Ibupedia

Payudara Kesemutan Saat Menyusui, Apakah Berbahaya?

Payudara Kesemutan Saat Menyusui, Apakah Berbahaya?
Payudara Kesemutan Saat Menyusui, Apakah Berbahaya?

Kesemutan saat menyusui, apakah mungkin? Sebagian perempuan, ada yang merasa seperti kesemutan pada payudaranya, di antaranya ketika menstruasi, di masa awal kehamilan, ketika menyusui atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon. Ada pula, yang menggambarkannya dengan rasa seperti terbakar atau ditusuk dengan jarum.

Ini Penyebab Payudara Kesemutan Saat Menyusui

Menurut situs parenting.firstcry.com, ada beberapa faktor yang bisa memicu payudara seperti kesemutan saat menyusui, di antaranya:

1. The let-down reflex


Let-down reflex adalah refleks keluarnya ASI dari payudara. Hal ini terjadi ketika syaraf halus di payudara terstimulasi karena penggunaan pompa atau hisapan langsung dari bayi, yang menyebabkan hormon oksitosin dan prolaktin dilepaskan ke aliran darah Ibu. Hormon prolaktin, berperan dalam memproduksi ASI, sedangkan oksitosin yang mengeluarkan ASI tersebut dari payudara. 

Nggak hanya ketika bayi sedang menyusu, let-down reflex juga bisa terjadi ketika Ibu mendengar anak menangis, memikirkan anak, bahkan ketika melihat fotonya. Memang, tidak semua ibu mengalami tanda tertentu saat  let-down reflex ini terjadi, ada Ibu yang payudaranya terasa penuh, bahkan payudara kesemutan saat menyusui. 

Nyatanya,  let-down reflex ini perlu dirawat agar pasokan ASI terus terpenuhi. Caranya yaitu, Ibu mesti cukup minum, memijat payudara sebelum menyusui, cobalah untuk merasa rileks (misalnya mandi air hangat, mendengar musik atau dipijat), menyusui di tempat yang nyaman dan pastikan mulut bayi melekat dengan benar saat menyusui. 

2. Produksi ASI yang berlebih

Jika ASI terlalu banyak, kondisi ini bisa menyebabkan anak batuk atau muntah ketika menyusu. ASI yang berlimpah ini, juga bisa disebabkan oleh the let-down reflex yang amat kuat, di mana kondisi ini juga bisa membuat Ibu merasakan kesemutan saat menyusui.

Pada beberapa Ibu, tubuh pada akhirnya akan menyesuaikan produksi ASI sesuai dengan kebutuhan si kecil. Namun, ada juga Ibu yang mengalami hiperlaktasi sehingga memerlukan usaha dan bantuan profesional atau tenaga medis untuk mengatasi kondisi ASI berlebih ini. 

3. Mengalami mastitis


Mastitis adalah infeksi pada payudara yang terjadi ketika menyusui, terutama pada masa-masa awal menyusui. Mastitis, bisa disebabkan oleh tersumbatnya saluran ASI atau disebabkan oleh bakteri yang masuk ke payudara melalui puting yang luka (cracked nipple)

Beberapa gejala mastitis yaitu payudara seperti kesemutan saat menyusui, payudara membengkak dan kemerahan, muncul seperti benjolan pada payudara dan demam. Supaya Ibu nggak mengalami mastitis, maka kosongkan ASI di setiap waktu menyusui, pastikan anak mengosongkan ASI di satu payudara lebih dulu sebelum pindah ke bagian lainnya dan pastikan anak menyusu dengan benar.

4. Payudara bengkak saat menyusui


Engorgement of breast atau payudara bengkak saat menyusui adalah kondisi ketika jaringan payudara dipenuhi (overfills) dengan ASI, darah atau cairan lainnya. Selain terasa penuh dan bengkak, Ibu juga bakal merasakan nyeri dan payudara seperti kesemutan saat menyusui. Puting juga berubah menjadi datar (akibat pembengkakan), sehingga bisa menyebabkan anak kesulitan menyusu.

Breast engorgement ini bisa disebabkan oleh produksi ASI lebih banyak daripada kebutuhan bayi, bayi melewatkan jadwal menyusu dan bayi tidak menyusu dengan cara yang benar. Untuk mencegah pembengkakan payudara ini, biarkan bayi menyusu sesuai dengan kebutuhannya (bukan semata-mata berdasarkan hitungan waktu) dan mengosongkan payudara (misalnya dengan alat pompa).

5. Thrush pada anak


Thrush adalah infeksi jamur yang tumbuh berlebih pada mulut si kecil. Infeksi jamur ini sering terjadi karena jamur bertumbuh subur di kondisi mulut bayi yang hangat, lembab, dan manis yang tercipta saat si kecil mengisap ASI dari payudara Ibu.

Nah, thrush pada mulut anak ini bisa menginfeksi puting payudara Ibu juga lho. Jika Ibu merasakan payudara seperti kesemutan saat menyusui dan muncul pula gejala thrush, segeralah konsultasi ke dokter atau konselor laktasi ya.

6. Vasospasme puting


Vasospasme puting adalah kondisi puting yang menegang karena pembuluh darah pada area tersebut mengerut. Vasospasme puting juga bisa bikin payudara terasa nyeri dan kesemutan, seperti ditusuk atau panas.

Mencegah Payudara Kesemutan saat Menyusui

Payudara seperti kesemutan saat menyusui memang menimbulkan sensasi tidak nyaman. Ibu bisa melakukan beberapa hal ini agar proses menyusui menjadi lebih nyaman:

A. Menyusui dengan teratur

Nggak semua bayi ‘rajin’ menyusu. Nah, jika menghadapi si kecil yang seperti ini, maka Ibu mesti tertib dengan jadwal menyusui. 

B. Kompres hangat pada payudara

Misalnya ketika Ibu mengalami pembengkakan payudara, maka kompres hangat bisa membantu meredakan gejalanya. Ibu bisa meletakkan handuk hangat atau mandi air hangat.

C. Memijat payudara

Dengan memijat payudara, maka ASI akan keluar dengan lebih lancar dan membantu meredakan nyeri ketika menyusui. Memijat payudara juga membantu mencegah terjadinya pembengkakan payudara dan mastitis.

Cara memijat payudara tidak sulit lho. Pertama, hangatkan telapak tangan Ibu dengan menggunakan handuk hangat, kemudian mulailah dengan memijat perlahan kelenjar limfa (atau nama lainnya kelenjar getah bening) yang ada pada ketiak, untuk melancarkan aliran darah. 

Gunakan minyak, misalnya virgin coconut oil, minyak zaitun atau minyak almond. Pijat payudara seperti gerakan ‘mengulen’ dengan memutar. Ketika memijat sebaiknya tidak menekan terlalu kuat. 

Pada bagian areola, bisa menggunakan ujung jari. Padukan Lakukan gerakan pijat memutar dengan teratur (rhythmic) dan padukan dengan gerakan memerah. 

Apakah Kesemutan Saat Menyusui, Berbahaya?

Pada dasarnya, payudara seperti kesemutan saat menyusui tidaklah berbahaya. Namun, ada beberapa hal dan penyebab lain payudara kesemutan yang mesti Ibu waspadai, misalnya:

  • Dampak dari mengonsumsi obat tertentu. Misalnya pil KB, terapi hormon atau obat-obatan untuk perawatan gangguan mental. 
  • Kostokondritis. Kondisi ini adalah peradangan tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan rusuk. Pada kondisi ini, sebetulnya nyeri datang dari dada, bukan payudara. Biasanya, disebabkan oleh ketegangan atau radang sendi.
  • Dampak dari operasi payudara. Operasi payudara memungkin untuk merusak syaraf di sekitar payudara. Selain terasa seperti kesemutan, kebas, gatal, juga bisa menimbulkan rasa sakit.
  • Penyakit paget payudara. Ini adalah jenis kanker langka yang mengenai kulit payudara dan areola. Penyakit ini bisa menimbulkan sensasi kesemutan pada payudara, gatal, kulit bersisik, puting menjadi datar atau mengeluarkan cairan.

Ibu juga bisa menghubungi dokter jika mengalami gejala seperti berikut ini:

  • Bentuk payudara berubah
  • Merasakan sensasi terbakar pada payudara atau puting
  • Terdapat benjol atau cekungan ke dalam di payudara
  • Terdapat ruam yang menyerupai eksim di sekitar aerola atau di atas aerola persis
  • Puting terlihat kemerahan
  • Merasakan sangat nyeri di payudara
  • Terdapat cairan keluar dari puting

Jadi, nggak perlu khawatir jika Ibu merasa payudara seperti kesemutan saat menyusui, tapi jika merasakan gejala lainnya, segera periksakan ke dokter ya, Bu.

Editor: Atalya

Follow Ibupedia Instagram