Kapan Dapat Beraktivitas Setelah Melahirkan?
Kehamilan dan persalinan adalah serangkaian proses panjang yang melelahkan, kapan boleh beraktivitas setelah melahirkan?
Terjadi banyak perubahan gaya hidup antara sebelum dan sesudah melahirkan. Si kecil yang baru lahir membutuhkan banyak perhatian sehingga membuat Ibu cukup lelah, terutama Ibu dengan anak pertama.
Ibu mungkin ingin segera beraktivitas normal agar dapat membuat kehidupan lebih bersemangat kembali. Tapi kapan boleh beraktivitas setelah melahirkan?
Di awal masa setelah persalinan, dokter atau bidan menyarankan agar membatasi naik dan turun tangga, menghindari berjalan jauh, dan berolahraga sesuai kondisi tubuh.
Ini disebabkan otot dan ligamen yang menahan rahim membutuhkan waktu untuk mendapatkan kembali kekuatannya sehingga Ibu disarankan untuk lebih banyak beristirahat dahulu dibandingkan biasanya.
Apalagi jika Ibu bersalin melalui prosedur operasi caesar, waktu istirahat yang diperlukan Ibu untuk pulih dari operasi besar lebih lama.
Lantas, kapan boleh beraktivitas setelah melahirkan? Simak ulasan di bawah ini berdasarkan jenis aktivitas yang dapat Ibu lakukan.
1. Makan
Makan bisa dilakukan kapan saja setelah melakukan persalinan. Bahkan, Ibu dapat langsung mulai makan kembali setelah persalinan. Persalinan merupakan proses fisik yang sangat menguras tenaga sehingga Ibu disarankan untuk langsung makan untuk mengembalikan energi.
Ibu disarankan untuk mengkonsumsi daging, sayuran hijau, gandum utuh, air mineral, dan jus buah yang kaya akan nutrisi dan efektif untuk menghasilkan energi.
Ibu menyusui juga dilarang mengkonsumsi alkohol paling tidak 24 jam setelah persalinan dan 2-4 jam sebelum menyusui.
2. Mandi
Ibu dapat mandi setelah bersalin saat sudah mulai kuat kembali. Terutama bagi Ibu yang bersalin dengan proses normal, biasanya tidak lama setelah bersalin, Ibu kuat kembali untuk berdiri dan berjalan.
Saat mandi, hindari penggunaan sabun mandi berbusa atau cairan minyak apapun terlebih dahulu. Mandi juga dapat meredakan nyeri payudara yang bengkak.
Pastikan untuk tidak langsung menggunakan sabun beraroma dan hindari menepuk tempat-tempat bekas sayatan hingga benar-benar kering bagi Ibu yang melakukan persalinan melalui operasi sesar.
3. Berhubungan intim
Ibu dan suami sebaiknya menunggu hingga 4-6 minggu setelah persalinan sebelum melakukan hubungan intim menurut pernyataan asisten profesor klinis dari Departemen Obstetri dan Ginekologi di NYU Langone Health, Dr. Shree Chanchani.
Biasanya, hubungan intim baru dapat dilakukan bertepatan dengan usainya masa nifas.
Hubungan intim yang terlalu cepat setelah melahirkan berpotensi menyebabkan infeksi rahim karena serviks Ibu yang melahirkan masih dalam keadaan bengkak atau melebar.
4. Berolahraga
Jika Ibu melahirkan dengan metode normal melalui vagina dan tidak memiliki komplikasi yang berarti, Ibu dapat berolahraga secepatnya tiga hari setelah persalinan asalkan tidak merasakan sakit pada bagian tubuh tengah ke bawah.
Beberapa ahli juga berpendapat sebaiknya Ibu baru dapat berolahraga setelah lewat 6 minggu, atau setelah masa nifas usai.
Pastikan mulai dari melakukan olahraga yang ringan terlebih dahulu seperti senam kegel dan pelvic tilt.
Baik itu lahir melalui proses normal atau caesar, Ibu disarankan untuk menghindari berolahraga di gym selama enam minggu pasca persalinan. Ini dimaksudkan agar tubuh Ibu memiliki waktu untuk menyelesaikan sebagian besar penyembuhan karena melahirkan adalah proses besar yang melibatkan banyak komponen tubuh.
5. Berenang
Berenang merupakan olahraga ringan yang baik dilakukan saat hamil dan pasca melahirkan. Setidaknya, Ibu disarankan baru boleh berenang secepatnya 4-6 minggu pasca persalinan atau menunggu masa nifas selesai dan keputihan betul-betul bersih.
Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi pada organ reproduksi maupun penularan bakteri pada orang lain di kolam renang.yang sama.
6. Pompa ASI
ASI yang lancar adalah ASI yang rutin dikeluarkan. Minggu-minggu awal menyusui adalah waktu yang krusial untuk melakukan pompa ASI karena kebutuhan bayi belum banyak sementara payudara mengeluarkan banyak ASI.
Jika setelah ASI lancar Ibu langsung melakukan pompa ASI makan akan membuat ASI semakin lancar dan mengurangi risiko ASI tersumbat. Ibu juga dapat menyesuaikan kadar asupan ASI yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
7. Berpergian menggunakan pesawat
Ada peningkatan risiko penggumpalan darah pada enam minggu awal pasca persalinan, jadi disarankan untuk menunggu paling tidak dua minggu sebelum melakukan perjalanan dengan pesawat.
Selain itu, jahitan pada vagina, operasi caesar serta komplikasi lain dapat membuat Ibu tidak nyaman saat harus duduk di kursi pesawat yang sempit selama beberapa jam.
8. Mengendarai mobil
Beberapa ahli menyatakan bahwa setidaknya Ibu harus menunggu seminggu sebelum mengendarai mobil sendiri. Saat mengendarai mobil, Ibu melibatkan otot perut untuk menginjak pedal rem dan gas.
Jika Ibu melakukan persalinan melalui operasi caesar, butuh waktu lebih lama sebelum dapat menyetir mobil kembali, yakni dua hingga tiga minggu pasca persalinan. Setelah operasi caesar, Ibu belum dapat mengangkat apapun selain bayi. Otot perut Ibu juga belum cukup kuat untuk menekan pedal rem dalam keadaan darurat.
9. Mengasuh anak lainnya
Ibu disarankan untuk menunggu setidaknya seminggu setelah melakukan persalinan sebelum melanjutkan tugas pengasuhan anak sebelumnya. Ini memberi tubuh Ibu waktu untuk penyembuhan, beradaptasi dengan rutinitas menyusui dan membangun ikatan emosional kepada bayi.
Ibu harus mengenal diri dan kemampuan sendiri. Pastikan sebelum melakukan aktivitas di atas, Ibu sudah tahu keadaan Ibu dan yakin dapat melakukannya.
Editor: Dwi Ratih