Ibupedia

Jangan Lengah! BAB Bayi Berlendir Belum Tentu Normal!

Jangan Lengah! BAB Bayi Berlendir Belum Tentu Normal!
Jangan Lengah! BAB Bayi Berlendir Belum Tentu Normal!

Pernahkah mengalami bab bayi berlendir? Kira-kira pup bayi berlendir seperti ini normal atau tidak ya? Melansir dari laman Health Line, pada kehidupan pertama bayi ia hanya mengkonsumsi makanan dalam bentuk cair, contohnya air susu Ibu (ASI) atau susu formula. Dalam hal ini sering kali lendir terlihat pada bab bayi. Kadang ini bisa jadi sesuatu yang lumrah terjadi, namun di lain waktu bisa jadi ini adalah tanda kesehatan si kecil yang sedang tidak baik dan perlu penanganan dokter lebih lanjut. 

Penyebab BAB Bayi Berlendir


Masih melansir melalui laman Health Line, usus dapat dengan alami mengeluarkan lendir untuk membantu feses (pup) pada bayi keluar dengan lancar. Hal ini adalah hal yang normal dan Ibu tidak perlu khawatir, apalagi bila si kecil mengkonsumsi ASI, karena bayi ASI cenderung memiliki tekstur bab yang berlendir. Namun, walaupu begitu Ibu perlu tetap waspada karena beberapa pup bayi berlendir dapat diakibatkan hal-hal seperti berikut ini:

  1. Sedang Mengalami Infeksi

    Adanya infeksi bakteri atau virus yang biasa dikenal dengan flu perut dapat menyebabkan iritasi pada usus dan juga peradangan. Akibat hal ini, maka lendir pada kotoran bayi akan meningkat. Bayi yang sedang mengalami infeksi juga memiliki kemungkinan mengeluarkan feses berwarna hijau. Selain pup bayi berlendir, infeksi juga dapat menyebabkan si kecil mengalami demam dan iritasi. Iritasi ekstrim pada bayi bahkan seringkali ditandai juga dengan pup bayi berlendir dan ada bercak darah. 

  2. Alergi Makanan

    Jangan anggap remeh alergi pada makanan untuk si kecil ya, Bu. Terutama bila ia sedang memulai mengkonsumsi MPASI pertamanya. Ada baiknya dicermati terlebih dahulu kandungan bahan makanan yang akan Ibu berikan apakah berpotensi menimbulkan alergi atau tidak. Alergi pada makanan akan menyebabkan peradangan dan ini akan membuat bab bayi berlendir dan lendir akan terus meningkat bila tidak segera diatasi. Hal ini biasanya akan muncul saat dua bulan pertama kehidupan bayi Ibu. Berikut ini merupakan beberapa tanda bayi Ibu mengalami alergi makanan tertentu:

    • Sangat Rewel dan Susah Ditenangkan

      Pernah kah menemukan si kecil sangat rewel dan susah ditenangkan? Selain memeriksa beberapa kemungkinan penyebab ia rewel seperti kolik, sangat mengantuk, sedang lapar, atau bahkan bosan, Ibu perlu mengetahui kemungkinan lainnya seperti alergi makanan. Kira-kira si keci habis makan apa ya? Bila makanan tersebut merupakan jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi, maka bisa jadi ia sedang alergi makanan. 

    • Mengalami Muntah

      Apakah si kecil muntah beberapa saat setelah menyantap habis makanannya? Selain hal lain, bisa jadi ia sedang alergi Bu. Periksa kembali makanan yang baru saja ia santap ya. Bila perlu, Ibu bisa berkonsultasi langsung pada dokter tentang alergi makanan yang mungkin terjadi pada buah hati Ibu.

    • Feses Berdarah

      Bab bayi berlendir dan ada bercak darah juga dapat disebabkan karena ia alergi makanan tertentu. Mengutip dari laman Medical News Today, feses berdarah juga dapat terjadi saat tekstur pup si kecil keras, artinya si kecil sedang mengalami konstipasi. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan si kecil cairan yang cukup atau berikan si kecil makanan penuh serat bila sudah mpasi. Beberapa kondisi lain yang mengharuskan Ibu untuk segera pergi ke dokter adalah apabila adanya pendarahan hebat (feses berdarah banyak), adanya darah pada setiap pup si kecil, atau diare hingga mengeluarkan darah. Bila bab bayi berlendir dan ada bercak darah yang sangat tidak biasa, maka Ibu harus segera membawanya ke ruang gawat darurat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    • Sedang Tumbuh Gigi

      Bayi yang sedang tumbuh gigi tidak hanya akan rewel dan susah ditenangkan, ada yang tidak suka makan, bahkan tak jarang juga mengalami bab bayi berlendir. Produksi air liur dan rasa sakit pada gusi saat si kecil tumbuh gigi dapat mengiritasi ususnya sehingga akan mengakibatkan pup bayi berlendir.

  3. Cystic fibrosis (Fibrosis Kistik)

    Mengutip dari laman Medical News Today, Cystic Fibrosis (Firbosis Kistik) adalah penyakit keturunan yang mempengaruhi paru-paru dan sistem pencernaan. Kondisi ini disertai dengan tubuh akan menghasilkan lendir yang cukup kental serta lengket dan dapat menyumbat paru-paru dan juga pankreas. Penyakit ini dapat mengancam jiwa dan berbahaya karena orang dengan riwayat tersebut cenderung memiliki masa hidup yang lebih pendek daripada biasanya.

    Pada bayi yang mengalami Cystic Fibrosis, juga akan mengalami peningkatan jumlah lendir dalam tubuh yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang terhambat. Hal ini juga dapat menyebabkan bab bayi berlendir dan dapat menggangu pencernaan anak. Konsultasikan pada dokter anak untuk penganganan lebih lanjut.

  4. Intususepsi

    Kondisi ini merupakan kondisi medis yang sangat serius yaitu adanya telescoping atau usus bayi saling bergesekan yang menyebabkan aliran darah ke usus hilang dan feses yang akan keluar tersumbat. Bentuk feses pada kondisi ini cenderung berwarna merah tua dan seperti jelly. Gejala lain penyakit ini adalah sakit perut yang sering muncul dengan intensitas yang tidak tentu, si kecil mengalami muntah, bab bayi berlendir dan ada bercak darah, serta si kecil yang sering mengantuk atau lesu.

Saat yang Tepat untuk Pergi Ke Dokter


Saat bab bayi berlendir, perhatikan kembali tingkah laku anak Ibu. Bila ia masih terlihat normal dan ceria, biasanya bukan merupakan indikasi yang buruk. Namun beberapa hal harus diwaspadai dan mengharusnya Ibu membawa si kecil ke dokter. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa tanda waspada saat bab bayi berlendir:

  • Si kecil mengalami rewel secara terus menerus;
  • Periksa suhu tubuhnya, bila demam, saatnya membawa ke dokter;
  • Bab bayi berlendir dan ada bercak darah sedikit;
  • Si kecil menolak cairan yang diberikan untuknya (susu atau air putih);
  • Frekuensi si kecil mengeluarkan bab bayi berlendur terus berkelanjutan;
  • Bab bayi berlendir sangat banyak;
  • Bab bayi berlendir terjadi pada bayi kelahiran prematur  atau berusia dibawah 3 bulan; dan
  • Si kecil memiliki riwayat daya tahan tubuh yang cukup rendah karena suatu penyakit atau sedang menjalani pengobatan tertentu.

Ada saat dimana ketika bab bayi berlendir menyebabkan beberapa hal berikut dan disarankan untuk langsung segera membawa si kecil ke ruang gawat darurat. Dikutip dari laman Medical News Today:

  • Bab bayi berlendir dan ada bercak darah yang terbilang sangat banyak dan tak biasa;
  • Feses bayi berwarna putih dan si kecil tampak sangat sakit;
  • Adanya tanda dehidrasi pada buah hati Ibu, seperti bibir pecah-pecah, mata cekung, atau jarang buang air kecil; dan
  • Berhenti makan atau minum.

Pengobatan Bab Bayi Berlendir


Tak banyak yang dapat dilakukan saat mengetahui bab bayi berlendir karena Ibu tidak disarankan untuk memberikan obat tertentu sebelum melakukan konsultasi pada dokter. Namun Ibu tetap dapat melakukan beberapa hal ini di rumah saat pup bayi berlendir:

  • Memantau Frekuensi Bab Bayi Berlendir

    Beberapa penjelasan di atas mengungkapkan bahwa bayi yang mengkonsumsi air susu Ibu biasanya akan menyebabkan pup bayi berlendir daripada yang mengkonsumsi susu formula, meski tak semua bayi akan mengalami feses berlendir, namun bila dirasa bab bayi berlendir berlangsung lebih dari satu kali dalam sehari, maka saatnya Ibu memutuskan untuk berkonsultasi pada dokter.

  • Perhatikan Tingkah Laku Si Kecil

    Bila saat bab bayi berlendir membuat si kecil tidak nyaman hingga rewel kemudian susah tidur, bisa jadi ada yang tak beres dengan pencernaanya. Apalagi bila pup bayi berlendir membuatnya menolak disusui atau bahkan terlihat lemas, maka jalan terbaik adalah membawanya ke dokter.

  • Terus Memberikan Cairan untuk Si Kecil

    Berikan si kecil cairan yang cukup supaya ia tidak dehidrasi. Selama menunggu waktu pergi ke dokter, Ibu bisa mengusap perut dan badannya dengan minyak telon yang hangat supaya ia merasa lebih baik. Pastikan Ibu tidak panik saat menghadapi ini ya.

    Setelah melakukan konsultasi ke dokter, biasanya dokter akan memberikan beberapa pengobatan seperti berikut ini, melansir dari laman Health Line:

    • Kalau bab bayi berlendir disebabkan karena infeksi, dokter biasanya akan merekomendasikan perawatan dengan memberi si kecil cairan untuk mencegah dehidrasi, dan obat-obatan penurun demam.
    • Jika alergi adalah penyebab utama bab bayi berlendir, dokter akan merekomendasikan diet eliminasi untuk sang Ibu bila si kecil masih ASI. Contohnya seperti menghilangkan kandungan susu sapi pada makanan Ibu.
    • Kondisi berbeda juga diterapkan pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, dokter kemungkinan akan menyarankan untuk mengganti susu formula si kecil menjadi susu yang tidak memiliki kandungan susu sapi.
    • Bila diagnosa bab bayi berlendir adalah adanya intususepsi, maka dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan pada usus yang tumpang tindih dan tentunya membutuhkan tindakan medis lebih lanjut seperti operasi.

Cara Mencegah Bab Bayi Berlendir


Mengutip dari laman Health Line, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pup bayi berlendir, terutama bila bayi Ibu sudah mengkonsumsi makanan padatnya, ini juga dapat diterapkan untuk orang dewasa, berikut rinciannya:

  • Meningkatkan Asupan Cairan Pada Tubuh

    Cairan pada tubuh sangat diperlukan terutama bila kondisi tubuh sedang tidak sehat. Ini berguna supaya bayi Ibu atau orang dewasa terhindar dari bahaya dehidrasi. Saat mengetahui pup bayi berlendir, Ibu bisa tetap tenang dan memberikan cairan yang cukup untuknya. Bila ia sudah makan, maka tambahan air putih dapat membantu. Namun bila ia belum makan, maka intensitas menyusu-nya bisa ditingkatkan.

  • Mengkonsumsi Makanan kaya Prebiotik

    Makanan kaya prebiotik salah satunya adalah yogurt dan yogurt dapat mulai diberikan pada bayi Ibu sejak 6 bulan atau saat ia sudah makan. Mengkonsumsi yogurt dapat membantu memelihara kesehatan perut dan pencernaan bayi dan juga orang dewasa.

  • Hindari Makanan Tertentu

    Demi kesehatan pencernaan dan perut, ada baiknya tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang terlalu asam ataupun pedas. Tentunya ini juga berlaku untuk bayi dan anak-anak. Kalau ingin memberi si kecil buah, pastikan rasanya tidak terlalu asam.

  • Makan dengan Gizi Seimbang

    Keseimbangan gizi pada sepiring asupan makanan kita sangatlah penting. Dalam sebuah piring seharusnya mengandung makanan gizi seimbang seperti karbohidrat, serat, protein, dan lemak dengan kadar yang cukup untuk asupan harian.

Jenis-Jenis Pup Bayi


Ada banyak macam jenis pup bayi dan biasanya sebagai Ibu kita otomatis mengecek apakah pup bayi Ibu masih terbilang normal dan sehat. Berikut ini ada beberapa jenis pup bayi yang wajib kita ketahui, mengutip dari laman Medical News Today:

  • Mekonium

    Mekonium adalah kondisi dimana feses bayi berwarna hitam (gelap), dan lengket. Biasanya ini merupakan feses bayi sesaat setelah dilahirkan. Bila ini terjadi lebih dari 3 hari, ada baiknya dikonsultasikan langsung pada dokter. 

  • Feses Sehat atau Normal

    Jenis feses ini biasanya bertekstur lunak dan bisa jadi sedikit encer pada suatu waktu. Bayi yang mengkonsumsi air susu Ibu biasanya mengeluarkan feses dengan tekstur ini dan berwarna kekuningan. Feses yang dianggap sehat dan normal juga bisa berwarna hijau kecoklatan atau bertekstur kental dan coklat. 

  • Feses Berwarna Cerah

    Ini dapat terjadi ketika si kecil sudah mulai mengkonsumsi makanan pendamping ASI (makanan padat) dan biasanya feses yang dihasilkan berwarna sesuai dengan apa yang ia konsumsi sebelumnya. Misalnya ia makan wortel, bisa jadi warna fesesnya merah (bukan merah darah) atau oranye. Makan bayam dan pup si kecil berwarna kehijauan, atau saat makan buah naga, biasanya pup si kecil akan berwarna sedikit gelap.

  • Feses Saat Sedang Sembelit

    Sembelit disebabkan karena makanan si kecil kurang serat, sehingga pup nya menjadi berwarna coklat tua, menggumpal, bahkan keras. Bila ini terjadi, jangan lupa tetap memberikan cairan yang cukup untuk si kecil, dan tak lupa memberikan buah dan sayuran kaya akan serat supaya sembelitnya segera sembuh.

  • Feses Berwarna Hitam

    Kondisi ini perlu diperhatikan karena beberapa makanan akan menghasilkan feses berwarna gelap. Ibu harus cari tahu terlebih dahulu makanan apa yang dikonsumsi si kecil sebelumnya karena bila tidak berasal dari makanan, maka feses berwarna hitam menandakan adanya pendarahan di sistem pencernaan bayi bagian atas. Kondisi ini berbeda saat bab bayi berlendir dan ada bercak darah karena biasanya pup bayi berlendir seperti ini tidak berwarna hitam. Bila ini terjadi, sebaiknya Ibu segera pergi ke dokter untuk berkonsultasi. Tetap waspada ya Bu.

Penulis: Novia Luciana