Ibupedia

5 Komentar Negatif dan 14 Mitos Tentang Menggendong Bayi

5 Komentar Negatif dan 14 Mitos Tentang Menggendong Bayi
5 Komentar Negatif dan 14 Mitos Tentang Menggendong Bayi

Menggendong bayi jadi hal yang tidak pernah ketinggalan zaman untuk dilakukan. Bayi dekat di dada, menggapai tangan Anda, dan mengoceh ketika digendong sambil Anda mengerjakan sesuatu bukan hal yang membuat Anda merasa lelah.

Tak ada orangtua yang merasa kesal dengan aroma tubuh bayi. Membawa bayi di gendongan berarti Anda bisa mencium kepalanya kapanpun dan tentu ini artinya bayi merasa senang karena ia bisa menyentuh dan mencium Anda juga.

Hanya ada dua kekurangan dari menggendong bayi. Yang pertama adalah ketika bayi sudah cukup besar untuk makan makanan padat, Anda akan butuh waktu untuk membersihkan sisa-sisa makanan dari pakaian dan tubuh Anda. Yang berikutnya adalah komentar yang akan Anda dengar dari orang-orang. Tentu tidak semua komentar bernada buruk, tapi Anda pasti akan mendengar yang buruk-buruk juga.

Mungkin akan ada yang tiba-tiba mendatangi Anda dan mengatakan betapa ia senang menggendong anak-anaknya saat kecil dulu. Namun mungkin ada juga orang yang melontarkan komentar negatif tentang cara Anda menggendong si kecil, mulai dari teman hingga orang yang tidak Anda kenal.

  

Komentar negatif tentang menggendong bayi 

Berapa banyak komentar berikut Anda pernah dengar?

  1. “Kelihatannya ribet ya”

    Anda mungkin pernah dapat komentar ini saat sedang memasang gendongan. Nyatanya, kalau sudah biasa, ini tidak seribet yang orang lain lihat. Jadi cuekin aja komentar seperti ini.

  2. “Emangnya bayimu bisa bernapas kalo digendong seperti itu?”

    Sekarang makin banyak Ibu yang sadar pentingnya menggendong ala kanguru atau kangaroo care. Sayangnya tidak semua orang familiar dengan posisi tersebut. Kalau dapat komentar ini, balas saja “Sebentar ya saya cek.. Oh anaknya masih bernapas kok!”

  3. “Nanti bayimu jadi manja loh kalo digendong mulu”

    Bau tangan itu mitos. Bayi tidak akan menjadi manja karena ia sering digendong. Justru Ibu bisa merespon dengan cepat pada apapun yang anak butuhkan saat Ibu sering menggendongnya.

  4.  “Saya sih nggak bisa gendong bayi seharian, lengan saya pasti sakit”

    Kalau Ibu mendapat komentar ini dari seseorang, sekalian saja berikan rekomendasi gendongan yang Ibu gunakan agar orang tersebut bisa membuktikan sendiri kalau menggendong bayi tidak sesakit yang ia bayangkan.

  5.  “Saya punya stroller bekas anak saya, kamu bisa pakai kalau mau”

    Kalau komentar ini ditujukan agar Anda tidak perlu menggendong bayi lagi, cukup bilang “Terima kasih, tapi anak saya lebih suka digendong.” Atau bisa juga Anda terima tawarannya kalau memang sedang butuh stroller.

   

Fakta tentang menggendong bayi yang perlu Anda tahu

Fakta sebenarnya tentang menggendong bayi jauh berbeda dengan komentar-komentar negatif tadi. Meski sangat sedikit penelitian ilmiah dilakukan, ada banyak bukti menunjukkan manfaat besar dari menggendong bayi, tidak hanya bagi anak tapi juga bagi orang yang menggendongnya.

  1. Menjalin kedekatan

    Produksi hormon bahagia seperti oksitosin membantu membangun jalinan kedekatan yang aman dan membuat anak di kondisi tenang.

  2. Membantu belajar

    Dalam kondisi tenang anak bisa mulai menyatu dengan dunianya dan belajar dari apa yang ia lihat, rasakan, dan dengar.

  3. Menggendong berarti menguatkan

    Saat Ibu mampu terus beraktivitas sambil menggendong bayi bisa memberi Ibu kekuatan membantu Ibu merasa lebih kompeten.

  4. Membantu bayi yang refluks dan kolik

    Beberapa bulan pertama usia bayi jadi waktu yang penuh tantangan bagi semua orangtua. Kebanyakan bayi mengalami refluks dan kolik. Baik di arsenic hour atau ketika merasa putus asa bagaimana membantu bayi yang stres, menggendong bayi membantu menurunkan gejala refluks dan kolik.

  5. Membantu menurunkan sindrom kepala peyang 

    Plagiocephaly semakin meningkat dalam 50 tahun terakhir karena banyak yang meyakini kalau bayi harus dibaringkan terlentang di tempat tidur, kursi, atau bouncer, bukan di gendongan.

    Hasilnya, kulit lunak di bagian tengkorak menerima tekanan dan menjadi datar. Material lembut pada gendongan menopang tengkorak tanpa menyebabkan cacat pada tengkorak. Semakin panjang waktu yang bayi habiskan di gendongan akan menurunkan kemungkinan kepalanya jadi datar.

  6. Lebih mudah dibanding stroller

    Gendongan sangat murah dari segi finansial, karena gendongan lebih terjangkau harganya dibanding stroller bayi.

  7. Mengakses berbagai tempat jadi mudah

    Tangga atau pintu yang sempit sulit dilalui stroller. Stroller juga lebih berat untuk diangkat, lebih sulit digerakkan, dan bisa bikin Ibu pegal saat harus mendorongnya dalam waktu yang lama. Sebaliknya dengan gendongan yang lebih memudahkan Anda bergerak kemana-mana bersama bayi.

  8. Disabilitas tidak jadi hambatan untuk menggendong bayi

    Disabilitas fisik bisa jadi hambatan untuk mendorong stroller. Tapi gendongan membantu orang dengan disabilitas untuk merawat anak. Misalnya, jika Ibu menggunakan kursi roda, pasti akan sulit mendorong stroller ke mana-mana. Gendongan bisa memudahkan kondisi ini sehingga orang disabilitias fisik tetap dapat merawat bayinya dengan baik.

  9. Membantu mengatasi depresi pasca melahirkan

    Ibu dengan depresi pasca melahirkan sering merasa kalau tidak ada kedekatan antara dirinya dan anak. Menggendong bayi bisa membantu meningkatkan oksitosin pada wanita untuk membantunya melawan depresi. Oksitosin terlepas selama kontak fisik seperti sentuhan dan pelukan.

    Menggendong memberi kontak fisik yang konstan antara ibu dan bayi dan memberi aliran oksitosin terus-menerus ke tubuhnya. Menggendong menurunkan gejala depresi dan membantu ibu rileks ketika memenuhi kebutuhan bayi.

  10. Membantu menyusui

    Menyusui bayi baru lahir tidaklah mudah meski Anda sudah punya pengalaman. Butuh adaptasi karena baik ibu dan bayi perlu saling mengenal. Menggendong bisa membantu dengan memfasilitasi banyak produksi oksitosin dan membuat ibu dapat membaca petunjuk lapar bayi dengan lebih cepat.

  11. Mengurangi tangisan bayi

    Bayi menangis ketika kebutuhannya tidak terpenuhi. Dengan menggendong bayi Anda bisa lebih baik memenuhi kebutuhannya dengan lebih cepat. Menggunakan gendongan juga bisa menurunkan frekuensi tangisan bayi hingga 45 persen menurut sejumlah penelitian.

  12. Olahraga untuk ibu

    Saat Ibu harus menggendong anak, Ibu butuh bekerja keras untuk bergerak. Ini berarti Ibu akan membakar kalori lebih banyak. Tindakan menggendong juga akan membantu Ibu memiliki postur yang baik dan membuat otot jadi lebih kuat.

   

Mitos-mitos tentang menggendong

Meski banyak orangtua memilih untuk menggendong bayi, masih ada sebagian orangtua atau anggota keluarga yang tidak menganggap gendongan sebagai perlengkapan yang penting, atau bahkan mengira ini bisa berbahaya bagi perkembangan bayi.

Berikut ini beberapa mitos yang berkembang berkaitan dengan menggendong bayi serta fakta sebenarnya:

  1. “Menggendong bikin bayi jadi manja”

    Sebenarnya Anda tidak bisa memanjakan bayi. Bayi menangis saat ia memang butuh. Salah satu kebutuhan terbesar bayi adalah digendong erat dan merasa aman bersama Ibunya. Memanjakan bayi dengan cinta dan rasa aman adalah mitos aneh yang muncul di pertengahan abad 20, dan ini yang benar-benar terbantahkan oleh pernyataan para ahli.

  2. “Bayi tidak akan belajar mandiri bila selalu digendong”

    Orangtua yang menggendong bayi terbukti membantu bayi belajar mandiri. Bayi yang membangun rasa aman melalui kedekatan saat digendong belajar menjadi mandiri dengan cara yang membuat mereka nyaman. Ini memicu kemandirian lebih besar, stabilitas, stres lebih rendah, dan kemampuan untuk mengatasi situasi baru dengan lebih baik.

  3. “Bayi perlu belajar tidur sendiri di tempat tidur”

    Bila bayi tidur di gendongan, ini sebenarnya bisa jadi cara termudah untuk menenangkan bayi sambil mengerjakan pekerjaan rumah. Jangan khawatir, fase ini tidak akan lama dan si kecil akan tumbuh jadi batita atau anak yang lebih suka tidur di tempat tidurnya daripada digendong Ibunya.

  4. “Bayi bisa kepanasan di gendongan”

    Memang kadang gendongan terasa panas untuk anak. Ini bisa bergantung pada material pembuatnya dan desain gendongan itu sendiri. Jadi pastikan Anda membeli gendongan yang bahannya sesuai dengan iklim tempat tinggal Anda. Dengan begitu, Ibu masih tetap bisa menggendong bayi di cuaca panas tanpa membuatnya merasa kepanasan.

  5. “Menggendong bayi akan membahayakan pinggangnya”

    Persendia bayi kecil masih berkembang, jadi memang penting untuk berhati-hati saat menggendong agar kita tidak menempatkan bayi di posisi yang tidak natural. Situasi di mana kaki bayi berada di posisi lurus seperti ketika dibedong untuk waktu lama, bisa merusak kantung pinggang yang belum berkembang atau menyebabkan hip displasia. Tapi, kalau Anda selalu menggendong bayi dengan posisi knee to knee tak perlu khawatir karena ini posisi yang sangat alami untuknya, dan tidak akan membahayakan pinggangnya.

  6. “Bayi saya tidak suka gendongan yang saya coba, jadi ia tidak suka digendong”

    Hanya karena Anda punya pengalaman buruk dengan satu jenis gendongan, tidak berarti Anda atau bayi tidak bisa menikmati enaknya menggendong atau digendong. Coba saja gunakan gendongan jenis lain, siapa tahu si kecil akan merasa lebih nyaman.

  7. “Bayi tidak bisa bernapas di gendongan”

    Apa si kecil bisa bernapas? Anda mungkin akan mengajukan pertanyaan yang sama pada diri sendiri saat ada orang yang menegur ketika si kecil tertidur di gendongan dengan kepalanya tertutup. Mungkin orang itu bermaksud baik. Tapi bila Anda tahu praktik menggendong bayi yang aman (seperti posisi bayi tegak, dagu bayi harus jauh dari dadanya, jalan udara tidak ada yang terhalang, kepala bayi bisa dicium Ibu, dan sebagainya), Anda akan bisa merasakan gerakan dan napasnya.

    Bayi memang punya kemungkinan untuk tidak bisa bernapas saat digendong dalam posisi cradle (posisi seperti saat kita sedang menyusui). Posisi ini membuat dagu bayi menempel di dadanya dan membuat jalan udara terhambat. Tapi kalau Ibu menggendongnya dalam posisi tegak, ini tidak akan terjadi.

  8. “Menggendong bayi membuat punggung dan bahu sakit”

    Beberapa gendongan bisa terasa tidak nyaman ketika digunakan, tapi tidak semuanya seperti itu. Faktanya, kebanyakan gendongan didesain dengan sangat baik dengan bantalan di tempat yang sesuai. Bila gendongan terasa sakit, kemungkinan ini karena tidak pas, atau Ibu bisa cari gendongan yang bentuknya lebih baik untuk ukuran atau rangka tubuh Anda. Jangan gunakan gendongan yang menimbulkan rasa sakit pada punggung dan bahu.

  9. “Menggendong bayi sulit dilakukan”

    Menjalankan peran orangtua tanpa gendongan akan jauh lebih sulit. Anda bisa lihat tutorial menggendong bayi di YouTube. Menggendong bayi bahkan bisa jadi cara paling mudah untuk menenangkan si kecil.

  10. “Bayi perlu tengkurap jadi jangan digendong”

    Tengkurap memang penting bagi bayi yang sedang memperkuat ototnya dan harus menghindari terlalu banyak waktu berbaring telentang. Tapi jangan salah, menggendong juga bisa memenuhi kedua kebutuhan bayi tersebut lho.

    Bayi akan menggunakan ototnya ketika digendong untuk menyesuaikan gerakan Anda, dan bentuk serta perkembangan kepalanya tidak terhalang oleh permukaan datar. Gendongan sebenarnya bisa membantu bayi tengkurap.

  11. “Bayi hanya mau digendong menghadap keluar”

    Beberapa orangtua menganggap bayi mereka lebih suka bila digendong menghadap keluar. Mungkin Anda terbiasa menggendong dengan cara ini atau bayi lebih suka melihat sekelilingnya. Tapi umumnya lebih nyaman untuk Anda berdua saat menggendong bayi dengan menghadap ke dalam.

    Bila Anda akan menggendong bayi untuk waktu lama, Anda bisa coba menggendong di pinggang atau punggung (dengan catatan, bayi harus sudah cukup besar) agar anak bisa melihat lebih banyak lingkungan sekitarnya.

  12. “Bayi sudah bisa berjalan, ia tidak butuh digendong”

    Hanya karena si kecil sudah belajar berjalan, bukan berarti ia tidak perlu digendong dekat dengan Anda. Kaki kecilnya mudah merasa lelah. Ia mungkin menuju ke tempat yang tidak aman, dan kadang dunia sekitarnya terlalu berlebihan. Di saat seperti ini gendongan bayi sangat tepat untuk anak kecil. Ada gendongan yang didesain untuk bayi lebih besar, jadi Anda masih bisa menggendong bayi dengan nyaman. Abaikan siapapun yang memberitahu kalau anak Anda sudah terlalu besar untuk digendong.

  13. “Menggendong bayi mengakibatkan kebiasaan tidur yang buruk”

    Menggendong mempengaruhi tidur anak dengan cara yang positif, terutama di waktu penting, yakni di trimester keempat dimana mereka merasa nyaman dengan kedekatan dan bau Anda.

    Bila anak rewel dan tidak mau tidur maka cobalah menggendongnya. Kadang bayi hanya mau tenang dan senang ketika digendong. Ini berarti ia menyusu ketika digendong, bermain ketika digendong, dan tidur ketika digendong.

    Bisa jadi menyenangkan juga bagi Bunda mengetahui bisa menenangkan bayi hingga tidur dengan hanya menggendong dan mendekapnya.

  14. “Menggendong bayi menurunkan produktivitas”

    Dengan menggendong bayi Anda masih bisa melakukan banyak hal. Jadi ini juga membuat Anda lebih produktif. Misalnya, sebagai ibu bekerja, akan sulit untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Ketika bayi hanya menginginkan Anda, ia tidak peduli kalau Anda harus mengikuti rapat atau menyelesaikan deadline. Menggendong bayi membuat Anda memenuhi kebutuhan bayi sekaligus menyelesaikan tugas dan aktivitas.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram