Ibupedia

Mencegah Kehamilan Dengan 15 Pilihan KB

Mencegah Kehamilan Dengan 15 Pilihan KB
Mencegah Kehamilan Dengan 15 Pilihan KB

Ketika berbicara tentang KB, kebanyakan orang hanya mengenal kondom dan pil KB. Sebanyak 63 persen dari 1000 wanita menggunakan KB jenis ini. Ini berarti ada banyak alat kontrasepsi lain yang belum populer digunakan.

Kondom dan pil KB memang bisa mencegah kehamilan, dan penelitian bahkan menunjukkan kalau pil kombinasi bisa mencegah jenis kanker tertentu. Tapi dua jenis alat kontrasepsi ini tidak cocok untuk semua orang. Sedangkan kontrasepsi hormonal bisa menimbulkan efek samping berbeda pada tiap wanita. Itu sebabnya sangat penting untuk mengetahui semua pilihan kontrasepsi yang ada beserta cara kerjanya.

Berikut ini panduan singkat tentang berbagai jenis alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan:

   

1. KB suntik

KB suntik membuat Anda tidak bergantung pada konsumsi pil setiap hari. KB suntik lebih dari 99 persen efektif. Dokter atau bidan menyuntikkan progesteron ke tubuh yang bertahan selama 8 hingga 13 minggu, bergantung jenisnya.

  • Tidak mengganggu hubungan intim.

  • Bisa digunakan ketika Anda menyusui (meski tidak dibutuhkan kontrasepsi pada 21 hari pertama setelah melahirkan).

  • Bisa mengurangi rasa sakit saat menstruasi.

  • Anda tidak harus minum pil tiap hari.

  • Melindungi dari penyakit peradangan panggul (lendir dari serviks mencegah bakteri masuk ke rahim) dan juga memberi perlindungan dari kanker rahim.

Kekurangan KB suntik:

  • Beberapa wanita mengalami penambahan berat badan.

  • Tidak bisa dikeluarkan dari tubuh ketika telah disuntikkan sehingga efek samping seperti menstruasi tidak teratur atau penambahan berat badan bisa berlangsung selama kontrasepsi bekerja dan beberapa waktu setelahnya.

  • Menstruasi dan kesuburan butuh waktu untuk kembali normal setelah penggunaan KB suntik dihentikan.

   

2. Kondom pria

Kondom pria terbuat dari bahan lateks dan digunakan pada penis untuk mencegah sperma masuk ke vagina. Alat kontrasepsi ini 98 persen efektif bila digunakan sesuai instruksi, tapi pada kenyataannya 82 persen efektif untuk rata-rata wanita.

  • Bila digunakan dengan benar, kondom jadi cara yang bisa diandalkan untuk mencegah kehamilan.

  • Kondom menjadi cara terbaik untuk melindungi diri dan pasangan dari penyakit menular seksual.

  • Pada kebanyakan kasus, tidak ada efek samping medis.

  • Anda hanya perlu menggunakannya ketika berhubungan intim, tidak perlu persiapan lebih dulu.

Kekurangan kondom pria:

  • Beberapa orang alergi terhadap lateks, plastik, atau spermisida.

  • Kondom bisa bergeser atau sobek bila ukurannya salah.

  • Pria harus segera melepas kondom setelah ejakulasi sebelum penis menjadi lemas.

 

3. Kondom wanita

Kondom wanita terbuat dari polyurethane yang tipis, digunakan untuk melapisi vagina dan mencegah sperma masuk. Kondom wanita 95 persen efektif bila digunakan sesuai instruksi tapi hanya 79 persen efektif pada rata-rata wanita.

  • Kondom wanita bisa melindungi kedua pasangan dari penyakit menular seksual.

  • Anda hanya perlu menggunakannya ketika berhubungan intim, tidak dibutuhkan persiapan lebih dulu.

  • Pada kebanyakan kasus tidak menimbulkan efek samping medis.

  • Ketika digunakan dengan benar, kontrasepsi ini bisa diandalkan untuk mencegah kehamilan.

Kekurangan kondom wanita:

  • Tidak mudah didapat seperti kondom pria dan ketika dipakai bisa terdorong ke vagina.

  • Bisa bergeser atau sobek bila salah pemasangannya.

 

4. Koyo KB

Kontrasepsi ini berupa koyo berukuran kecil yang ditempelkan pada kulit dan melepas estrogen dan progesteron. Koyo menghentikan ovulasi dan 99 persen efektif bila digunakan sesuai instruksi.

  • Bisa meningkatkan jerawat pada beberapa wanita.

  • Membuat menstruasi jadi lebih ringan dan lebih teratur.

  • Berisiko rendah efek samping serius seperti pembekuan darah, kanker payudara, dan kanker serviks.

  • Tidak cocok untuk wanita yang kelebihan berat badan atau perokok berusia lebih dari 35 tahun

  • Bisa menyebabkan efek samping sementara seperti sakit kepala, mual, perubahan mood, dan payudara lembek.

   

5. Cincin vagina

Kontrasepsi berupa cincin plastik berukuran kecil yang dimasukkan ke vagina tiap bulan dan melepas hormon untuk mencegah ovulasi. Cincin vagina digunakan selama 3 minggu dan lebih dari 99 persen efektif bila digunakan sesuai instruksi.

  • Tidak cocok untuk wanita yang mengalami kelebihan berat badan atau perokok berusia lebih dari 35 tahun.

  • Membuat menstruasi lebih ringan dan lebih teratur.

  • Anda harus merasa nyaman memasukkan dan mengeluarkan cincin sendiri.

  • Menyebabkan efek samping sementara seperti sakit kepala, mual, dan perubahan mood.

  • Risiko rendah efek samping serius seperti pembekuan darah, kanker payudara, dan kanker serviks.

    

6. KB implan atau susuk

Kontrasepsi implan berupa batang kecil yang fleksibel dan dimasukkan ke bawah kulit lengan atas yang kemudian melepas progesteron untuk menghentikan ovulasi. Kontrasepsi implan lebih dari 99 persen efektif. Implan bertahan selama 3 tahun tapi bisa dikeluarkan lebih cepat. Ketika implan dikeluarkan, kesuburan akan kembali normal.

Kekurangan kontrasepsi implan:

  • Implan dipasang menggunakan anestesi lokal.

  • Anda bisa merasakannya dengan jari pada lengan, meski tidak terlihat.

  • Bisa menimbulkan jerawat.

 

7. IUD

IUD atau intrauterine device adalah plastik dan tembaga kecil yang dimasukkan ke rahim oleh dokter atau bidan. IUD merupakan alat kontrasepsi jangka panjang untuk mencegah kehamilan dan 99 persen lebih efektif. IUD segera berfungsi setelah dipasang dan bertahan 5 hingga 10 tahun, meski bisa dilepas kapan saja.

  • Ketika dilepas, kesuburan segera kembali normal.

  • IUD tidak mengandung hormon apapun

Kekurangan IUD:

  • Beberapa wanita merasa tidak nyaman ketika alat ini dipasang.

  • Mesntruasi bisa lebih berat.

  • Ada kemungkinan kecil infeksi pada 20 hari pertama setelah pemasangan.

   

8. Intrauterine system (IUS)

Intrauterine system adalah alat dari bahan plastik berukuran kecil yang dimasukkan ke rahim oleh dokter atau bidan dan perlahan melepas hormon progesteron. IUS merupakan alat kontrasepsi jangka panjang dan 99 persen efektif.

  • Membuat menstruasi lebih ringan dan lebih singkat.

  • IUS bekerja selama 5 tahun meski bisa dikeluarkan lebih awal.

Kekurangan IUS:

  • Bisa menyebabkan pendarahan atau bercak tidak teratur pada 6 bulan pertama.

  • Ada kemungkinan kecil infeksi pada 20 hari pertama setelah pemasangan.

  • Beberapa wanita tidak merasa nyaman ketika alat dipasang.

    

9. Pil kombinasi

Pil kombinasi adalah alat kontrasepsi oral yang diminum setiap hari dan mengandung estrogen dan progesteron. Kontrasepsi ini 99 persen lebih efektif bila digunakan sesuai instruksi.

  • Membuat menstruasi lebih ringan dan lebih teratur.

  • Tidak sulit memulai dan berhenti mengkonsumsinya. 

Kekurangan pil kombinasi:

  • Lupa meminum pil, muntah, atau diare berat bisa membuat kerja pil kurang efektif.

  • Tidak cocok untuk wanita yang kelebihan berat badan atau perokok berusia lebih dari 35 tahun.

  • Ada risiko rendah efek samping serius seperti pembekuan darah, kanker payudara, dan kanker serviks.

  • Bisa menyebabkan efek samping sementara seperti sakit kepala, mual, perubahan mood, dan payudara lembek.

  

10. Pil progesteron 

Pil progesteron adalah alat kontrasepsi yang diminum setiap hari dan mengandung hormon progesteron. Pil progesteron 99 persen lebih efektif bila digunakan sesuai instruksi dan bisa digunakan oleh wanita yang merokok dan berusia lebih dari 35 tahun.

Kekurangan pil progesteron:

  • Bisa menyebabkan efek samping sementara seperti sakit kepala, mual, perubahan mood, dan payudara lembek.

  • Harus diminum di waktu yang sama dan tidak efektif bila terlambat diminum 3 hingga 12 jam.

  • Lupa meminum pil, muntah, atau diare berat membuat kerja pil kurang efektif.

    

11. Diafragma

Diafragma berbentuk kubah terbuat dari lateks atau silikon dan digunakan bersama dengan spermisida. Diafragma diletakkan pada vagina untuk menutup serviks dan 96 persen efektif ketika digunakan dengan benar.

  • Anda hanya menggunakannya selama berhubungan seks.

  • Bisa digunakan kapan saja sebelum berhubungan intim dan dilepas 6 jam setelahnya.

  • Tidak memiliki risiko kesehatan serius.

Kekurangan diafragma:

  • Butuh waktu untuk menggunakannya dengan benar.

  • Penggunaannya harus disertasi spermisida.

  • Anda harus mengganti ukuran diafragma setelah melahirkan, keguguran, atau aborsi.

     

12. Kap serviks

Alat kontrasepsi kap serviks mirip dengan diafragma, meksi umumnya terbuat dari bahan silikon. Kap serviks diletakkan pada vagina untuk menutup serviks dan 96 persen efektif ketika digunakan dengan benar.

  • Hanya digunakan selama hubungan intim.

  • Bila digunakan kembali, kap mengalami perubahan ukuran.

  • Bisa dipasang kapan saja sebelum berhubungan intim dan diangkat 6 jam setelahnya.

  • Tidak memiliki risiko kesehatan serius.

Kekurangan kap serviks:

  • Anda harus mengganti ukuran kap setelah melahirkan, keguguran, atau aborsi.

  • Penggunaannya disertai spermisida.

  • Anda perlu belajar menggunakannya dengan benar.

   

13. KB Kalender

KB alami mengandalkan masa subur dan tidak subur pada siklus menstruasi, dengan memperhatikan indikator yang menunjukkan kapan Anda bisa berhubungan seks tanpa risiko kehamilan. Butuh 3 hingga 5 siklus menstruasi untuk mengetahui masa subur dan tidak subur. Metode ini bebas hormon dan tidak membutuhkan alat atau pil serta bisa digunakan untuk merencanakan maupun mencegah kehamilan.

Yang menjadi kekurangan KB alami, butuh waktu untuk mengetahui bagaimana menerapkan metode ini dengan tepat.

   

14. KB steril pria (vasektomi)

KB steril pria adalah metode permanen untuk pria yang yakin tidak ingin punya anak. Saluran yang membawa sperma dari testis ke penis dipotong, dikunci, atau diikat. Metode ini dilakukan dengan anestesi umum.

  • Rasa tidak nyaman setelah operasi.

  • Saluran yang diikat sulit dikembalikan ke kondisi semula.

  • Anda harus benar-benar yakin dengan pilihan kontrasepsi ini. Penting untuk berkonsultasi lebih dulu.

    

15. KB steril untuk wanita

KB steril untuk wanita adalah metode permanen untuk wanita yang yakin tidak ingin punya anak. Metode ini bekerja dengan memotong atau mengunci tuba fallopi melalui pembedahan. KB steril pada wanita tidak mempengaruhi menstruasi.

Kekurangan KB steril pada wanita:

  • Anda harus sangat yakin dengan pilihan kontrasepsi ini, penting untuk berkonsultasi sebelumnya.

  • Muncul rasa tidak nyaman setelah pembedahan.

  • Tuba fallopi tidak bisa dengan mudah dikembalikan ke kondisi semula.

    

Kontrasepsi Yang Aman Selama Menyusui

Bila Anda ingin menggunakan alat kontrasepsi selama menyusui, bicaralah pada dokter tentang pilihan yang tersedia. Anda perlu menghindari alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen. Estrogen dapat menurunkan persediaan ASI pada ibu menyusui. Meski begitu, masih banyak pilihan alat KB yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan maupun melindungi diri dari penyakit menular seksual, diantaranya:

  • Pil progesteron

  • IUD

  • KB dengan metode penghalang seperti kondom, kap, diafragma, dan implan. Seperti namanya, alat KB ini menghalangi sperma masuk ke rahim dan membuahi sel telur.

  • KB alami

  • KB Suntik 3 bulan

  • KB steril. Bila tidak ingin punya anak lagi, KB steril bisa jadi pilihan tepat.

  • Metode Amenorea Laktasi

    

Memilih Alat Kontrasepsi Yang Tepat

Bunda, dengan beitu banyak pilihan kontrasepsi dan berbagai hal yang perlu dipertimbangkan, memilih alat kontrasepsi bukan perkara gampang. Anda harus bisa memutuskan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  • “Seperti apa pengaruh kehamilan yang tidak direncanakan terhadap kehidupan Anda?”

    Bila kehamilan yang tidak direncanakan akan berdampak pada rencana masa depan Anda, pilih metode KB yang sangat efektif. Atau bila Anda menjalani pernikahan dan memiliki penghasilan yang stabil serta berencana memiliki anak di masa depan, Anda akan merasa nyaman menggunakan KB yang kurang efektif.

      

  • “Apakah Anda ingin punya anak biologis di masa mendatang?”

    Salah satu pertimbangan ketika memilih alat kontrasepsi adalah memastikan apakah Anda menginginkan KB yang permanen atau sementara. Dengan kata lain, Anda perlu pertimbangkan ingin hamil lagi atau tidak. Keputusan ini hanya bisa dibuat setelah berpikir dengan seksama karena akan mempengaruhi kehidupan Anda.

    Bila yakin Anda tidak ingin hamil, KB steril untuk wanita atau vasektomi untuk pasangan bisa jadi pilihan untuk dipertimbangkan. Bila Anda tidak yakin tentang ingin hamil lagi atau tidak, metode KB sementara bisa jadi pilihan yang lebih baik. Bila Anda masih berusia muda, memilih KB steril karena pasangan menginginkannya atau mengira ini menjadi solusi untuk masalah keuangan, Anda bisa menyesal nantinya.

      

  • “Bagaimana Anda bisa mencegah penyakit menular seksual?”

    Anda berisiko terinfeksi penyakit menular seksual, kecuali Anda yakin suami tidak memiliki pasangan seks lain dan ia bebas dari penyakit menular seksual. Bila Anda berisiko, lindungi diri dari infeksi tiap kali berhubungan seks. Gunakan kondom sebagai tambahan alat KB lain yang Anda pilih. Anda bisa gunakan kondom pria atau kondom wanita untuk mengurangi risiko HIV, gonorrhea, syphilis, chlamydia, kutil kelamin, herpes, penyakit peradangan panggul, atau infeksi lain.

 

Beberapa pertimbangan lain dalam memilih alat kontrasepsi:

  • Kenyamanan dan kemudahan penggunaan. KB bentuk koyo, suntik, implan, dan IUD, bisa jadi pilihan untuk wanita yang kesulitan mengingat meminum pil KB setiap hari atau pasangan yang tidak menggunakan penghalang tiap kali berhubungan seks.

  • Manfaat kesehatan, seperti penurunan risiko infeksi menular seksual dengan kondom dan menurunkan risiko kanker rahim dan kanker indung telur dengan penggunaan pil KB selama satu tahun atau lebih.

  • Rencana untuk hamil kembali. Waktu yang dibutuhkan untuk kesuburan kembali setelah berhenti KB bervariasi pada tiap wanita dan bergantung pada jenis KB yang digunakan.

  • Biaya. Bila diakumulasi, biaya untuk IUD atau bedah steril bisa lebih murah dibanding biaya untuk berulang kali membeli pil KB atau kondom dan spermisida.

  • Risiko dan efek samping alat kontrasepsi. Beberapa alat kontrasepsi bisa berisiko lebih tinggi menyebabkan masalah kesehatan tertentu. Dan beberapa kontrasepsi menyebabkan efek samping lebih banyak, misalnya KB hormonal biasanya lebih berisiko dan efek sampingnya lebih banyak dibanding metode penghalang. Konsultasikan pada dokter tentang risiko dan efek sampingnya.

Mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan bisa membantu Anda memilih yang terbaik.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram