Ibupedia

8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi

8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi
8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi

Pernahkah ibu memperhatikan, komentar apa yang kerap dilontarkan oleh keluarga dan kerabat ketika menjenguk bayi yang baru lahir? Paling umum adalah hidung, warna kulit, dan… rambut. Ya, rambut tebal bayi mampu membuat para penjenguk berdecak kagum.

Rambut semacam ini terkadang membuat para perawat di kamar bayi tidak tahan untuk menambahkan sedikit “sentuhan” seperti gaya mohawk. Sebaliknya, bayi dengan rambut nyaris botak dapat membuat sang ibu (atau bahkan sang nenek) mulai memikirkan cara menumbuhkan rambut bayi agar lebih tebal.

Kebiasaan yang berlangsung turun temurun dan dipercaya sebagai cara menumbuhkan rambut bayi adalah dengan mencukurnya sesering mungkin. Ada juga yang menggunakan minyak kemiri dan lidah buaya untuk membuat rambut bayi lebih hitam dan tebal.

Namun, kemudian timbul pertanyaan, apakah rambut bayi merupakan hal yang genetis atau murni keturunan atau masih bisa diubah kondisinya dengan perlakuan tertentu? 

Pada dasarnya, rambut bayi dipengaruhi oleh faktor genetis. Warna, tingkat ketebalan, lurus atau keriting, semua tergantung dari DNA ayah dan ibunya. Selain itu, peningkatan hormon di atas rata-rata yang terjadi saat ibu mengandung juga mampu membuat rambut bayi lebih tebal. Karena itu, ketika bayi lahir terjadi kerontokan rambut yang disebabkan oleh turun drastisnya pengaruh hormon yang biasa didapatkan janin di dalam kandungan.

Ibu tidak perlu kuatir lalu bingung mencari cara menumbuhkan rambut bayi karena hal tersebut normal. Rontoknya rambut bayi dan juga rambut halus yang terdapat di sekujur tubuhnya bisa berlangsung hingga enam bulan pertama dalam hidupnya.

Fase rambut rontok ini (ibu pun mengalaminya pasca melahirkan) nanti akan berhenti dengan sendirinya. Rata-rata bayi mulai tumbuh rambut baru pada usia 6 bulan yang biasanya bertahan selama masa kanak-kanak. Jenis rambut baru ini sifatnya permanen dan mungkin saja berbeda dengan tipe rambut saat bayi lahir. 

Jadi, apakah sebenarnya tidak ada cara menumbuhkan rambut bayi agar lebih lebat, mengingat jenis rambut sudah jelas merupakan faktor bawaan? Jika itu faktanya, mengapa sewaktu kecil suami ibu kerap dicukur rambutnya dan hal tersebut membuat rambutnya tebal? Setidaknya itulah yang dipercaya oleh mertua ibu.

Baik, mencukur rambut sesering mungkin dipercaya generasi terdahulu sebagai cara menumbuhkan rambut bayi yang efektif. Dalam situs babycenter, diperoleh fakta bahwa mencukur rambut bayi tidak akan mempengaruhi tebal tipisnya rambut bayi. Tindakan seperti mencukur dilakukan di permukaan kulit kepala, sementara tumbuhnya rambut dipengaruhi oleh folikel yang berada di bawah pemukaan kulit.

Jika pun rambut tampak lebih tebal saat tumbuh kembali, sensasi tersebut  muncul dari kesamaan panjang rambut yang baru tumbuh. Apabila dibiarkan secara alami, rambut akan tumbuh dengan ukuran berbeda-beda karena setiap helainya memiliki fase bertumbuh dan fase istirahat sendiri.

Dengan demikian, ibu bisa mempengaruhi kondisi rambut bayi dengan cara melakukan perawatan di permukaan kulit kepala. Hal ini dapat digolongkan sebagai cara menumbuhkan rambut bayi agar lebih sehat dan terawat. Lakukan saat bayi telah berusia di atas 6 bulan, saat rambutnya telah selesai rontok dan tempurung kepalanya sudah tidak rapuh.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dicoba:

  1. Oleskan lidah buaya

    Lidah buaya atau aloe vera sering digunakan sebagai komponen dasar pembuatan produk perawatan tubuh dan kosmetik, serta menjadi bahan pengobatan alami karena sifatnya yang mampu mengurangi peradangan. Di dalam lidah buaya terkandung sejumlah mineral seperti kalsium, magnesium, dan zinc yang berfungsi untuk memastikan enzym-enzym antiradang tersebut bekerja dengan baik. 

    Untuk menggunakan lidah buaya sebagai salah satu cara menumbuhkan rambut bayi agar lebih lembut dan berkilau, ambil daging lidah buaya lalu blender bersama sedikit air. Cairan kental yang dihasilkan bisa digunakan untuk membilas rambut bayi saat selesai mencuci rambut. Atau, bisa juga dengan cara memijat ringan kepala bayi untuk agar nutrisi lidah buaya diserap oleh kulit kepala. Jika ibu menginginkan sedikit busa agar lebih mudah mengaplikasikan lidah buaya ke kepala bayi, campur dengan sedikit sampo.

    Manfaatnya, lidah buaya mampu menjaga keseimbangan pH kulit kepala bayi dan berfungsi sebagai kondisioner alami. Meskipun lidah buaya merupakan bahan alami yang tidak berbahaya bagi kulit bayi, ada baiknya ibu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengingat kulit bayi masih sangat sensitif.

  2. Menyisir dengan lembut

    Menyisir rambut dapat menjadi salah satu cara menumbuhkan rambut bayi karena gerakan menyisir yang lembut dan berulang mampu melancarkan sirkulasi darah di kulit kepala bayi. Sirkulasi darah yang baik mampu membuat folikel rambut lebih sehat, yang mampu merangsang pertumbuhan rambut baru. Bagi anak dan orang dewasa, menyisir rambut juga mampu meratakan sirkulasi minyak alami yang diproduksi oleh rambut sehingga rambut ternutrisi dari pangkal hingga ujung.

    Aktivitas ini kerap dilewatkan oleh para ibu yang memiliki bayi berambut tipis. Alasannya, tidak ada rambut yang bisa disisir. Jika demikian, ibu tetap bisa menyisir rambut bayi menggunakan sisir berbentuk sikat berbulu lembut yang dapat dibeli di toko bayi. Selain mampu merangsang tumbuhnya rambut, sisir jenis ini juga mampu membersihkan kulit kepala bayi dari kotoran yang menempel maupun lapisan kulit yang mengelupas.

    Manfaat lain dari menyisir rambut bayi adalah merangsang sistem saraf di kepala. Secara tidak langsung, hal ini akan menyehatkan otak dan memperkuat sistem saraf sentral. Menyisir rambut bayi juga memiliki fungsi terapeutik sehingga membuat bayi lebih tenang dan mudah tidur.

  3. Pijat dengan minyak kemiri

    Kemiri atau candle nut telah dipercaya secara turun temurun sebagai cara menumbuhkan rambut bayi agar lebih hitam dan lebat. Dalam situs drhealthbenefits, kemiri mengandung saponin, flavonoid, polifenol, serta mineral seperti fosfor, magnesium, potasium, dan kalsium. Selain itu, dalam bijih kemiri terkandung 52-60% minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk nutrisi pertumbuhan rambut. Kurangnya asam lemak ini akan berakibat pada tipisnya rambut. Vitamin B1, B2, dan B3 yang terkandung dalam kemiri juga mampu memperkuat akar rambut dan menyehatkan saraf di sekitarnya.

    Ada beberapa cara menggunakan minyak kemiri. Yang pertama adalah dengan cara membuatnya sendiri. Sangrai beberapa butir kemiri kemudian letakkan di atas kain tipis, tumbuk hingga hancur lalu tutup kain dan peras hingga mengeluarkan minyak. Minyak kemiri dapat dioleskan pada rambut maupun kulit kepala bayi sembari dipijat lembut sebelum keramas. Diamkan beberapa saat lalu bilas. Ibu juga dapat membeli minyak kemiri khusus untuk rambut bayi agar lebih praktis kemudian gunakan dengan cara yang sama.

  4. Oleskan minyak kelapa

    Kepopuleran minyak kelapa dan minyak kelapa murni (virgin coconut oil) beberapa tahun terakhir ternyata tidak tanpa alasan. Fungsinya yang luar biasa bagi kesehatan, baik untuk dikonsumsi maupun untuk perawatan tubuh, membuat minyak kelapa menjadi salah satu alternatif obat yang digunakan para ibu. Tidak terkecuali untuk merawat rambut bayi.

    Minyak kelapa mengandung asam lemak esensial dan sejumlah protein. Karenanya, ibu dapat mengoleskan minyak kelapa sebagai salah satu cara menumbuhkan rambut bayi agar lebih sehat. Minyak kelapa juga dapat digunakan sebagai perawatan kulit kepala bayi saat mengalami cradle cap, di mana terjadi pengelupasan kulit atau munculnya sisik pada kulit kepala. Caranya, oleskan minyak kelapa di kulit kepala bayi, biarkan selama 20 menit lalu bilas. Untuk menghilangkan kulit yang mengelupas, sisir dengan sikat lembut setelahnya.

    Tidak hanya untuk rambut bayi, rambut ibu pun dapat mengambil manfaat minyak kelapa, antara lain mencegah rambut kehilangan protein, melembabkan rambut kering, mengobati ketombe, serta membuat rambut lebih mudah diatur.

  5. Tummy time

    Tummy time (berbaring di atas perut alias tengkurap) sepintas tidak berhubungan dengan cara menumbuhkan rambut bayi. Namun, posisi ini dapat menghindarkan bayi dari kebotakan di bagian kepala belakang bayi yang disebabkan oleh posisi tidur. Bayi yang baru lahir tidur selama 14-16 jam sehari sehingga bagian kepala belakang mereka selalu terkena tekanan bantal atau kasur. Pertumbuhan rambut pun jadi tidak rata.

    Menurut Dr. Stephen Muething dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, tummy time bisa dilakukan secepatnya dua minggu setelah bayi pulang ke rumah pasca persalinan. Pada posisi ini, 15 detik saja sudah cukup. Seiring pertambahan usia bayi, ibu bisa meningkatkan durasi tummy time nya sekaligus melatih kekuatan otot perutnya. Menggunakan gendongan model carrier di mana bayi digendong dalam posisi tegak juga akan mengurangi tekanan di area rambut.

  6. Cuci rambut dengan sampo bayi

    Mencuci rambut atau kepala bayi dengan sampo merupakan cara menumbuhkan rambut bayi yang paling umum dilakukan oleh para ibu. Yang perlu ibu tahu adalah, ibu tidak perlu terlalu banyak menggunakan sampo. Untuk ukuran kepala bayi, setetes sampo sebesar biji jagung sudah cukup. Teteskan di telapak tangan lalu teteskan air agar berbusa sehingga memudahkan proses pemakaian. Gosokkan dengan lembut di kulit kepala bayi dengan arah memutar. Gerakan ini tidak hanya menghilangkan kotoran dan minyak di kulit kepala bayi namun juga merangsang kinerja folikel rambut. 

    Setelah dibilas, keringkan dengan handuk yang lembut secara perlahan. Mengingat kulit kepala bayi masih sangat sensitif, pastikan ibu tidak terlalu keras melakukannya. Hal demikian tidak saja membuat bayi merasa tidak nyaman, namun juga mampu menyebabkan kerontokan rambut bayi. Khusus untuk menangani cradle cap, ibu bisa melakukan pijatan yang berlawanan arah dengan arah tumbuh rambut. Lakukan saat proses menggunakan sampo.

    Mengingat banyaknya jenis sampo yang beredar di pasaran, ibu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Pilihannya bisa berdasarkan kandungan nutrisinya, misal mengandung ekstrak chamomile, avocado oil, kemiri, minyak zaitun, aloe vera, seledri, madu, atau minyak almond.

    Ada juga sampo yang formulanya tidak pedih di mata, hypoallergenic, organik, maupun 2in1 dengan sabun. Pilihan merk pun beragam, dari merk yang sudah terkenal sejak zaman ibu kecil maupun merk baru produk dalam negeri dan impor. Pastikan ibu selalu membaca dengan teliti manfaat dan kandungannya berikut reviewnya sebelum membelinya.

  7. Menggunakan minyak almond

    Minyak almond memang tidak sepopuler minyak kelapa ataupun kemiri sebagai bahan yang digunakan untuk menutrisi rambut bayi. Selain karena harganya cukup mahal, minyak almond atau sweet almond oil lebih banyak digunakan untuk perawatan kecantikan. Meskipun demikian, sejumlah nutrisi di dalamnya seperti protein, mineral, vitamin, dan zinc membuat minyak almond layak dipertimbangkan sebagai salah satu cara menumbuhkan rambut bayi.

    Minyak almond paling efektif digunakan untuk menghilangkan cradle crap. Meskipun nampak seperti ketombe, namun cradle crap susah mengelupas. Menggosok secara paksa tidak akan mengelupaskan cradle crap. Sebaliknya, kulit kepala bayi menjadi merah dan bahkan meradang. Mengoleskan minyak almond di bagian yang terdapat cradle crap dua kali sehari terbukti ampuh untuk mengurangi cradle crap. Kulit kepala bayi pun kembali sehat dan rambut lebih mudah tumbuh.

    Tidak hanya untuk cradle crap, minyak almond juga dapat menjaga kelembaban rambut baik yang sudah tumbuh maupun yang kelak akan tumbuh. Rambut pun lebih berkilau. Cara menggunakannya, oleskan minyak almond di atas kulit kepala yang sudah dicuci bersih dengan sampo. Pijat ringan agar minyak meresap. 

  8. Menutrisi dari dalam

    Yang sering terlupakan ketika mencoba berbagai macam cara untuk menumbuhkan rambut bayi adalah nutrisi yang bisa menyehatkan rambut dari dalam. Pada bayi berusia 6 bulan ke atas, konsumsi makanan pendamping ASI telah diperbolehkan sehingga ibu bisa memilih makanan yang menutrisi rambut. Sejumlah vitamin dan mineral memiliki kandungan yang mampu membantu pertumbuhan rambut bayi, di antaranya vitamin B7 (biotin), protein, dan vitamin A. 

    Biotin  diperlukan untuk keberlangsungan siklus tumbuh rambut karena mempengaruhi produksi protein rambut yang disebut keratin. Makanan yang mengandung biotin antara lain daging, telur, alpukat, kembang kol, buah beri, ikan, kacang polong, dan jamur.

    Asupan protein yang cukup juga membantu pertumbuhan rambut bayi mengingat komposisi terbanyak folikel rambut adalah protein. Karenanya, kekurangan protein pada orang dewasa dapat menyebabkan kerontokan rambut. Sementara itu, vitamin A membantu kinerja hormon yang membantu pertumbuhan rambut bayi.

Dengan beragam cara menumbuhkan rambut bayi yang bisa ibu coba di rumah, ibu tetap harus memperhatikan frekuensi dan durasi saat melakukannya. Rambut tebal dan hitam bukanlah tujuan utama, melainkan sehatnya kulit kepala dan rambut bayi. Karena itu, jangan sampai dilakukan secara berlebihan. Inilah saran dari Heidi Murkoff, pengarang buku What to Expect When You’re Expecting mengenai perawatan rambut bayi: 

  • Pilihlah sisir rambut bergigi jarang atau sikat rambut dari bulu lembut yang tidak berpotensi membuat rambut bayi tertarik atau tersangkut.

  • Saat menggunakan sampo atau minyak perawatan rambut bayi, hindari mengusap atau memijat terlalu keras. Hal tersebut dapat menyebabkan folikel rambut menjadi stres dan memicu kerontokan rambut lebih cepat.

  • Bayi tidak memerlukan cuci rambut setiap hari, khususnya jika menggunakan sampo. Dua kali seminggu saja sudah cukup.

  • Bandana, jepit, karet, atau ikat rambut sebaiknya terbuat dari bahan yang lembut sehingga tidak melukai rambut bayi yang masih rapuh. 

Jika rambut bayi tetap tidak tumbuh hingga menginjak usia yang kedua, ada baiknya ibu menemui dokter spesialis kulit untuk memeriksa kemungkinan anak ibu terkena penyakit autoimun, kelainan pada kelenjar tiroid, maupun infeksi jamur. Dengan mengetahui penyebabnya, ibu bisa segera melakukan perawatan yang diperlukan.

(Menur)

Follow Ibupedia Instagram