Ibupedia

Manfaat Posisi Tengkurap untuk Bayi

Manfaat Posisi Tengkurap untuk Bayi
Manfaat Posisi Tengkurap untuk Bayi

Ternyata bayi sudah boleh ditengkurapkan sejak dini lho Bunda. Tidak harus menunggu sampai ia bisa berguling sendiri. Bahkan posisi tengkurap sangat dianjurkan saat si kecil sedang terjaga. Posisi ini bisa meningkatkan kekuatan otot dan mengatasi kebosanan. Posisi tengkurap sangat penting bagi bayi meski ia rewel dan menangis ketika Anda tengkurapkan. Para ahli menemukan bayi yang tidak biasa tengkurap sering mengalami keterlambatan pertumbuhan pada kemampuan motorik.

Manfaat Tengkurap Untuk Bayi

Tengkurap penting bagi bayi untuk mengembangkan otot leher yang akan membantunya mencapai semua tumbuh-kembang fisik seperti mengangkat kepala, duduk, merangkak, dan berjalan. Bayi akan secara alami mencoba mengangkat kepala untuk melihat apa yang ada di sekitarnya tapi ia tidak bisa menahan kepala cukup lama hingga ia berusia 3 atau 4 bulan. Perlahan si kecil akan menggunakan posisi ini untuk berguling dan menopang tubuhnya dengan tangan.

Berikut beberapa manfaat yang diperoleh bayi dari aktivitas tengkurap:

  • Tengkurap membantu menghindari sindrom kepala rata atau kepala peyang pada bayi. Bagian kepala yang peyang sering dialami bayi yang terlalu banyak menghabiskan waktu pada posisi telentang.

  • Bayi yang tengkurap bisa melihat lingkungan sekitarnya dari perspektif yang berbeda. Bahkan sebelum bisa merangkak, bayi mengeksplorasi dunianya dengan menolehkan kepala dan memutar tubuh ke posisi berbeda, yang membantunya mencapai perkembangan kognitif.

  • Tengkurap juga membantu perkembangan visual ketika bayi belajar mengikuti gerakan dan fokus pada objek.

  • Bayi yang tengkurap kurang beresiko mengalami torticollis. Torticollis membuat otot leher menjadi kencang dan kepala tertarik ke arah tertentu.

Kapan Bayi Mulai Tengkurap?

Tengkurap bisa dimulai sejak bayi pulang dari rumah sakit. Tapi Bun, hanya tengkurapkan bayi ketika ia terjaga. Pastikan ia tengkurap di permukaan yang cukup keras, seperti lantai. Setelah mengganti popok dan tidur siang jadi waktu yang tepat untuk menengkurapkan bayi. Di awal-awal, bayi tengkurap 2 atau 3 kali dalam sehari selama 3 hingga 5 menit tiap sesinya. Ketika ia bertambah besar, tingkatkan durasi waktu tengkurap.

Tak Semua Bayi Menyukai Tengkurap

Hingga tahun 1992, bayi dianjurkan tidur di posisi telentang untuk mengurangi resiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS). Kebanyakan bayi tidur telentang dan terbiasa di posisi ini. Sebagian besar bayi jauh lebih nyaman dengan telentang, dan menghabiskan jam tidurnya di posisi ini.

Jadi tak heran bila bayi kurang menyukai posisi tengkurap. Bukan hanya karena ia tidak familiar dengan posisi ini, tapi secara fisik juga terasa tidak nyaman. Bayi perlu bekerja keras untuk menjaga kepala tetap tegak ketika tengkurap, tak banyak yang ia bisa lihat dari  posisi ini, bahkan ia bisa merasa ditinggalkan.

Si kecil mungkin tidak suka tengkurap, tapi jangan sampai hal ini membuat Anda menyerah melatihnya. Coba ajak ia tengkurap selama 3 hingga 5 menit, bila ia menolak, lakukan selama 1 atau 2 menit dan tingkatkan secara perlahan. Buat aktivitas tengkurap jadi menyenangkan dengan mainan dan bercerita bersama Anda. Lambat laun bayi akan terbiasa tengkurap dan mulai menikmati bermain di posisi ini.

Untuk mendorong bayi mengangkat kepalanya, Bunda bisa berbaring telentang dengan bayi di perut dan kepalanya menghadap Anda. Lalu ajak ia bicara. Bayi akan mencoba mengangkat kepala untuk melihat wajah Anda. Aktivitas menyenangkan lainnya adalah menempatkan mainan di sekitar bayi atau pada lantai. Lalu bantu ia menggapainya dan bermain dengan mainan tersebut.

Coba cari tahu apakah ada hal tertentu yang membuat bayi tidak menyukai tengkurap. Mungkin alas yang ia pakai terlalu kasar atau lantai terlalu dingin dan licin. Ada juga bayi yang nyaman tengkurap selama tidak mengenakan popok. Atau apakah si kecil suka dipijat ketika tengkurap? Bila ya, ini bisa membuatnya merasa nyaman di posisi ini.

Perhatikan Keamanan Bayi Saat Tengkurap

Ketika bermain dengan si kecil di posisi tengkurap, pastikan ia ada di permukaan rendah dan kokoh, agar ia tidak beresiko terguling dari sofa atau tempat tidur. Meletakkan bayi di lantai dengan alas selimut jadi cara yang  baik untuk memastikan keamanan si kecil.

Jangan tinggalkan bayi sendirian ketika ia tengkurap karena ia bisa berganti ke posisi yang berbahaya. Bila bayi merasa mengantuk atau tertidur saat tengkurap, ganti posisinya menjadi telentang. Jangan pernah biarkan bayi tidur tengkurap karena ia bisa tercekik dan beresiko mengalami sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS).

Pastikan bayi tidak lapar atau lelah ketika Anda menengkurapkannya. Begitu juga sebaliknya, jangan tengkurapkan si kecil ketika perutnya penuh yang akan membuatnya merasa tidak nyaman. Tunggu sekitar satu jam setelah makan untuk menghindari gumoh atau refluks asam.

Bila si kecil mulai menangis, coba ajak ia bicara atau bermain, lalu angkat tubuhnya dan coba lagi di lain waktu. Ketertarikan bayi untuk tengkurap akan perlahan meningkat seiring pengalaman dan sedikit bujukan. Dan banyak bayi yang lebih senang tengkurap setelah mereka bisa berguling.

Cara Membuat bayi Suka Tengkurap

Berikut beberapa strategi untuk membantu bayi merasa nyaman saat tengkurap:

  1. Temani bayi

    Satu strategi yang bisa Bunda lakukan adalah mengalihkan bayi dari rasa tidak familiar dengan tengkurap hingga ia terbiasa. Cara melakukan ini adalah dengan ikut tengkurap bersamanya di lantai. Ajak ia bicara, goyangkan mainan, perlihatkan muka lucu, atau bermain cilukba. Pilihan lain adalah meletakkan bayi tengkurap di perut Anda, baik di lantai atau di bak mandi.

    Setelah bayi memiliki kontrol kepala yang cukup baik pada sekitar usia 4 bulan, Anda bisa mengajaknya bermain pesawat terbang. Berbaringlah di lantai dan tekuk kaki Anda. Letakkan perut bayi di atas kaki Anda dan kepalanya di lutut Anda. Lalu angkat kaki sambil memegangnya erat. Ia akan suka dengan pemandangan baru yang ia lihat. Bisa juga Bunda meletakkan si kecil di pinggir tempat tidur. Anda duduk di lantai dengan wajah Anda di sebelahnya. Anda bisa dengan mudah berinteraksi dengannya di posisi ini.

  2. Sediakan hiburan

    Sediakan halaman buku yang terbuka di depan bayi atau tempatkan mainan favorit di dekatnya. Letakkan mainan yang dibuat untuk bayi bermain ketika tengkurap. Atau letakkan bayi di matras warna-warni khusus untuk bayi. Beberapa matras dilengkapi mainan atau cermin.  Lepaskan kaos kaki bayi agar ia semakin tertarik bermain.

  3. Menopang dada bayi

    Beberapa orangtua merasa bayi mereka menyukai pemandangan baru yang dilihat ketika tubuh bayi ditopang dengan gulungan handuk atau bantal menyusui. Bila anak sudah memiliki kekuatan leher dan kontrol kepala (di usia 3 atau 4 bulan) tapi tidak bisa mengangkat tubuh dengan lengannya, cukup tempatkan handuk atau bantal di bawah dada dan ketiaknya. Bila khawatir ia akan terguling ke depan, tahan bokongnya dengan tangan Anda. Ketika ia bisa mengangkat tubuh dengan lengannya, sisihkan batal dan biarkan ia melatih kemampuan motorik tanpa bantuan.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram