Ibupedia

6 Manfaat Menyusui Sampai Bayi Tertidur

6 Manfaat Menyusui Sampai Bayi Tertidur
6 Manfaat Menyusui Sampai Bayi Tertidur

Manfaat menyusui bayi tentunya sudah banyak diketahui dan tidak diragukan lagi oleh para Ibu. Salah satu manfaat menyusui bayi adalah sebagai cara alami untuk menidurkan bayi. Pasalnya, kandungan hormon yang disebut cholecystokinin pada ASI membuat bayi mengantuk. Proses menyusui yang melibatkan kontak fisik turut meningkatkan level oksitosin pada bayi dan Ibu. Oksitosin meningkatkan rasa tenang pada ibu, juga memberi ibu dan bayi perasaan nyaman. Tak pelak, manfaat menyusui tidak hanya dirasakan oleh bayi namun juga Ibu!

Meski begitu, masih banyak Ibu yang merasa cemas tentang praktik menyusui bayi sampai tertidur. Banyak Ibu yang khawatir kalau itu akan menganggu proses si kecil untuk belajar tidur sendiri. Bahkan mereka merasa ini bisa jadi kebiasaan buruk, salah-salah bukannya memberi manfaat menyusui malah si kecil bisa-bisa tumbuh kurang mandiri. Pro kontra pun bermunculan, hmm sebenarnya menyusui sampai bayi tertidur ini hal baik atau buruk ya, Bu?

Manfaat menyusui sampai bayi tertidur

Bayi menyusu hingga tertidur sebenarnya adalah hal yang sangat lumrah. Bayi menyusu karena banyak sebab, selain karena merasa lapar, manfaat menyusui juga memberi rasa nyaman dari rasa sakit. Menyusui memberi kehangatan ketika bayi kedinginan. Serta memberi keamanan ketika ia merasa cemas.

Manfaat menyusui lainnya adalah membantu bayi melewati transisi dari tahap mengantuk atau letih menjadi tertidur. Semua bayi menyusu demi mendapatkan rasa rileks dan akhirnya ketiduran. Berikut ini beberapa hal yang perlu Ibu tahu tentang manfaat menyusui hingga bayi tertidur:

  1. Manfaat menyusui sampai bayi tertidur bagus untuk produksi ASI

    Produksi ASI tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Semakin banyak ASI dikeluarkan dari payudara, semakin banyak ASI yang Ibu produksi. Manfaat menyusui sampai bayi tertidur bisa menambah total jumlah menyusui dalam 24 jam, ini berarti lebih banyak ASI yang dikeluarkan dan karenanya semakin banyak pula ASI yang diproduksi. Jadi bila Ibu merasa produksi ASI sedikit, cobalah rutin menyusui sampai bayi tertidur.

  2. Manfaat menyusui sampai bayi tidur bagus untuk otak bayi

    Bayi lahir dengan hanya seperempat volume otak orang dewasa. Sentuhan langsung pada kulit bayi berdampak signifikan, bahkan lebih dari sekedar menyusui itu sendiri. Kontak kulit juga berhubungan dengan pembentukan jalan di otak bayi. Jalan pertama pada otak terbentuk setelah lahir dan bisa terhubung pada intelegensi sosial pada 6 sampai 8 minggu, selanjutnya jalan ini semakin saling terhubung. Menyusui sampai bayi tertidur membantu menyediakan lebih banyak kesempatan untuk dekat dengan Ibu yang bagus untuk perkembangan otaknya.

  3. Menyusui sampai bayi tertidur bisa jadi waktu satu-satunya bayi mau menyusu

    Pada beberapa bayi mulai usia 3 bulan dan seterusnya, manfaat menyusui akan terasa saat bayi tidur siang dan malam hari karena bisa jadi itu hanya satu-satunya kesempatan si kecil  tidak rewel saat menyusu. Pasalnya, beberapa bayi sangat mudah terganggu oleh lingkungan dan suara-suara berisik, sehingga menyusui ketika bayi terjaga dan ingin bermain-main sangat sulit dilakukan. Membiarkan bayi mendapatkan manfaat menyusui sepuasnya sampai tertidur dan tidak terganggu oleh sekitarnya adalah cara agar bayi mendapat cukup ASI dan persediaan ASI Ibu pun terjaga.

  4. Bonus, Ibu tak perlu cemas dengan kebiasaan tidur si kecil di masa mendatang!

    Meskipun ada saja Ibu yang kontra akan manfaat menyusui sampai anak tertidur karena alasan kemandirian, toh masih banyak anak yang pada akhirnya perlahan bisa tidur sendiri tanpa bergantung pada ASI Ibu. Tenang saja, buah hati Ibu akan melakukan ini ketika ia sudah siap secara fisik, emosi, dan perkembangan. Tak ada hal khusus yang perlu Ibu lakukan agar ini terjadi, cukup rileks dan tunggu hingga bayi siap melakukannya.

  5. Terjaga di malam hari merupakan hal wajar

    Wajar bila ibu merasa cemas ketika bayi tidak tidur sepanjang malam di usia tertentu. Apalagi ketika Ibu mendengar selentingan cerita dari keluarga dan teman sekitar tentang bayi mereka yang tidur selama 6 jam, di usia 3 bulan atau 6 bulan dan seterusnya. Ibu pun jadi cemas, kok si kecil terjaga terus dan susah sekali ditidurkan? Akhirnya Ibu pun mencoba manfaat menyusui hingga tertidur sebagai metode ampuh setiap hari. Sebenarnya, bayi bisa tidur sepanjang malam dengan sendirinya kok ketika bayi Ibu sudah siap.

    Menjaga agar bayi tidur sepanjang malam bukan kompetisi yang harus Ibu menangkan. Tumbuh kembang setiap bayi tentunya berbeda-beda, begitupun buah hati Ibu, ia akan mencapainya di waktu yang tepat. Jadi tenang saja ya, Bu.

  6. Si kecil bisa beradaptasi dengan baik, ia tetap bisa tidur meski tanpa pelukan Ibu

    Ketika Ibu sudah menikmati manfaat menyusui sampai bayi tertidur, wajar jika Ibu merasa cemas kalau-kalau si kecil tidak bisa tidur tanpa kehadiran Ibu di dekatnya. Sebenarnya, bayi justru punya kemampuan adaptasi yang baik ketika ia belajar menemukan cara baru untuk tidur sendirian. Jadi jangan takut kehilangan manfaat menyusui karena khawatir si kecil akan rewel saat tidur sendiri ya, Bu. Biarkan si kecil beradaptasi dengan caranya.

 

Manfaat menyusui sampai bayi tertidur memang nyata adanya dan dapat dirasakan langsung oleh para Ibu. Toh, anak akan berhenti menyusu hingga tertidur dengan sendirinya ketika waktunya tepat. Satu-satunya waktu menyusui sampai tertidur yang jadi masalah adalah bila kebiasaan tersebut berpengaruh  negatif pada Ibu dan keluarga. Bila ini yang terjadi, ada banyak strategi yang bisa Ibu terapkan.

Pendapat kontra tentang manfaat menyusui sampai bayi tertidur

Meski ada sisi positif, manfaat menyusui sampai bayi tertidur juga menuai banyak kontra. Kebiasaan menyusui sampai bayi tertidur secara terus menerus akan mendorong bayi mengasosiasikan menyusu dengan tidur. Ini berarti ia belajar menghubungkan tindakan tidur dengan menghisap di payudara. Berikut ini beberapa hal yang bisa mempengaruhi pola makan dan tidur bayi serta perilakunya:

  • Terlalu sering menyusu. Bayi jadi ingin menyusu kapanpun ia merasa lelah dan ingin tidur selain di saat lapar. Ini bisa membuat Ibu sulit membedakan antara petunjuk ketika lapar dan lelah.

  • Menyusu lebih lama. Setelah ASI mengalir, bayi akan aktif menyusu. Setelah rasa lapar atau haus terpenuhi, bayi berharap untuk mendapat manfaat menyusui lainnya berupa kenyamanan dan bayi terus menyusu hingga ia tertidur. Bila Ibu berusaha melepaskan payudara sebelum ia lelap, ia bisa merasakannya, terbangun, dan segera mencari payudara kembali. Proses menyusui jadi lebih lama, mungkin hingga satu jam atau lebih bergantung berapa lama yang dibutuhkan agar bayi tertidur.

  • Bila Ibu tidak sigap menyiapkan payudara ketika bayi siap tidur, ia kemungkinan tetap terjaga meski merasa lelah. Semakin lama Ibu menunda menawarkan payudara, semakin besar risiko bayi menjadi terlalu lelah. Setelah ia terlalu lelah, ia akan sulit untuk tertidur. Duh, akhirnya bukan manfaat menyusui yang Ibu dapat malah si kecil jadi ketergantungan.

  • Tidur yang terganggu. Tidur siang yang singkat dan sering terjaga di malam hari bisa terjadi bila selama fase tidur ringan, bayi merasa tidak lagi menempel pada payudara. Bayi bisa terbangun dari tidur, dalam kondisi masih lelah, rewel dan menangis, dan mencari payudara untuk bisa kembali tidur.

  • Menyusu berlebihan di malam hari. Terbiasa mengasosiasikan proses menyusu dengan tidur bisa menyebabkan beberapa bayi, mulai dari usia 4 bulan, terbangun tiap satu atau dua jam di malam hari dan ingin disusui agar kembali tidur. Kesadaran akan lingkungan pada bayi meningkat di usia sekitar 3 atau 4 bulan. Bayi kemudian lebih peka akan ketiadaan asosiasi tidurnya selama tidur ringan.

  • Menyusu di malam hari akan terus berlanjut. Asosiasi tidur dengan menghisap payudara bisa berlanjut menjadi tuntutan untuk menyusui selama malam hari setelah melewati usia bayi 6 bulan. Pada kebanyakan bayi yang sehat, usia 6 bulan dianggap cukup matang untuk tidur sepanjang malam tanpa menyusu.

  • Bayi bisa tenang hanya dengan bantuan Ibu. Ketergantungan akan kehadiran payudara Ibu akan membuat pengasuh lain kesulitan menenangkan bayi dan menidurkannya kembali.

Meski manfaat menyusui sampai bayi tertidur terlihat sebagai rutinitas yang menyehatkan dan memberikan hasil nyata, sebenarnya ini bisa memicu kebiasaan tidur buruk yang mengganggu kemampuan bayi untuk mendapat tidur malam yang baik.

Semua bayi, termasuk orang dewasa, terbangun beberapa kali di malam hari. Kebanyakan kita kembali tidur. Bila Ibu secara teratur menyusui bayi hingga tertidur, ia akan butuh menyusu untuk kembali tidur selama malam hari.

Ini terjadi baik ketika bayi tidur di tempat tidurnya sendiri maupun saat berbagi tempat tidur dengan Ibu. Meski lebih mudah untuk mendapatkan manfaat menyusui di malam hari bila Ibu dan bayi berada di tempat tidur yang sama, hal ini akan menyebabkan Ibu dan bayi terjaga di tengah malam lebih sering.

Beberapa penelitian mendukung apa yang kebanyakan diketahui tentang manfaat menyusui, yakni bayi yang menyusu ASI butuh waktu lebih lama dibanding bayi yang minum susu formula untuk mengembangkan pola tidur sepanjang malam. Kenapa demikian? Pertama, karena ASI lebih mudah dicerna dibanding susu formula, bayi merasa lapar lebih cepat dan terjaga lebih sering selama malam hari.

Kedua, karena manfaat menyusui salah satunya adalah memberikan rasa nyaman dan menenangkan, tidak butuh waktu lama untuk membuat bayi mengasosiasikan antara menyusu dan tidur. Beberapa minggu setelah Ibu menerapkan manfaat menyusui bayi hingga tertidur, si kecil menjadi akrab dan tidak ingin cara lain untuk tidur.

Apakah ini berarti Ibu tidak boleh mencoba manfaat menyusui hingga bayi tertidur? Tentu tidak. Manfaat menyusui hingga bayi tertidur yang paling kentara adalah pengalaman menjalin kedekatan yang baik, terutama di bulan pertama atau kedua ketika Ibu berusaha membangun hubungan menyusui yang baik. Tapi setelah itu, hati-hati dengan manfaat menyusui hingga bayi tertidur. Lakukan ini sesekali saja. Cara lainnya, buatlah agar  menyusui sebagai bagian dari rutinitas waktu tidur, tapi lakukan cukup dini sehingga bayi tidak belajar mengasosiasikannya secara langsung dengan tidur. Setelah bayi selesai menyusu, bacakan cerita, nyanyikan lagu, atau ganti popoknya.

Bila Ibu memisahkan antara menyusui dari kebiasaan tidur, bahkan dalam beberapa menit, bayi tidak perlu menyusu hingga tertidur. Bila ia sudah terbiasa menghubungkan menyusui dengan tidur, jangan putus asa, tak pernah terlambat untuk mulai mengajarkan kebiasaan tidur yang sehat. Berikut ini beberapa cara membuat bayi tertidur  sendiri:

  • Susui lebih dulu sebagai bagian rutinitas menjelang tidur, atau kurangi jumlah waktu Ibu menyusui di malam hari.

  • Susui bayi lebih awal di malam hari untuk membuatnya bagian dari rutinitas waktu tidur.

Ingat, Ibu perlu membuat perubahan ini hanya saat tidur. Setelah bayi mulai tertidur sendiri, ia akan dengan cepat kembali tidur selama malam hari.

Ada hal lain yang perlu Ibu perhatikan terkait manfaat menyusui hingga bayi tertidur, apakah Ibu sendiri mendapat cukup tidur? Ini tidak kalah pentingnya lho, Bu. Jangan sampai manfaat menyusui hanya dirasakan si kecil, tapi Ibu jadi kehilangan waktu untuk bersantai di malam hari. Untuk membantu mendapat istirahat yang Ibu butuhkan, jangan segan minta pasangan membantu selama sesi menyusui di malam hari.

Berbagi tugas dengan pasangan itu terkadang perlu lho, Bu. Misalnya, Ibu bisa memompa ASI sebelum tidur dan minta bantuan pasangan mengasuh bayi yang terjaga di malam hari dan memberi botol ASI yang telah dipompa. Atau ketika bayi terjaga selama malam hari, biarkan pasangan memberi ASI dan Ibu memompa di ruangan terpisah lalu kembali tidur. Memompa hanya butuh sekitar 10 menit, sedang menyusui, mengganti popok, dan menidurkan kembali bayi butuh lebih dari 45 menit. Cari cara yang sesuai untuk Ibu dan biarkan siapapun memberi bantuan.

Saat bayi menyusu hingga tertidur, bagaimana melepaskan payudara dari mulutnya tanpa membuatnya terbangun?

Kebanyakan bayi menyusu hingga tertidur dan terjaga 1 sampai 3 kali di malam hari pada usia pertamanya. Tapi tidak menampik kemungkinan ada beberapa bayi memiliki kebiasaan berbeda. Banyak bayi tetap memilih menyusu hingga tertidur di usia 2 tahun dan seterusnya.

Wajar bila bayi ingin mendapatkan manfaat menyusui hingga tertidur lantas menjadi enggan melepaskan payudara. Ada beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi kondisi ini. Bergantung usia bayi, pertama-tama Ibu bisa biarkan ia terus berada di payudara tapi tetap dalam gendongan agar Ibu bisa melakukan hal lain ketika bayi tidur.

Kedua, Ibu juga bisa lepaskan payudara dari mulut si kecil setelah ia tidur. Pastikan bayi tidur cukup dalam dan tidak lagi menelan ASI sebelum mencoba ini.  Ia kemudian akan melakukan apa yang disebut dengan “flutter sucking” atau menghisap untuk mendapat kenyamanan. Ketika bayi berada di fase tidur ringan, Ibu bisa melihat  wajahnya menyeringai, tinju sebagian mengepal, otot berkedut, kelopak mata mengepak, dan otot yang tegang. Ibu bisa kenali fase tidur dalam saat si kecil menampilkan wajah tanpa gerakan, nafas teratur, kelopak mata diam, dan tangan terbuka serta otot rileks.

Setelah bayi sudah dalam fase tidur dalam, coba lepaskan diri perlahan. Satu hal yang kadang bisa membantu adalah memasukkan satu jari Ibu ke mulut bayi, lalu keluarkan puting agar ia bisa berganti menghisap jari Ibu.

Lalu Ibu bisa lepaskan jari dari mulutnya, akan lebih mudah bila Ibu sedikit memberi tekanan pada bibir bawah bayi ketika melakukan ini. Dengan melakukan ini, bayi tidak akan terbangun. Meletakkan sesuatu di sebelah bayi yang memiliki bau ibu seperti kaos, bantal, atau boneka  juga membantu.

Bayi sering kali bisa mendeteksi hilangnya kontak tubuh dan kehangatan ketika Ibu bangkit dari tempat tidur. Ketika bangkit, biarkan tangan Ibu tetap dipegang bayi beberapa saat lalu perlahan tarik agar transisinya tidak tiba-tiba. Bayi biasanya akan berputar ketika Ibu bangkit, tapi sering kembali tidur bila tangan Ibu tetap ia pegang. Bila bayi sudah lebih besar, Ibu bisa letakkan bantal yang masih terasa hangat karena bekas tubuh Ibu di sampingnya,  di area Ibu tidur, agar bayi tidak merasakan area yang kosong.

Bila kaki bayi berada di atas tubuh Ibu, coba letakkan bantal di antara kakinya. Ibu bisa meletakkan bayi di atas bantal ketika ia sudah tidur. Tapi ingat ya Bu, tidak aman menggunakan bantal pada bayi yang masih kecil karena risiko SIDS.

Akan lebih mudah melepaskan payudara dari bayi ketika Ibu menyusui si kecil sambil berbaring. Bila Ibu menyusui sambil duduk, perubahan posisi secara tiba-tiba tentu  bisa membangunkan bayi. Ibu bisa mencoba untuk menyusui bayi dengan bantal di pangkuan agar Ibu bisa memindahkan tubuhnya ke tempat tidur atau lantai tanpa membuatnya banyak bergerak. Bila bayi terbangun ketika Ibu meletakkannya di tempat tidur bayi, Ibu bisa coba pindahkan ia ke tempat tidur.

Itu dia beberapa pro dan kontra terkait manfaat menyusui bayi hingga tertidur. Memang ini merupakan cara yang mudah agar si kecil bisa terlelap dengan cepat. Meski begitu, manfaat menyusui hingga bayi tertidur juga dibarengi dengan potensi akan ketergantungan si kecil terhadap kehadiran payudara Ibu. Pastikan sang buah hati tetap mendapatkan manfaat menyusui dalam kadar dan waktu yang tepat demi melatih kemandirian tidurnya di kemudian hari.

(Isma & Yusrina)

Follow Ibupedia Instagram