Perhatikan Ini Saat Memberi Susu Formula untuk Bayi
Penjelasan tentang manfaat ASi memang tidak ada habisnya. ASI memang jadi nutrisi terbaik untuk bayi dan dapat melindunginya dari infeksi. Tidak hanya bermanfaat bagi bayi, ibu menyusui juga bisa menjalin ikatan dengan si kecil lebih erat serta mengurangi resiko kanker ovarium dan payudara.
Setelah melahirkan, cobalah memberi bayi ASI, setidaknya pada bulan pertama, agar kekebalan alami pada bayi terbentuk. Kalau tidak bisa memberikan bayi full ASI, coba kombinasikan ASI dengan susu formula. Banyak ibu menyusui yang mengkombinasikan ASI dan susu formula. Tak apa sesekali memberi bayi susu formula jika produksi ASI Anda tidak banyak. Ini biasanya terjadi dalam sebulan setelah melahirkan. Beberapa wanita melakukan ini karena mereka membutuhkan waktu istirahat terutama di tengah malam dan memberi kesempatan suami menjalin ikatan dengan bayi melalui memberikan bayi susu.
Memberikan Susu Formula Pada Bayi
Susu formula bisa menjadi pilihan pengganti ASI untuk bayi. Susu formula memiliki vitamin dan nutrisi lain yang tidak didapat oleh bayi ASI, seperti vitamin D. Ada banyak alasan memberikan susu formula pada bayi, diantaranya bayi memiliki refleks hisap kurang baik (ini biasa terjadi pada bayi prematur), Bunda khawatir bayi tidak mendapat cukup ASI untuk bisa tumbuh dengan baik, ibu dan bayi terpisah lama, Bunda sulit untuk memerah ASI secara teratur tapi tidak ingin sepenuhnya berhenti menyusui, Bunda merasa sakit saat menyusui, harus kembali bekerja, ada masalah kesehatan yang membutuhkan pengobatan sehingga tidak aman untuk menyusui bayi, atau Bunda ingin anggota keluarga lain ikut membantu mengurus bayi.
Apapun alasannya, ingat bahwa berapapun jumlah ASI yang Bunda berikan pada bayi selalu lebih baik daripada tidak sama sekali, jadi semakin lama Anda menyusui akan semakin baik, meski hanya sekali atau dua kali dalam sehari. Memang susu formula mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan, tapi bayi tidak mendapat kekebalan unik yang dapat melindunginya dari berbagai penyakit. Produksi ASI bergantung pada seberapa besar bayi mengonsumsi ASI, jadi bila Bunda jarang menyusui bayi, produksi ASI akan berkurang secara otomatis.
Jika Anda mulai menambah susu formula secara teratur, meski hanya sekali sehari, persediaan ASI akan otomatis berkurang. Sebaliknya, jika Anda menambah satu atau dua botol susu formula dalam seminggu, efeknya pada ASI akan lebih minimal. Anda juga bisa memompa ASI sambil memberi susu formula untuk disimpan dan digunakan nanti. Cara ini akan menjaga produksi ASI, meski Anda menyusui dan memberi susu formula lebih sering.
Memilih Susu Formula Untuk Bayi
Kebanyakan susu formula berbahan dasar susu sapi atau kedelai. Ada juga susu formula untuk bayi yang alergi pada susu sapi atau protein kedelai dan susu untuk bayi yang prematur atau memiliki berat badan rendah. Susu formula manapun yang Anda pilih harus terfortifikasi zat besi untuk mencegah anemia. Susu sapi biasanya tidak dianjurkan hingga bayi berumur satu tahun karena tidak memiliki nutrisi yang tepat, juga bisa memicu masalah pencernaan.
Susu formula lanjutan dibuat khusus untuk bayi usia 4 hingga 12 bulan yang sudah mengonsumsi makanan padat. Susu formula lanjutan mengandung lebih banyak kalsium, zat besi, protein, dan kalori dibanding susu formula untuk bayi yang baru lahir, serta harganya sedikit lebih murah. Namun sebenarnya bayi tidak memerlukan susu formula lanjutan. Dokter akan menganjurkan para orangtua memperkenalkan makanan padat ke bayi sekitar usia 6 bulan daripada memberikan susu formula lanjutan. Tapi keputusan ini tetap bergantung pada kondisi anak. Susu formula lanjutan bagus untuk bayi dengan alergi makanan dan memiliki riwayat pertumbuhan tidak bagus. Bunda bisa menanyakan ke dokter susu formula yang terbaik untuk anak.
Cara Memberikan Susu Formula Pada Bayi
Gimana ya cara memberikan susu formula yang tepat pada bayi? Well, konsultan laktasi menyarankan para orangtua menunda untuk memperkenalkan botol susu hingga bayi berusia 4 minggu. Hal ini dilakukan agar bayi familiar dulu dengan putting Bunda. Biasanya setelah 4 minggu proses menyusui sudah berjalan lancar, tapi bayi Anda belum menolak dot botol. Puting payudara dan dot botol membutuhkan hisapan berbeda. Sebaiknya orang lain saja yang memberikan botol susu karena dengan begitu bayi tidak akan menolak karena tidak mencium bau Anda.
Jika berencana menggunakan susu formula sesekali saja, jangan berikan lebih dari satu botol setiap 24 jam. Pemberian susu formula yang sering dapat menurunkan produksi ASI. Bila Bunda harus kembali bekerja dan berencana memberikan susu formula saat bekerja dan menyusui ketika di rumah, kombinasikan ASI dengan satu botol susu formula dalam 3 hingga 4 hari. Konsultan laktasi juga menganjurkan lebih baik tidak mencampur ASI dengan susu formula karena akan sia-sia jika bayi tidak menghabiskannya. Sebagai alternatifnya, beri bayi ASI perah terlebih dulu, dan bila bayi masih terlihat lapar, tawarkan susu formula.
Bayi Tidak Mau Susu Formula
Pada hari-hari pertama bayi lahir, umumnya bayi tidak mau susu formula. Jangan mudah menyerah Bun, coba berikan susu formula lebih dari sekali sehari untuk membuat bayi terbiasa meminum susu formula dari botol. Ada bayi yang ketika lapar meminum apa saja yang disodorkan, tapi ada juga yang menolak botol meski sudah beberapa kali ketika ditawarkan, terutama jika Anda yang menawarkannya. Ini karena bayi bisa mencium bau Anda dan lebih memilih ASI, yang rasanya lebih manis. Bila bayi terbiasa meminum ASI dari botol, proses transisi akan lebih mudah. Untuk memperlancar proses transisi, biarkan pasangan atau kerabat yang memberikan botol pertama.
Tanda Bayi Tidak Cukup Minum ASI
Bicaralah pada dokter anak jika Anda khawatir tentang berat badan, pertumbuhan, atau kebiasaan makan bayi. Berikut ini beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
Payudara tidak terasa lembek atau kosong setelah menyusui, bisa jadi bayi tidak mendapat cukup ASI.
Sering rewel.
Jumlah popok basah kurang dari 6 dalam 24 jam ketika bayi berumur 5 hari.
Melebihi berat badan normal pada bayi baru lahir. Bayi kehilangan 10 persen berat badan lahir selama 5 hari pertama. Di hari kelima, bayi mulai menambah berat satu ounce per hari, dan saat 2 minggu bayi kembali ke berat ketika lahir.
Efek Pemberian Susu Formula Pada Bayi
Bila Anda memberikan susu formula secara teratur, bayi akan mulai menolak payudara. Botol mengalirkan susu lebih cepat dibanding payudara, bayi menjadi sangat antusias dan lebih memilih botol yang alirannya lebih cepat.
Anda akan melihat bayi merasa kenyang lebih lama setelah diberi susu formula. Ini karena bayi tidak mencerna susu formula secepat mencerna ASI, jadi mereka lebih lama merasa kenyang. Feses bayi juga berbeda ketika minum susu formula. Kotoran bayi menjadi lebih pekat seperti mentega kacang, warnanya kecoklatan, baunya lebih kuat, dan bayi pun buang air besarnya tidak sesering bayi yang minum ASI. Segera hubungi dokter anak bila bayi muntah atau fesesnya mengandung bercak darah setelah diberikan susu formula. Kemungkinan ini tanda intoleransi susu.
(Ismawati)