Ibupedia

Psst! Inilah Rahasia Mengatasi Anak yang Susah Tidur

Psst! Inilah Rahasia Mengatasi Anak yang Susah Tidur
Psst! Inilah Rahasia Mengatasi Anak yang Susah Tidur

Selama ini, pengertian tidur nyenyak dalam waktu yang lama kerap kali disamakan dengan ungkapan 'tidur seperti bayi (sleep like a baby)'. Memang benar adanya bahwa bayi tidur antara 16-17 jam per harinya, itulah kenapa banyak pekerja yang kurang tidur seringkali iri dengan waktu istirahat bayi.


Padahal, meski jam tidur bayi panjang, bayi tidak memiliki kualitas tidur yang baik. Buktinya, berapa kali sih Bunda harus terbangun di malam hari gara-gara si kecil sering rewel?


Menurut jajak pendapat yang diadakan National Sleep Foundation, hingga 69% anak-anak usia 10 tahun ke bawah memiliki permasalahan tidur. Sedangkan 31% lainnya dapat tidur nyenyak tanpa membangunkan seisi rumah tiap malam. Penasaran apa rahasianya?

 

Tips Agar Anak Cepat Tertidur

Nah, berikut Ibupedia rangkumkan hal-hal apa saja yang mampu membuat anak cepat tertidur!

 

1. Berhenti menatap si kecil terlalu lama

Bayi gampang sekali terstimulasi. Rasa kantuknya bisa hilang dalam sekejap saat melihat Bunda tersenyum sambil menatap matanya lekat-lekat. Tentu saling melihat satu sama lain adalah hal baik yang mampu mengokohkan ikatan antara Bunda dan anak, namun jika aktivitas ini dilakukan sebelum tidur malah akan membuat si kecil susah terpejam.


Menurut Claire Lenner, direktur pendidikan untuk orangtua di Zero to Three, para orang tua yang melakukan kontak mata dengan bayi yang sedang mengantuk justru akan menarik si kecil dari zona tidurnya. Selain itu, semakin banyak interaksi yang Bunda lakukan, si kecil akan makin termotivasi untuk bangun.


Lalu, apa donk yang harus Bunda lakukan? Lerner mengusulkan agar Bunda melakukan interaksi sewajarnya saja, tatap perut sang buah hati dan tenangkan ia dengan suara lembut serta sentuhan hangat.

 

2. Kurangi memonitor bayi Anda!

Jika Bunda adalah tipe orang tua yang selalu mengecek anak atau mudah terkejut saat mendengar sedikit tangisan dari kamarnya, maka sudah saatnya Bunda sedikit lebih rileks. Sebab, kegiatan memonitor bayi terus-terusan hanya akan membuat dia sering terbangun.


Tunggulah beberapa menit saat Ia mulai terbangun dan menangis, beri ia waktu untuk menenangkan dirinya sendiri. Jika si kecil tetap rewel, baru Bunda datang untuk memonitor keadaannya.

 

3. Jangan lupa matikan lampu kamar anak

Menurut Elizabeth Pantley, penulis buku No Cry Sleep Solution, lampu yang menyala akan turut 'menyalakan' tombol biologis anak agar terbangun. Sedangkan, jika lampu dipadamkan dan sekeliling menjadi gelap maka hal tersebut akan memicu otak untuk memproduksi melatonin, yakni hormon yang berkaitan dengan tidur.


Jika bayi Bunda cenderung tidur lebih banyak di siang hari, maka kini saatnya Anda mengajarkan perbedaan antara siang dan malam. Caranya, bawa si kecil untuk keluar rumah dan melihat terangnya mentari. Atau, tidurkan anak di tempat yang terkena sinar surya.


Nah, saat malam hari tiba, mulailah perlahan-lahan mematikan atau mengurangi redup lampu di seantero rumah kira-kira 2 jam sebelum waktu tidurnya tiba. Bunda boleh menambahkan sedikit cahaya di kamarnya, namun pilihlah selain warna kuning dan putih terang karena kedua warna tersebut terlalu menstimulasi otak.


Jika anak Anda terbangun di malam hari, jangan buru-buru menyalakan lampu atau membawa si kecil ke ruangan lain yang kaya pencahayaan karena dapat membuat anak mengira sudah waktunya untuk bangun. Tetaplah berada di sisi si kecil sambil menenangkannya agar kembali tidur.

 

4. Jangan terlalu sering mengganti popok anak

Pantley menyarankan agar para orang tua agar berhenti mengganti popok si kecil tiap kali ia terbangun. Pasalnya, hal tersebut hanya akan membuat ia makin tersadar dan sulit untuk kembali tidur. Lebih baik Bunda memakaian sang buah hati popok yang didesain khusus untuk malam hari dengan kualitas tinggi.


Saat ia terbangun, cium bau popoknya dan apabila ia buang air besar, segeralah ganti jika Bunda merasa perlu. Perlu dicatat bahwa saat Anda menyeka pantat bayi untuk dibersihkan, maka gunakan lap yang hangat karena lap yang dingin akan membuat si kecil kaget dan terbangun untuk waktu yang lama.

 

5. Tidurkan bayi saat ia setengah mengantuk, bukan saat ia sudah terlelap

Memang bukan perkara mudah untuk mengetahui kapan anak benar-benar akan tertidur, namun seiring berjalannya waktu pasti Bunda akan memiliki naluri itu.


Sebaiknya mulailah mempelajari kebiasaan tidur bayi Anda saat ia berusia 6 hingga 8 minggu. Buatlah skala tidur khusus si kecil dari angka 1 sampai 10. Tunggu hingga bayi Anda sampai ke skala 7 atau 8 baru Bunda tidurkan ia di ranjang.


Biasanya pergerakan tangan dan kaki yang mulai melemah adalah tanda-tanda si kecil sudah mulai mengantuk. Atau,ketika Anda sedang menyusui si kecil tapi tiba-tiba mulutnya mulai diam, maka itu juga pertanda anak ingin segera tidur.

 

Membiasakan Anak Tidur Teratur

Pola tidur anak usia batita tentunya berbeda dengan bayi, Rata-rata anak yang berumur sekitar 2 tahun tidur antara 12 hingga 14 jam dalam sehari pada waktu siang dan malam hari.


Selain itu, bukan hal yang lumrah jika anak Anda memilih untuk melewatkan tidur siang dan hanya dapat tidur di malam hari. Itu berarti si kecil akan sangat aktif di siang hari dan tak akan membiarkan Bunda istirahat barang sejenak. Namun lebih banyak lagi anak-anak yang rewel diatur saat tiba waktunya tidur di malam hari.
Nah, untuk membiasakan anak agar tidur teratur, mari simak tips dan trik dari Ibupedia berikut ini:

 

1. Lakukan kegiatan singkat sebelum tidur

Salah satu cara favorit orang tua untuk menidurkan anak adalah dengan membacakan dongeng, memandikannya, menyanyikan lagu, atau menggosok punggung si kecil. Cara-cara tersebut memang baik dan teruji keberhasilannya, namun jika dilakukan terlalu lama malah akan membuat anak tak kunjung terlelap.


Mary Ann LoFrumento, seorang dokter anak sekaligus penulis buku Simply Parenting: Understanding Your Newborn and Infant, rutinitas sebelum tidur akan berbalik menjadi waktu bermain bagi anak apabila dilakukan terlalu lama. LoFrumento menyarankan agar orangtua mampu memakaikan piyama, membacakan 2 cerita pendek, lalu mengucapkan selamat malam pada anak dalam waktu tidak lebih dari 15 menit. Hmm, sanggupkah Bunda melakukan itu?

 

2. Ciptakan lingkungan tidur yang baik

Tak hanya ruangan harus memiliki suhu yang nyaman (Anda dapat memasang AC atau kipas angin agar temperatur kamar tidak terlalu panas), namun kamar tidur anak juga sebaiknya tenang dan gelap. Sama halnya dengan bayi, ia butuh kamar tidur yang nyaman dengan ruangan gelap akan memudahkan siapa saja untuk tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak.


Jauhkan pula si kecil dari hal-hal yang dapat mendistraksinya seperti televisi, handphone, atau iPad. Yup, kalau Anda tipe orang tua yang sudah memberikan anaknya iPad untuk bermain game, maka jangan lupa untuk mengambil gadget tersebut sebelum tidur ya, Bun!

 

3. Bangunkan anak di jam yang sama setiap hari

Mendisiplinkan anak agar tidur teratur juga harus dibarengi dengan membangunkannya di jam yang sama tiap hari. Hal tersebut bagus agar anak terbiasa dengan jadwal tidur biologisnya dan dapat bangun tanpa disuruh.


Selain itu, Bunda juga sebaiknya menerapkan jam bangun tidur untuk semua hari, termasuk pada hari Minggu. Tidak ada alasan untuk membiarkannya bermalas-malasan di akhir pekan! Jika Bunda merasa lelah dan ingin tidur lebih lama di Minggu pagi, maka minta tolonglah pada suami untuk menjaga anak-anak selama Bunda istirahat.

  
Well, itulah beberapa cara agar Anak mudah terlelap saat sudah tiba waktu tidur. Semoga membantu.

 
(Yusrina)

Follow Ibupedia Instagram