrisi, perlindungan kekebalan, perlindungan usus, dan memberi manfaat emosional.

  4. Tandem nursing bisa meredakan bengkak pada payudara pada sebagian ibu.

  5. Ada penurunan risiko kanker payudara sebelum menopause pada ibu yang menjalani tandem nursing.

  6. Karena peningkatan tuntutan ASI, persediaan ASI Ibu akan jauh lebih banyak, ini terutama sangat membantu bila newborn kesulitan melakukan pelekatan.

Kekurangan tandem nursing

  1. Beberapa ibu kesulitan menurunkan berat badan ketika menjalani tandem nursing.

  2. Ibu akan berhadapan dengan orang yang berpandangan negatif tentang tandem nursing. Mereka mungkin mengatakan bayi tidak menerima ASI yang cukup ketika tandem nursing. Padahal ini tidak benar.

  3. Beberapa ibu mengalami peningkatan gairah seks yang intens ketika menjalani tandem nursing, disebabkan oleh tingginya hormon tertentu.

  4. Beberapa ibu merasa mual selama sesi menyusui bayi ketika hamil.

   

Memproduksi ASI yang cukup untuk lebih dari satu anak

Sama seperti ketika menyusui bayi satu bayi, memperoleh produksi ASI yang baik berarti menyusui bayi sesuai permintaannya. Pertanyaan yang umum adalah kapan harus menyusui bayi dan kapan giliran anak yang lebih besar. Apakah bayi harus menyusu lebih dulu? Apakah anak yang lebih besar akan menerima semua hind milk? Bagaimana saya bisa yakin bayi mendapat ASI yang cukup?

Payudara Ibu akan merespon dan memproduksi ASI yang dibutuhkan, berdasarkan jumlah ASI yang dikeluarkan. Bayi akan memberitahu Ibu apakah ia mendapat ASI yang cukup dengan petunjuk seperti sering menyusu (setidaknya 8 sampai 12 kali dalam 24 jam), banyak pipis dan pup, serta berat badan stabil. Newborn sering menyusu, ini normal dan jadi cara tubuh menjaga produksi ASI.

Selama beberapa hari pertama, bayi harus menyusu lebih dulu untuk memastikan mendapat bagian kolostrum. Setelah beberapa hari, Ibu perlu cari strategi menyusu yang berhasil untuk Ibu. Ibu bisa ganti siapa yang mendapat payudara mana lebih dulu, Ibu bisa tentukan satu payudara untuk masing-masing anak dalam satu jam, satu hari, atau seterusnya.  Ibu bisa juga menyusui bayi kedua anak di kedua payudara atau kombinasi dari strategi ini. Tidak ada alasan untuk cemas tentang foremilk dan hindmilk yang tidak seimbang. Seiring waktu, ASI memberi apa yang dibutuhkan anak.

  

Apakah semua ibu bisa melakukan tandem nursing?

Tidak semua ibu bisa menjalani tandem nursing. Pengalaman tiap ibu berbeda. Wajar bila ibu sangat fokus pada kebutuhan bayi yang baru lahir, dan menyusui bayi menjadi cara untuk melakukan ini. Ia mungkin merasa lebih nyaman memenuhi kebutuhan anak yang lebih besar dengan cara lain.

Tandem nursing bisa terasa melelahkan. Beberapa ibu menentukan batasan pada jumlah waktu anak yang lebih besar menyusu. Ibu lain secara aktif mendorong anak yang lebih besar untuk disapih. Beberapa ibu menantikan tandem nursing tapi cemas setelah tahu ia tidak terlalu menyukainya. Tidak ada benar dan salah. Lakukan yang menurut Ibu baik untuk Ibu dan keluarga.

  

Tandem nursing dan penyebaran bakteri

Tidak ada yang perlu dilakukan berkaitan dengan kebersihan dan berbagi payudara. Mandi normal sudah cukup. Tidak ada alasan untuk membersihkan area puting di sela anak-anak menyusu, penggunaan sabun pada puting tidak dianjurkan, kecuali di kondisi tertentu.

Sering mencuci tangan lebih penting untuk membatasi penyebaran infeksi dan kandungan anti infeksi pada ASI juga akan membantu mencegah penyebaran penyakit.

Pengecualian untuk thrush, bila siapapun yang terlibat dalam menyusu mengalami thrush, segara atasi untuk mencegah terinfeksi kembali. Satu sumber menyatakan menentukan satu anak pada payudara terpisah juga membantu mencegah anak tanpa thrush menjadi terinfeksi.

Ketika gejala penyakit virus muncul, dua anak yang kontak dekat selama berhari-hari baik di rumah dan di payudara menyebabkan anak yang sehat bisa terpapar penyakit. Meski begitu, payudara Ibu akan mulai memproduksi antibodi khusus untuk melawan penyakit. Antibodi ini akan membantu anak yang sakit sembuh lebih cepat dan juga membantu melindungi anak lain dari penyakit.

Ada spekulasi kalau tandem nursing sebenarnya mempercepat proses produksi antibodi dalam ASI. Payudara mulai menghasilkan antibodi segera setelah terpapar penyakit melalui anak yang menyusu. Bila anak yang lebih besar yang tidak menyusu jatuh sakit, payudara tidak akan memproduksi antibodi hingga ibu menerima virus,  tandem nursing memotong perantara di proses ini. Mencuci payudara di sela menyusui bayi mungkin bisa menurunkan paparan payudara pada patogen dan karenanya menurunkan efisiensi payudara untuk menghasilkan antibodi.

  

Tips untuk tandem nursing

Ibu, bila Ibu menjalani tandem nursing, beberapa tips berikut bisa membantu:

  • Tambahan makanan sehat dan tidak menjalani diet selama menyusui bayi untuk menurunkan berat. Tubuh Ibu akan secara alami mengeluarkan simpanan lemak ketika anak kedua berhenti menyusu dengan sendirinya. Juga, perbanyak minum air putih.

  • Bila Ibu memutuskan untuk menyapih anak sebelum melahirkan, Ibu bisa lakukan perlahan dan bertahap.

  • Asupan bayi perlu dimonitor dengan memeriksa penambahan berat, urin dan feses, dan suara menelan yang terdengar.

  • Kebanyakan ibu menikmati tandem nursing sedang lainnya menyapih anak yang lebih besar sebelum bayi lahir. Bila Ibu ragu tentang tandem nursing, akan lebih baik menyapih anak sebelum bayi lahir, ini untuk mencegah anak yang lebih besar tiba-tiba disapih ketika bayi lahir.

 

Anak yang lebih besar bisa mengalami beragam emosi, mulai dari rasa takut karena posisinya tergantikan, rasa marah pada Ibu, dan rasa senang punya adik baru. Dan ingat, hubungan saudara cenderung punya ritme sendiri mulai dari akrab hingga bertengkar, dan keduanya bisa terjadi ketika mereka menyusu di payudara Ibu. Harapan yang realistis, banyak cinta ibu, komunikasi terbuka, dan rasa humor akan membantu Ibu menghadapi tantangan yang muncul.

Bila anak yang lebih besar mendekati usia 1 atau 2 tahun, Ibu bisa menyapihnya sebelum si adik lahir. Pastikan ada cukup waktu (sekitar 3 sampai 4 bulan) setelah menyapih dan sebelum kelahiran bayi.

Dengan cinta dan perhatian, semakin lama anak yang lebih besar tidak menyusu, semakin baik ia bisa menyesuaikan kehadiran bayi. Menyapih di waktu yang dekat dengan kelahiran bisa memicu rasa  tidak aman, cemburu, dan keinginan untuk kembali menyusu.

Bila setelah melahirkan Ibu berencana segera kembali bekerja, banyak bekerja dari rumah, atau melakukan aktivitas yang menyita waktu, dan anak yang lebih besar telah melewati usia yang direkomendasikan, Ibu bisa pertimbangkan untuk menyapihnya. Ini juga jadi alternatif yang baik bila kemampuan fisik Ibu terbatas.

(Ismawati & Yusrina / Dok. Pixabay)

Follow Ibupedia Instagram