Ibupedia

Genetik Dan Paparan Zat Berbahaya, Picu Bibir Sumbing Pada Bayi Baru Lahir

Genetik Dan Paparan Zat Berbahaya, Picu Bibir Sumbing Pada Bayi Baru Lahir
Genetik Dan Paparan Zat Berbahaya, Picu Bibir Sumbing Pada Bayi Baru Lahir

Kelainan bawaan lahir dapat terjadi pada siapa saja. Salah satu kelainan bawaan yang sering ditemukan adalah bibir sumbing atau cleft palate.

Bibir sumbing pada bayi baru lahir biasanya memiliki ciri khusus berupa adanya celah pada bibir. Celah tersebut bisa muncul di tengah serta bagian kanan atau kiri bibir.

Bibir sumbing pada bayi baru lahir biasanya juga diikuti dengan celah di langit-langit mulut. Para ahli biasa menyebutnya langit-langit sumbing.

Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap proses menyusui bayi, baik melalui direct breastfeeding maupun melalui botol susu. Paparan zat berbahaya dan faktor genetik dicurigai menjadi salah satu penyebab bibir sumbing pada bayi baru lahir.

Hal ini sebenarnya bisa dideteksi di awal kehamilan, terutama saat anggota tubuh bayi sudah terbentuk. Sayangnya, sumbing pada bayi baru lahir hanya bisa ditangani dengan cara operasi. 

Untuk itu, ada baiknya ketahui terlebih dahulu apa saja yang menjadi penyebab lain pada kondisi tersebut dalam ulasan ini.

Mengenal bibir sumbing pada bayi baru lahir

Bibir sumbing atau langit-langit sumbing merupakan sebuah kelainan bawaan yang banyak terjadi pada bayi baru lahir. Melansir Mayo Clinic kedua kondisi ini terjadi ketika struktur wajah yang berkembang pada bayi di dalam kandungan tidak menutup sepenuhnya.

Padahal biasanya, proses pembentukan jaringan bibir ini normalnya terjadi pada trimester pertama kehamilan. Sayangnya, pada bayi dengan kasus bibir sumbing ini justru prosesnya tidak terjadi secara sempurna.

Akibatnya terbentuk sebuah celah pada salah satu atau kedua sisi bibir. Biasanya, bayi dengan bibir sumbing juga kemungkinan memiliki kelainan genetik lain yang menyertai seperti misalnya, sindrom Treachers Collin, sindrom Pierre Robin, sindrom Moebius dan lain sebagainya.

Mengetahui kenyataan bahwa si kecil mengalami bibir sumbing ketika lahir tentu bisa membuat orang tua menjadi sedih. Tapi, nggak perlu khawatir ya Bu, sebab bibir sumbing pada bayi baru lahir ini bisa diatasi dengan cara operasi. 

Operasi sendiri juga bertujuan untuk mengoreksi bibir dan langit-langit agar bisa berfungsi normal. Selain itu, biasanya operasi juga dapat membuat penampilan si kecil jadi tampak terlihat normal dengan bekas lukas operasi yang sangat tipis.

Penyebab bibir sumbing pada bayi baru lahir

Secara keseluruhan, penyebab bibir sumbing pada bayi baru lahir masih belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga hal ini sangat erat kaitannya dengan faktor genetik dan paparan zat berbahaya dari lingkungan selama hamil.

Melansir National Health Service (NHS) artinya Ibu atau Ayah yang memiliki cacat lahir bibir sumbing, maka punya kemungkinan yang cukup besar untuk melahirkan anak dengan bibir sumbing. Akan tetapi, ada beberapa kecurigaan ahli lainnya mengenai penyebab bibir sumbing pada bayi diantaranya adalah:

  • Paparan zat nikotin dari rokok selama hamil, baik sebagai perokok aktif maupun pasif
  • Ibu yang masih mengonsumsi minuman beralkohol selama hamil
  • Ibu dengan penyakit bawaan seperti obesitas dan diabetes
  • Ibu yang mengalami kekurangan asam folat selama kehamilan
  • Ibu yang masih mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil seperti topiramate, kortikosteroid dan retinoid.

Diagnosa bibir sumbing pada bayi baru lahir

Jika melansir Cleveland Clinic biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan USG untuk mendiagnosa kemungkinan bibir sumbing pada bayi di dalam kandungan. Biasanya hal ini dilakukan di usia kandungan antara 18-22 minggu.

Sayangnya, bibir sumbing menggunakan alat USG ini hanya bisa di deteksi pada 7% bayi di dunia saja. Mengapa? Sebab, para dokter mengatakan mendeteksi bibir sumbing pada bayi dalam kandungan sangat sulit untuk dilihat.

Namun, pada beberapa kasus dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan amniosentesis untuk memeriksa kelainan genetik bawaan. Amniosentesis adalah prosedur untuk mengeluarkan cairan ketuban dari kantung ketuban. Hal ini dapat membantu mendiagnosis kelainan bawaan lainnya. 

Bibir sumbing membuat bayi kesulitan menyusu

Salah satu tantangan paling besar ketika menemui kasus bibir sumbing pada bayi yang paling utama adalah bayi tidak dapat menyusui. Baik secara langsung dengan Ibu ataupun melalui botol.

Melansir Kids Health kesulitan ini terjadi karena mereka tidak dapat menciptakan tekanan yang dibutuhkan untuk menyedot susu dari puting. Bahkan kalaupun Ibu terus mencoba memaksakan untuk menyusui langsung atau menggunakan botol tidak dapat membuat bayi menyedot susu secara maksimal.

Akibatnya bayi bisa mengalami penurunan berat badan hingga gagal tumbuh. Beberapa tantangan lainnya meliputi:

  • Bayi kesulitan menelan
  • Cairan bisa keluar dari hidung bayi 
  • Bayi menelan udara lebih banyak ketika menyusu yang dapat membuat perutnya menjadi kembung
  • Saat dewasa, bayi bisa mengeluarkan suara sengau atau terdengar tidak jelas
  • Bayi berisiko mengalami infeksi telinga kronis.

Nah, mengenai berapa biaya operasi bibir sumbing pada bayi sendiri, saat ini sudah dapat ditanggung sepenuhnya oleh BPJS dengan surat rujukan yang diberikan dari Puskesmas. Namun, jika Ibu hendak melakukan pembiayaan secara mandiri biasanya harga yang ditawarkan mulai dari Rp 4,9 juta hingga Rp 50 juta-an. Tergantung dari seberapa parahnya kasus dan jenis kamar perawatan yang Ibu pilih. 

Editor: Aprilia

Follow Ibupedia Instagram