Ibupedia

Efek Alkohol Bagi Ibu Menyusui

Efek Alkohol Bagi Ibu Menyusui
Efek Alkohol Bagi Ibu Menyusui

Bunda, apakah Anda termasuk ibu menyusui yang mengkonsumsi anggur, bir, atau minuman beralkohol lainnya? Jika ya, sebaiknya mulailah Anda berpikir bijak karena apa yang Anda lakukan dapat membahayakan si kecil.

Anda perlu segera mengambil tindakan pencegahan demi kesehatan dan pertumbuhan sang buah hati. Perlu Anda ketahui, jumlah alkohol yang beredar di aliran darah akan sama jumlahnya dengan jumlah alkohol pada ASI Anda.

Meski jumlah alkohol yang Anda minum hanya sedikit, tetap saja bayi Anda memiliki fungsi hati yang masih prematur. Itu artinya ia tidak dapat memproses alkohol yang masuk ke tubuhnya. Bayi di bawah usia 3 bulan memproses alkohol di tubuhnya setengah kali lebih lambat dari orang dewasa.

Alkohol juga dapat mempengaruhi pola makan dan tidur bayi. Selama 4 jam setelah Anda mengkonsumsi minuman beralkohol, bayi Anda akan mendapatkan ASI  lebih sedikit dengan prosentase 20 persen.

Setelah ibu mengkonsumsi alkohol, bayi yang disusui menjadi cepat mengantuk dan tertidur dengan mudah, tapi si kecil hanya tidur dalam jangka waktu yang pendek. Kandungan alkohol pada ASI juga menghambat perkembangan bayi.

Sebuah studi terhadap 400 bayi yang mendapatkan ASI, bayi yang ibunya mengkonsumsi alkohol setiap hari selama 3 bulan pertama usianya cenderung memiliki perkembangan motorik yang tertinggal dibanding bayi yang ibunya bukan peminum alkohol.

Memang belum ada yang mengetahui secara pasti efek alkohol pada bayi yang menerima ASI. Langkah terbaik adalah dengan berpantang dari segala jenis minuman beralkohol. Setidaknya Bunda melakukan pantangan ini di beberapa bulan awal.

Para ahli merekomendasikan ibu menyusui untuk menghindari minum alkohol hingga si kecil berumur 3 bulan. Segera bicarakan pada dokter bila Anda termasuk banyak minum.

Bila Bunda tidak bisa benar-benar berhenti dari kebiasaan mengkonsumsi alkohol, tunggu setidaknya dua jam setelah Anda minum alkohol sebelum memberi ASI ke bayi Anda. Hal ini dimaksudkan agar sistem tubuh Anda dapat membersihkan alkohol yang tersisa.

Kadar alkohol pada darah dan pada ASI Anda meningkat 30 hingga 90 menit setelah Anda minum. Waktu yang sama juga diperlukan untuk menghilangkan alkohol dari tubuh Anda. Namun rentang waktunya akan berbeda pada tiap individu.

Perhatikan jeda waktu yang Anda butuhkan agar si kecil tidak menyusu beberapa jam setelah Anda minum. Waktu yang aman misalnya setelah ia makan atau selama bayi tidur dalam jangka waktu yang cukup lama. Atau Anda dapat memompa dan menyimpan ASI sebelum Anda minum alkohol. Lalu berikan ASI dengan menggunakan botol.

Memompa ASI setelah Anda minum tidak membuat ASI bersih dari kandungan alkohol, tetap saja dibutuhkan setidaknya dua jam untuk membersihkannya dari sistem tubuh Anda. Alternatif lain adalah dengan memberi bayi Anda susu formula di saat Anda mengkonsumsi alkohol.

Untuk mencegah dehidrasi, Anda juga perlu banyak minum air putih. Akan lebih baik bila Anda makan sebelum atau saat mengkonsumsi alkohol. Ini bertujuan untuk membantu merendahkan jumlah alkohol di dalam darah dan ASI. Semakin sering Anda minum, semakin lama waktu bagi tubuh untuk menghilangkan kadar alkohol.

Misalnya, berdasarkan hasil dari  penelitian yang mendata pembersihan alkohol dari ASI, jika wanita dengan berat badan 120 pound dan tinggi badan rata-rata mengkonsumsi sebanyak tiga kali alkohol dalam satu jam, akan diperlukan waktu tujuh setengah jam agar ASInya bersih dari alkohol. Sedangkan untuk wanita dengan berat badan 175 pound dengan tinggi badan rata-rata, diperlukan sekitar 6 jam.

Bila wanita dengan berat badan 140 pound minum sebanyak empat kali dalam satu jam, diperlukan waktu sekitar 9 jam agar ASI terbebas dari kandungan alkohol. Sedangkan bagi wanita dengan berat 175 pound, dibutuhkan waktu selama 8 jam. Karena Anda seorang ibu yang menyusui, batasi konsumsi alkohol seminimal mungkin yaitu tidak lebih dari sekali dalam sehari.  

Jika Anda kebanyakan minum dan akhirnya mabuk, jangan menyusui si kecil hingga Anda tersadar.  Mungkin Anda merasa tidak masalah untuk minum lebih dari sekali di malam hari karena si kecil sudah bisa tidur sepanjang malam tanpa terbangun untuk menyusu. Tapi hal ini tidaklah bijaksana. Kenapa? Ini alasannya:

  • Sangat mustahil Anda dapat menjaga bayi dengan baik saat Anda berada di bawah pengaruh alkohol. Kondisi mabuk mempengaruhi kesadaran Anda.
  • Anda tak dapat tidur di satu tempat tidur bersama bayi bila Anda mabuk karena pengaruh alkohol atau obat-obatan. Bayi Anda dapat menyadari hal ini dan ia akan menangis. Karena itu,  jauhkan si kecil dari tempat tidur saat Anda mulai minum alkohol.

Ada pendapat yang berkembang di masyarakat yang menyatakan ibu menyusui disarankan minum bir untuk menstimulasi produksi ASInya. Memang kandungan  polysaccharida yang digunakan pada pembuatan bir bisa menstimulasi prolaktin, yang dapat membuat ibu lebih banyak menghasilkan ASI. Namun bir non alkohol juga memiliki efek yang sama.

Sedangkan alkohol dapat menghambat produksi ASI. Ini sebabnya bayi minum ASI dengan jumlah lebih sedikit pada empat jam setelah ibu minum bir. Meski sekecil apapun jumlah alkohol yang Anda minum, pengaruhnya tetap mengalir ke dalam darah dan juga ke ASI. Kondisi ini bertahan selama 90 menit setelah Anda minum. Meski yang Anda minum tidak banyak, bayi Anda tetap masih terlalu kecil sehingga jumlah alkohol yang sedikit bagi Anda menjadi jumlah yang sangat banyak bagi si bayi.

Belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan minum bir atau jenis alkohol lainnya dapat meningkatkan produksi ASI. Satu hal yang pasti, alkohol membuat tubuh Anda mengalami dehidrasi. Anda akan banyak kehilangan cairan tubuh, yang secara negatif mempengaruhi ASI yang Anda produksi. Minuman beralkohol juga dapat mengganggu hormon yang terlibat dalam produksi ASI.

Julie Mennella, seorang peneliti dari Philadelphia yang mempelajari efek alkohol pada laktasi, menjelaskan bahwa prolaktin, hormon yang berperan dalam produksi ASI, meningkat seiring konsumsi alkohol, sedangkan jumlah hormon oksitosin menjadi berkurang. Oksitosin merupakan hormon yang berperan dalam proses pengeluaran ASI. Peneliti mengira hal ini menjadi penyebab kenapa bayi kesulitan menyusu saat ibu mereka minum alkohol.

Akademi Dokter Anak Amerika menyarankan ibu menyusui agar menghindari minum alkohol meski ada toleransi untuk minum dalam jumlah sedikit dan dalam jangka waktu yang jarang. Mereka juga menyarankan para ibu untuk menunggu hingga dua jam setelah minum bila ingin menyusui. Alkohol bersih dari ASI saat alkohol bersih dari aliran darah.

Agar produksi ASI makin meningkat, makanlah makanan dengan nutrisi seimbang dan berilah ASI secara teratur. Bila ASI Anda masih bermasalah, hubungi dokter atau ahli laktasi. Jangan terpengaruh pendapat yang bilang kalau alkohol bisa memperbanyak produksi ASI.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram