Cara Menciptakan Kamar Tidur Bayi Yang Aman dan Nyaman
Ketika merencanakan atau mempersiapkan kamar tidur bayi, Anda juga perlu memperhitungkan segi keamanannya. Anda bisa mulai memastikan keamanan kamar tidur si calon bayi di saat usia kehamilan 7 bulan. Mau tahu tips-tips agar kamar bayi bisa aman dan nyaman? Simak yang satu ini ya Bun!
Tempat Tidur Bayi Warisan
Jika Bunda ingin meminjam box bayi dari teman, kerabat, atau menggunakan yang masih disimpan ibu Anda, hati-hati ya karena sekitar 35 bayi setiap tahunnya tercekik atau terjerat tempat tidur bayi yang tidak memenuhi standar keamanan terbaru. Ketika membeli tempat tidur bayi, pastikan produk dirancang dengan tingkat keamanan tinggi.
Bila tempat tidur bayi sudah tua atau pinjaman dari kerabat, ekstra hati-hati ya Bunda. Berikut ini yang harus diperhatikan:
Kasur harus terpasang dengan baik, tidak boleh ada jarak lebih dari 2 jari antara kasur dan sisi tempat tidur.
Pastikan jerujinya berjarak tidak lebih dari 2 3/8 inci, Anda harus bisa memasukkan botol soda diantara jeruji untuk mencegah tubuh bayi terhimpit diantara jeruji. Tidak boleh ada jeruji yang patah atau terlepas.
Tiang sudut tidak boleh lebih tinggi dari 1/16 inci dan tidak lebih pendek dari 16 inci jika ada kanopi.
Jangan beli tempat tidur bayi dengan model bilah yang bisa diturunkan. Model ini sudah ditarik karena setidaknya menyebabkan kematian 32 bayi sejak tahun 2001. Di bulan Juni 2010 banyak pabrik menghentikan produksi tempat tidur bayi dengan bilah yang bisa diturunkan. Di Desember 2010 diterbitkan pelarangan penjualannya. Bila anak Anda menggunakan tempat tidur model ini, pastikan fungsinya masih baik.
Hindari headboard atau footboard dengan potongan dekoratif yang bisa menjebak kepala bayi.
Kayu harus mulus tanpa serpihan. Bila dicat, pastikan catnya tidak mengelupas.
Keamanan Di Sekitar Tempat Tidur Bayi
Bayi akan banyak menghabiskan waktu tanpa pengawasan saat berada di tempat tidurnya. Dan ada kemungkinan Anda tidak tahu saat ia sudah mengerti cara menggapai benda yang ia inginkan di sekitar tempat tidurnya dan nekat memanjat keluar dari tempat tidurnya. Jadi, jangan gantungkan apapun di atas tempat tidur bayi dengan panjang tali melebihi 7 inci. Ketika bayi bisa mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan dan lutut, Anda harus memindahkan mainan yang menggantung karena ini bisa menimbulkan bahaya tercekik. Ketika ia bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri, turunkan kasur ke posisi paling rendah.
Ciptakan zona aman di sekitar tempat tidur bayi dengan menempatkannya jauh dari jendela, lampu, dekorasi dinding, kabel, dan perabot yang bisa dipanjat bayi. Tirai jendela bisa berbahaya karena leher bayi bisa terjebak di tali untuk menaikkan tirai. Bila tempat tidur harus berada di dekat jendela, potong tali atau gunakan pemendek tali agar jauh dari jangkauan si kecil.
Keamanan Saat Tidur
SIDS (sudden infant death syndrome) atau sindrom kematian mendadak pada bayi jadi salah satu ketakutan orang tua, tapi ada cara untuk mengurangi risikonya. Selalu letakkan bayi di posisi tidur telentang. Permukaan tidur harus rata dan keras. Jangan gunakan bantal, penyangga, atau lapisan kasur yang halus di tempat tidur bayi.
Orang tua dianjurkan memakaikan bayi pakaian yang hangat tanpa selimut. Akan lebih aman bila tidak ada lapisan yang longgar atau tebal di tempat tidur bayi, setidaknya pada tahun pertama usianya. Karena terlalu banyak lapisan bisa menyebabkan bayi tidak bisa bernafas dan kepanasan, yang diyakini jadi faktor resiko dari SIDS.
Piyama dengan kaki tertutup jadi pilihan tepat. Pakaian berlapis untuk tidur memang praktis ketika Anda ingin melepas atau menambah lapisan. Selimut berbentuk kantung tidur juga bisa membuat bayi nyaman. Sebenarnya bayi tidak perlu banyak lapisan pakaian untuk merasa hangat saat tidur kok Bun. Aturan umumnya, bayi akan merasa nyaman tidur menggunakan jumlah pakaian yang nyaman digunakan di suhu yang sama. Suhu ruang ideal untuk bayi adalah sekitar 70 hingga 72 derajat F.
Anda bisa gunakan pendingin ruangab bila kamarnya terasa panas. Ada beberapa cara sederhana untuk mengetahui apakah bayi cukup hangat. Bila muncul bercak di kulit seperti noda dan lengan serta kaki juga pipi terasa dingin, tambahkan lapisan pakaian, tutupi kepalanya dengan topi, dan naikkan suhu AC. Sebaliknya, bila bayi terlihat berkeringat, ini tanda pakainannya terlalu tebal dan kelembaban terakumulasi di kulit. Jadi ganti bajunya dengan yang lebih tipis dan punya sirkulasi udara yang baik.
Memindahkan Bayi Dari Tempat Tidur Bayi Ke Tempat Tidur Biasa
Ketika anak mencapai tinggi 35 inci, mulai memanjat atau melompat dari sisi tempat tidur, berarti sudah waktunya ia pindah ke tempat tidur biasa. Bila anak tidak cukup siap untuk menggunakan tempat tidur besar, Anda bisa memudahkan transisinya dengan menggunakan tempat tidur untuk batita yang lebih kecil atau cukup dengan meletakkan kasur di atas lantai. Ketika anak pindah ke tempat tidur yang lebih besar, sesuaikan teralis untuk mencegahnya dari terjatuh. Letakkan beberapa bantal atau boneka yang lembut di sebelah tempat tidur untuk berjaga bila ia berguling.
Tak ada waktu yang pasti kapan anak harus pindah ke tempat tidur biasa meski kebanyakan anak melakukannya antara usia 1,5 hingga 3,5 tahun. Paling baik menunggu hingga anak mendekati usia 3 tahun, karena banyak anak belum siap untuk menjalani transisi ini. Tentu Anda perlu memindahkannya ke tempat tidur biasa ketika ia sudah terlalu besar atau terlalu aktif untuk berada di tempat tidur bayi.
Banyak orang tua mengganti tempat tidur bayi karena mereka cemas si batita yang aktif akan memanjat atau melompat keluar dari tempat tidurnya, tapi sebaiknya Anda tidak bereaksi berlebihan saat si kecil melakukan hal ini. Jangan buru-buru membeli tempat tidur baru di hari batita memanjat keluar dari tempat tidur bayinya. Bisa jadi ia belum siap untuk berpindah ke tempat tidur baru. Beri waktu dengan merendahkan kasur agar sisi teralis jadi cukup tinggi dan lebih sulit untuk dipanjat.
Alasan lain orangtua memindahkan anak ke tempat tidur biasa adalah karena akan lahir anggota keluarga baru. Bila ini yang Anda alami, pastikan batita pindah ke tempat tidur baru setidaknya 6 hingga 8 minggu sebelum hari kelahiran adiknya. Anda tentu ingin si batita tenang di tempat tidur barunya sebelum melihat adik kecil menggunakan tempat tidur bayinya. Bergantung usia batita, Anda bisa menunda pemindahan hingga bayi berumur 3 atau 4 bulan.
Oh iya, Bun, pastikan waktu berpindah tempat tidur berdasarkan kesiapan anak bukan karena tempat tidur bayinya akan digunakan si adik kecil. Banyak orang tua merasa lebih mudah untuk membeli tempat tidur bayi yang baru daripada memindahkan batita ke tempat tidur biasa sebelum ia siap.
Beberapa anak bisa menyesuaikan perubahan ini sedang lainnya merasa kesulitan. Tiap anak memang berbeda. Wajar bila anak yang pertama lahir menolak transisi ini. Ia mungkin sangat lekat dengan tempat tidur bayinya dan semua yang berhubungan dengannya. Tapi berpindah ke tempat tidur biasa hanya satu dari banyak perubahan pada tahap kehidupan batita, sama seperti toilet training atau mulai bersekolah.
(Ismawati)