Ibupedia

Persalinan Dengan Induksi

Persalinan Dengan Induksi
Persalinan Dengan Induksi

Banyak ibu yang khawatir saat tanda persalinan tak kunjung muncul ketika tanggal perkiraan kelahiran sudah lewat. Tidak sedikit juga yang menginginkan persalinan dengan induksi. Jika proses persalinan tidak juga terjadi secara alami, dokter biasanya memang menyarankan induksi untuk merangsang kontraksi, baik dengan cara yang alami atau lewat obat-obatan. Dokter kandungan juga dapat menggunakan metode induksi jika proses persalinan terhenti karena alasan tertentu.

Di tahun 2006, berdasarkan data dari the U.S. Centers for Disease Control and Prevention, lebih dari 1 dari 5 kelahiran di Amerika terjadi melalui proses induksi. Angka ini lebih besar dua kali lipat dibanding pada tahun 1990. Dokter Anda akan merekomendasikan induksi jika resiko menunggu datangnya persalinan secara alami lebih tinggi dari resiko prosedur induksi yang digunakan untuk mempercepat proses persalinan Anda.

Kondisi Kehamilan Yang Membutuhkan Induksi Persalinan

Jangan anggap enteng induksi. Meskipun Anda melakukan metode induksi yang paling alami sekalipun, bunda harus tetap siap dengan kemungkinan intervensi medis lainnya yang lebih complicated, seperti operasi caesar. Maka dari itu, jika tidak sangat terpaksa, lebih baik tunggu kontraksi datang secara alami saja, secara ukuran kehamilan penuh waktu itu adalah sampai usia janin 42 minggu. Jadi kalau baru lewat 1-2 hari setelah due date saja, jangan langsung buru-buru melakukan induksi, kecuali jika memang ada komplikasi kehamilan. Berikut kondisi kehamilan yang membutuhkan induksi persalinan:

  • Anda sebelumnya pernah mengalami kematian janin (stillbirth).
  • Hasil tes menunjukkan plasenta Anda tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, Anda memiliki terlalu sedikit cairan ketuban, atau bayi Anda tidak tumbuh sebagaimana mestinya.
  • Bunda masih lebih dari 2 minggu setelah hari perkiraan lahir (HPL). Para ahli menyarankan menunggu tidak lebih dari 2 minggu setelah HPL untuk menantikan persalinan datang secara alami, karena ini dapat membuat kehamilan Bunda beresiko lebih tinggi. Misalnya, plasenta tidak lagi berfungsi memberi nutrisi ke janin, meningkatkan resiko kelahiran mati, atau masalah serius pada bayi.
  • Anda memiliki penyakit akut kronis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit ginjal yang mengancam kesehatan Anda atau bayi.
  • Anda mengalami preeclampsia, kondisi serius yang membahayakan kesehatan Anda dan membatasi aliran darah ke bayi.
  • Ketuban pecah dan tanda persalinan belum juga muncul. Di kasus ini, Anda akan diinduksi untuk mengurangi resiko infeksi pada uterus dan bayi, tapi bila bayi masih sangat prematur, dokter mungkin menunda melakukan induksi persalinan.
  • Anda bisa juga diinduksi untuk alasan yang logis, misalnya, jika Anda tinggal jauh dari rumah sakit. Pada situasi ini, dokter akan menjadwalkan induksi pada usia kehamilan tidak kurang dari 39 minggu, kecuali jika tes kematangan paru-paru janin mengindikasikan bahwa aman jika ingin menginduksi sebelum usia kehamilan tersebut. Hal ini untuk mengurangi resiko menginduksi bayi yang memiliki paru-paru belum matang sepenuhnya.

Metode Induksi

Teknik yang digunakan untuk menginduksi persalinan bergantung pada kondisi rahim Anda. Jika rahim Anda tidak juga mulai melembut, menipis, atau terbuka, maka Bunda dianggap belum matang atau belum siap melakukan persalinan. Di kondisi ini, dokter akan menggunakan obat atau metode mekanik untuk mematangkan rahim sebelum melakukan proses induksi. Langkah ini cenderung memperpendek proses persalinan.

Jika persalinan belum juga dimulai, Anda akan mendapat infus oxytocin. Obat ini biasanya dikenal dengan nama merek Pitocin. Ini merupakan bentuk sintetis dari hormon yang secara alami diproduksi tubuh selama persalinan spontan. Induksi pada persalinan bersifat aman dan tidak menimbulkan resiko membahayakan, tapi ini bervariasi, tergantung pada metode yang digunakan dan situasi personal pasien.

Oxytocin, prostaglandin, atau stimulasi puting kadang menyebabkan kontraksi yang datang terlalu sering atau terlalu lama dan ini bisa membuat janin menjadi stres. Pada kasus yang jarang terjadi, prostaglandin atau oxytocin juga menyebabkan abrupsi plasenta atau sobeknya kandungan, meski kondisi ini sangat jarang terjadi pada wanita yang belum pernah menjalani operasi sesar atau pembedahan kandungan.

Penggunaan prostaglandin atau misoprostol diasosiasikan dengan sobekan kandungan pada wanita yang melakukan kelahiran vaginal setelah sebelumnya menjalani operasi sesar. Obat ini tidak boleh digunakan pada wanita dengan uterus yang terluka. Beberapa ahli tidak menyarankan ibu hamil yang melakukan VBAC (vaginal birth after caesarean) diinduksi menggunakan oxytocin.
 
Untuk mengukur frekuensi dan panjang kontraksi serta detak jantung bayi, Anda perlu menjalani monitoring janin secara rutin selama persalinan induksi. Anda akan diminta berbaring atau duduk saat proses ini dilakukan, tapi sebagian rumah sakit ada yang membolehkan Anda berjalan-jalan. Persalinan dengan jalan induksi bisa memakan waktu lama, apalagi bila rahim Anda belum matang, dan proses ini secara psikologis akan sangat berat bagi Anda dan juga pasangan.
 
Bila induksi tidak berhasil, Anda akan menjalani operasi caesar. Menjalani operasi sesar setelah melalui persalinan panjang atau induksi yang tidak berhasil akan mengakibatkan komplikasi tingkat tinggi dibandingkan bila Anda menghadapi jadwal operasi sesar yang terencana.

Tapi Bunda harus ingat, dokter Anda akan merekomendasikan induksi persalinan hanya ketika ia yakin bahwa resiko pada Anda dan bayi akan lebih tinggi jika menunggu persalinan spontan daripada resiko untuk menginduksi.

Lebih Baik Operasi Caesar Jika...

Bunda disarankan untuk menjalani operasi sesar daripada melakukan persalinan dengan induksi bila ada resiko tinggi untuk melahirkan secara vaginal, termasuk ketika Anda berada pada situasi sebagai berikut:

  • Hasil tes menunjukkan bayi Anda perlu dilahirkan segera atau ia tidak bisa bertoleransi pada kontraksi.
  • Anda memiliki infeksi herpes genital.
  • Anda mengalami placenta previa dimana plasenta berada di bawah uterus, di sisi, atau menutup rahim Anda.
  • Bayi Anda berada pada posisi sungsang, artinya kepalanya tidak akan keluar lebih dulu.
  • Anda hamil bayi kembar dan posisi bayi pertama sungsang, atau mengandung kembar tiga atau lebih.
  • Anda telah menjalani lebih dari 1 kali operasi caesar. Beberapa dokter mengharuskan ibu hamil yang telah menjalani lebih dari 1 kali operasi sesar sebelumnya untuk tidak diinduksi.
  • Anda menjalani operasi caesar sebelumnya dengan irisan kandungan vertikal atau pembedahan kandungan lain, seperti myomectomy (pembedahan untuk mengeluarkan sejenis tumor).

Cara Merangsang Kontraksi Secara Alami

Tidak ada metode atau teknik yang terbukti aman dan efektif yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah untuk memacu terjadinya persalinan. Berikut ini adalah beberapa teknik merangsang kontraksi secara alami yang mungkin pernah Anda dengar sebelumnya:

  • Stimulasi putting. Menstimulasi puting Anda memang dapat melepaskan hormon oksitosin dan membantu memulai proses persalinan. Tapi masih banyak penelitian yang mencari tahu seberapa efektif cara ini. Karena jika Anda melakukan hal ini, ada kemungkinan terjadi stimulasi yang berlebihan pada uterus dan membuat janin stress. Cara ini dianggap tidak aman untuk dilakukan tanpa pengawasan dokter.
  • Obat herbal. Variasi obat herbal dianggap berguna untuk persalinan induksi, tapi tidak ada cukup bukti untuk menjelaskan mana obat yang aman dan efektif. Penggunaan beberapa obat jenis ini memiliki resiko karena bisa memberikan stimulasi berlebihan pada rahim dan tidak aman untuk bayi. Jadi sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter jika mau menggunakan cara ini.
  • Berhubungan seksual. Cairan sperma mengandung prostaglandin dan jika Anda mengalami orgasme, ini dapat menstimulasi kontraksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berhubungan seks dikatakan bisa mengurangi kebutuhan induksi persalinan, tapi penelitian yang lain mendapati bahwa hal ini tidak memiliki efek apapun untuk membantu persalinan.
  • Minyak jarak atau castor oil. Minyak jarak adalah obat pencahar yang kuat. Meski minyak ini bisa menstimulasi perut yang menyebabkan kontraksi, tidak ada bukti rinci bahwa minyak jarak membantu menginduksi persalinan. Dan Anda akan merasakan efek yang tidak nyaman serta juga bisa mengarah pada diare dan dehidrasi jika menggunakan minyak ini.
  • Buah kurma. Menurut penelitian dari Jordan University, ibu hamil yg rutin mengonsumsi 6 buah kurma 4 minggu sebelum due date mengalami pembukaan lebih cepat saat persalinan.

(Isma)

Follow Ibupedia Instagram