5 Tips Menjemur Bayi Di Tengah Buruknya Polusi Udara Ibukota
Menjemur bayi, jadi kegiatan yang sangat disarankan untuk mendapat manfaat dari sinar matahari. Namun sayangnya, kualitas udara belakangan ini semakin memburuk, utamanya untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.
Hal ini kemudian membuat kita sebagai orang tua cukup dilematis saat akan menjemur bayi. Di satu sisi, bayi juga membutuhkan kebaikan sinar matahari alami.
Namun, polusi udara belakangan ini, jelas tidak baik untuk paru-paru dan kesehatan bayi. Lalu, sebenarnya bagaimana sih cara menjemur bayi yang aman, di tengah buruknya udara di Jakarta dan sekitarnya?
Dampak buruk polusi udara untuk kesehatan bayi dan anak
Melansir dari IQair, mitra teknologi program lingkungan PBB, kondisi udara di Jakarta pada 15 Juni- 23 Juni 2023 rata-rata tidak sehat untuk golongan rentan, seperti orang dengan imunitas rendah, lansia, anak-anak serta Ibu hamil menyusui. Bahkan, di beberapa titik terpantau sangat tidak sehat bahkan beracun.
Bila menilik dari sensor yang dimiliki aplikasi pemantau polutan udara, jenis polutan udara yang tersebar langit Jakarta ada 2 wujud, yaitu gas dan partikel padat. Partikel padat ini, berukuran 2.5 mikrometer yang besarnya seperempat dari sebutir debu atau serbuk sari tanaman.
Karena ukurannya yang sangat kecil inilah, pada akhirnya mengakibatkan polutan padat tidak bisa disaring tubuh. Polutan kemudian dengan mudahnya terhirup masuk ke paru-paru, kemudian menuju alveolus dan menyebar ke pembuluh darah.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun memiliki risiko tinggi kesehatannya terganggu dengan adanya polusi udara ini. Dampak untuk bayi dan anak ketika menghirup polutan ini:
- ADHD (bila terpapar sejak dalam kandungan sampai anak-anak)
- Menyebabkan dan memperburuk asma
- Memperbesar risiko bronkiolitis hingga pneumonia
- Mengalami influenza hingga rhinitis
- Eksim pada kulit
- Penurunan fungsi kognitif anak dalam jangka panjang
- Meningkatkan risiko kematian anak di bawah usia 5 tahun, berdasar pada penelitian tahun 2021, yang meneliti 16 negara Asia dengan polusi terburuk termasuk Indonesia.
Dengan dampak seperti ini, tentu kita akan menimbang kembali cara terbaik untuk tetap menerima manfaat dari sinar matahari bagi bayi dan anak. Namun, tetap dalam batas yang aman bagi kesehatan pernapasan.
Tips menjemur bayi saat udara sedang buruk
Meski lebih baik menerima sinar matahari di area luar, akan tetapi dengan kualitas udara yang buruk, Ibu dan Ayah bisa memilih tips menjemur bayi berikut ini:
1. Pilih berjemur dalam ruangan
Di tengah udara buruk, masyarakat tidak disarankan untuk beraktivitas di luar rumah. Utamanya bayi dan anak-anak yang rentan terpapar udara buruk.
Sebagai gantinya, pilihan untuk berjemur dari dalam ruangan masih bisa dilakukan, lho! Manfaatkan area dengan kaca, namun tertutup untuk spot menjemur bayi.
Hal ini nggak hanya bisa memberi bayi cukup sinar matahari, tapi menjaga pernapasannya aman dari udara buruk.
2. Nyalakan air purifier
Memilih air purifier sebagai salah satu barang perlengkapan setelah memiliki bayi, adalah langkah tepat. Air purifier membantu membersihkan udara di dalam rumah, ketika menjemur bayi dalam ruangan dan mengurangi potensi paparan udara buruk.
Bila terpaksa menjemur bayi di luar ruangan karena tidak memiliki area berkaca di dalam rumah, pilih spot luar ruangan yang tidak terlalu jauh dari rumah. Kemudian, nyalakan air purifier di dekat tempat menjemur bayi.
3. Pilih waktu yang tepat untuk menjemur bayi
Pemilihan waktu yang tepat untuk menjemur bayi sangat disarankan. Menjemur bayi sebaiknya dilakukan 30-60 menit di pagi hari ketika matahari sedang lembut, sesuai anjuran dr. Citra Amelinda yang mengutip dari jurnal tahun 2019.
Tidak disarankan untuk menjemur bayi di antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Untuk memudahkan orang tua, sebaiknya gunakan prakiraan indeks sinar ultraviolet milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Prakiraan ini memantau di setiap daerah di Indonesia sehingga bisa lebih akurat, mengingat kadar setiap kota berbeda. Tak hanya itu, lewat website BMKG ini kita juga bisa memantau kualitas udara berpolusi.
Bila ingin lebih akurat dalam mengetahui kualitas udara setiap harinya, Ibu juga bisa menggunakan aplikasi khusus pemantau kadar kualitas udara yang tersedia di ponsel pintar. Pastikan rutin memantau agar aktivtias menjemur bayi tetap aman dilakukan.
4. Lakukan persiapan tepat sebelum menjemur bayi
Persiapan menjemur bayi juga disarankan agar bayi tetap terlindungi. Beberapa persiapan ini, penting untuk diperhatikan sebagai bagian dari cara menjemur bayi yang tepat, diantaranya adalah:
- Pakaikan bayi baju dan hindari menjemur bayi langsung di bawah sinar matahari dengan telanjang
- Gunakan topi atau penutup di area kepala untuk melindungi bayi
- Pakaiakn sunscreen untuk bayi sebelum berjemur.
Persiapan ini tetap perlu dilakukan meski menjemur bayi dilakukan di dalam ruangan. Bayi dan anak di bawah 2 tahun, juga tidak disarankan menggunakan masker karena berpotensi menghambat jalur napas.
5. Beri bayi dan anak cukup cairan
Menjemur bayi sambil menyusui bisa menjadi sebuah alternatif untuk cukup menghidrasi bayi. Cukup cairan, akan membantu bayi bernapas lebih lega dan menghindari batuk karena area mulut dan kerongkongan cukup lembab.
Nah, itulah tips yang bisa orang tua lakukan untuk menjemur bayi di tengah udara buruk Jakarta dan sekitarnya. Stay safe, stay healthy, ya Bu!
Editor: Aprilia