Jadi Indikasi Penyakit Serius, Bahayakah Leukosit Tinggi Pada Bayi Baru Lahir?
Pernahkah Ibu mendengar bahwa bayi memiliki kadar leukosit yang tinggi dibandingkan orang dewasa? Yup! Faktanya memang benar ya Bu, bayi cenderung memiliki kadar leukosit tinggi dibandingkan orang dewasa.
Hanya saja kadarnya nggak melebihi 100.000 per mikroliter darah. Lalu, bahayakah leukosit tinggi pada bayi baru lahir? Leukosit tinggi pada bayi baru lahir sejatinya normal ya Bu.
Para ahli mengatakan, kondisi ini biasanya berkaitan dengan kondisi Ibu ketika hamil. Misalnya seorang Ibu yang terdiagnosa mengalami diabetes gestasional, biasanya lebih berisiko melahirkan bayi dengan kadar leukosit yang tinggi.
Jadi, seberapa bahayakah leukosit tinggi pada bayi baru lahir? Kapan orang tua perlu mewaspadai dan kondisi seperti apa yang membutuhkan pertolongan secepatnya.
Penyebab leukosit tinggi pada bayi
Pada dasarnya penyebab leukosit tinggi pada bayi baru lahir adalah, akibat adanya suatu infeksi selama kehamilan ataupun saat proses kelahiran. Dikutip dari Mayo Clinic leukosit sendiri merupakan sel darah putih dalam tubuh manusia yang sejatinya punya peran penting untuk melawan bakteri, virus maupun jamur di dalam tubuh.
Lalu, bagaimana jika seorang bayi lahir dengan kadar leukosit yang tinggi? Bahayakah leukosit tinggi pada bayi baru lahir? Kalau menurut penelitian tahun 2013 yang berjudul Hyperleukocytosis in Newborn: A Diagnosis of Concern kelebihan leukosit (leukositosis) atau sel darah putih pada bayi baru lahir yang dikatakan normal, umumnya nggak lebih dari 30.000 per mikroliter darah.
Tapi, pada kondisi yang jarang terjadi bayi yang lahir dengan kadar leukosit lebih dari angka 100.000 per mikroliter darah, dikatakan masuk dalam kategori hiperleukositosis. Kondisi ini bisa jadi salah satu tanda bayi punya bakat kelainan darah atau leukemia, adhesi leukosit serta gangguan mieloproliferatif.
Berdasarkan usia, patokan kadar leukosit normal pada bayi sejak lahir hingga berusia 6 tahun adalah sebagai berikut:
- Usia 0-2 minggu: 9.000-30.000/mikroliter darah
- Usia 2-8 minggu: 5.000-30.000/mikroliter darah
- Usia 2 bulan-6 tahun: 5.000-19.000/mikroliter darah.
Kalau dalam patokan kadar leukosit ini, umumnya bayi baru lahir nggak boleh memiliki kadar leukosit diatas 3.000 per mikroliter darah ya Bu. Jika kondisi ini terjadi, maka orang tua perlu segera memeriksakan kondisi kesehatan si kecil dengan melakukan periksa darah di laboratorium sesuai anjuran dokter.
Kadar leukosit tinggi pada bayi, bisa jadi sebagai respon alami tubuh yang normal terhadap adanya suatu infeksi ataupun inflamasi. Beberapa kondisi seperti; bayi lahir dengan berat badan rendah, down syndrome, menggunakan alat batu napas (ventilator) dalam waktu lama, displasia bronkopulmoner, dan defisiensi adhesi leukosit juga bisa jadi penyebab lain mengapa kadar leukosit di tubuh bayi bisa tinggi.
Jenis-jenis leukosit
Sel darah putih, ternyata cukup unik nih, Bu. Karena terbagi menjadi beberapa jenis, yang biasanya pengobatannya juga tergantung dari jenis leukosit yang mengganggu imun tubuh bayi.
Beberapa jenis-jenis leukosit yang perlu Ibu ketahui, dan jadi penyebab suatu penyakit:
- Monosit: Diproduksi oleh sumsum tulang dan berpindah ke organ limpa
- Basofil: 1% bagian dari leukosit yang punya peran penting dalam meningkatkan imun non-spesifik pada kuman/virus penyebab penyakit. Basofil juga cukup berperan dalam mengaktifkan reaksi alergi pada tubuh, misalnya seperti asma ataupun jenis-jenis alergi lainnya.
- Limfosit: Terdiri dari limfosit T (menghancurkan sel-sel tubuh yang terserang virus dan berkembang menjadi kanker) dan limfosit B (membentuk antibodi).
- Neutrofil: Mengirim sinyal pada sel-sel tubuh untuk melawan bakteri
- Eosinofil: Melawan infeksi bakteri akibat parasit seperti cacing.
Harus bagaimana, cara menurunkan leukosit tinggi pada bayi?
Yes! Mengenai bahayakah leukosit tinggi pada bayi baru lahir, sebenarnya tergantung jenis leukosit yang mengganggu ya Bu. Seiring dengan bertambahnya usia si kecil, kadar leukosit dalam darah akan menyesuaikan kondisi tubuh si kecil hingga ia tumbuh dewasa.
Terlebih, kalau melansir dari Medical News Today kadar leukosit tinggi pada bayi biasanya jadi tanda bahwa tubuhnya sedang aktif melawan virus dan bakteri. Kadar leukosit ini juga akan meningkat apabila si kecil sedang sakit ataupun demam.
Apalagi, sistem imun bayi belum berkembang sempurna layaknya orang dewasa. Namun, bahayakah leukosit tinggi pada bayi baru lahir, tentunya kita juga perlu tahu dan waspada apakah kondisi tersebut tergolong berbahaya dan bisa disembuhkan ya, Bu.
Untuk mengetahui bahaya leukosit tinggi pada bayi baru lahir, memang perlu pemeriksaan menyeluruh meliputi cek darah. Setelah dokter menyatakan si kecil memiliki bakat leukositosis, maka ia wajib melakukan serangkaian terapi obat-obatan khusus sebagai cara menurunkan leukosit tinggi pada bayi.
Namun, cara pemberian obatnya tentu berbeda-beda tiap bayi. Tergantung dari kondisi tubuh si kecil sendiri, dan jenis kadar leukosit tinggi yang ia alami.
Kalau mengutip dari Cleveland Clinic kebanyakan kasus leukosit tinggi pada bayi, dokter menyarankan pemberian antibiotik rutin tergantung dari penyebab infeksinya. Kalau leukosit tinggi pada bayi diakibatkan alergi, dokter biasanya akan menyarankan pemberian obat antihistamin.
Apabila leukosit tinggi disebabkan oleh munculnya sel kanker, maka dokter pun akan menyarankan untuk melakukan kemoterapi. Meski begitu, Ibu nggak perlu khawatir, sebab tingginya kadar leukosit tinggi pada bayi nggak selalu menunjukkan adanya penyakit berbahaya dalam tubuh mungilnya, kok Bu.
Untuk itu, dibutuhkan pemeriksaan darah rutin sesuai saran dokter, supaya Ibu dapat mengetahui perkembangan kondisi si kecil setelah melakukan rangkaian terapi obat-obatan tersebut.