5 Alasan Bayi Berkeringat Saat Tidur. Berbahayakah?
Apakah Ibu kerap bertanya kenapa bayi berkeringat saat tidur dan menyusu?
Jika bayi berkeringat saat kepanasan, demam, atau aktif bergerak, mungkin Ibu tidak akan khawatir. Namun, Ibu sering menemukan kepala bayi berkeringat saat tidur. Apakah ini normal?
Layaknya orang dewasa, bayi juga berkeringat. Berkeringat adalah salah satu proses alami yang terjadi pada tubuh. Cairan yang dilepaskan oleh kelenjar kulit ini bertujuan untuk mengatur suhu agar tidak terlalu panas. Selain itu, berkeringat memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan kulit dan keseimbangan ion tubuh.
Bayi berkeringat saat tidur dan menyusu adalah normal
Tidak semua bayi berkeringat saat tidur dan menyusu, namun, ini terjadi pada beberapa bayi. Ibu tidak perlu khawatir karena ini sebenarnya normal.
Sistem pengaturan suhu tubuh bayi masih berkembang serta kelenjar keringat bayi cenderung lebih padat dibandingkan dengan orang dewasa. Jadi, bayi akan berkeringat lebih banyak dibanding orang dewasa baik sedang tidur ataupun tidak.
Apa saja penyebab bayi berkeringat saat tidur?
1. Suhu ruangan terlalu panas
Suhu ruangan yang terlalu panas adalah penyebab bayi berkeringat saat tidur di Indonesia. Suhu tropis di Indonesia disertai dengan kelembapan yang tinggi, akan membuat bayi lebih mudah berkeringat baik pada pagi, siang, ataupun malam hari. Jika kamar bayi menggunakan AC, maka aturlah suhu pada rentang 23 sampai 25 derajat celcius. Ini adalah suhu optimal yang direkomendasikan pada bayi.
Perlu diingat, bayi yang sering berkeringat adalah kondisi yang wajar sehingga tidak dibutuhkan penanganan apapun. Umumnya bayi laki-laki akan lebih berkeringat dibandingkan bayi perempuan.
Apabila bayi tetap berkeringat meskipun berada di ruangan yang sejuk dan mengenakan yang tipis, Ibu harus khawatir. Bisa saja ini gejala penyakit seperti sleep apnea, penyakit jantung bawaan, infeksi, dan hiperhidrosis.
2. Pakaian terlalu tebal
Salah satu alasan lain kenapa bayi berkeringat saat tidur adalah pakaian yang dikenakan sang bayi saat tidur terlalu tebal. Pakaian tebal ini dapat menaikkan suhu bayi sehingga bayi lebih mudah berkeringat. Untuk menghindarinya, Ibu bisa memakaikan si kecil pakaian tidur berbahan katun yang bisa menyerap keringat.
Untuk iklim tropis di Indonesia, Ibu bisa memakaikan baju berlengan pendek 1 lapis terutama untuk tidur siang. Hindari pemakaian lapisan baju berlebih seperti memakaikan singlet di bagian dalam tubuh.
3. Tidur terlalu nyenyak
Setiap manusia melewati 3 fase tidur, yakni tidur ringan, tidur dalam, dan REM (Rapid Eye Movement). Sebagian besar tidur bayi ada berada di fase REM dengan fase tidur dalam yang sebentar. Namun, jumlah total waktu tidur bayi yang lebih banyak membuat total waktu yang dihabiskan pada fase tidur dalam lebih panjang.
Di fase tidur dalam, keringat yang dikeluarkan oleh bayi lebih banyak daripada biasanya. Ini lah salah satu alasan kenapa bayi berkeringat saat tidur. Jika si kecil banjir keringat saat tidur, Ibu tidak usah panik ya! Ini menandakan si kecil memiliki kualitas tidur yang baik.
4. Sistem saraf yang belum sempurna
Penyebab bayi berkeringat saat tidur lainnya adalah sistem saraf bayi yang belum berkembang sempurna. Sistem saraf memiliki fungsi mengendalikan suhu tubuh. Pada bayi yang sistem sarafnya belum berkembang sempurna, suhu tubuh bayi mudah meningkat sehingga mengakibatkan kepala bayi berkeringat saat tidur.
5. Lokasi kelenjar keringat lebih banyak
Lokasi kelenjar keringat tidak terbatas pada satu bagian tubuh saja pada orang dewasa. Namun, kelenjar keringat pada bayi terfokus di area kepala mereka. Itulah yang menyebabkan kepala bayi berkeringat saat tidur secara berlebih, terutama saat tidur malam dimana mereka tidak terlalu banyak mengubah posisi tidur mereka,
Mengurangi bayi berkeringat saat tidur
Menurut IDAI, tidur merupakan hal penting pada bayi karena berpengaruh kepada perkembangan fisik dan emosinya. Karena itu, penting bagi Ibu untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi bayi saat tidur.
Kepala bayi berkeringat saat tidur terkadang membuat kita khawatir area sekitar kepala lembab dan dapat menyebabkan bayi sakit. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi bayi berkeringat saat tidur:
- Aturlah suhu ruangan yang tepat. Tidak terlalu panas atau dingin;
- Menghindari penggunaan baju tebal di cuaca yang panas. Ibu dapat memakaikan si kecil baju yang tipis agar dapat menyerap keringat dan kulit bayi bisa bernapas; dan
- Pastikan si kecil terhidrasi dengan baik saat menyusui sebelum tidur. Berkeringat membuat cairan di dalam tubuh hilang. Hal ini mencegah bayi bangun pada malam hari karena kehausan akibat cairan tubuh berkurang karena dehidrasi.
Kapan harus waspada?
Meski begitu, bayi berkeringat saat tidur bisa menandakan bahwa si kecil mengalami penyakit seperti berikut:
1. Penyakit jantung bawaan
Berkeringat saat menyusu bisa saja pertanda si kecil mengalami penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung bawaan disebabkan oleh perkembangan jantung yang tidak sempurna saat bayi berada dalam kandungan. Bayi dengan kondisi ini lebih banyak berkeringat karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah lebih efisien.
2. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah saat bayi berkeringat melebihi apa yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan tubuh normal. Seiring dengan bertambahnya usia anak, Ibu dapat mengajarkan mengakali kelebihan keringat dengan menggunakan deodoran.
3. Sleep apnea
Sleep apnea sering terjadi pada bayi prematur. Biasanya disertai dengan gejala napas yang tiba-tiba berhenti setidaknya 20 detik. Gejala lainnya adalah kulit bayi berwarna kebiruan.
Editor: Dwi Ratih