Ibupedia

9 Hal Yang Dilakukan Bayi Selama Satu Jam Setelah Lahir

9 Hal Yang Dilakukan Bayi Selama Satu Jam Setelah Lahir
9 Hal Yang Dilakukan Bayi Selama Satu Jam Setelah Lahir

Ibu pasti pernah mendengar pentingnya inisiasi menyusu dini atau bisa juga dikatakan sebagai momen pribadi antara ibu dan bayi baru lahir di satu jam pertama setelah persalinan. Kalau momen ini memang Ibu rencanakan saat persalinan nanti, Anda harus tahu tentang apa saja yang akan terjadi selama satu jam ini.

Ketika Ibu menjalankan proses persalinan tanpa intervensi medis, Ibu bisa menyaksikan insting bayi mulai bekerja begitu ia dilahirkan. Penelitian menunjukkan kalau bayi yang sehat dan cukup umur, serta tidak terkena pengaruh obat, akan mengikuti insting yang dipandu oleh otaknya untuk menemukan payudara ibu dan melakukan pelekatan dengan sendirinya. Jadi terbukti, bayi manusia tidak berbeda dengan bayi mamalia yang baru lahir. Si kecil dengan instingnya juga akan menggerakkan seluruh tubuhnya menuju puting.

Ketika bayi baru lahir berkesempatan melakukan IMD atau kontak kulit dengan ibu segera setelah lahir, ada 9 tahapan yang biasanya akan terjadi yang bersifat instingtif untuk bayi. Tahapan ini terjadi setidaknya selama satu jam pertama dalam kehidupannya si kecil. Apa saja tahapan tersebut? Simak yuk!

  1. Menangis 

    Tangisan bayi baru lahir jadi suara yang paling ditunggu-tunggu saat kelahiran. Tangisan saat lahir terjadi ketika bayi baru lahir menarik nafas pertamanya ke paru-paru. Ia menangis ketika tubuhnya keluar dari jalan lahir atau ketika ditempatkan di perut ibu.

  2. Relaksasi 

    Setelah menangis, bayi baru lahir akan lebih tenang setelah beberapa menit kemudian. Saat ini terjadi, artinya ia sedang masuk ke tahap relaksasi. Saat menjalani tahap ini, si kecil biasanya sudah diletakkan di perut Ibu dan ia akan beristirahat di tubuh ibu dalam posisi tengkurap. Selama istirahat, bagian punggung bayi baru lahir bisa diselimuti dengan selimut atau handuk yang kering dan hangat. Namun, perlu diingat ya, bagian kepala bayi tak perlu ditutup. Selama tahap relaksasi, bayi biasanya belum menggerakkan mulut (sucking reflex) dan tangannya akan rileks. Suhu tubuh, detak jantung, dan nafas si kecil akan diatur oleh tubuh ibu secara otomatis.

  3. Terjaga 

    Setelah melewati tahap relaksasi selama beberapa menit. Si kecil kini mulai sadar kalau ia sedang berada di lingkungan baru. Tahap terjaga ini terjadi rata-rata 3 menit setelah bayi tenang. Di tahap ini, ia akan menggerakkan kepala dan bahu, membuka mata dan menggerak-gerakkan mulut.

  4. Aktif 

    Di tahap aktif, ia akan menunjukkan rooting reflex atau refleks di mana bayi baru lahir berusaha mencari-cari payudara. Ketika bayi mulai merespon rooting reflex, mulutnya akan menjadi aktif, ia akan mulai melakukan gerakan menghisap dan membuka mulut selama sedang mencari payudara. Ini terjadi rata-rata pada menit ke-8 setelah kelahiran.

  5. Istirahat

    Tahap istirahat bisa terjadi berkali-kali. Saat sedang berada di tahap manapun, si kecil akan mengambil waktu sejenak untuk beristirahat. Ini sangat normal Bu karena semua hal di sekitarnya sangat baru untuk bayi baru lahir dan ia pasti kelelahan melakukan semua itu.

  6. Merayap

    Kata siapa bayi hanya bisa menangis saat dilahirkan? Bayi yang baru lahir juga mampu menggerakkan tubuhnya dari perut ke atas menuju payudara lho, kira-kira di menit ke-35 setelah kelahiran. Refleks ini masih akan terlihat di beberapa minggu pertama setelah ia dilahirkan. Perawat atau suami bisa membantu si kecil bergerak ketika ia mendorongkan kedua kaki pada perut ibu. Proses merayap ini dapat memicu rahim untuk berkontraksi yang tentu akan bermanfaat untuk Ibu. Bayi baru lahir mungkin butuh 30 menit atau lebih untuk melakukan ini.

  7. Familiarisasi

    Ketika mencapai salah satu atau kedua payudara, bayi baru lahir akan 'berkenalan' dengan menjilat, menyentuh, dan bahkan memijat jaringan payudara dengan kepalan tangannya. Tahap familiarisasi ini terjadi di menit ke-45 setelah melahirkan. Saat tahap ini berlangsung, tubuh Ibu akan memproduksi oksitosin (hormon cinta).

    Hormon oksitosin akan bekerja untuk membuat rahim berkontraksi, mengeluarkan plasenta, dan mengurangi pendarahan setelah persalinan. Di waktu yang sama, oksitosin juga memicu refleks pelepasan kolostrum dari payudara. Bau kolostrum akan dikenali langsung oleh bayi, seperti halnya bau cairan ketuban.

    Saat berada di tahap ini, mata si kecil akan memandang ke puting, memindahkan tangan dari mulut ke puting, lalu kembali lagi ke mulut. Tapi koordinasi antara mata dan tangan belum terjadi pada tahap ini. Bayi butuh 20 menit atau lebih untuk mengenal payudara, sebelum berusaha melanjutkan ke tahap selanjutnya.

  8. Menyusu

    Setelah berkenalan dengan payudara, bayi baru lahir akan berusaha melakukan pelekatan pada payudara. Ia akan menggosokkan mulutnya dari satu sisi ke sisi lain ketika sedang merasakan puting di pipinya, hingga menemukan area yang tepat. kemudian ia akan mulai melakukan pelekatan. Dengan tenang ia akan menyusu dan menikmati kolostrum pertama yang keluar dari payudara. Kolostrum ini akan melindungi ususnya, dan menjaga sistem kekebalan tubuhnya selama menghadapi dunia untuk pertama kalinya. Tahap menyusu terjadi sekitar satu jam setelah kelahiran.

  9. Tidur

    Setelah puas menyusu,  akhirnya bayi akan tidur, kira-kira di 1,5 jam pertama kehidupannya. Sama seperti Ibu, bayi baru lahir juga akan mengalami efek relaksasi dari hormon oksitosin. Bila tidak diganggu, ibu dan bayi bisa beristirahat setelah proses persalinan. Proses menimbang berat badan bayi bisa ditunda nanti dan observasi bayi baru lahir bisa dilakukan ketika bayi berbaring di tubuh ibu. Beberapa ibu dan bayi akan tetap bersama dalam kondisi seperti ini selama berjam-jam setelah kelahiran.

Idealnya, setiap persalinan terjadi secara alami sehingga semua tahapan ini bisa terjadi pada bayi tanpa gangguan apapun. Tapi pada kenyataannya, banyak ibu dan bayi yang butuh intervensi medis dan mengikuti prosedur rumah sakit. Ibu mungkin masih bisa merasakan beberapa menit untuk menjalani kontak kulit sebelum bayi baru lahir dibawa perawat untuk diobservasi, setelah itu Ibu akan dipindahkan untuk menjalani proses penjahitan luka, atau menyelesaikan kondisi medis lainnya.

Tentu Ibu mungkin akan merasa kecewa bila rencana persalinan yang dibuat tidak sesuai dengan kenyataan, tapi jangan berkecil hati. Bila bayi tidak cukup stabil dan perlu dimonitor setelah dilahirkan, Ibu masih bisa menggendongnya kok ketika ia sudah selesai diobservasi. Bila ibu tidak bisa melakukannya, suami, kakek-nenek, kerabat, atau teman bisa mengambil alih peran spesial ini untuk menggantikan kehadiran Ibu.

Bila ibu dibawa ke ruangan lain untuk menjahit luka saat terjadi sobekan atau plasenta harus dikeluarkan secara manual, suami bisa melakukan kontak kulit dengan bayi baru lahir, bahkan menyuapi kolostrum pertama dari gelas kecil, pipet, atau jari, hingga ibu siap untuk mencoba menghabiskan waktu dengan si kecil lagi.

Kini banyak rumah sakit yang memiliki kebijakan untuk mendukung inisiasi menyusu dini (IMD) atau kontak kulit antara ibu dan bayi setelah operasi caesar. Memang tahapan bayi untuk merangkan di perut ibu tidak mungkin dilakukan, tapi bayi bisa ditempatkan di dada ibu dalam kondisi telanjang, untuk mendapatkan panas dari tubuh ibu. Dengan begitu, ibu dan bayi baru lahir tetap tidak terpisah, dapat melewati masa pemulihan bersama, dan akhirnya kembali ke kamar perawatan bersama-sama juga, meski harus menjalani operasi caesar.

Meski begitu, Ibu juga harus siap, kadang ibu dan bayi baru lahir harus berpisah lebih lama, berjam-jam, berhari-hari bahkan berminggu-minggu sebelum melakukan kontak kulit, bisa karena alasan medis atau lainnya. Tak ada kata terlambat, Bu. Ibu bisa melakukan kangaroo care, metode kontak kulit yang digunakan pada bayi prematur, begitu Ibu diperbolehkan untuk memeluk si kecil. Biarpun kangaroo care dilakukan berminggu-minggu atau beberapa bulan setelah si kecil dilahirkan, ada banyak manfaat yang tetap bisa diperoleh ibu dan bayi, antara lain:

  • Menambah berat badan bayi baru lahir

  • Menjaga tubuh bayi tetap hangat

  • Mengatur detak jantung dan nafas bayi

  • Membuat bayi lebih jarang menangis

  • Membuat bayi lebih lama berada di fase deep sleep

  • Membuat peluang keberhasilan pemberian ASI makin besar karena Kangaroo care juga meningkatkan produksi ASI.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram