Ibupedia

5 Penyebab Bayi Muntah Saat Tidur Dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Bayi Muntah Saat Tidur Dan Cara Mengatasinya
5 Penyebab Bayi Muntah Saat Tidur Dan Cara Mengatasinya

Sedang tidur lelap di malam hari, tapi malah kebangun karena bayi muntah saat tidur. Jelas, hal ini bikin Ibu jadi panik karena khawatir dengan kesehatan si kecil. 

Yup! Bayi muntah saat tidur ternyata seringkali dikaitkan dengan gangguan pencernaan yang ia alami. Seringnya kondisi ini juga tidak diikuti dengan demam.

Semakin bikin Ibu jadi panik dan khawatir, bukan? Biar nggak panik lagi menghadapi situasi seperti ini, kenali dulu penyebab bayi muntah saat tidur dan bagaimana cara mencegahnya, yuk!

Penyebab bayi muntah saat tidur

Bayi berusia 0-2 bulan masih lebih banyak tidur daripada beraktivitas. Sehingga, ketika bayi muntah atau gumoh masih besar kemungkinan terjadi saat tidur.

Ada beberapa penyebab bayi muntah saat tidur, yaitu:

1. Infeksi virus atau bakteri


Infeksi virus adalah penyebab paling umum terjadi pada bayi. Biasanya disebabkan karena Rotavirus. Disebut juga flu perut.

Biasanya diikuti dengan gejala lain seperti muntah, diare dalam 12-24 jam, kram perut, demam dan rewel karena sakit kepala. Infeksi bakteri juga dapat memicu bayi muntah saat tidur. 

Bakteri berasal dari peralatan yang kurang bersih, tangan atau kaki bayi yang kotor, serta kandungan makanan yang tidak higienis.

2. Alergi makanan


Penyebab umum berikutnya adalah alergi makanan. Muntah adalah reaksi sistem imun tubuh menyerang makanan yang masuk ke tubuh.

Pada bayi, biasaya reaksi ini terjadi karena kandungan makanan alergen terbaca di ASI atau ada kandungan susu formula yang tidak bisa diterima tubuh bayi.

Melansir dari Healthline, gejala alergi belum tampak dalam 1 jam pertama setelah mengonsumsi. Tapi selepas 1 jam, barulah reaksi terjadi, salah satunya muntah.

Bayi yang baru menyusu sebelum tidur atau yang ngemil sebelum tidur (untuk yang sudah makan makanan padat), berpotensi mengalami muntah saat tidur. Makanan-makanan ini juga memicu reaksi alergi pada bayi:

  • Susu (membuat tenggorokan berlendir dan memicu batuk)
  • Olahan tepung
  • Telur
  • Camilan mengandung kedelai ultra proses.

3. Batuk

Bayi muntah saat tidur bisa juga dipicu karena batuk. Bayi yang memang sedang batuk, atau batuk karena reaksi alergi makanan berisiko batuk lebih parah di malam hari.

4. Asam lambung


Yes! Ibu nggak salah baca, kok. Bayi juga bisa mengalami asam lambung naik. Hanya saja mungkin tidak se-horor yang Ibu bayangkan, ya.

Heartburn yang disebabkan karena asam lambung naik ini, dapat memberikan sensasi panas terbakar hingga ke kerongkongan bayi. Sehingga bayi batuk dan muntah.

Beberapa jenis makanan seperti keju, cokelat, makanan tinggi lemak dan makanan yang digoreng berpotensi meningkatkan asam lambung dan membuat bayi muntah saat tidur.

5. Asma

Bayi dengan asma lebih besar potensinya mengalami muntah saat tidur. Ini karena saluran pernapasan menjadi jauh lebih sensitif di malam hari. Gejala ini juga diikuti dengan bunyi mengi saat bernapas dan bayi yang lebih rewel.

Kapan harus waspada jika bayi muntah saat tidur


Intensitas muntah perlu Ibu perhatikan sebagai bentuk kewaspadaan dan pengambilan tindakan. Bila bayi muntah saat tidur 1-2 kali, artinya skala muntahnya ringan.

Penanganan sederhana bisa dilakukan untuk meredakan rasa tidak nyaman dan mencegah muntah. Tapi bila skala muntah 3-7 kali bahkan lebih dari 8 kali dalam 24 jam, segera bawa ke dokter untuk mengatasi muntah dan mendapatkan penanganan cegah dehidrasi.

Melansir dari Seattle Childrens, waspada bila bayi muntah saat tidur berulang kali dan menunjukkan tanda-tanda di bawah ini. Segera bawa ke dokter, ya Bu.

  • Menangis tapi tidak keluar air mata
  • Popok kering lebih dari 6 jam
  • Bagian dalam mulut dan lidah sangat kering
  • Diare terus menerus
  • Ubun-ubun tampak cekung.

Amankah bila bayi muntah dalam posisi berbaring?

Baby Center menyebutkan bahwa, selama bayi berbaring datar tanpa bantal, kepala bayi akan refleks menoleh ketika muntah. Sehingga, muntah bisa mengalir ke ranjang dan bayi tidak tersedak.

Jauhkan bantal peyang, selimut atau guling saat bayi tidur untuk menjaga agar bayi tidak sesak napas atau sulit mengubah posisi ketika muntah. Hindari membedong terlalu kencang, agar bayi bisa bergerak dengan nyaman.

Ibu bisa lakukan ini untuk menangani dan mencegah muntah


Ketika bayi muntah saat tidur, Ibu bisa lakukan ini:

  • Gendong bayi dengan posisi badannya lurus agar perut bayi nyaman
  • Bersihkan sisa muntah dan gantikan pakaian bayi
  • Oleskan minyak telon untuk menghangatkan perut, dada dan punggung bayi
  • Beri anak cukup cairan agar tidak dehidrasi. Beri minuman hangat bila perlu, untuk menyamankan kerongkongan.

Sedangkan sebagai langkah pencegahan, Ibu bisa lakukan ini:

  • Jauhkan dari kontak alergen (makanan, debu, suhu udara tertentu)
  • Susui secukupnya, hindari terlalu kenyang
  • Hindari menghibur anak terlalu berlebihan, sampai membuat anak tertawa terbahak-bahak
  • Hindari camilan atau makan menjelang tidur
  • Untuk anak yang lebih besar, hindari aktivitas ekstrem seperti melompat, jungkir balik, atau gerakan-gerakan yang membuat perut tidak nyaman

Bila bayi muntah saat tidur kerap terjadi terlalu sering, pertimbangkan kembali untuk melatih bayi sleep training lebih awal. Karena bila jauh dari pengawasan, dikhawatirkan orang tua terlambat memberikan pertolongan. Segera bawa ke dokter bila bayi menunjukkan tanda dehidrasi parah.

Editor: Aprilia