Apakah ASI Bisa Basi? Cek Penjelasannya Dulu, Yuk!
Apakah ASI bisa basi? Bisa ya, bisa juga tidak. Tergantung bagaimana kondisi dan suhu penyimpanannya. ASI yang sudah diperah, misalnya, berpotensi basi atau kadaluwarsa tergantung suhu dan kebersihan wadah penyimpanan.
ASI kadaluwarasa atau basi telah berkurang kandungan nutrisinya, sehingga bayi pun tidak menerima manfaat yang seharusnya. Selain itu perubahan rasa dan tekstur ASI basi juga tidak disarankan untuk diberikan. Untuk itu, Ibu perlu memahami cara menyimpan ASI yang benar dan mengetahui daya tahan ASI tersebut.
Bagi Ibu pekerja, memerah ASI merupakan cara untuk terus dapat memenuhi kebutuhan ASI untuk bayi. Maka, ibu pekerja biasanya menyimpan ASI perahnya ke dalam freezer agar awet dan nutrisi ASI tetap terjaga.
Tapi, ASI tahan berapa jam ya bila sudah diperah? Bagaimana dengan ASI dalam payudara Ibu? Apakah ASI bisa basi? Adakah ciri khusus ASI basi? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, kita simak penjelasan berikut, yuk!
Perhatikan Kebersihan Penyimpanan ASI Perah
Perlu Ibu ingat, bahwa kebersihan penyimpanan ASIP harus diperhatikan agar ASI tidak cepat basi. Penting untuk dilakukan sterilisasi wadah tempat pernyimpanan ASIP tersebut.
Cucilah bersih botol penyimpanan ASI lalu lakukan sterilisasi dengan merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit dalam air mendidih selama 5 menit.
Pastikan botol yang Ibu pilih bebas dari bahan berbahaya. Jika menggunakan kantong plastik khusus ASI tidak memerlukan sterilisasi asal penyimpanannya benar dan baru digunakan saat dibutuhkan.
Satu hal lagi yang penting, jangan lupa juga memberikan label dengan mencantumkan tanggal dan jam saat ASI diperah agar kita tahu masa guna ASI.
Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memerah untuk menghindari kontaminasi bakteri. ASI bisa basi lebih cepat jika metode penyimpanan dan kebersihan wadahnya tidak terjaga lho, Bu.
Berapa Lama ASI Perah Dapat Bertahan?
Ada beberapa perbedaan daya tahan ASI perah didasarkan pada suhu penyimpanan ASI. Berikut penjelasannya.
1. Suhu Kamar
Jika ASI baru diperah, ASI dapat disimpan pada suhu ruang hingga 8 jam. Pada ruang bersuhu 27°- 32° C, daya tahan ASI perah adalah 3-4 jam. Sedangkan pada suhu ruang 16°-26° C, ASI perah mampu bertahan 4-8 jam.
Biasanya ini terjadi pada ruangan dengan pendingin ruangan yang bisa diatur suhunya. Tapi secara umum, ASI perah mampu bertahan 3-4 jam di suhu ruang tanpa pendingin ruangan.
2. Cooler Bag
Lantas bagaimana ASI yang disimpan dalam cooler bag? ASI perah yang telah disimpan dalam cooler bag tertututup atau tas insulator yang telah diisi ice pack dengan suhu sekitar minus 4°C dapat bertahan selama 24 jam.
3. Kulkas
Di dalam kulkas yang bersuhu 4°C, ASIP dapat bertahan selama 5 hari. Tetapi, sebaiknya dapat digunakan dalam waktu 3 hari saja. Di dalam kulkas tersebut, sebaiknya ASI tidak dicampur dengan daging atau bahan makanan yang lain.
Namun apabila harus bercampur dengan bahan makanan lain, kemas ASI perah dalam wadah tertutup atau plastic ziplock untuk menjaga kebersihannya.
Penyimpanan di kulkas bagian bawah ini juga bisa diterapkan untuk menyimpan botol dan corong pompa ASI selama 24 jam. Sehingga Ibu yang memerah tidak perlu mencuci pompa setiap kali selesai memerah. Cukup dilakukan 1 kali saja dalam 24 jam.
4. Freezer
Pada freezer lemari es satu pintu dengan suhu -15°C ASIP dapat bertahan sekitar 2 minggu. Sedangkan pada freezer lemari es dua pintu dengan suhu minus -18°C, ASIP dapat bertahan 3 hingga 6 bulan. Pada freezer jenis deep freezer/chest freezer, ASIP bahkan mampu bertahan hingga 12 bulan.
Apakah ASI Bisa Basi Jika Tidak Dikeluarkan?
ASI berpotensi basi bila tidak dikeluarkan dari kulkas atau freezer lebih dari masa simpan, seperti lebih dari 5 hari di kulkas bawah, atau lebih dari 6 bulan di freezer. Untuk mengetahui apakah ASI bisa basi meski telah disimpan dengan baik, ketahui tanda-tanda ASI basi berikut ini:
1. Terdapat Gumpalan
ASI perah yang dingin lapisan foremilk dan hindmilk-nya terpisah. Foremilk adalah bagian ASI yang teksturnya lebih encer, sedangkan hindmilk teksturnya lebih kental. Bila ASI masih layak konsumsi, saat ASI telah dicairkan dan suhunya menghangat, ketika diaduk kedua lapisan ini akan menyatu kembali. Tetapi pada ASI yang sudah basi, kedua lapisan tidak dapat menyatu dan justru menggumpal.
2. Rasanya Menjadi Masam
Tes rasa juga bisa Ibu lakukan untuk mengetahui apakah ASI bisa basi. Biasanya, ASI basi memiliki rasa masam yang kuat. Sedangkan ASI normal cenderung memiliki rasa manis segar gurih.
3. Berbau Tajam
ASI yang berbau tajam seperti layaknya susu sapi basi menandakan ASI perah telah basi atau kadaluwarsa. ASI yang layak konsumsi memiliki aroma segar dan sedikit berbau besi ketika didinginkan. Bau tajam ASI basi bisa dibedakan dari bau besi yang normal tercium dari ASI dengan kandungan enzim lipase tinggi.
Apakah ASI Bisa Basi di dalam Payudara?
ASI yang masih berada di dalam payudara Ibu tidak akan pernah basi. ASI bisa basi hanya ketika sudah dikeluarkan atau diperah (dengan ketahanan yang sudah dijelaskan di atas). Meski demikian, disarankan pada Ibu untuk mengeluarkan ASI dari payudara secara teratur.
Tapi bukan untuk alasan ASI bisa basi ya, Bu. Tujuan utamanya agar payudara tidak terasa nyeri dan meminimalisir risiko saluran tersumbat, bahkan mastitis (peradangan pada payudara). ASI yang tidak rutin dikeluarkan dari payudara akan memicu tubuh untuk mengurangi produksi ASI.
Jika tidak dapat menyusui secara langsung, Ibu tetap disarankan untuk memerah ASI menggunakan pompa ASI setiap beberapa jam sekali atau sesuai kebutuhan bayi.
Meski banyak mitos dan ungkapan yang mengatakan ASI dalam payudara bisa basi, kini Ibu sudah lebih memahami jawaban sebenarnya apakah ASI bisa basi atau tidak. Worry no more, ya Bu. Karena sudah tahu ilmunya, jadi bisa lebih percaya diri dalam menyusui atau memerah ASI untuk kebutuhan nutrisi bayi. Yuk, semangat menyusui buah hati kita.
Editor: Atalya