5 Cara Meningkatkan Hormon Oksitosin Yang Bikin Anda Makin Sayang Anak
Oksitosin juga dikenal sebagai hormon cinta. Cahaya temaram, kondisi tenang dan intim menjadi lingkungan yang optimal untuk pelepasan oksitosin. Kurangnya privasi, ketakutan, dan ketegangan selama proses melahirkan bisa mengaktifkan reaksi berlawanan yang menyebabkan terlepasnya hormon stres seperti kortisol dan vasopressin yang akan menekan oksitosin.
Banyak cara bisa dilakukan sebelum Bunda melahirkan untuk menghadapi ketegangan di momen kelahiran. Anda bisa mengikuti kelas persiapan melahirkan, berkonsultasi pada dokter tentang apa yang akan terjadi saat kelahiran, dan belajar untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi stres.
Dukungan dari doula atau pendamping persalinan tidak hanya saat melahirkan tapi sebelum persalinan dengan menjadi pribadi yang nyaman untuk membahasa harapan dan rasa takut Anda akan memicu produksi hormon oksitosin.
Selama melahirkan, sangat penting membantu ibu menemukan ruang yang aman dengan lampu temaram, tidak berisik, dan mengikuti kemauannya untuk disentuh atau tidak disentuh. Utamakan keinginan ibu untuk posisi melahirkan agar ia merasa nyaman.
Hormon Oksitosin Pasca Kelahiran
Hormon oksitosin memiliki peran signifikan di periode pasca kelahiran. Oksitosin membantu dalam menjalin kedekatan ibu dan bayi, menjaga produksi ASI, menurunkan tingkat stres, dan membantu ibu dan bayi beristirahat dengan baik. Banyak orang tua baru yang tetap merasa bahagia meski kurang tidur dan melewati hari-hari penuh stres di fase awal menjadi orang tua. Ini menjadi salah satu efek dari hormon oksitosin yang bisa dirasakan orang tua.
Tubuh kita dirancang untuk melepas banyak oksitosin selama melahirkan dan ketika si kecil lahir. Tahukah Bunda, kenapa kita sangat tertarik dengan bau bayi baru lahir? Karena ini menyebabkan hormon oksitosin mulai mengalir. Ketika mencium bau bayi, kita merasa lebih baik, dan ini membuat kita ingin mencium si kecil lagi dan lagi. Oksitosin itu ibarat hormon ajaib ketika berbicara tentang awal menjadi orang tua.
Mau tahu bagaimana cara untuk meningkatkan hormon oksitosin? Simak tips berikut ini!
1. Menyusui
Menyusui jadi salah satu cara utnuk mendapat aliran oksitosin. Baik ibu dan bayi akan melepas oksitosin saat proses menyusui dan bayi mendapat tambahan oksitosin melalui ASI. Menyusui juga membuat Bunda mendapatkan waktu tenang bersama si kecil. Ini menjadi momen yang tepat untuk saling fokus dan mendapat aliran oksitosin. Anda biasanya merasa mengantuk selama atau setelah menyusui. Anda juga akan merasa sangat dekat dengan si kecil ketika menyusui. Bayi menjadi tenang dan merasa aman di payudara Anda. Semua ini menjadi tanda kalau hormon oksitosin mulai bekerja.
2. Kontak Kulit dengan Kulit
Kontak dengan bayi melalui sentuhan kulit menjadi cara sederhana untuk mendapat banyak aliran oksitosin. Anda merasakan sentuhan, melihat, dan menciumnya, semua ini memicu pelepasan oksitosin dan perasaan cinta yang akan membantu dalam menjalin kedekatan ibu dan anak. Ketika terjadi kontak kulit dengan kulit, bayi menggunakan semua panca indera yang tidak hanya membantu melepas oksitosin, tapi juga membantu mematangkan integrasi sensori. Ia mencium aroma Anda, bau yang ia kenali dari cairan ketuban. Ia merasakan kulit Anda, ini juga mendorong terlepasnya oksitosin.
Bayi menerima oksitosin melalui ASI. Ia mendengar detak jantung dan juga suara Anda, yang menciptakan rasa aman baginya. Ia melihat dan mempelajari wajah Anda, belajar mengenali Anda melalui penglihatan. Kontak kulit dengan kulit jadi cara yang baik untuk mengalirkan oksitosin dan membantu menjalin kedekatan, menciptakan rasa aman, dan menjaga ketersediaan ASI.
Kontak kulit dengan kulit, selain bisa memaksimalkan oksitosin, ada banyak manfaat dari efeknya. Menunda perawatan rutin pasca melahirkan, seperti mandi pertama hingga selesai menyusui untuk pertama kali bisa membantu bayi belajar menyusu dan menjalin kedekatan dengan ibu.
Tapi bagaimana bila ibu dan bayi harus terpisah setelah proses kelahiran? Jangan khawatir, manfaat dari momen ini bisa diciptakan kembali melalui kontak kulit dengan kulit di lingkungan yang tidak memicu stres. Kesulitan menyusui sering kali bisa diatasi dengan membiarkan bayi beristirahat, tidak dalam kondisi dibedong dan tanpa pakaian, lalu diletakkan di dada ibu. Ketika berada di sana, bayi bisa bereksplorasi dan mencari cara menuju payudara seperti yang ia lakukan saat baru lahir.
3. Memijat bayi
Pijat bayi menjadi cara interaktif untuk melakukan kontak kulit dengan kulit. Pijat bayi membutuhkan fokus dan konsentrasi sehingga Anda benar-benar terhubung dengan si kecil. Ketika bayi dan orang yang merawatnya saling fokus, oksitosin benar-benar mengalir. Memijat bayi memiliki banyak manfaat mengagumkan. Bukan hanya untuk ibu, memijat bayi juga jadi cara bagi ayah untuk menjalin kedekatan dengan buah hati.
4. Tidur bersama si kecil
Berada dekat dengan bayi, termasuk di malam hari, membuat tingkat oksitosin lebih tinggi di sistem tubuh bayi. Ini membantu bayi beristirahat lebih tenang, juga membuat oksitosin terus mengalir pada ibu. Banyak orang tua yang tidur bersama bayi mereka merasa aktivitas ini sangat berperan dalam menjalin kedekatan dengan buah hati. Ibu yang tidur berdekatan dengan bayi merasa dapat beristirahat lebih baik di sela waktu menyusui di malam hari. Hal ini menjadi salah satu efek dari oksitosin.
5. Menggendong bayi
Menggendong bayi memiliki banyak manfaat, termasuk terlepasnya hormon oksitosin. Menggendong membuat ibu bisa tetap aktif sekaligus memenuhi kebutuhan bayi untuk selalu dekat dengannya. Ini membantu membuat bayi merasa aman. Pelepasan hormon oksitosin terjadi baik pada ibu dan bayi, yang membantu mendorong jalinan kedekatan keduanya. Merasakan tubuh bayi di dekat Anda dan mencium bau tubuhnya membantu Anda melepas oksitosin sekaligus menurunkan tingkat hormon stres pada bayi. Menggendong bayi juga bagus dilakukan oleh ayah untuk membangun kedekatan dengan bayi sambil tetap aktif beraktivitas dan memberi waktu istirahat untuk ibu.
Hormon Oksitosin Jadikan Orang Tua Lebih Penyayang
Bunda, hormon oksitosin menjadikan Anda dan suami sebagai orang tua yang lebih baik dan lebih penyayang. Ilmuwan telah lama mengetahui kalau binatang dengan tingkat oksitosin rendah menunjukkan perilaku kurang menyayangi bayinya, tapi tak banyak penelitian terkait pengasuhan manusia dan oksitosin hingga dekade terakhir.
Salah satu hasil penelitian menunjukkan hal yang luar biasa. Ilmuwan menemukan kalau tingkat oksitosin wanita selama trimester pertama kehamilan bisa memprediksi tingkat jalinan kedekatan dengan bayi selama bulan pertama setelah lahir.
Selain itu, ibu yang memiliki tingkat oksitosin lebih tinggi selama kehamilan juga setelah melahirkan memiliki perilaku lebih ideal untuk menciptakan hubungan kedekatan dengan buah hatinya, seperti menyanyikan lagu khusus untuk bayi, memandikan dan menyusui dengan cara spesial, atau lebih banyak memikirkan si kecil. Semakin banyak oksitosin yang Anda miliki, semakin banyak cinta Anda untuk si kecil. Hal yang sama juga berlaku bagi ayah. Semakin banyak oksitosin, ayah menjadi semakin penyayang. Semakin penyayang orang tua, semakin bayi merespon ayah dengan tatapan bahagia saat bereksplorasi bersamanya.
(Ismawati)