Ibupedia

6 Cara Menyusui Bayi Baru Lahir Agar Puting Nggak Lecet!

6 Cara Menyusui Bayi Baru Lahir Agar Puting Nggak Lecet!
6 Cara Menyusui Bayi Baru Lahir Agar Puting Nggak Lecet!

Sebagai Ibu baru, kita sangat dianjurkan untuk banyak belajar tentang cara menyusui bayi baru lahir sedari masa kehamilan. Beberapa dari kita mungkin sangat fasih dan natural saat menyusui si kecil pada saat pertama kali karena mereka sudah membekali diri mereka dengan pengetahuan ini dari awal. Namun ada juga yang ingin belajar cara menyusui bayi baru lahir sesaat setelah si kecil dilahirkan. Semuanya baik dan sah-sah saja, tapi tidak ada salahnya untuk belajar tentang hal ini sedini mungkin supaya persiapan mengASIhi si kecil menjadi semakin mantap.

Apa Saja Sih Jenis ASI Itu?


Sebelum lebih lanjut mempelajari tentang cara menyusui bayi baru lahir, ada baiknya kita tahu dulu bahwa saat pertama kali ASI diproduksi dalam tubuh terdiri dari 3 jenis, melansir dari laman What To Expect, berikut ulasannya:

1. Kolostrum

Saat pertama kali ASI diproduksi, mungkin yang keluar pertama kali belum berbentuk susu putih pada umumnya melainkan cairan tebal berwarna kekuningan yang sering kali disebut sebagai kolostrum. Kolostrum ini adalah ASI yang sangat bagus dan penting karena mengandung protein, vitamin, dan juga mineral yang dapat berfungsi untuk melawan bakteri serta virus berbahaya dan dapat membantu tubuh si kecil memproduksi antibodi. Kolostrum juga mampu melindungi usus bayi guna mencegah terjadinya alergi atau gangguan pencernaan lainnya serta merangsang buang air besar pada bayi untuk pertama kalinya. Kandungan ASI yang satu ini juga dapat mengurangi resiko penyakit kuning pada bayi yang baru saja lahir. Jangan khawatir pada jumlah kolostrum yang dihasilan karena setiap Ibu berbeda, bila ditemukan kolostrum meski hanya satu sendok, maka sebaiknya segera diberikan untuk si kecil.

2. Susu Transisi

Setelah kolostrum, maka payudara Ibu akan menghasilkan susu transisi yang biasa muncul setelah hari ketiga atau keempat. Warnanya menyerupai susu dengan campuran jus jeruk namun dengan rasa yang lebih nikmat untuk bayi Ibu nantinya. Susu transisi mengandung lebih sedikit imunoglobulin dan protein namun punya kandungan laktosa, lemak, dan kalori lebih banyak. Jangan khawatir bila hari ketiga ASI Ibu masih belum banyak karena besar perut si kecil hanya sebesar buah kenari. Terus lakukan proses menyusui secara teratur untuk merangsang ASI Ibu keluar ya.

3. ASI Matang

ASI matang akan keluar sekitar 10 hari atau dua minggu setelah proses persalinan. Tekstur ASI matang cenderung encer dan berwarna putih, namun meski begitu kandungan lemak dan nutrisi pada ASI ini sangat banyak dan sesuai dengan yang dibutuhkan si kecil. 

Cara dan Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir


Posisi menyusui bayi baru lahir juga harus diperhatikan untuk proses menyusui yang maksimal. Mengutip dari laman What To Expect, berikut ini adalah cara menyusui bayi baru lahir yang tepat:

1. Gendong Bayi Ibu

Gendonglah si kecil dengan menghadap pada payudara Ibu, hadapkan tubuhnya dengan kepalanya sejajar. Pastikan posisi kepala bayi nyaman berada di lengan Ibu supaya mendapatkan posisi menyusui yang benar. Posisi menyusui ini juga akan membantunya untuk minum ASI dengan maksimal. Jangan lupa perhatikan kembali posisi mulut bayi yang harus menutupi seluruh area aerola.

2. Dorong Mulut Bayi untuk Mau Terbuka 

Cara menyusui bayi baru lahir selain digendong dengan benar dapat juga dengan menggelitik mulut bayi dengan puting Ibu supaya mulutnya dapat terbuka lebar seperti sedang menguap. Jika dengan cara ini mulut bayi tidak mau terbuka, Ibu bisa mencoba memeras kolostrum sedikit lalu berikan ke mulutnya supaya ia tahu bahwa makanannya sudah siap disantap.

3. Buat Reflek Rooting

Ibu bisa membuat reflek rooting dengan cara mengusap lembut pipi si kecil bila ia berbalik tidak mau menyusu. Reflek rooting ini akan membuat bayi menoleh ke arah payudara terdekat Ibu dan menghisapnya. Cara menyusui bayi baru lahir dengan teknik ini bisa dicoba ya Bu.

4. Jangan Membungkuk atau Mendorong Payudara ke Mulut Bayi

Biarkan si kecil memiliki inisiatif untuk menyusu sendiri, Ibu cukup membawa si kecil ke depan mendekati payudara setelah mulutnya terbuka lebar. Peganglah payudara Ibu hingga si kecil memiliki pegangan kuat dan dapat menyusui dengan baik.

5. Tanda Perlekatan Sudah Benar

Cara menyusui bayi baru lahir sudah benar bila pelekatan sudah tepat. Pelekatan adalah sebuah kunci untuk menyusui dengan nyaman baik untuk Ibu maupun si kecil. Pelekatan yang kurang tepat kerap kali menyebabkan si kecil seperti tidak puas saat menyusu atau kurang bisa mendapatkan ASI dengan tepat. Berikut ini ada beberapa panduan pelekatan yang harus Ibu tahu sebagai bagian dari cara menyusui bayi baru lahir yang benar:

  • Perhatikan Posisi Mulut Bayi

    Cara menyusui bayi baru lahir memang tidak mudah, namun Ibu dapat memulainya dengan memperhatikan posisi mulut bayi yang harus menutupi puting dan aerola. Posisi mulut bayi yang dapat menutupi puting dan aerola dengan benar akan membuat mulut, lidah, dan bibir bayi memijat susu keluar dari kelenjar susu pada payudara Ibu. 

  • Hindari Bayi Hanya Menghisap Puting

    Menghisap puting justru akan membuat puting Ibu sakit dan pecah-pecah dan ini bukanlah cara menyusui bayi baru lahir yang benar. Ini juga akan membuat si kecil mudah lapar karena ASI yang ia minum tidak maksimal. Benarkan kembali posisinya bila ini terjadi ya Bu.

  • Perhatikan Dagu dan Ujung Hidung Bayi

    Cara menyusui bayi baru lahir bisa dikatakan tepat bila pelekatan terlihat seperti dagu dan ujung hidung bayi menyentuh payudara Ibu. Bibir bayi akan melebar keluar seperti bibir ikan, bukan dimasukkan ke dalam. Periksa kembali apakah si kecil menghisap bagian bibir atau lidah bawahnya sendiri. Bila iya maka benarkan kembali posisinya.

6. Waspadai Proses Menyusui

Cara menyusui bayi baru lahir terlihat benar bila terlihat pola nafas saat menyusui seperti pola menelan-menelan yang terlihat kuat dan mantap. Gerakan ritmis pada pipi, rahang, dan telinga bayi juga menandakan bahwa ia menyusu dengan benar. Bayi menyusui tidak benar dapat ditandai dengan bunyi klik saat si kecil menyusu.

Bagaimana Bila Pelekatan Sulit Di Lakukan?


Membuat posisi menyusui bayi baru lahir yang baik dan benar memang bukan seperti membalikkan telapak tangan, namun juga tetap bisa dipelajari dan diusahakan hingga si kecil memiliki posisi menyusui ternyaman. Pelakatan yang sulit dilakukan adalah hal yang lumrah terjadi dan sering ditemui. Mengutip dari laman What To Expect, bila pelekatan sulit dilakukan, maka Ibu bisa menghentikan sementara proses menyusui, lalu kemudian masukkan jari ibu yang bersih ke sudut mulutnya dan cobalah menekan payudara Ibu ke dekat mulut si kecil. Bila belum mau membuka, ulangi kembali dengan cara menggelitik bibir bayi dan biarkan ia kembali melakukan posisi menyusui yang benar yaitu perlekatan yang tepat antara mulut yang menutupi keseluruhan area aerola Ibu.

Tanda Si Kecil Sedang Lapar


Cara menyusui bayi baru lahir yang benar akan membuat si kecil merasa kenyang dan membuat puting Ibu tidak sakit. Namun perlu diketahui bahwa beberapa bayi akan mudah merasa lapar lagi meski sudah menyusu pada Ibunya. Berikut ini ada beberapa tanda atau ciri si kecil sedang lapar:

  • Mengendus payudara Ibu saat digendong;
  • Mengepalkan tangan dan menghisapnya;
  • Menghisap apa saja yang ada di dekatnya misalnya tangan Ibu atau baju Ibu;
  • Melakukan rooting refleks (mencari ke sumber makanan setelah pipinya dibelai);
  • Terlihat seperti mengisap bibir atau lidahnya;
  • Mengecap-ngecap bibirnya sehingga menimbulkan suara; dan
  • Menangis dengan nada tangisan pendek yang rendah dan ritmenya naik turun.

Berapa Lama Proses Menyusui?


Sebagai Ibu baru, banyak hal yang wajib kita tahu, tak hanya sebatas cara menyusui bayi baru lahir dengan benar, namun juga berapa lama idealnya si kecil disusui oleh Ibu. Yang paling tepat bukanlah menyusui dengan singkat untuk mencegah puting Ibu sakit atau mengalami pecah-pecah, namun ada hal lain yang perlu Ibu tahu seperti berikut ini:

1. Sekitar 20 – 30 Menit atau Lebih

Antara satu bayi dengan lainnya tidak bisa disamakan ya Bu. Cara menyusui bayi baru lahir juga tak dapat disamakan. Ada bayi yang mudah merasa kenyang, ada juga yang ingin menyusu lebih lama baru merasa kenyang. Kuncinya, biarkan si kecil menyusu seperti yang ia suka. Rata-rata, bayi akan menyusu pada Ibunya selama 20 hingga 30 menit.

2. Satu Payudara Bisa Jadi Cukup!

Sebaiknya bayi disusui di satu payudara hingga ia merasa air susu pada sisi tersebut sudah habis karena ASI terakhir biasanya mengandung banyak lemak dan kalori. Oleh karena hal ini, jangan terburu-buru menyudahi proses menyusui si kecil lalu menggantinya dengan payudara sisi lainnya ya. Usahakan payudara sisi pertama habis terlebih dulu baru tawarkan si kecil pada payudara sisi lainnya. Bila ia menolak, maka berikan ASI pada payudara sisi yang penuh di proses menyusui berikutnya.

3. Tunggu Hingga Bayi Ibu Memberi Tanda

Bila sudah kenyang, si kecil akan otomatis memberi tanda selesai dengan tidak lagi menghisap payudara Ibu. Lepaskan secara perlahan payudara Ibu saat si kecil menyusu sambil tertidur, lanjutkan kembali bila ia tidak mau melepaskannya. Jangan buru-buru di lepas karena bisa jadi ia belum merasa kenyang sepenuhnya.

Harus Seberapa Sering Ibu Menyusui?


Beberapa saran mengenai cara menyusui bayi baru lahir adalah dengan menyusui sesuai jadwal, ini tak sepenuhnya salah. Namun, mengutip dari laman What To Expect, ada beberapa saran lain yang patut untuk dicoba:

1. Beri ASI Saat Si Kecil Lapar

Salah satu keberhasilan menyusui adalah memberi ASI saat si kecil merasa lapar atau sesuai permintaan si kecil. Namun biasanya cara menyusui bayi baru lahir dengan menunggunya lapar tidak efektif  karena bayi yang baru lahir tidak langsung merasa lapar atau haus, nafsu makan mereka juga baru meningkat setelah hari ketiga, jadi kemungkinan permintaan menyusu dari si kecil tidak terlalu banyak. Pada awal hari kelahiran inilah jadwal menyusui bisa diterapkan untuk membuat si kecil tetap merasa kenyang. Setelah hari ketiga, Ibu boleh memberikan ASI pada si kecil ketika ia merasa lapar.

2. Perhatikan Pola Menyusu Bayi Baru Lahir

Bayi yang baru lahir harus diberi ASI setidaknya 8 – 12 kali setiap harinya atau selama 24 jam meski permintaan menyusu dari si kecil belum terlihat meningkat pada minggu pertama. Teruslah ikuti pola ini untuk membuat si kecil terbiasa sehingga pola tersebut dapat berubah menjadi setiap 2 – 3 jam pada waktu siang dan juga malam setiap harinya. 

3. Perhatikan Kebiasaan Si Kecil Saat Menyusu

Pola menyusu bayi ternyata cukup variatif dan beragam seiring bertambahnya usia si kecil. Bisa jadi bayi Ibu lebih sering menyusu dengan waktu yang singkat, atau justru lebih jarang menyusu dengan durasi waktu yang lebih lama. Pola ini juga bisa berubah kapan saja, jadi Ibu harus siap untuk terus mensuplai ASI yang diperlukan si kecil.

Posisi Menyusui yang Perlu Diketahui


Ada beberapa posisi menyusui yang bisa Ibu pelajari supaya dapat menerapkan cara menyusui bayi baru lahir dengan posisi menyusui yang benar dan nyaman. Tidak semua posisi menyusui cocok untuk semua Ibu, pilihlah posisi menyusui yang benar-benar enak dilakukan baik untuk Ibu atau sang buah hati. Berikut beberapa pilihan posisi menyusui bayi baru lahir yang dapat dicoba:

1. Cradle Hold (Seperti Menggendong Bayi)

Posisi menyusui bayi baru lahir model Cradle Hold ini adalah posisi menyusui yang paling sering dilakukan para Ibu dan dianggap sebagai cara menyusui bayi baru lahir yang terlihat paling mudah dilakukan. Posisikan kepala bayi dilekukan siku pada lengan Ibu dengan posisi tangan menopang tubuh bayi (bisa di tangan kanan atau tangan kiri). Pegang payudara Ibu dengan tangan yang berlawanan dan arahkah pada mulut bayi sembari dipijat lembut.

2. Crossover Hold 

Posisi menyusui model Crossover Hold ini hampir sama dengan Cradle Hold hanya saja tangan untuk menopang tubuh bayi berlawanan. Jadi misalnya posisi menyusu kepala bayi ada di kanan, maka lengan untuk menopang tubuhnya adalah tangan kiri dengan tangan kanan digunakan untuk mengarahkan payudara Ibu ke mulut bayi.

3. Football Hold

Posisi menyusui football hold ini dapat dilakukan bila Ibu nyaman, yaitu dengan cara memasukkan kedua kaki si kecil ke dalam sela lengan Ibu, lalu hadapkan kepala si kecil mengarah pada payudara Ibu (bisa di kanan atau kiri). Posisi menyusui ini nyaman dilakukan dengan tambahan bantal menyusui supaya si kecil tetap merasa nyaman.

4. Side-Lying Position

Posisi menyusui dengan berbaring miring (Side-Lying Position) ini sangat baik digunakan ditengah malam saat si kecil lapar. Caranya, Ibu bisa berbaring miring di sebelah si kecil, gunakan bantal supaya nyaman untuk kepala Ibu. Kemudian miringkan tubuh si kecil dengan kepala mengarah pada puting payudara Ibu. Bila berbaring mengarah ke kiri, maka payudara kiri tepat diberikan untuk si kecil dan begitu juga sebaliknya.

5. Laid Back Position

Posisi menyusui Laid Back sering dikenal dengan posisi menyusui yang santai yaitu Ibu bisa bersandar atau setengah bersandar di atas tempat tidur, sofa, atau kursi yang nyaman. Jangan lupa tambahkan bantal untuk menopang punggung atas, leher, hingga kepala Ibu ya. Pada posisi menyusu ini, letak bayi bisa berada di atas Ibu dengan berbagai posisi yang membuatnya nyaman seperti tengkurap, berbaring, dan sebagainya. Berat badan si kecil akan ditopang sepenuhnya pada tubuh Ibu.

Penulis: Novia Luciana
Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram