Ibupedia

Mengatasi Rasa Takut Buang Air Kecil dan Buang Air Besar Setelah Melahirkan

Mengatasi Rasa Takut Buang Air Kecil dan Buang Air Besar Setelah Melahirkan
Mengatasi Rasa Takut Buang Air Kecil dan Buang Air Besar Setelah Melahirkan

Takut buang air kecil atau buang air besar setelah melakukan proses persalinan? Anda tidak sendirian jika merasa khawatir tentang hal ini, terutama bila Anda mendapat jahitan atau sobekan. Setelah persalinan, kemungkinan Anda tidak akan buang air besar selama beberapa hari, walaupun sebelumnya Anda rutin buang air besar setiap hari.

Pasca persalinan, area antara vagina dan anus (perineum) akan mati rasa. Ini karena saraf di dalam dan sekitar vagina merenggang karena kelahiran bayi. Jangan cemas, kondisi ini akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan.

Bila ada jahitan atau sobekan, buang air besar tidak akan membuat sobekan menjadi lebih besar atau jahitan terlepas. Memang wajar bila Anda merasa cemas tentang bagian tubuh ini. Tapi merasa tegang akan membuat proses buang air besar jadi lebih sulit. Menggunakan lap bersih pada perineum akan membuat Anda merasa lebih aman. Jangan menunda ketika muncul keinginan untuk buang air. Menunda membuat Anda mengalami sembelit dan ini terjadi pada seperlima ibu setelah melahirkan.

Perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi karena dehidrasi membuat feses keras sehingga buang air besar jadi lebih sulit dan tidak nyaman. Lakukan jalan kaki ringan karena latihan fisik ini akan sedikit memudahkan Anda. Perbanyak konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah dan sayur agar feses lebih lunak.

Coba rileks ketika buang air besar, mungkin Anda bisa sambil membaca buku atau majalah.  Di rumah, pastikan tidak ada yang mengganggu ketika Anda berada di kamar mandi. Ketika duduk di toilet,  sedikit jinjit agar lutut sedikit lebih tinggi dari pinggang. Anda bisa gunakan kursi kecil untuk menaikkan kaki lebih tinggi lalu letakkan siku di lutut.

Bila Anda tidak buang air besar selama 3 hari setelah proses persalinan, Anda bisa minta laksatif pada bidan atau dokter. Laksatif aman digunakan untuk jangka waktu pendek. Jika Anda mengalami sobekan besar saat melahirkan, bidan akan meresepkan laksatif agar buang air lebih mudah dan nyaman.

Penyebab Sulit Buang Air Besar Pasca Persalinan

Ada faktor psikologis yang mempengaruhi fungsi buang air setelah melahirkan. Otot perut, yang membantu Anda buang air, menjadi merenggang dan lemah. Bagian perut bekerja sangat keras selama proses melahirkan dan perlu waktu untuk berfungsi seperti semula. Selain itu, mungkin tidak ada banyak kotoran yang dikeluarkan bila Anda tidak banyak makan sejak persalinan dimulai atau bila persalinan dimulai dengan diare. Tapi yang lebih kuat adalah faktor ketakutan. Anda merasa cemas dengan jahitan yang akan terbuka, hemoroid yang muncul, mengalami rasa sakit, atau malu, misalnya bila Anda masih berbagi kamar di rumah sakit dengan pasien lain.

Agar Nyaman Buang Air Besar Pasca Persalinan

Awalnya mungkin terasa tidak nyaman saat buang air besar tapi perlahan semua akan terasa semakin lebih baik. Para Bunda yang sudah pernah mengalaminya berbagi tips berikut untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat buang air besar:

  • Jadikan serat teman baik Anda. Baik saat masih makan makanan rumah sakit atau di rumah, coba makan banyak buah dan sayuran segar. Buah kering dan kacang-kacangan juga bagus dikonsumsi, Bun.

  • Perbanyak cairan. Anda tidak hanya perlu mengganti cairan yang hilang selama proses persalinan, tapi cairan yang cukup akan melembutkan feses dan melancarkannya keluar dari tubuh.

  • Semakin Anda bergerak, semakin baik untuk perut Anda. Jalan perlahan bisa bermanfaat untuk melatih gerakan Kegel. Anda mungkin mengalami mati rasa ketika melakukan latihan Kegel pertama kali setelah melahirkan normal, tapi tetap lakukan latihan ini.

  • Coba rileks ketika buang air besar karena mengejan akan memicu hemoroid dan terasa sakit.

  • Gunakan pelembut feses bila dibutuhkan, bicarakan ke dokter sebelum menggunakannya.

Susah pipis setelah persalinan

Segera setelah melahirkan, banyak wanita merasa ingin pipis tapi tidak bisa melakukannya semudah dulu. Selama kehamilan, tekanan pada kandung kemih membuat buang air kecil menjadi sulit. Ketika telah melahirkan, tekanan ini hilang dan kandung kemih harus belajar pola buang air kecil kembali.

Selama kelahiran ada berbagai  faktor yang bisa memicu kesulitan buang air kecil. Anestesi dan tekanan saat mendorong bayi keluar dari rahim menyebabkan kelumpuhan sementara atau penurunan sensitivitas yang memicu kesulitan pipis. Rasa takut juga bisa membuat Anda sulit buang air kecil.

Fakta Tentang Buang Air Kecil Setelah Persalinan

Anda harus buang air kecil dalam 4 hingga 6 jam setelah melahirkan. Ini tidak mungkin dilakukan bila Anda menjalani bedah sesar karena kateter tidak akan dilepas hingga semua anestesi hilang yang bisa butuh berjam-jam setelah kelahiran. Bila kandung kemih tidak mengeluarkan urin dengan sendirinya,  kateter sementara bisa digunakan untuk mengeringkan urin dari tubuh. Infeksi saluran kemih yang biasanya berkaitan dengan proses persalinan dan penggunaan kateter juga bisa menyebabkan Anda kesulitan pipis setelah melahirkan.

Cara Mengatasi Sulit Buang Air Kecil Pasca Persalinan

Asupan cairan jadi hal penting setelah melahirkan, terutama bila Anda menyusui. Semakin banyak cairan yang Anda minum, semakin banyak urin yang Anda produksi. Mandi air hangat juga membuat pipis lebih mudah. Bila Anda sulit atau sakit saat buang air kecil selama berhari-hari setelah melahirkan, dokter perlu melakukan tes untuk mengetahui apakah ada infeksi saluran kemih.

Kesulitan Mengontrol Buang Air Kecil Setelah Melahirkan

Kebocoran urin yang terjadi saat Anda tertawa, bersin, batuk, atau berolahraga setelah melahirkan disebut inkontinensia urin. Ini jadi masalah yang paling umum dialami ibu baru. Jangan cemas bila Bunda mengalami kebocoran urin di beberapa hari pertama setelah melahirkan, pembalut yang Anda gunakan akan menyerapnya.

Bunda, Anda lebih beresiko mengalami inkontinensia urin bila ada masalah dalam mengontrol kandung kemih selama kehamilan, khususnya di trimeseter pertama dan kedua. Bila butuh waktu lama untuk mendorong bayi keluar dan menggunakan alat forceps, berarti Anda lebih beresiko mengalami masalah ini.

Penggunaan epidural membuat kontrol saraf di sekitar kandung kemih menjadi mati rasa. Di beberapa hari setelah persalinan Anda tidak bisa merasakan dorongan saat ingin pipis. Pada penggunaan epidural, kateter yang dimasukkan ke kandung kemih membuat Bunda lebih sulit mengontrol pipis. 

Masalah ini akan teratasi dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Tapi bagi beberapa wanita bisa butuh waktu berbulan-bulan atau menjadi masalah jangka panjang. Beritahu bidan atau dokter bila Anda masih mengalami kebocoran urin setelah 6 hingga 8 minggu setelah bayi lahir.

Anda bisa mengembalikan kontrol kandung kemih dengan melakukan latihan dasar panggul secara teratur. Ini terbukti menjadi cara yang efektif untuk mencegah dan mengatasi inkontinensia urin. Lakukan latihan ini setidaknya tiga kali dalam sehari, selama setidaknya 3 bulan. Mengencangkan dasar panggul akan mengurangi bengkak yang disebabkan oleh jahitan. Jadi semakin dini Anda mulai melakukan latihan ini, akan lebih baik.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram