Ibupedia

Luka Caesar Nyeri Saat Haid? Bisa Jadi Tanda Gangguan Endometriosis

Luka Caesar Nyeri Saat Haid? Bisa Jadi Tanda Gangguan Endometriosis
Luka Caesar Nyeri Saat Haid? Bisa Jadi Tanda Gangguan Endometriosis

Pernahkah Ibu merasakan luka caesar nyeri saat sedang haid? Kebetulan, hal ini sering Ibumin rasakan. Meskipun bekas luka caesar ini sudah ada sejak 5 tahun lalu.

Tapi, rasa sakit menjelang haid seringkali menghantui. Bikin Ibumin jadi khawatir dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan.

Padahal, luka caesar nyeri saat haid sebenarnya tergolong hal yang wajar terjadi, lho! Bisa jadi penyebabnya adalah pengaruh dari kontraksi otot rahim, ketika mengeluarkan darah menstruasi.

Apalagi, ketika proses operasi caesar berlangsung, perut hingga rahim Ibu akan disayat guna melahirkan bayi. Meski begitu, nyeri pada bekas luka caesar juga bisa jadi tanda adanya gangguan jaringan parut pada bagian endometrium.

Sehingga menyebabkan gangguan sistem imun yang akrab dikenal dengan, endometriosis. Yuk, kita bedah lebih dalam seputar penyebab luka caesar nyeri berikut ini.

Nyeri pada bekas luka caesar, bahayakah?


Hampir tiap kali mens, atau mengalami gejala PMS, Ibumin sering banget merasakan rasa nyeri pada bekas luka caesar. Bikin Ibumin jadi khawatir.

Tapi, setelah berkonsultasi ke dokter, dikatakan bahwa hal ini wajar terjadi. Meski operasi caesar sudah berlangsung kurang lebih 5 tahun lamanya.

Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kontraksi otot rahim, terutama saat mengeluarkan darah menstruasi. Dikutip dari Healthline, luka caesar nyeri bisa disebabkan oleh jaringan parut dalam rahim atau endometrium, sudah berkurang elastisitasnya.

Sehingga menyebabkan, jaringan parut kurang bisa mengakomodasi kontraksi otot perut yang berlebihan. Nah, jaringan parut ini umumnya timbul di beberapa bagian tubuh seperti pada, dinding perut, ovarium, usus dan kandung kemih.

Ketiga organ ini memang akan saling berkaitan, ketika salah satunya mengalami gangguan, hal ini bisa menyebabkan nyeri pada luka caesar. Meskipun begitu, sangat jarang, ada kemungkinan jaringan seperti endometrium dapat tumbuh di tempat sayatan perut wanita setelah operasi caesar.

Jika jaringan tumbuh di luar dinding rahim dari sayatan sesar dinding perut, itu disebut endometriosis, tetapi jika tumbuh di dalam dinding rahim pada bekas luka sayatan sesar rahim, itu disebut sebagai adenomiosis. Beberapa gejala dari kondisi ini juga mirip, salah satu diantaranya termasuk nyeri haid dan nyeri panggul.

Luka caesar nyeri akibat endometriosis, apa gejalanya?


Menurut jurnal berjudul Skin Endometriosis at the Caesarean Section Scar: A Case Report and Review of the Literature karena cukup jarang, diketahui bahwa luka caesar nyeri hanya memengaruhi 3/100 wanita di dunia. Bahkan semuanya nggak selalu bisa didiagnosa secara akurat, meskipun ada gejala yang serupa.

Namun, angka ini mungkin bisa lebih tinggi ataupun rendah. Sebab, dalam penelitian tersebut, nggak semua wanita melaporkan mengalami gangguan luka caesar nyeri, meskipun ada gejala endometriosis yang muncul.

Luka caesar nyeri memang nggak selalu merupakan gejala endometriosis ya, Bu. Tapi yang jelas, ketika dokter bedah melakukan operasi caesar, jaringan endometrium dipotong dan dapat bergerak keluar rahim.

Jaringan endometrium dapat ditanamkan di area bekas luka bedah. Nah, ketika nantinya jaringan endometrium ini jadi menumpuk di sepanjang bekas luka, bisa menyebabkan perlengketan.

Hal ini bikin kram perut ketika menstruasi menjadi lebih sakit, bahkan katanya gangguan endometrium ini juga bisa memengaruhi kesuburan, lho! Dikutip dari Medical News Today nyeri pada bekas luka caesar ini biasanya juga cukup mengganggu, sehingga Ibu mungkin perlu curiga jika mengalami gangguan endometriosis seperti:

  • Nyeri yang cukup parah saat menstruasi pada bekas luka caesar
  • Nyeri atau kram saat PMS
  • Rasa sakit saat berhubungan seks
  • Sakit saat buang air besar
  • Ibu mengalami perdarahan berlebih saat menstruasi
  • Muncul darah gumpal saat menstruasi
  • Sulit hamil atau mengalami gangguan kesuburan lain
  • Nyeri perut yang susah dijelaskan. Kadang terasa seperti sembelit, GERD dan nyeri haid
  • Nyeri kandung kemih yang mengarah pada infeksi saluran kemih atau ISK.

Cara mengatasi luka caesar nyeri akibat endometriosis


Secara keseluruhan, luka caesar nyeri akibat endometriosis maupun adenomiosis tergolong nggak ada obatnya. Namun, dalam kasus endometriosis setelah operasi caesar yang sangat mengganggu, mungkin perlu dilakukan operasi guna mengangkat endometriosis.

Terutama jika seseorang ingin hamil lagi. Meski begitu, opsi pembedahan tidak selalu menjadi pilihan pengobatan utama. Ada tindakan lain yang dapat mengatasi luka caesar nyeri akibat endometriosis, semua tergantung pada gejala spesifiknya.

Beberapa tindakan juga dapat mencegah endometriosis menjadi lebih buruk. Dikutip dari Very Well Health, biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa opsi pengobatan seperti:

  • Memberikan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas atau diresepkan (pain killer)
  • Perawatan manajemen nyeri dengan pengobatan alternatif atau terapi seperti terapi akupunktur atau terapi pijat
  • Pil KB hormonal mengandung progesteron, yaitu hormon yang dapat membantu mencegah pertumbuhan jaringan endometrium.

Pada kasus endometriosis yang cukup parah, orang yang tidak ingin hamil bisa memilih melakukan histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim. Tujuannya, agar luka caesar nyeri ini tidak lagi mengganggu aktivitas Ibu, terutama tiap kali gejala PMS muncul.

Jadi, nggak semua nyeri pada bekas luka caesar itu termasuk gangguan endometriosis ya Bu. Agar lebih pastinya, sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan diagnosa yang tepat.

Follow Ibupedia Instagram