Ibupedia

Bayi Tertukar Di Rumah Sakit, Lakukan Ini Sebagai Langkah Pencegahan!

Bayi Tertukar Di Rumah Sakit, Lakukan Ini Sebagai Langkah Pencegahan!
Bayi Tertukar Di Rumah Sakit, Lakukan Ini Sebagai Langkah Pencegahan!

Belakangan ini, sebuah kasus viral terjadi pada seorang Ibu di Bogor. Satu tahun lalu, ada dua orang Ibu yang melahirkan di rumah sakit yang sama di daerah tersebut.

Namun, setelah melahirkan salah satu Ibu berinisial S curiga bahwa bayi yang diberikan oleh perawat rumah sakit pada dirinya, tertukar dengan bayi lain. Sayangnya kala itu, perawat bersikeras bahwa bayi tersebut tidak tertukar, karena sudah terdapat gelang penanda.

Kasus bayi tertukar ini akhirnya menemui titik temu ketika, Ibu S dan Ibu DP melakukan tes DNA yang menyatakan bayi-bayi yang mereka rawat selama satu tahun ini memang bukanlah anak kandung mereka. Kasus ini jelas bikin para Bumil yang hendak melahirkan jadi ketar-ketir.

Lalu, bagaimana ya cara untuk menghindari bayi tertukar di rumah sakit meski sudah diberikan gelang penanda oleh perawat? Yuk, simak selengkapnya ulasan berikut ini.

Tips cegah bayi tertukar di rumah sakit


Kasus bayi tertukar di rumah sakit yang viral belakangan memang bikin khawatir. Ibumin nggak bisa bayangkan jika hal ini terjadi pada diri Ibumin.

Belum lagi masalah nasab atau hubungan pertalian saudara yang bisa ditimbulkan nantinya. Terutama bila orang tua nggak sadar kalai bayinya tertukar. Duh, mengerikan sekali ya Bu!

Namun mengutip Very Well Family saat ini sudah banyak rumah sakit di luar negeri yang melakukan banyak cara guna mencegah kemungkinan bayi tertukar. Bahkan, cara-cara tersebut sudah menggunakan teknologi tinggi, lho!

Misalnya dengan cap jejak kaki, pita, gelang penanda yang berbunyi bip, penggunaan label nama, dan banyak lagi. Tapi, nggak perlu khawatir, di Indonesia sendiri, Ibu juga bisa menanyakan pihak rumah sakit, mengenai apa yang dilakukan rumah sakit untuk membantu memastikan kejadian bayi tertukar tidak terjadi, diantaranya sebagai berikut:

1. Usahakan agar selalu room in dengan bayi

Meskipun tak dipungkiri, sehabis melahirkan tubuh Ibu tentu sangat lelah. Namun, room in merupakan salah satu cara paling ampuh untuk mencegah bayi tertukar di rumah sakit.

Apabila si kecil tidak memiliki kendala tertentu usai dilahirkan, cobalah untuk meminta bantuan Ayah dalam membantu mengurus si kecil di kamar perawatan berdekatan dengan Ibu.

Jika tiba saatnya untuk bayi dimandikan, pastikan Ibu mengetahui proses tersebut walaupun dilakukan di ruang perawatan bayi. Hitung-hitung Ibu juga ikut mempelajari lebih banyak teknik perawatan bayi dari perawat, dan mengenal wajah si kecil.

Beberapa rumah sakit bahkan menawarkan ruang Persalinan/Persalinan/Pemulihan/Pasca Persalinan, di mana Ibu tetap bisa menghabiskan seluruh waktu bersama si kecil di ruangan yang sama. Termasuk saat hendak memandikan si kecil.

Namun, kalaupun bayi perlu di rawat di ruang perawatan khusus seperti NICU, dikutip dari Huffpost pastikan Ibu selalu memeriksa gelang yang digunakan si kecil setiap tahap pemindahan. Orang tua juga wajib memeriksa sidik jari si kecil, yang jadi bagian dari tahap checks and balances, guna mencegah bayi tertukar.

2. Periksa gelang penanda

Di beberapa rumah sakit di luar negeri, saat ini juga sudah menggunakan teknologi gelang penanda (semacam QR code), untuk mencegah bayi tertukar di rumah sakit. Gelang penanda ini akan dicocokkan dengan Ibu saat bayi baru lahir.

Sehingga, setiap kali seorang perawat atau akan meninggalkan bayi di ruang perawatan, mereka harus memverifikasi gelangnya terlebih dahulu. Setelah mengembalikan bayi ke sang Ibu, proses tersebut pun diulang untuk memastikan bayi dikembalikan kepada orang tua yang tepat.

Namun, terkadang hal ini dianggap kurang efektif. Meskipun sudah menggunakan teknologi mutakhir.

Mengingat ukuran tangan dan kaki bayi yang kecil, dan membuat gelangnya mudah terlepas. Karenanya, perawat dan orang tua tetap harus memperhatikan gelang bayi lebih cermat.

3. Ingat wajahnya, jika perlu foto wajah si kecil

Mengutip dari Herald Times mengambil foto wajah si kecil saat lahir, dapat membantu mengenali dan mencegah bayi tertukar di rumah sakit. Ini merupakan cara paling standar, yang sayangnya jarang disadari orang tua.

Dari foto tersebut, Ibu bisa mengindentifikasi dan menghafal wajahnya. Terlebih jika ia memiliki tanda lahir khusus, seperti tahi lalat dan lain sebagainya.

4. Gunakan bedong atau baju bayi yang Ibu bawa sendiri

Saat bayi lahir, biasanya pihak rumah sakit suah menyediakan baju dan bedong bayi yang bisa si kecil gunakan selama berada di rumah sakit. Namun, tak jarang warna, motif dan ukuran bajunya kurang lebih seragam dengan bayi-bayi lain.

Hal ini justru bisa menimbulkan kemungkinan bayi tertukar nantinya. Sehingga, saran Ibumin alangkah baiknya pastikan si kecil menggunakan baju yang Ibu bawa sendiri dari rumah.

Ini berguna untuk membedakan si kecil dengan bayi-bayi lain yang lahir berbarengan dengan Ibu. Pilihlah motif baju yang kiranya tidak pasaran, agar saat hendak dikenakan oleh si kecil nantinya bisa menjadi salah satu penanda khusus atau ciri khas, guna mencegah bayi tertukar.

5. Perhatikan saat bayi diperiksa setelah dilahirkan

Biasanya, beberapa saat setelah dilahirkan, dokter anak akan langsung memeriksa tubuh bayi secara detail. Termasuk berapa jumlah jari tangan, jumlah kaki, tangan, mata, telinga, hidung dan lain sebagainya.

Sehingga, ini jadi tugas orang tua, terutama Ayah untuk memperhatikan hal ini. Usahakan agar saat pemeriksaan ini dilakukan di bawah pengawasan orang tua, agar orang tua bisa mengenal tubuh si kecil dan tanda lahir khusus yang ia miliki guna mencegah bayi tertukar.

Kasus bayi tertukar yang terjadi di Indonesia ini, memang jadi hal yang sangat menakutkan buat para orang tua. Kecerobohan pihak rumah sakit ini, sangat berdampak pada nasab si kecil nantinya.

Sehingga, sebisa mungkin kita wajib melakukan cara mandiri untuk membantu mencegah kejadian ini terulang lagi. Semoga tips di atas bisa membantu mengatasi kekhawatiran Ibu yang hendak melahirkan dalam waktu dekat, ya Bu!

Follow Ibupedia Instagram