ASI berlebih? Ini Cara Mengatasi Asi yang Keluar Terlalu Banyak
Bagaimana cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak?
Sebagian besar Ibu semangat agar dapat tetap memberi ASI kepada si kecil. Sangat disarankan agar si kecil mendapatkan ASI eksklusif sampai ia berusia 6 bulan dan akan lebih baik jika tetap mendapat ASI sampai berusia 2 tahun.
Alih-alih harus beristirahat setelah proses hamil dan persalinan yang panjang, Ibu harus mulai berjuang untuk memberikan ASI kepada si kecil. Justru permasalahan ASI banyak ditemui di awal-awal menyusui. Mulai dari si kecil belajar menyusu hingga suplai ASI.
Tidak hanya suplai ASI terlalu sedikit yang menjadi masalah menyusui, tetapi juga ASI yang melimpah.
Pasalnya, bayi hanya membutuhkan sedikit ASI saja di hari-hari awalnya di dunia. Beberapa bayi mungkin tidak masalah dalam menghadapi ASI berlimpah, namun bagi beberapa bayi, ASI berlimpah membuat mereka semakin berusaha dalam belajar menyusui dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Bayi yang “ngambek” tidak mau menyusu mengakibatkan proses pengeluaran ASI tidak lancar. Jika Ibu tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak, cepat atau lambat Ibu akan mengalami kelenjar ASI menggumpal dan mastitis.
Tanda ASI berlimpah
Seperti yang dilansir dari La Leche League GB, tanda-tanda bayi mengkonsumsi ASI terlalu banyak berupa:
- Pertambahan berat badan bayi cukup banyak, yaitu lebih dari 400 gr per-minggu;
- Warna BAB berwarna hijau dan berjumlah banyak;
- Bayi sulit mengontrol aliran ASI; dan
- Buang angin secara berlebihan
Selain itu, biasanya pada bayi akan terlihat:
- Tersedak, batuk, dan terganggu saat menyedot ASI;
- Rewel dan berkali-kali melepas dan menangkap puting dengan mulut saat menyusu;
- Menggigit puting karena ingin mengurangi ASI yang deras;
- Berkali-kali muntah ASI;
- Selalu tampak tidak puas minum ASI meskipun kenaikan berat badan bayi cukup;
- Tidak mau tidur saat disusui. HIlang keinginan untuk mencari payudara Ibu sebagai sumber ketenangan;
- Menolak menyusu;
- Berat badan bayi berkurang karena menolak menyusu;
- Terlalu sering buang air kecil dan buang air besar; dan
- Sering kolik.
Tidak hanya pada bayi, tanda ASI berlimpah juga dirasakan oleh Ibu seperti:
- Payudara jarang terasa lunak atau tidak nyaman;
- ASI sering muncrat;
- Bra sering basah karena ASi merembes keluar;
- Sakit saat ASI mengalir;
- Puting terasa sakit karena bayi sering melepas dan menangkap puting kembali dengan mulut;
- Penyumbatan saluran ASI dan terjadi mastitis;dan
- Merasa tertekan karena bayi merasa tidak nyaman berada di dekat payudara.
Jika terlihat tanda-tanda di atas pada Ibu dan bayi, jangan khawatir. Ibu bisa melakukan beberapa cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak ini.
Cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak
Ada beberapa cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak yang dapat Ibu lakukan untuk mengurangi efek samping akibat ASI terlalu deras.
1. Mencoba mengurangi ASI yang mengalir terlalu deras
Saat bayi menyusu, seharusnya ASI akan keluar dalam aliran yang tidak terlalu kencang atau terlalu lambat. Jika ASI keluar dengan aliran yang sangat kencang apalagi muncrat, banyak bayi merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
Memastikan posisi perlekatan menyusui dengan baik dan benar adalah cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak. Langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Pastikan mulut bayi melekat dalam pada payudara Ibu. Kondisi ini akan memudahkan si kecil untuk mengatur aliran ASI yang masuk ke mulut mereka.
- Atur tubuh Ibu. Gunakan gaya gravitasi sebagai cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak. Posisikan kepala bayi lebih tinggi dari payudara saat menyusu. Ibu dapat menyusui dengan gaya sambil bersandar atau sambil tiduran menyamping. Diharapkan bayi dapat mengatur aliran ASI yang mereka hisap dalam posisi menyusui seperti ini.
- Persilahkan bayi untuk melepas perlekatan pada payudara agar mereka dapat bernapas. Jangan lupa untuk terus menjaga kepala si bayi dengan menggunakan lengan penyangga agar tidak jatuh saat mereka melepas perlekatan. Jangan lupa agar selalu sedia kain muslin untuk menyeka ASI yang muncrat.
- Susui bayi secara berkala sehingga volume ASI tidak menumpuk di saluran ASI.
- Cobalah menyusui si kecil saat mereka dalam keadaan tidak terlalu kenyang atau hampir tertidur. Biasanya bayi akan lebih santai menyusui dalam keadaan ini.
2. Menyusui sesuai permintaan bayi
Menyusui sesuai permintaan bayi atau disebut dengan responsive feeding. Responsive feeding adalah salah satu cara mengatasi Asi yang keluar terlalu banyak. JIka bayi belum merasa puas menyusu hanya dari satu payudara, Ibu dapat menawarkan payudara sebelah kepada bayi.
3. Pijat laktasi
Pijat laktasi adalah tahap krusial dalam cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak. Ada beberapa gerakan dalam pijat laktasi yang membantu untuk membersihkan saluran ASI yang menggumpal pada payudara.
Pijat laktasi adalah gabungan dari pijatan dan tekanan pada payudara untuk menghilangkan lemak yang menyumbat pada saluran ASI. Selain itu, Ibu juga dapat sembari memijat bagian payudara yang keras saat sedang menyusui si kecil.
Menyusui bagi setiap Ibu memiliki tantangannya masing-masing, termasuk Ibu yang memiliki masalah ASI mengalir terlalu deras. Dengan mengetahui cara mengatasi ASI yang keluar terlalu banyak akan membantu Ibu lebih lancar dalam menyusui si kecil.
Editor: Dwi Ratih