Kelahiran

Tugas Berat Mengurus Keluarga Bikin Ibu Stres, Cegah Dengan Hal Ini

Tugas Berat Mengurus Keluarga Bikin Ibu Stres, Cegah Dengan Hal Ini

Ternyata di zaman sekarang, masih banyak orang yang menganggap bahwa pekerjaan seorang Ibu di rumah dalam mengurus keluarga merupakan sebuah pekerjaan yang mudah dilakukan. Kenyataannya kalau tugasnya dibalik, belum tentu mereka mampu mengerjakan tugas yang dilakukan Ibu setiap hari.

Nah, karena mengemban tugas yang cukup berat setiap hari, hal ini tak jarang menyebabkan Ibu stres, terutama setelah melahirkan. Nggak heran, stres yang dipendam Ibu rentan membuatnya mudah mengalami masalah mental pasca melahirkan layaknya baby blues.

Yes! Ketika seorang Ibu stres dampaknya memang nggak main-main. Ibu stres berpengaruh pada bayi dan bikin sang Ibu nggak bisa mengurus anak serta anggota keluarga lain dengan maksimal. 

Kurangnya support keluarga, serta waktu untuk dirinya sendiri sedikit banyak juga menjadi alasan kuat yang membuat Ibu stres dengan tingkat yang lebih parah dibandingkan seorang Ayah, lho! Lantas apa yang bisa dilakukan untuk mencegah Ibu tidak mudah stres dan bisa kembali mencintai dirinya sendiri, seperti dahulu?

Ibu rentan stres dibandingkan seorang Ayah, kenapa ya?


Sebenarnya nggak cuma Ibu yang rentan mengalami stres dalam kehidupan rumah tangga. Seorang Ayah sejatinya juga rentan stres, akibat tuntutan pekerjaan atau tekanan dalam memenuhi semua kebutuhan keluarga.

Tapi, stres yang dialami seorang Ayah bisa dibilang nggak sebanding dengan yang dialami oleh seorang Ibu. Dikutip dari Washington Post menurut survey tahun 2022 yang dilakukan oleh Pew Research Center yang dilakukan pada lebih dari 3.700 orang tua di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa, mereka memiliki banyak sekali kekhawatiran terhadap keluarga dan anak-anak mereka.

Meski begitu, jika dibandingkan kekhawatiran seorang Ibu dan seorang Ayah mungkin cukup berbeda. Hal inilah yang kemudian membuat Ibu mungkin lebih mudah stres, karena merasa mengemban lebih banyak tugas untuk mengurus keluarga, ketimbang seorang Ayah.

Dari survey yang dilakukan tersebut, sebanyak 46% Ibu merasa sangat khawatir jika anak-anak mereka bisa mengalami masalah mental yang sama karena merasa ada kebutuhannya yang tidak bisa dipenuhi oleh orang tua. Berdasarkan survey ini, ternyata kekhawatiran yang berlebih ini justru terjadi pada Ibu-Ibu modern (Gen Z dan Millennial).

Jadi kalau disimpulkan, kemungkinan Ibu stres memang jauh lebih tinggi dibandingkan seorang Ayah. Tanggung jawab yang relatif cukup besar dalam mengurus keluarga dan rumah tangga, rentan bikin Ibu jadi tertekan dan berujung pada kondisi Ibu stres.

Kalau sudah stres, dapat memengaruhi seluruh tubuh dan isi pikirannya. Otomatis semua hal yang berkaitan dengan tugas mengurus keluarga bisa terkena dampaknya.

Beberapa kondisi yang bikin Ibu stres


Sebenarnya stres merupakan bagian dari respon tubuh yang wajar terjadi, terutama bila seseorang mengalami sebuah tekanan. Tapi, kalau stres yang dialami oleh seseorang terlalu sering Terjadi, maka hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan mentalnya.

Lalu, apa sih alasan Ibu stres setelah melahirkan yang umumnya terjadi? Mengutip dari Very Well Family berikut ini adalah beberapa hal yang rentan menyebabkan Ibu stres:

1. Tuntutan waktu

Kesibukan dalam mengurus dan merawat anak serta keluarga setiap hari, dengan segala kegiatan yang monoton sedikit banyak juga bisa jadi salah satu penyebab Ibu stres. Terkadang, tuntutan untuk bisa membagi waktu antara mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah, hingga tak punya waktu untuk diri sendiri pun kian menambah tingkat stres seorang Ibu.

2. Mengalami tekanan finansial keluarga

Tuntutan untuk bisa mengelola keuangan keluarga tiap hari, kandang juga rentan bikin Ibu stres. Biaya sekolah yang mahal, kebutuhan sehari-hari dan beragam kondisi lainnya, memaksa Ibu terpaksa harus menghadapi tekanan finansial yang cukup berat.

3. Merasa tidak percaya diri

Ternyata masih banyak Ibu yang merasa ketakutan, bahwa mereka tidak bisa melakukan semua pekerjaannya dengan benar. Akibatnya ia jadi tidak percaya diri atas segala hal yang ia lakukan untuk keluarga, termasuk dalam mendidik anak-anaknya. Tak heran, hal ini mengakibatkan Ibu stres mengurus anak.

4. Kelelahan secara fisik

Mengurus kebutuhan keluarga sehari-hari, termasuk memasak, membersihkan rumah, mengantar dan menjemput anak ke sekolah sedikit banyak juga bisa menyebabkan Ibu rentan mengalami kelelahan secara fisik. Nah, kegiatan yang monoton tiap hari ini tak jarang juga bisa berkontribusi jadi penyebab Ibu stres. 

Kondisi Ibu stres saat menyusui jelas nggak baik buat kesehatan mentalnya. Kondisi ini pun bisa memengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan nantinya. Selain itu, ketika Ibu stres berpengaruh pada bayi dan sedikit banyak bikin si kecil juga ikut merasakan kegusaran hati sang Ibu. Sehingga, bukan tidak mungkin nantinya si kecil juga ikut stres dan lebih rewel nantinya.

5. Merasa dihakimi dan kurang mendapat support dari suami atau keluarga

Banyak Ibu yang juga memutuskan tetap bekerja meski telah memiliki anak, dengan berbagai macam pertimbangan. Tapi sayangnya, kondisi ini justru menjadi celah tersendiri buat orang lain untuk tetap mengkritik dan menghakimi seorang Ibu bekerja.

Keadaan makin diperparah ketika Ibu justru nggak mendapatkan support dari suami atau anggota keluarga lainnya. Jangan heran kalau kondisi ini bisa membuat Ibu stres mengurus anak.

6. Nggak punya waktu untuk diri sendiri

Banyak Ibu yang ternyata masih merasa bersalah, jika harus memaksa menyelipkan waktu untuk diri sendiri di tengah mengurus anak-anak dan keluarga. Padahal kalau mengutip dari Parenting First Cry menjadi Ibu adalah pekerjaan tanpa batas waktu, sehingga sangat penting untuk mengambil jeda waktu untuk beristirahat atau me time sesekali.

Dengan belajar menyeimbangkan waktu untuk mengurus keluarga, dan bahkan bekerja di kantor sedikit banyak juga bisa bikin Ibu justru bisa lebih merasa percaya diri dalam menjalankan peran sehari-hari. 

Lalu, apa yang bisa Ibu lakukan agar tidak stres?


Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat stres yang dialami Ibu. Hal-hal berikut ini mungkin bisa Ibu lakukan:

  • Pastikan Ibu selalu tidur cukup, jadikan istirahat dan tidur sebagai prioritas
  • Pastikan Ibu selalu merawat diri dengan baik, termasuk menyisihkan waktu untuk me time
  • Makan makanan bergizi seimbang, ternyata juga bisa bantu mencegah kemungkinan Ibu stres
  • Usahakan untuk tetap berolahraga rutin sebagai bagian dari bentuk perawatan diri, agar tubuh tetap bugar dan kesehatan mental tetap terjaga.

Mengingat kemungkinan Ibu stres setelah melahirkan sangatlah besar, maka dari itu Philips Avent turut menyerukan gerakan #ShareTheCare guna mendukung kesehatan dan kebahagiaan para Ibu. Gerakan ini bisa dilakukan oleh orang terdekat Ibu mulai dari, teman, keluarga maupun komunitas dengan tujuan agar para Ibu tetap bisa memprioritaskan kesehatan dan perawatan diri mereka.

Apalagi berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh Philips Avent mengungkapkan bahwa, dua dari tiga Ibu (61%) memiliki kurang dari satu jam sehari, untuk kebutuhan dasar mereka. Mirisnya lagi, mereka justru sering merasa bersalah untuk menghabiskan waktu untuk diri sendiri.

Mengakibatkan setengah dari para Ibu tersebut (41%), merasa kesulitan untuk “melakukan segalannya”. Sebagian besar para Ibu (73%) juga mengatakan, jika kesehatan dan kebahagiaan para Ibu sedikit banyak juga berdampak pada kemampuan mereka untuk merawat bayinya dari waktu ke waktu. 

Sehingga, menurut Grace Devina, selaku Marketing Lead Philips Indonesia, seorang Ibu sebagai “sumber kehidupan” sangat berhak merawat diri mereka. Namu, semua hal ini bisa terwujud dengan beragam dukungan dari orang-orang disekitarnya untuk secara proaktif mau ikut serta, salah satu yang dilakukan oleh Philips adalah melalui komunitas Mothercare BFF.

Salah satu bentuk dukungan Philips Avent dan Mothercare sebagai brand global yang terpercaya di Indonesia, adalah dengan mendukung kepercayaan diri seorang Ibu dengan memberikan solusi adaptif dan intuitif, layaknya produk perawatan bayi, aksesoris, perlengkapan bayi, perlengkapan Ibu menyusui, produk perawatan Ibu pasca melahirkan dan lain sebagainya.

Ingin tahu lebih banyak mengenai gerakan #ShareTheCare Philips Avent? Ibu bisa cek di sini.