Ibupedia

Pahami 5 Langkah Membedong Bayi yang Benar dan Aman!

Pahami 5 Langkah Membedong Bayi yang Benar dan Aman!
Pahami 5 Langkah Membedong Bayi yang Benar dan Aman!

Membedong bayi biasa dilakukan untuk bayi yang baru saja dilahirkan karena diharapkan hal ini akan membuatnya lebih hangat dan nyaman. Selain itu, membedong bayi baru lahir dirasa lebih mudah karena ia masih terlalu kecil untuk mengatur dirinya sendiri. 

Membedong bayi yang benar punya cara yang juga mudah untuk diikuti, sebagai Ibu baru kita wajib untuk mempelajarinya. Tapi tentu saja membedong bayi adalah pilihan Ibu sendiri dan tidak bisa dipaksakan, silakan membedong bayi bila dirasa perlu, tapi jika tidak maka semua tetap baik-baik saja.

Apakah Aman Membedong Bayi?

Mengutip dari laman What To Expect, membedong bayi memang punya manfaat tapi tetap punya risiko tersendiri apalagi bila cara membedong bayi yang benar diabaikan. Menurut AAP (American Academy of Pediatrics), membedong bayi yang benar justru akan membuat tidur si kecil semakin nyenyak karena ia seperti merasa sedang didekap dan dipeluk. 

Namun, membedong bayi bisa juga menjadi masalah bila caranya salah, misalnya bedong bayi terlalu longgar, kain bedong yang digunakan bisa jadi akan menutup wajah si kecil sehingga menyebabkan sesak nafas. Begitu juga saat Ibu membedong bayi terlalu kencang, risiko yang mungkin muncul adalah bayi bisa jadi salah gerak atau justru sangat susah gerak sehingga gerakan tiba-tibanya bisa melukai bagian pinggul, persendian, hingga tulang rawan.

Membedong bayi yang benar harus dilakukan supaya si kecil merasakan manfaatnya. Supaya pinggul si kecil tumbuh dengan baik, maka bagian bawah bedong harus cukup longgar sehingga si kecil tetap memiliki ruang untuk menggerakkan kakinya (menekuk ke atas atau keluar) dan memiliki kebebasan.

Cara Membedong Bayi yang Benar

Jika ingin membedong bayi, maka kita sebagai ibu wajib tahu cara membedong bayi yang benar sesuai aturan dan tetap membuat si kecil nyaman. Kegiatan membedong bayi ini seringnya salah kaprah dan cenderung membuat bayi tidak dapat bergerak sama sekali. 

Melansir dari laman What To Expect, berikut ini tahapan membedong bayi yang benar dan bisa dengan mudah dipelajari oleh siapapun:

1. Letakkan Si Kecil di Tempat yang Tepat

Membedong bayi membutuhkan tempat yang rata supaya hasil bedongnya bisa rapi dan nyaman untuk si kecil. Ibu bisa mencari permukaan yang rata untuk mulai membedong si kecil, di atas kasur sebenarnya salah satu tempat yang tepat. 

Pertama, siapkan dulu kain bedong bayi yang akan digunakan. Sebarkan kain bedong tersebut seperti membentuk berlian (bagian sudut atas dilipat mengarah ke bawah tapi hanya sebagian saja, seperti membentuk berlian).

2. Letakkan Si Kecil pada Kain Bedong

Setelah itu, cara kedua membedong bayi adalah dengan meletakkan si kecil di atas kain bedong yang sudah dibentangkan dan di bentuk tadi, pastikan bagian leher sejajar dengan lipatan kecil yang mengarah ke bawah. 

Membedong bayi yang benar salah satunya dengan membuat pola yang benar untuk bedong bayinya. Bukan pola segitiga namun pola bentuk berlian yang paling pas. Coba cek kembali apakah pola membedong bayi yang benar sudah ibu lakukan?

3. Luruskan Lengan Bayi

Langkah membedong bayi selanjutnya adalah luruskan lengan bayi (bisa memilih antara lengan kiri atau kanan terlebih dahulu). Bila lengan kiri dulu yang diluruskan maka Ibu bisa mulai mengambil sudut kain bedong sebelah kiri untuk mulai membungkus badan si kecil melewati lengan kiri hingga bagian dada. 

Kemudian selipkan selimut tersebut di bawah lengan kanan hingga punggung si kecil. Pada posisi ini, lengan kiri si kecil akan tertutup rapi namun lengan kanan masih bebas.

4. Lipat Sudut Kain Bagian Bawah

Setelah sebagian tubuh si kecil tertutup rapi, maka langkah membedong bayi yang benar selanjutnya adalah mengambil sudut bawah kain bedong kemudian arahkah ke atas (ke arah dagu) lalu simpan lipatan bagian bawah tadi pada lipatan yang ada di bawah dagu si kecil. setelah itu, ibu bisa mulai meluruskan lengan bagian kanan dan tarik sisi kiri kain bedong untuk kemudian menutupi bagian tubuh bayi yang belum tertutup dan selipkan pada bagian kirinya. 

5. Pastikan Tingkat Keamanan Bedong

Bila sudah selesai semua, langkah terakhir dalam membedong bayi yang benar adalah memastikan bahwa bedong yang digunakan tidak terlalu kencang ataupun terlalu longgar untuk menghindari bahaya dan risiko lain penggunaan bedong bayi. Pastikan juga jarak antara dada bayi dengan bedong punya jarak sekitar 3 jari dan bagian bawah bayi tidak terlalu ketat supaya ia tetap bisa bergerak.

Cara Menggunakan Bedong Instan

Tak masalah jenis bedong bayi apa yang akan Ibu gunakan, pun sama, berapapun harganya juga tidak perlu diributkan, yang pasti bila bayi Ibu merasa nyaman maka lakukanlah! Beberapa bayi mungkin lebih nyaman menggunakan bedong instan yang dilengkapi dengan penutup ritsleting, Velcro, atau dengan kancing. 

Apapun pilihan bedongnya, selama cara membedong bayinya benar, maka semuanya aman. Cara membedong bayi dengan menggunakan bedong instan justru lebih mudah dipahami meskipun mungkin punya berbagai macam instruksi tersendiri pada kemasannya. 

Bagaimana Jika Bayi Tidak Dibedong?

Tidak semua ibu dan bayinya memiliki kepercayaan bahwa dibedong akan membuat bayi mereka tidur dengan nyaman. Pendapat apapun tetap diterima karena bagaimanapun juga tidak ada yang bisa memaksakan ilmu tentang menjadi orang tua yang benar. 

Ada juga bayi yang sangat tidak suka dibedong dan membedong bayi hanya akan membuatnya rewel seharian penuh atau justru ia sengaja berulah supaya bedongnya segera lepas. Bila ini terjadi, maka ibu boleh untuk tidak membedong bayinya. 

Lakukan apapun yang membuat si kecil nyaman selagi masih membuat tumbuh kembangnya aman-aman saja. Membedong bayi yang baru lahir memang kerap dilakukan, tapi akan sangat berbahaya bila dilakukan pada bayi yang usianya lebih tua. 

Bayi yang terlalu sering dibedong bahkan ketika usianya sudah tidak newborn lagi justru akan membuat kemampuan motoriknya terganggu. Beberapa ahli menyarankan agar Ibu mulai melepas bedong bayi sejak si kecil menginjak usia 3 atau 4 tahun. 

Tips Membedong Bayi yang Aman 

Tak ada paksaan soal membedong bayi, lakukan bila ini baik untuk bayi Ibu, lepaskan bila memang bayi Ibu tampaknya lebih suka kebebasan. Bila sudah mengetahui cara membedong bayi yang benar, maka sekarang saatnya menyimak tips membedong bayi yang aman, dilansir dari berbagai sumber:

1. Ukuran Bedong Harus Pas

Seperti yang dijabarkan di atas bahwa membedong bayi tidak boleh terlalu ketat ataupun terlalu longgar karena hal ini akan menimbulkan risiko masing-masing. Beri jarak 3 jari dari dada dan bedong bayi sudah cukup. Ini akan membuat si kecil tetap bernafas lega dan lebih nyaman.

2. Letakkan Bayi pada Posisi yang Tepat

Bila memutuskan untuk membedong bayi, maka sudah dipastikan bayi harus punya posisi yang tepat saat tidur, yaitu hanya boleh berada pada posisi telentang saja. Apalagi untuk newborn, posisi paling aman adalah tidur telentang dengan kondisi sekitar yang tidak terlalu banyak bantal atau boneka. Hal ini juga dapat meminimalkan risiko kematian bayi mendadak.

3. Cek Temperatur Tubuh Bayi

Membedong bayi yang benar akan memberikan efek hangat pada tubuh bayi, jagalah supaya bayi tetap pada temperatur atau suhu tubuh yang sesuai. Membedong bayi saat si kecil sedang demam juga tidak disarankan karena ditakutkan akan terjadi step atau kejang

Membedong bayi juga dapat menyebabkan panas berlebih pada tubuh dan dapat meningkatkan risiko kematian bayi mendadak. Cek juga suhu ruangan supaya tetap membuat si kecil nyaman. 

Tanda-tanda si kecil merasa kepanasan atau kegerahan adalah munculnya keringat pada bagian tubuh yang tidak dibedong, rambut menjadi lembab, pipi memerah, hingga nafasnya menjadi lebih cepat. Bila ini terjadi, lepaskan bedongnya dan biarkan ia nyaman tanpa bedongan. 

4. Tidak Perlu Memberi Selimut Tambahan

Saat bayi sudah berada di dalam bedongnya, maka ia sudah merasa hangat dan nyaman. Tidak disarankan untuk memberinya selimut tambahan bila sudah dibedong karena akan membuat bayi kepanasan. 

Pastikan juga si kecil menggunakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal sebelum di bedong. Membedong bayi yang benar juga termasuk mengecek apakah si kecil merasa nyaman atau justru malah kepanasan.

5. Bedong di Saat yang Tepat

Membedong bayi yang benar hanya dilakukan saat si kecil tidur saja, sebaiknya tidak perlu dibedong bila ia sedang terbangun karena sejatinya tujuan utama membedong bayi adalah membuatnya nyaman saat sedang tidur. 

Sebaiknya, bayi yang sering dibedong adalah bayi yang belum memiliki banyak aktivitas seperti waktu makan, berguling, tummy time, dan sebagainya. Bayi yang sudah memiliki banyak aktivitas justru akan terganggu perkembangannya bila terus menerus dibedong meskipun saat sedang tidur saja.

6. Pilih Kain Bedong yang Nyaman

Kain bedong yang digunakan juga harus nyaman, pilihlah bahan katun yang halus dan lembut untuknya. Jangan tergiur dengan harga yang sangat murah karena dikhawatirkan punya kualitas yang tidak bagus. 

Beberapa kasus juga ditemukan kulit bayi justru memerah setelah dibedong, bisa jadi bukan hanya karena kepanasan, tapi karena kain bedongnya yang tidak nyaman. Ini berlaku juga untuk bayi yang berada di luar negeri, pasalnya musim panas di negara tersebut bisa jadi akan membuat si kecil semakin tidak nyaman saat dibedong. Solusinya, Ibu bisa pilihkan kain bedong yang tipis saja untuknya.

7. Pilih Metode Bedong yang Sesuai

Sekarang ini sudah banyak dijual bedong bayi dengan berbagai macam bentuk, ada yang bedong manual yang harus dilakukan dengan cara yang benar, ada juga bedong instan yang siap pakai. 

Bila si kecil tidak suka bedong bayi dengan cara manual atau menggunakan kain, maka Ibu bisa berikan ia bedong instan. Namun bila dirasa bedong instan juga tak membuatnya berhenti menangis, maka sebaiknya hentikan pemakaiannya.

8. Hindari Membedong Terlalu Ke Atas

Melansir dari laman Parenting First Cry, hati-hati saat membedong bayi terutama di bagian atas. Jangan terlalu dekat dengan leher karena akan membuat pernafasan si kecil terganggu. Selain itu, membedong bayi dengan posisi yang tidak benar justru akan membuat si kecil semakin berontak berada dalam kain bedong yang dikenakan.

 

Editor: Atalya

Follow Ibupedia Instagram