Ibupedia

Apakah Bayi Mendapatkan Cukup ASI?

Apakah Bayi Mendapatkan Cukup ASI?
Apakah Bayi Mendapatkan Cukup ASI?

Apakah bayi saya mendapat cukup ASI?

Pertanyaan ini sering sekali muncul di benak para ibu yang baru menyusui. Ini wajar, karena semua ibu pasti ingin memastikan anaknya mendapat semua nutrisi yang diperlukan melalui ASI. Sebenarnya kita tidak bisa memastikan berapa banyak jumlah ASI yang diminum si kecil selama menyusu.

Sebagian besar ibu menyusui mampu menyediakan ASI yang cukup untuk kebutuhan bayi, tapi tetap ada masa-masa di mana bayi tidak mendapatkan ASI yang memadai. Jika situasi seperti ini tidak diatasi, bayi bisa mengalami dehidrasi dan pertumbuhannya menjadi terhambat. Keduanya memang merupakan kondisi yang jarang terjadi, tapi bisa berakibat sangat serius.

Nah, agar kondisi ini tidak terjadi, simak yuk tanda bayi cukup ASI dan tidak mendapatkan cukup ASI, seperti yang dijelaskan berikut ini.

Tanda bayi cukup ASI

Ibu bisa memastikan tanda bayi cukup ASI melalui beberapa hal berikut:

  • Bayi menyusu sebanyak kurang lebih 12 kali dalam 1 hari. Dia terlihat tenang dan kenyang begitu melepas payudara.

  • Payudara terasa lebih lembek dan tak terasa penuh setelah menyusui karena si kecil telah mengosongkan payudara.

  • Di beberapa hari pertama, saat si kecil mendapatkan kolostrum, ia mungkin hanya buang air kecil sebanyak satu atau dua kali sehari. Tapi begitu ASI matang keluar, si kecil akan buang air kecil sebanyak 6 hingga 8 kali sehari dan ini menjadi tanda bayi cukup ASI.

  • Si kecil terus mengalami peningkatan berat badan. Umumnya, bayi kehilangan 5 hingga 9 persen dari berat badan saat lahir di minggu pertamanya. Lalu berat badannya akan bertambah lagi saat mereka berusia 2 minggu. Sebagai patokannya, berat badan si kecil biasanya naik 142 - 284 gram tiap minggu di bulan pertama (setelah minggu ke-2). Di bulan ke-2 dan ke-3, ia harus menambah berat badan sekitar 142 - 227 gram tiap minggu. Sedangkan di bulan ke-3 sampai ke-6, ia harus menambah 146 – 128 gram tiap minggu. Lalu, mulai usia 6 - 12 bulan, si kecil harus menambah berat sebanyak 28 – 85 gram seminggu.

  • Di bulan pertama, frekuensi si kecil buang air besar sebanyak 3 kali sehari. Feses berwarna kuning cerah di hari ke-5 setelah kelahirannya. Frekuensi buang air besar akan berkurang saat ia berumur 1 bulan. Lalu saat ia mulai MPASI di usia 6 bulan, frekuensi buang air besarnya akan lebih teratur, setidaknya sekali dalam sehari.

Tanda bayi tidak cukup dapat ASI

Waspadai kondisi berikut yang menandakan bayi tidak mendapatkan cukup ASI:

  • Waktu menyusui bisa lebih dari satu jam dan si kecil terlihat tidak merasa kenyang dan puas.

  • Si kecil terus mengalami penurunan berat badan. Bicarakan pada dokter bila ia tidak mengalami kenaikan berat badan setelah hari kelima dari kelahirannya.

  • Setelah usianya lima hari, jumlah feses yang dikeluarkan si kecil sangat sedikit dan warnanya gelap.

  • Frekuensi si kecil buang air kecil lebih sedikit dari 8 kali dalam 24 jam, setelah lima hari kelahirannya.

  • Urin bayi berwarna sangat pekat. Itu merupakan tanda bayi tidak cukup ASI dan mengalami dehidrasi.

  • Si kecil selalu rewel.

  • Setelah menyusu, payudara tetap terasa penuh karena si kecil tidak mampu mengosongkan payudara.

  • Ibu tidak pernah mendengar suara si kecil menelan ASI saat ia menyusu. Tapi Ibu harus ingat, beberapa bayi memang tidak mengeluarkan suara apapun saat menyusu. Jika semua tanda di atas tidak terlihat pada si kecil, Ibu tidak perlu khawatir jika si kecil menunjukkan tanda yang satu ini.

Jika Ibu merasa bayi tidak cukup mendapatkan ASI, jangan ragu untuk menghubungi dokter atau bicaralah pada konselor laktasi. Biasanya Ibu akan diminta untuk menyusui bayi selama sesi konsultasi dengan konselor laktasi. Konselor akan memberi tips bermanfaat agar Ibu lebih efektif menyusui si kecil.

Frekuensi bayi menyusu

Frekuensi menyusu pada setiap bayi tidaklah sama. Ada bayi yang menyusu karena lapar, tapi ada juga yang menyusu demi rasa nyaman (mentil). Nah, berikut ini perkiraan frekuensi menyusu pada bayi berdasarkan usianya.

  1. Usia 1-7 minggu

    Setiap 2-3 jam sekali

    8 - 12 kali setiap hari

    Di usia ini, si kecil masih sangat sering menyusu dan ini cukup sering membuat Ibu khawatir karena merasa bayi tidak cukup mendapatkan ASI. Sering menyusu bukan berarti bayi tidak cukup dapat ASI ya, Bu. Selalu ingat kalau ukuran perut bayi sangat kecil, sehingga ia butuh berkali-kali menyusu untuk mengisi perutnya.

  2. Usia 2-5 bulan

    Setiap 2,5-3,5 jam sekali

    7-9 kali setiap hari

    Semakin besar si kecil, ia akan semakin jarang menyusu. Ia akan semakin pintar untuk mengosongkan payudara saat menyusu.

  3. Usia 6 bulan ke atas

    Setiap 5-6 jam sekali

    4-5 kali setiap hari

    Di usia ini, si kecil akan tetap menyusu selama Ibu masih terus memberinya, meski ia sudah mendapatkan MPASI.

Penambahan berat badan sebagai tanda bayi cukup ASI

Bayi baru lahir bisa mengalami penurunan berat badan sebanyak 30% di beberapa hari pertamanya. Setelah ASI ibu keluar, rata-rata bayi yang menyusu akan menambah berat badan sebanyak 170 gram per minggu. Periksakan berat badan bayi di akhir minggu pertama atau awal minggu kedua. Konsultasikan dengan dokter dan konselor laktasi bila bayi tidak menambah berat badan yang diharapkan.

Frekuensi buang air besar saat bayi cukup ASI

Di hari-hari pertamanya, si kecil biasanya akan buang air besar sebanyak 1-3 kali sehari. Setelah hari ke-4, feses si kecil akan berwarna kuning dan frekuensi buang air besarnya bertambah menjadi 3 sampai 4 kali setiap hari. Ada bayi yang buang air besar tiap kali menyusu dan ini sangat normal. Feses normal pada bayi cukup ASI biasanya bertekstur lunak (lembut hingga encer) dan bisa terlihat seperti berbiji.

Frekuensi buang air kecil saat bayi cukup ASI

Di hari-hari pertama si kecil mendapatkan kolostrum, ia biasanya akan buang air kecil sebanyak 1-4 kali sehari. Setelah ASI matang keluar, frekuensi buang air kecil bertambah menjadi 5 - 6 kali sehari.

Perubahan payudara ibu saat bayi cukup ASI

ASI matang mulai keluar antara hari ke-2 sampai ke5 setelah melahirkan. Agar payudara tidak bengkak, Ibu harus sering menyusui bayi. Jangan lewatkan sesi menyusui di malam hari, pastikan posisi dan pelekatan yang baik, dan biarkan bayi menyelesaikan sesi menyusu di payudara pertama sebelum menawarkan payudara satunya.

Jika payudara mengalami pembengkakan, ibu bisa menggunakan kompres dingin di sela-sela sesi menyusui. Bila bayi kesulitan melakukan pelekatan karena payudara bengkak, perah ASI hingga puting terasa lembut, lalu coba lakukan pelekatan kembali.

Ukuran perut bayi baru lahir

Ketika bayi lahir, ukuran perutnya sangatlah kecil. Ukurannya akan makin besar seiring dia bertumbuh. Jangan cemas jika si kecil sangat sering menyusu di hari-hari pertamanya. Simak yuk perkiraan ukuran perut si kecil dari hari ke hari.

  • Hari ke-1

    Di hari pertama, perut bayi hanya bisa menampung satu sendok teh ASI. Ukuran perutnya sekitar seukuran kelereng besar. Ini cocok untuk menampung kolostrum yang jumlahnya sangat sedikit, tapi padat nutrisi.

  • Hari ke-3

    Dalam beberapa hari, perut bayi bisa menampung sekitar 29,5 ml ASI. Ukuran perutnya di usia ini sekitar seukuran bola pingpong. Jumlah ASI yang ibu produksi juga akan semakin meningkat. Kolostrum juga akan mulai berubah menjadi ASI matang.

    Agar proses menyusui makin lancar, simak yuk beberapa fun facts seputar menyusui berikut ini:

    • Payudara ibu tidak pernah benar-benar kosong.

    • Ketika menyusui dengan baik, bisa mendapatkan nutrisi maksimal, meski tanpa tambahan air putih atau susu formula.

    • Semakin sering ibu menyusui, semakin banyak pula produksi ASI dalam tubuh.

    • Sebagian besar ibu mulai memproduksi lebih banyak ASI di hari ke-3 dan ke-4 setelah melahirkan.

    • Sering menyusui dapat mencegah payudara bengkak

    • Sebagian besar ibu bisa memproduksi ASI yang cukup, meski bayinya kembar dua, tiga, atau lebih

    • Selalu lakukan kontak kulit untuk mempermudah proses menyusui dan meningkatkan produksi ASI.

    • Puting mungkin akan terasa sakit di satu atau dua menit pertama saat menyusui, tapi selanjutnya akan terasa lebih baik.

    • Bayi umumnya menyusu lebih sering selama malam hari dibanding siang hari, dan ini normal.

    • Coba menyusui sambil berbaring bersama bayi agar ibu bisa menyusui sekaligus beristirahat.

    • Pastikan bayi menyusu setidaknya 8 kali setiap hari selama 1 bulan pertamanya.

  • Hari ke-4 sampai minggu ke-6

    Di periode ini, sebagian besar bayi menyusu sebanyak 8 sampai 12 kali dalam satu hari. Di hari ke-10, perut bayi bisa menampung sekitar 59 ml ASI atau sekitar seukuran telur kecil. 

    Hindari penggunaan dot sampai bayi mampu melakukan pelekatan dan menyusu secara langsung di payudara dengan baik. Bila bayi menyusu dengan baik, Ibu tidak membutuhkan susu formula tambahan, kecuali disarankan oleh dokter.

    Berikut beberapa hal yang akan terjadi dalam satu bulan pertama bayi:

    • Berat si kecil akan mulai meningkat di minggu ke-2nya.

    • Si kecil akan sering terbangun di malam hari untuk menyusu.

    Setelah 2 minggu menerima ASI eksklusif, bayi akan mengalami growth spurt dan akan selalu merasa lapar. Ini tidak berarti Ibu tidak memproduksi ASI yang cukup atau ada sesuatu yang salah dengan bayi Anda. Tetap tawarkan si kecil untuk menyusu kapanpun ia menunjukkan tanda lapar. Dengan begitu, Ibu akan bisa melewati tahapan growth spurt pertama bayi dengan lancar.

    Jangan menunggu hingga bayi rewel atau menangis saat ia mau menyusu. Ketika bayi merasa jengkel, Ibu akan lebih sulit untuk menyusuinya dengan baik. Gunakan posisi menyusui yang terasa nyaman untuk Anda dan bayi.

  • 6 minggu sampai 6 bulan

    Ukuran perut bayi akan menjadi lebih besar dan ia bisa menampung lebih banyak AS di usia ini. Frekuensi menyusu tidak sesering sebelumnya. Sebagian besar ibu tidak lagi merasakan sensasi penuh pada payudara, tapi jangan khawatir, tetap selalu ada banyak ASI di dalam payudara ibu kok. Di usia ini, durasi menyusui juga jadi lebih sebentar.

    Si kecil juga bisa menyusu lebih cepat. Kalau sebelumnya durasi menyusunya sekitar 40 menit, kini ia bisa menyelesaikan satu sesi menyusu hanya dalam 10 hingga 15 menit saja.

    Si kecil juga akan sering melepas payudara saat menyusu karena perhatiannya sering teralihkan dengan hal-hal di sekitarnya. Meski begitu, percayalah, si kecil akan tetap tahu waktu yang tepat untuk menyusu.

Berapa banyak ASIP yang harus dipompa agar bayi cukup ASI?

Jika Ibu memompa ASI untuk si kecil, berikut panduan kasar yang bisa Ibu ikuti:

  • Dari lahir sampai bayi usia 1 bulan, biasanya ia akan minum 2,5 hingga 3 ounce ASI dari botol, sekitar 8 kali sehari, sehingga totalnya 20 hingga 24 ounce dalam 24 jam.

  • Setelah itu, jumlah rata-rata ASI yang diminum hingga umurnya 6 bulan adalah sekitar 26 hingga 28 ounce setiap hari, dibagi menjadi 6 hingga 8 waktu menyusu. Jika makanan padat sudah mulai diberikan sebelum usia 6 bulan, jumlah ASI yang diminum akan berkurang.

Ini hanya merupakan panduan kasar saja. Ibu tidak perlu memberinya 28 ounce ASI setiap hari jika ia tidak menginginkannya. Tapi jika Ibu memberi ASI eksklusif, si kecil perlu menerima setidaknya 25 ounce ASI per hari. Jangan berhenti menyusui ketika ia masih terlihat lapar, tapi jangan memaksanya menyusu hanya karena Anda mengira jumlah ASI yang ia dapat belum mencukupi.

Bagaimana cara agar bayi cukup ASI dan tidak sampai kekenyangan saat menyusu?

Bayi yang minum ASI dari botol mudah sekali kekenyangan karena biasanya ia akan mendapat lebih banyak ASI dari yang ia butuhkan. Ini terjadi saat aliran ASI dari botol sangat cepat dan si kecil kesulitan untuk menghentikannya. Sedangkan, bayi yang minum ASI langsung dari payudara ibu dapat merasa nyaman meski mendapat jumlah ASI yang sedikit.

Untuk membantu bayi cukup ASI dan tidak kekenyangan, susui ia dengan perlahan dan beri jeda untuk mengetahui apakah ia sudah merasa kenyang atau belum. Jika si kecil terlihat menelan ASI dengan sangat cepat, bantu ia mengambil napas dengan memberi istirahat untuk setiap 10 kali hisapan. Ini penting dilakukan terutama pada beberapa bulan pertama, hingga ia dapat belajar melakukannya sendiri.

(Isma)

Follow Ibupedia Instagram