Manfaat Menyusui ASI untuk Ibu dan Bayi
Manfaat menyusui ASI sudah tidak perlu diragukan lagi. Ibu pun pasti sudah paham benar bahwa ASI mengandung banyak nutrisi penting yang berguna untuk menyehatkan juga mencerdaskan sang buah hati.
Namun, tahukah bahwa manfaat menyusui ASI tak hanya bagus untuk si kecil namun juga baik bagi kesehatan Ibu? Ya, ada banyak sekali manfaat yang tersembunyi di balik proses pemberian ASI yang selama ini jarang diketahui orang.
Sebagian besar wanita mampu untuk menyusui secara eksklusif pasca melahirkan. Sangat jarang ditemui suatu kondisi dimana seorang wanita tidak dapat menyusui karena alasan fisik. Tak peduli bentuk payudaranya (kecil atau besar) serta bentuk putingnya, hampir semua Ibu ditakdirkan untuk mampu menyusui. Jaringan susu berfungsi memproduksi ASI untuk si kecil. Meskipun Anda memiliki anak kembar, satu payudara saja bahkan sudah mencukupi kebutuhan ASI anak-anak lho.
Namun, kemampuan tubuh untuk memproduksi ASI saja tidak cukup karena seorang Ibu juga dituntut untuk memiliki keahlian menyusui. Sama seperti keahlian yang lain, keahlian menyusui juga membutuhkan kesabaran, ketekunan, serta banyak-banyak praktek.
Apabila Ibu sudah banyak berlatih mempraktekkan cara menyusui yang benar, namun si kecil masih saja rewel atau tidak mau menyusu langsung di payudara, maka jangan ragu untuk menghubungi dokter.
Tak usah malu untuk berkonsultasi, terkadang anak tidak mau menyusu bukan karena Anda kurang jago merayunya tetapi bisa jadi karena ada masalah-masalah tertentu yang hanya diketahui oleh dokter. Jadi jangan patah semangat untuk tetap memberi ASI ya agar Ibu dan si kecil bisa mendapatkan banyak manfaat menyusui.
Apa saja manfaat menyusui untuk bayi?
Susu formula semahal apapun tidak akan bisa menyamai kandungan nutrisi pada ASI. Bahkan, Ibu tidak memerlukan tambahan cairan lagi (misalnya air putih) untuk menunjang kebutuhan makan dan minum si kecil.
Meski cuaca panas sekalipun, komposisi ASI Ibu akan berubah sesuai dengan kebutuhan anak. Atau saat si kecil tidak enak badan, lahir prematur, atau terserang diare dan penyakit ringan lainnya, pemberian ASI tetap harus dilanjutkan.
Ya, manfaat menyusui ASI memang sangat besar sampai-sampai tak ada alasan bagi Ibu untuk menolak menyusui. Sibuk? Tak ada waktu menyusui? Memompa ASI lalu menaruhnya dalam botol bisa jadi solusi terbaik Anda.
Simak yuk beberapa manfaat menyusui untuk bayi.
Menyusui mengurangi risiko berkembangnya infeksi
Rata-rata, bayi yang menyusui ASI jarang terkena infeksi pada masa-masa awal kelahirannya. Alasan utama dari hal tersebut karena bayi memiliki antibodi yang didapat dari ASI Ibu. Antibodi adalah protein yang mampu melawan infeksi. Apabila dibandingkan dengan bayi yang tidak menyusu, maka yang diberi ASI lebih jarang terserang diare, muntah-muntah, serta infeksi telinga.
Bayi yang diberi ASI lebih sedikit mengalami sindrom kematian mendadak
Ada bukti nyata bahwa manfaat menyusui pada bayi dapat menghindarinya mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Meski tak ada penjelasan lebih lanjut, namun kontribusi ASI dalam melawan infeksi jelas memberi pengaruh besar pada hal tersebut.
Bayi yang menyusu mengalami perkembangan emosional dan pertumbuhan yang lebih baik
Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa manfaat menyusui membuat anak yang diberi ASI memiliki kemampuan intelegensi lebih baik dibanding bayi yang menyusu susu formula. Tak bisa dipungkiri bahwa proses menyusui dapat mendekatkan hubungan antara Ibu dan bayi. Itulah mengapa kontak fisik dan sentuhan kulit pada masa-masa awal kelahiran si kecil menjadi sangat penting.
Si kecil butuh perasaan aman, nyaman, dan tetap hangat dalam dekapan Ibunya. Apalagi kalau didekap dalam kondisi telanjang, maka kontak kulit antara bayi dan Ibu (tutupi tubuhnya dengan selimut atau handuk ya) dapat semakin menumbuhkan rasa keterikatan. Kalau Anda memilih untuk tidak menyusui, maka mendekap anak dalam waktu lama (meski tanpa ritual memberi ASI) dapat menjadi solusi agar anak tetap merasa aman dan nyaman.
Ucapkan selamat tinggal pada sembelit!
Bayi yang diberi ASI jauh lebih jarang terkena sembelit atau susah buang air besar. Mereka juga tak mudah rewel ketika diperkenalkan dengan jenis makanan baru. Manfaat menyusui dapat membantu melancarkan pencernaan anak dan mengencerkan ingusnya saat ia sedang pilek karena ASI juga berperan sebagai laksatif.
Manfaat menyusui berdampak pada kondisi kesehatan bayi jangka panjang
Manfaat menyusui juga dapat dirasakan anak dalam jangka panjang. Bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang terkena obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, eczema, asma, serta diabetes tipe 2. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran anak adalah waktu-waktu 'emas' yang tidak boleh Ibu lewatkan. Selama 6 bulan tersebut, ASI akan memberikan manfaat serta proteksi maksimum demi kesehatan jangka panjang si kecil.
Meski bayi hanya menyusu untuk waktu singkat atau diberi campuran ASI dan susu formula, ia tetap akan mendapatkan manfaat dari ASI ibu. Penting untuk dicatat bahwa Anda sebaiknya tidak memberikan susu sapi sebelum si kecil berusia minimal satu tahun.
Manfaat menyusui bagi Ibu
- Manfaat kesehatan
Menurut hasil penelitian, manfaat menyusui bagi para ibu juga tidak kalah banyak. Penelitian menyatakan kalau ibu yang memberikan anaknya ASI memiliki risiko lebih sedikit terkena penyakit-penyakit berikut ini:
kanker payudara;
kanker rahim;
diabetes tipe 2; dan
depresi pasca kelahiran.
- Hasil studi juga menyatakan bahwa para Ibu yang menyusui selama 6 bulan pertama usia bayi akan menurunkan risiko terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Selain itu, manfaat menyusui yang pasti disukai ibu-ibu adalah turunnya berat badan pasca persalinan.
- Kenyamanan
Memberikan ASI eksklusif adalah cara paling nyaman, ringkas, dan efisien untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi anak. Manfaat menyusui akan berperan besar pada manajemen waktu ibu. Tak perlu waktu lama untuk menyiapkan ASI serta umumnya produksi air susu senantiasa tersedia. Anda tidak perlu repot ke dapur untuk menyiapkan air panas, mengukur takaran susu formula, serta membersihkan botol susu setiap waktu. Bayangkan saat si kecil terbangun di tengah malam karena lapar, tentunya memberikan ASI eksklusif terasa lebih mudah dan efektif dibanding harus pergi ke dapur untuk menyiapkan botol susu.
- Tidak banyak mengeluarkan biaya
ASI itu gratis tis! Jika dibandingkan dengan susu formula yang harganya kian mahal, tentu ASI memberikan kemudahan tersendiri serta membebaskan Ibu dari beban finansial.
Yuk, mulai menyusui!
Saat pertama kali hendak menyusui, sebaiknya mintalah bantuan pada orang yang berpengalaman, seperti bidan atau konselor laktasi. Mereka akan menunjukkan cara menggendong, mendekap, dan mendekatkan puting pada mulut si kecil. Cara menyusui yang benar akan mencegah terjadinya nyeri pada payudara, luka pada puting, serta minimnya produksi ASI. Selamat meng-ASI-hi ya Bu!
(Yusrina)