Ibupedia

Jangan Lakukan Ini Saat Mengunjungi Bayi Baru Lahir

Jangan Lakukan Ini Saat Mengunjungi Bayi Baru Lahir
Jangan Lakukan Ini Saat Mengunjungi Bayi Baru Lahir

Apakah Ibu berencana mengunjungi tetangga, sahabat atau kerabat yang baru saja melahirkan? Hmm…tapi sebelum berkunjung, Ibu perlu tahu bahwa para orangtua baru itu merasa sangat kelelahan lho. Di waktu yang sama, mereka merasa senang, kewalahan, takut dan sekaligus bangga, namun yang pasti mereka merasa capek yang luar biasa. Maklum saja, bayi baru lahir pastinya membutuhkan perhatian dan perawatan yang cukup banyak dan merepotkan. Karena itulah para orangtua baru bahkan tak punya energi untuk bercakap-cakap panjang lebar.

Sebagai teman atau anggota keluarga yang peduli pada ayah atau ibu bayi, tentu Anda sudah tak sabar bertemu dengan bayi mereka. Meski Anda sangat ingin melihat bayi baru lahir, tetapi semua orangtua punya batasan yang perlu dihormati. Tentu sangat penting untuk menghormati batasan individu pada setiap keluarga, bukan?

Hindari 25 hal ini saat mengunjungi bayi baru lahir

Nah, berikut ini hal-hal yang pantang dilakukan ketika mengunjungi bayi baru lahir.  

  1. Tidak mempersiapkan diri sebelum mengunjungi bayi baru lahir

    Proses melahirkan itu memang indah, tapi juga sangat melelahkan bagi seorang ibu. Setelah bayi baru lahir, seorang ibu terkadang berada dalam keadaan yang tidak diharapkan. Contohnya saja, seorang ibu bisa berjam-jam tak punya kesempatan untuk tidur. Pastikan Ibu menyadari keadaan tersebut. Untuk itu, lakukan meditasi singkat atau tenangkan diri di dalam kendaraan sebelum menjenguk untuk memastikan kehadiran Ibu mampu memberi ketenangan dan siap untuk apapun yang mungkin akan terjadi.

    Bila Ibu berkunjung segera setelah bayi baru lahir, bersiaplah agar tak terkejut melihat darah, sesi konsultasi laktasi, bayi menangis, ibu menangis, serta pompa ASI. Bersiaplah untuk apapun yang akan terjadi dan pastikan Anda menawarkan bantuan, memberikan saran yang menenangkan, atau mengenali kapan waktunya pamit bila suasana tidak lagi memungkinkan. Selain itu, fokuskan percakapan tentang bayi baru lahir dan ibunya saja.

  2. Mencium bayi baru lahir, terutama di bibir

    Rata-rata orang menyukai bayi baru lahir yang menggemaskan sehingga selalu ingin mencium aroma tubuhnya. Mungkin ini disebabkan kadar oksitosin tinggi yang didapat ketika berdekatan dengan bayi. 

    Tapi bila Ibu mengunjungi bayi baru lahir, jangan menciumnya di bibir atau di wajah ya, Bu. Bila ingin mencium bayi, mintalah izin dulu pada orangtuanya. Hanya jika mereka mengizinkan, barulah Ibu boleh mencium bayinya.

    Larangan mencium bayi baru lahir tidaklah berlebihan. Ibu perlu tahu kalau bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan yang belum kuat dan sangat rentan terhadap bakteri dan penyakit. Bahkan sebuah penelitian mendapati, orang-orang yang diberi vaksin pertusis bisa membawa bakteri di tenggorokan selama 6 minggu, tanpa menunjukkan gejala apapun. Dan ini pastinya akan membahayakan bayi baru lahir.

  3. Merokok dan Bau Rokok

    Beberapa rumah sakit meminta tamu yang merokok untuk mengenakan baju rumah sakit ketika menggendong bayi baru lahir. Sebab kandungan rokok yang tersisa pada pakaian, rambut, serta nafas, bisa berefek buruk pada kesehatan bayi dan para ahli memperingatkan orangtua untuk mewaspadainya.

    Ketika mengunjungi bayi baru lahir, pastikan Ibu mengenakan pakaian yang segar dan bersih. Bila Anda merokok sebelum berkunjung, sebaiknya kenakan jaket sebelum menggendong bayi sebab tentunya baju masih berbau rokok. Sebaiknya hindari merokok sebelum atau selama kunjungan, meski di luar ruangan.

  4. Mengajak anak-anak

    Menjadi orangtua baru berarti memasuki dunia baru. Hari-hari mereka kini penuh dengan aktivitas seperti menyusui, mengganti popok, dan menggendong bayi baru lahir. Mereka juga  kurang tidur karena begadang.

    Kondisi tersebut bisa menjadi bertambah buruk jika mereka harus mendengar teriakan dari anak-anak orang lain, bukan? Jadi betapapun lembut dan penurut anak Ibu, sebaiknya tidak mengajaknya saat menjenguk bayi.

    Sebagian orangtua baru ada yang menginginkan anak-anak juga datang, tetapi sebagian orangtua yang lainnya lebih suka hanya tamu orang dewasa saja yang datang selama beberapa minggu pertama. Jadi, sebaiknya jangan ajak anak Ibu saat kunjungan pertama ya.

  5. Memberi komentar yang menghakimi

    Ibu baru tidak perlu diingatkan kalau rambutnya sangat berantakan atau ada noda ASI di bajunya. Ibu juga tidak perlu berkomentar ketika ia salah posisi saat menyendawakan bayi. Dan tak perlu mempersoalkan apakah anaknya diberi ASI atau susu formula, berat badan bayi baru lahir yang sangat rendah atau terlalu tinggi, dan masalah sensitif lainnya.

    Seorang ibu yang baru saja melahirkan hanya butuh didengarkan dan diyakinkan kalau ia melakukan tugasnya dengan baik. Sebagai kerabat ataupun teman, pastikan si ibu tahu kalau ia melakukan kewajibannya dengan baik. Sering kali hanya itulah yang ingin didengar dan dibutuhkan para ibu baru.

  6. Minum minuman yang panas ketika menggendong bayi baru lahir

    Tak ada yang lebih menakutkan selain melihat seseorang menyeruput teh panas di atas kepala bayi baru lahir yang sedang digendongnya. Pastikan Ibu tidak minum atau memegang cangkir berisi minuman panas ketika sedang menggendong bayi baru lahir. Sangat berbahaya lho Bu…

  7. Tidak mencuci tangan

    Tangan Ibu mungkin terlihat bersih, tapi bisa saja menjadi sarang kuman. Coba ingat apa saja yang sudah disentuh sejak terakhir kali mencuci tangan, dan bayangkan bila Ibu menularkan semua kuman tersebut pada bayi baru lahir yang belum punya kekebalan tubuh yang kuat.

    Karena itu pastikan Ibu mencuci tangan sebelum menggendong bayi baru lahir. Bahkan ada lho anggota keluarga dari seorang Ibu hamil yang rela diberi vaksin sebelum bayi lahir demi membantu melindungi bayi dari penyakit.

  8. Datang berkunjung di saat sakit

    Saat kondisi kesehatan sedang memburuk, Ibu sebaiknya membatalkan janji untuk mengunjungi bayi baru lahir. Sebab orangtua baru kemungkinan besar merasa kelelahan dan sistem kekebalan tubuh mereka juga menurun. Bisa-bisa mereka tertular penyakit.

    Selain itu, ada bayi baru lahir yang tidak boleh terpapar bakteri dan virus. Jadi, sebaiknya menjauhlah hingga merasa baikan dan tidak lagi menularkan penyakit.

  9. Memaksa menggendong bayi baru lahir

    Tentu tak ada salahnya mencoba menggendong bayi baru lahir saat sedang berkunjung,  bukan? Tapi ingat, ibu si bayi kemungkinan merasa lelah dan emosional, jadi berilah ia kesempatan untuk berada dekat dengan bayinya. Mungkin juga si ibu sedang menantikan sesi menyusui atau sedang menikmati momen ketika ia mendekap bayi baru lahir setelah banyak tamu baru saja pulang. Jadi tunggulah hingga ibu si bayi menawarkan Anda untuk memeluk atau menggendong bayinya ya.

  10. Membangunkan bayi baru lahir

    Beberapa tamu seringkali mencoba mengganggu bayi yang sedang tertidur. Mereka mungkin ingin sekali melihat bola mata si bayi, tapi sebaiknya hindari hal ini dan tunggulah pada kunjungan berikutnya jika ingin melihat si bayi dalam kondisi terjaga.

    Bayi baru lahir tidur selama 18 jam sehari dan waktu tidur ini sangat penting untuk perkembangannya. Tak hanya itu saja, orangtua si bayi mungkin menghabiskan satu atau dua jam untuk menenangkan buah hati yang menangis agar kembali tidur. Jadi, jangan merusak suasana dengan cara membangunkan bayi ya Bu.

  11. Terus menggendong bayi baru lahir yang menangis 

    Ketika bayi baru lahir menangis dalam gendongan, berarti itu adalah waktu untuk menyerahkannya kembali ke orangtua. Si bayi mungkin merasa lapar, perlu diganti popoknya, atau kangen dengan bau si ibu. Apapun penyebabnya, tangisan bayi itu menandakan kalau si kecil menginginkan orangtuanya.

    Meski orangtua baru akan menghargai kesempatan untuk bisa ke kamar mandi atau menikmati minuman hangat ketika Anda menggendong bayinya, tetapi mereka pasti terpanggil untuk segera merespon tangisan bayi baru lahir.

  12. Membuat berantakan

    Sebelum berpamitan untuk pulang, pastikan tidak ada kerepotan yang ditinggalkan. Rapikan kertas kado dari bingkisan yang dibawa, cuci gelas bekas minuman, dan pastikan orangtua baru tidak punya pekerjaan tambahan akibat kedatangan Ibu.

  13. Menatap saat ibu sedang menyusui

    Menyusui kadang sulit dan emosional di awal-awal. Ibu dan bayi baru lahir sedang mempelajari keterampilan baru. Mereka sangat mungkin mengalami kesulitan menyusui. Ditambah lagi, beberapa ibu baru merasakan tekanan tambahan ketika orang lain hadir atau menunggu di ruangan lain selama ia menyusui.

    Mengusahakan bayi baru lahir melakukan pelekatan dengan tepat kadang sulit dilakukan. Ibu baru bisa merasa risih serta malu dengan pandangan mata yang menatapnya. Terutama bila ia masih belajar atau merasa belum berhasil, ia akan merasa sangat cemas. Ditambah lagi, proses menyusui tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa.

    Untuk itu sebaiknya mintalah diri untuk meninggalkan ruangan agar ibu dan bayi baru lahir bisa melakukan proses menyusui tanpa ada tekanan. Aturlah waktu untuk datang berkunjung kembali di lain kesempatan.

    Lalu bagaimana bila si ibu ingin Anda tetap di sana? Kalau begitu tak masalah. Teruslah mengobrol, lakukan kontak mata seperti biasa tapi jangan menatap bayi baru lahir yang sedang menyusui pada payudara. Sebab ibu baru akan mengenali ekspresi wajah orang yang sedang melihatnya menyusui dan itu akan membuatnya merasa tidak nyaman.

  14. Mengabaikan tanda bayi ingin menyusui 

    Bila belum memiliki anak, bisa dimaklumi bila Anda tidak tahu tanda-tanda bayi ingin menyusui. Pada umumnya orang meyakini bahwa bayi menangis ketika merasa lapar. Padahal tidaklah demikian adanya. Menangis adalah tanda akhir dari rasa lapar seorang bayi.

    Sebelum menangis, pada awalnya bayi akan berusaha mencari payudara, memasukkan jari ke mulut, dan terlihat gelisah. Perilaku ini menjadi tanda-tanda awal saat si bayi merasa lapar. Nantinya ketika bayi mulai menangis dan kesal, maka akan lebih sulit baginya untuk melakukan pelekatan dengan baik. Jadi, bila Ibu melihat bayi baru lahir menunjukkan tanda ingin menyusui, segera kembalikan ia ke ibunya.

  15. Memberi saran ketika tidak diminta

    Bila Ibu dimintai saran, berikan. Bila tidak, jangan memberi nasihat pada orangtua baru bayi tentang cara merawat bayi yang benar atau hal lainnya. Cukup dengarkan obrolannya, berikan dukungan, dan pahami. Nantinya bila mereka membutuhkan saran Ibu, mereka pasti akan memintanya.

  16. Berkunjung terlalu lama

    Ini kadang sulit ya Bu, bagaimana bisa diketahui jika Ibu menjenguk bayi baru lahir terlalu lama?  Ibu bisa menilainya dari sikap si orangtua baru, misalnya ketika mereka mulai terlihat lelah. Mereka kelelahan meski senang dengan kedatangan Ibu, tapi mereka tetap sangat membutuhkan tidur. Mereka juga butuh waktu untuk menjalin kedekatan sebagai keluarga.

    Umumnya, dua jam jadi waktu berkunjung yang paling lama. Tapi banyak orangtua baru lebih suka kalau tamu menjenguk di durasi yang lebih singkat.

  17. Datang dengan tangan kosong

    Ketika mengunjungi keluarga yang memiliki bayi baru lahir di rumah mereka, jangan pernah datang dengan tangan kosong. Bawa cemilan, kue, popok, tisu basah, atau lainnya. Buah tangan ini akan menggembirakan orangtua baru dan Anda akan disambut dengan pelukan hangat.

  18. Mengupload foto ke social media

    Meski Ibu ingin mem-posting foto bayi baru lahir bersama ibunya di media sosial, si ibu mungkin tidak ingin melakukannya karena beberapa alasan. Beberapa orang tidak ingin membagikan foto anak mereka di media sosial karena alasan privasi. Selain itu, si ibu mungkin kekurangan tidur atau merasa tidak siap untuk difoto. Sebaiknya coba hargai hal ini. Bila ingin mengambil foto, Ibu bisa menyimpannya saja atau meminta izin sebelum mem-postingnya di media sosial.

  19. Lupa mengatur handphone di mode silent

    Bila si ibu sedang berusaha menyusui atau ketika bayi sedang menangis, tentu mereka akan terganggu dengan suara ringtone ponsel yang keras. Karena itu sebaiknya atur agar gadget berada dalam mode hening dan sebaiknya simpan di dalam tas.

  20. Berharap dijamu sebagai tamu

    Bayi baru lahir membuat orangtuanya lelah dan repot. Tentu akan sangat melelahkan bagi orangtua baru bila harus menjamu tamu dengan minuman, cemilan, atau bentuk jamuan lainnya. Jadi akan sangat membantu bila Anda yang menawarkan diri untuk membantu Ibu baru membuatkan teh, membantu menyiapkan makan siang, atau lebih baik lagi jika Anda membawakan makanan. Pastinya akan sangat menyenangkan memberi bantuan kepada orangtua baru yang sedang kerepotan dan kelelahan, bukan?  

    Dengan cara ini pula, mungkin Anda telah berperan dalam menurunkan angka depresi ibu pasca melahirkan. Perlu diketahui bahwa 1 dari 7 ibu baru mengalami depresi pasca melahirkan. Mereka membutuhkan dukungan di saat-saat ini.

  21. Menggunakan parfum menyengat

    Hormon pada ibu yang baru saja melahirkan membuat mereka sensitif atau mual terhadap bau-bau tertentu. Bayi baru lahir juga bisa sensitif pada aroma-aroma. Selain itu, tentu sangat tidak nyaman mencium parfum orang lain yang menempel pada bayi bahkan berjam-jam setelah orang tersebut pulang. Jadi, sebaiknya hindari parfum atau cologne yang berlebihan saat mengunjungi bayi baru lahir.

  22. Mengunjungi di rumah sakit atau di rumah?

    Lebih baik tunggulah hingga ibu dan bayi baru lahir pulang ke rumah, kecuali bila Anda sudah membuat janji untuk berkunjung ke rumah sakit. Ibu dan bayi baru lahir biasanya dimonitor sepanjang waktu di rumah sakit, jadi waktu tidur mereka kemungkinan akan terganggu. Sementara itu bila si ibu menjalani kelahiran melalui operasi caesar, mungkin ia akan merasa tidak nyaman untuk menyambut tamu yang datang.

    Bila Ibu mengunjungi bayi baru lahir di rumah sakit, ingatlah untuk berkunjung dalam waktu yang sangat singkat, kira-kira kurang dari 1 jam. Tanyakan nomor kamar pada bagian informasi rumah sakit dan hindari mengganggu orangtua baru dengan menelepon mereka hanya untuk menanyakan nomor kamar. Sebagian rumah sakit bahkan mengatur secara ketat siapa saja yang boleh berkunjung untuk tujuan keamanan dan kenyamanan pasien.

  23. Membawa hadiah dengan ukuran besar

    Bila ibu dan bayi baru lahir masih berada di rumah sakit, sebaiknya berikan hadiah yang mudah dibawa pulang ke rumah. Jadi hindari hadiah berupa boneka berukuran sangat besar.

    Selain itu, bunga yang wangi juga bisa mengganggu ibu dan bayi baru lahir. Jadi pilih jenis bunga yang tidak berbau kuat bila Ibu ingin memberikan bunga. Alternatif hadiah untuk Ibu dan bayi baru lahir yang bagus bisa berupa paket makanan sehat atau barang-barang kesehatan. Bila ragu, kartu dengan tulisan ucapan yang manis juga bisa jadi pilihan.

  24. Bertanya tentang hal pribadi

    Bila ibu yang baru saja melahirkan bercerita tentang proses kelahirannya, sebaiknya jangan bertanya hal yang terlalu pribadi ya, Bu. Tiap orang mengalami hal yang berbeda dan beberapa cerita melahirkan menimbulkan trauma. Bisa jadi si ibu masih sulit melupakan apa yang baru saja ia alami. Tunggulah saja jika ia merasa sudah siap untuk menceritakan pengalamannya kepada orang lain.

  25. Lupa dengan anak yang lebih besar

    Anak yang lebih besar bisa saja merasa tersisih pada beberapa hari pertama setelah adiknya lahir. Karena itu Anda bisa menunjukkan kasih sayang untuknya dengan mengajaknya bermain atau membawakannya hadiah juga, misalnya buku untuk membuatnya sibuk ketika adik bayi menyusui.

Bila Ibu cukup dekat dengan si ibu bayi sehingga ia cukup nyaman meninggalkan Ibu bersama bayi baru lahir, tak ada salahnya menawarkan diri untuk menjaga si kecil. Tambahan waktu untuk mandi air hangat atau tidur selama beberapa menit bisa memberi banyak perbedaan pada ibu baru. Tapi jangan memaksa bila ia menolak. Sudah paham ya, Bu?

(Isma/Puji)

Follow Ibupedia Instagram