8 Manfaat ASI bagi Ibu dan Bayi
Menjelang waktu melahirkan, umumnya kekhawatiran seorang ibu akan bertambah. Nggak hanya keselamatan diri dan janinnya, tapi juga kesehatan si calon buah hati. Kekhawatiran lainnya adalah apakah ia bisa memberikan ASI atau tidak. Bagi seorang ibu dengan kondisi tertentu, seperti sedang mengonsumsi obat-obatan, dalam perawatan tuberkulosis (TBC) atau pengidap HIV misalnya, tentu sudah mengetahui jika mereka tidak disarankan untuk menyusui
Untuk mencegah penularan pada bayi. Namun bagi ibu yang sehat, tidak bisa memberikan ASI, pastilah meresahkan.
Ada pun beberapa kemungkinan penyebab sulit menyusui, misalnya, hipotiroid, efek dari perawatan kanker payudara, polikistik ovarian sindrom atau gangguan pada jaringan kelenjar di payudara. Meski terganggu, namun gangguan kesehatan ini masih bisa diatasi, kok, Bu. Dengan penanganan yang tepat, maka Ibu segera bisa menyusui lagi.
American Academy of Pediatrics atau AAP sangat merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif setidaknya pada enam bulan pertama usia bayi, karena ASI adalah sumber makanan terbaik bagi bayi dan banyak manfaat ASI yang bisa diperoleh. Nah, jika kondisinya memungkinkan, teruskan pemberian manfaat ASI hingga anak mencapai umur satu tahun. ASI adalah cairan yang bersifat dinamis, yang komposisinya berubah selama dalam masa menyusui. Komposisi ASI juga berbeda pada setiap ibu, berbeda pada setiap fase menyusui, serta berbeda pada bayi yang lahir prematur dan cukup bulan. Dilihat dari kandungan yang ada di dalam ASI, manfaat ASI bagi bayi ada banyak. Simak yuk penjelasannya berikut ini.
Manfaat ASI bagi Bayi
Penguat kekebalan tubuh
Manfaat yang satu ini didapat dari kolostrum, yang merupakan cairan pertama yang dihasilkan oleh payudara, teksturnya sedikit lengket dan berwarna kekuningan. Kolostrum ini hanya diproduksi dalam jumlah terbatas. Kolostrum memenuhi semua kebutuhan nutrisi pada masa transisi kehidupan bayi, dari dalam kandungan ke masa-masa awal kelahirannya. Kolostrum punya sangat banyak manfaat, yang utama adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menciptakan ‘tameng’ pada usus untuk mencegah kuman penyebab penyakit, sebagai laksatif (pencahar), serta mencegah jaundice atau penyakit kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi.
Cairan yang sesungguhnya dikatakan sebagai ASI muncul setelah hari ketiga melahirkan. Mulai saat ini pun ASI akan terus bertambah, untuk mendukung pertumbuhan dan kebutuhan bayi.
Penunjang tumbuh kembang
ASI membantu tumbuh kembang bayi dengan menyediakan nutrisi yang melimpah. Kandungan nutrisi pada ASI dibagi menjadi makronutrisi seperti lemak, protein dan karbohidrat, serta mikronutrisi seperti beragam vitamin. Kandungan tersebut berupa:
Protein
ASI mengandung dua jenis protein, yaitu whey sebanyak sekitar 60 persen dan sisanya berupa protein jenis casein. Ini adalah jenis protein yang seimbang, sehingga lebih mudah dan cepat dicerna oleh tubuh bayi, dibandingkan dengan protein pada susu formula, yang jumlah casein-nya lebih tinggi.
Lebih spesifiknya lagi, protein dalam ASI terbagi menjadi:
Lactoferrin
Berfungsi untuk menghalangi pertumbuhan bakteri yang tergantung pada zat besi di dalam saluran pencernaan bayi.Secretory IgA
Berfungsi untuk mencegah infeksi virus dan bakteri. Mengonsumsi banyak ikan bisa membantu meningkatkan produksi protein ini di dalam tubuh Ibu.Lysozyme
Enzim yang mencegah bayi terkena e.coli dan salmonella. Enzi mini memiliki efek anti peradangan dan penting untuk kesehatan sistem pencernaan.Bifidus factor
Untuk mendukung pertumbuhan lactobacillus yang juga bermanfaat untuk mencegah masuknya bakteri.
Lemak
Lemak pada ASI amat penting untuk mendukung pertumbuhan otak dan sistem saraf bayi, untuk penyerapan nutrisi, kesehatan retina serta merupakan penghasil kalori.
Karbohidrat
Laktosa adalah jenis karbohidrat utama yang ditemukan pada ASI. Laktosa bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat di dalam usus, sehingga memaksimalkan penyerapan kalsium, fosfor dan magnesium.
Vitamin
Jumlah dan jenis vitamin apa yang terkandung pada ASI, tergantung dari apa yang dikonsumsi oleh Ibu. Makanya, nih, penting banget supaya Ibu mencukupi kebutuhan nutrisi setiap harinya sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Contoh vitamin utama yang amat dibutuhkan oleh bayi adalah vitamin A, D, E dan K. Sedangkan vitamin penunjang lainnya adalah vitamin C, riboflavin, niacin, pantothenic acid.
Mencegah beragam penyakit
Terutama bagi bayi penerima ASI eksklusif, manfaat ASI terbukti mampu mencegah beragam penyakit. Di antaranya adalah mencegah infeksi telinga, pada saluran pernapasan, pada saluran pencernaan. Manfaat ASI juga mencegah anak mengalami alergi seperti asma, eksim atau dermatitis atopik. Bahkan, manfaat ASI juga bisa mencegah kematian mendadak pada bayi (sudden infant death syndrome) serta leukemia.
Menjaga berat badan
ASI menjaga berat badan janin agar tetap proporsional, pastinya, hal ini baik untuk mencegah obesitas pada anak.
Membuat anak lebih cerdas
Beberapa riset mengatakan bahwa anak penerima ASI umumnya lebih cerdas dibanding dengan yang hanya mengonsumsi susu formula. Hal ini, diduga disebabkan oleh banyaknya kontak yang dilakukan pada proses menyusui seperti kontak fisik dan mata.
Manfaat menyusui bagi Ibu
Kontraksi rahim
Selama kehamilan, rahim terus membesar seiring berkembangnya janin. Setelah melahirkan, rahim memasuki proses untuk kembali ke ukuran semulanya. Dengan menyusui, jumlah oksitosin meningkat, untuk membantu proses kontraksi rahim dan membantu mengurangi perdarahan, untuk mengembalikan ukuran rahim.
Menurunkan risiko depresi
Limabelas persen dari ibu mengalami postpartum depression, dan menyusui bisa mengurangi risiko ini. Oksitosin memiliki kemampuan serupa anti-anxiety atau menghilangkan kecemasan.
Mencegah penyakit
Nggak hanya pada bayi, tapi menyusui juga bisa menghindari Ibu dari beberapa penyakit, seperti tekanan darah tinggi, radang sendiri, lemak darah tinggi dan diabetes tipe 2. Menyusui juga bisa mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti kanker payudara dan ovarium.
Di luar manfaat kesehatan, memberikan ASI juga ada manfaat lain, nih, Bu, yaitu lebih hemat waktu dan uang. Dengan menyusui, Ibu hanya perlu mencukupi kebutuhan nutrisi Ibu nggak perlu membeli terlalu banyak perlengkapan seperti botol, hanya secukupnya untuk keperluan jika dibutuhkan.
ASI memang yang perlu diutamakan, namun, ada kalanya untuk nggak memaksakan pemberian ASI, ya, Bu. Seandainya ada hambatan, maka kebutuhan bayi untuk makan adalah yang utama. Jika Ibu tidak bisa mengeluarkan ASI atau jumlahnya hanya sedikit, maka susu formula mesti digunakan sebagai pengganti. Saran lainnya adalah mendapatkan donor ASI.
Ada tiga macam jenis donor ASI. Pertama, formal milk sharing, atau ASI yang didapat dari bank ASI. Pastinya, ASI yang didapat dari sini lebih terjamin kesehatannya, namun untuk mendapatkannya nggak semudah itu, karena bank ASI mendahulukan bagi yang kebutuhannya mendesak. Kedua, informal milk sharing, yang biasanya didapat dari orang-orang sekitar dan ketiga, adalah wet nursing, atau pendonor langsung menyusui bayi yang membutuhkan, atau tanpa pemerahan.
Apa yang perlu diperhatikan dari ASI donor? Pertama, dapatkan ASI dari tempat yang tepat, misalnya dari rumah sakit atau sejenis bank ASI, karena pada tempat yang tepat, para pemberi ASI sebelumnya sudah melalui tes kesehatan dan ASI yang sudah diperah juga sudah dites. Hal yang perlu ditanyakan lainnya, misalnya tanggal pemerahan ASI, atau yang terkait dengan lifestyle dan keyakinan (konsumsi makanan halal atau tidak) pemberinya.
Nah, itulah beberapa manfaat ASI bagi ibu maupun bayi.
(Stephanie)