Ibupedia

Selektif Memilih Dokter Spesialis Anak

Selektif Memilih Dokter Spesialis Anak
Selektif Memilih Dokter Spesialis Anak

Bunda, sudahkah Anda menyimpan nomor telepon dokter spesialis anak (DSA) langganan Anda? Apakah Anda sudah hapal jadwal praktik sang dokter? Jika jawabannya ya, dua jempol untuk Anda, karena itu berarti Anda paham bahwa DSA adalah salah satu "sahabat terbaik" buah hati Anda.

DSA sangat dibutuhkan untuk memantau perkembangan anak Anda, khususnya di masa-masa awal pertumbuhan. Tetapi memang tidak mudah menentukan DSA yang tepat untuk buah hati kita. Karena itu, sebagai orangtua kita harus selektif memilihnya.

Mengidentifikasi DSA yang baik untuk anak Anda memang tidak mudah. Coba simak hasil penelitian George LeMaitre, dokter bedah dan penulis buku How to Choose A Good Doctor berikut. "Perbedaan antara dokter yang baik dan buruk begitu pribadi, sulit dideteksi namun penting," tuturnya.

Meski sulit, dokter yang dianggap kurang baik setidaknya bisa dilihat dari sikap mereka, misalnya tampak terpaksa bekerja, menunjukkan wajah bosan atau justru jutek, atau sering terlihat lelah. DSA San Francisco Bay Area, Laurel Schultz menyebut salah satu dari tiga hal tersebut --atau kombinasi ketiganya-- adalah tanda-tanda dokter yang buruk.  Hal ini salah satunya bisa dikarenakan dokter tersebut sebenarnya terpaksa berprofesi sebagai dokter sehingga bekerja tidak sepenuh hati dan hanya sebatas sebagai profesi.

Lalu bagaimana menilai dokter itu baik atau buruk ya? Bunda bisa melihat dari mata mereka. Mata bisa menjadi penanda utama apakah mereka dokter yang baik atau bukan. "Bisa kelihatan kok kalau mereka tidak peduli. Mereka telah kehilangan keingintahuan intelektual mereka," tukas Schultz.

Agar terpenuhi haknya dengan baik, sebaiknya pasien mempercayai insting diri sendiri. Saran dari American Academy of Pediatrics, seperti diungkapkan juru bicaranya, Jennifer Shu, pasien harus berani bereaksi. "Jika Anda tidak merasa dokter itu baik, pergilah ke dokter lain. Ingat, dokter langganan sahabat Anda belum tentu cocok untuk Anda dan keluarga," pesan dia.

  

Tanda dokter anak yang kurang baik

Bagi Anda yang tengah mencari DSA yang tepat untuk anak Anda dan tidak ingin kecewa karena salah memilih, berikut beberapa ciri yang bisa memperlihatkan apakah DSA tersebut termasuk kategori "buruk" atau tidak.

 

  1. Cuek, kurang peduli

    Bunda, Anda membawa buah hati Anda ke DSA tentu untuk berobat, bukan mencari teman baru. Jadi terkadang Anda tidak menomorsatukan kepribadian saat memilih DSA. Biasanya Anda cenderung mencari dokter yang mendapat banyak rekomendasi dari teman-teman Anda.

    Tidak salah memang, namun ingat Bunda, tidak semua dokter yang direkomendasikan oleh teman Anda cocok untuk anak Anda. Carilah yang paling pas untuk Anda dan buah hati. Ingat, jangan kembali kepada dokter yang terkesan cuek dan “dingin.”

    DSA yang baik adalah mereka yang penuh perhatian kepada anak-anak. Namanya juga anak-anak ya Bunda, sedikit banyak mereka cemas atau takut saat awal-awal pergi ke dokter. Nah, DSA yang baik mampu menyamankan anak dan bersedia meluangkan banyak waktu hanya agar buah hati tenang dan tidak takut berhadapan dengan dirinya.

    DSA yang baik juga harus mampu berbicara dari hati ke hati dengan anak, dengan bahasa yang dimengerti anak-anak pula. Menjelaskan dengan sabar apa yang sedang dialami sang anak, mengapa bisa terjadi, dan penjelasan lain yang diungkapkan dengan hangat dan penuh ketulusan.

    Sebesar apapun pengalaman atau rekomendasi seorang DSA, jika dia tidak mampu melunakkan ketakutan sang anak maka sebaiknya Anda mencari DSA lain. Atau jika ia lebih suka berbicara dengan Anda sebagai orangtua dan bersikap cuek pada anak Anda, itu juga ciri DSA yang kurang baik.

     

  2. Tidak mau mendengar dan tidak responsif

    Meski sangat berpengalaman dan terlatih, dokter perlu mendengar keluhan pasiennya dengan baik. Feedback dan kepedulian pun dibutuhkan pasien dari dokter mereka. Karenanya, DSA  yang baik sebaiknya tidak sekadar memberikan dogma-dogma, melainkan memberikan pendekatan open-minded kepada pasiennya. "Juga tidak boleh terlalu percaya diri," tutur William Barth Jr,  salah satu dewan American Congress of Obstetricians and Gynecologist.

    Kebanyakan dokter memang sangat sibuk, apalagi jika dokter itu memiliki banyak antrean pasien. Namun dokter yang baik akan tetap meluangkan waktu menjawab segala pertanyaan pasien. Jadi Bunda, jika Anda merasa jawaban-jawaban yang diberikan DSA Anda kurang pas, aneh, atau pendek-pendek, itu pertanda buruk karena sebagai pasien Anda memiliki hak untuk mendapat respon yang baik.

     

  3. Rekomendasi payah

    Dokter yang buruk biasanya memiliki reputasi yang buruk pula. Karena itu Anda harus cermat dengan cara mencari tahu lebih dalam tentang siapa dokter yang akan Anda kunjungi agar tidak kecewa nantinya.

    Banyak cara bisa dilakukan, semisal meminta pendapat teman, kerabat, teman kerja, atau siapa saja yang Anda tahu sering bersinggungan dengan dokter.  Tak ada salahnya juga mengecek apa dan siapa dokter tersebut lewat internet.

     

  4. Kurang pengetahuan

    Segera ganti DSA Anda jika Anda merasa dokter tersebut tidak memiliki ilmu yang cukup atau tidak menguasai ilmu kedokteran terkini. Salah satu tugas dokter adalah mengedukasi pasien tentang kesehatan mereka. Itu berarti, dokter harus bisa menjelaskan hasil tes medis, obat-obatan yang akan diberikan, di samping memberi nasihat kesehatan lainnya.

    Jika Anda merasa dokter melakukan kesalahan saat menjelaskan atau keliru saat melakukan tes, itu pertanda Anda harus mencari dokter lain. Memang, semua orang pernah berbuat salah, namun jika kesalahan itu dilakukan berulang berarti dokter itu tidak dapat dipercaya.

     

  5. Tidak menghargai waktu Anda

    Bunda, pernahkah Anda menunggu dokter hingga berjam-jam lamanya? Bagaimana rasanya? Tentu melelahkan ya, Bunda? Jika hanya menunggu sekitar 20 menit dokter datang ke tempat praktik, itu masih wajar. Tapi lebih dari 1 jam? Wah, tentu sangat menjengkelkan!

    Jika hanya sekali-dua kali dokter langganan Anda terlambat datang karena alasan darurat, itu masih bisa dimaklumi. Namun jika setiap kali berkunjung Anda harus menunggu hingga lebih dari 1 jam, itu pertanda ada yang tidak beres dengan dokter Anda dan saatnya Anda beralih ke dokter lainnya

     

  6. Selalu 'memaksa' untuk melakukan tes

    Seorang dokter memang berhak meminta pasien melakukan tes ini-itu, tetapi tidak harus selalu begitu setiap saat. Dalam beberapa kasus, ada dokter yang meminta tes tambahan yang sebenarnya tidak perlu.  Hal ini justru menunjukkan bahwa dokter tersebut tidak percaya dengan kemampuan dirinya sendiri.

     

  7. Lihat latar belakang pendidikan dan afiliasinya  

    Salah satu penanda dokter yang bisa dipercaya adalah latar belakang pendidikannya. Selain itu, carilah dokter yang berafiliasi dengan rumah sakit, khususnya yang bereputasi baik. Meski bisa menjadi patokan, namun hal ini bukan jaminan. Tetap lihat bagaimana  cara sang dokter bekerja, bagaimana keramahan dan kesabaran dia dalam menghadapi pasien, dalam hal ini buah hati Anda.

  

Tanda dokter anak yang baik

Apa yang membuat seorang dokter dianggap bagus? Bila Anda belum tahu, Anda tidak sendirian. Kebanyakan orang menghabiskan waktu lebih banyak untuk membeli kendaraan baru ketimbang memilih dokter.

Tapi ketika Anda sudah menjadi orangtua, sedang hamil, atau memiliki anak kecil, hal ini menjadi sangat penting. Bagaimana Anda mengukur kualitas dan pengalaman seorang dokter? Dan bagaimana cara Anda mengetahui dokter yang baik ketika melihatnya? Berikut ini daftar tanda penting ketika memilih dokter anak:

 

  1. Perilaku peduli, tulus, dan berempati

    Selain perilaku sebagai pertimbangan utama, juga penting untuk memilih dokter anak yang Anda percaya dan merasa nyaman. Buah hati Anda juga perlu merasa nyaman.

    Di awal, sikap peduli dan berempati mungkin kurang penting dibading pengalaman medis atau afiliasi profesional. Tapi dokter yang benar-benar peduli tentang kondisi Anda dan anak lebih memperhatikan gejala penyakit yang terjadi dan terus mencari tahu apakah penanganan yang ia berikan sudah tepat.

    Bila Anda memilih dokter anak, mulailah dengan mencari manusia yang peduli dengan sesama.

    Dokter anak harus punya teknik untuk menenangkan bayi, mengalihkan perhatian batita yang tidak bisa diam, atau membuat nyaman anak usia sekolah. Dokter anak yang baik tahu bagaimana membuat pasien merasa nyaman dan menenangkan anak dengan menjelaskan prosedur yang dilakukan dengan cara yang sesuai usia anak.

    Penelitian menunjukkan dokter yang berkepribadian hangat tidak hanya membuat pasien lebih puas, tapi juga memberi manfaat penting lain. Ketika pasien percaya pada dokter, mereka lebih mungkin mengikuti anjuran yang diberikan.

     

  2. Perilaku terbuka dan responsif

    Dokter yang baik mau mendengar pasien dan meluangkan waktu menjawab pertanyaan Anda. Anda ingin dokter mendiagnosa penyakit dengan baik, bukan? Untuk itu ia harus mendengarkan dengan seksama apa yang Anda katakan.

    Bila Anda sedang hamil, ini berarti mencari dokter atau bidan yang akan membantu Anda melahirkan sesuai metode persalinan keinginan Anda. Ketika memilih dokter anak, cari tahu apakah dokter berbagi pengetahuan atau setidaknya menghormati pendapat Anda tentang menyusui,  pemberian vaksin, dan masalah lain.

     

  3. Pengetahuan dan kemampuan untuk membagikannya

    Dokter yang baik tidak hanya merespon masalah kesehatan, tapi melihat kesehatan pasien secara keseluruhan serta menjaga dan meningkatkannya. Untuk melakukan ini, dokter harus punya pengetahuan tentang penelitian obat terbaru di bidangnya.

    Pengetahuan saja tidak cukup. Dokter yang baik bisa dan mau mengomunikasikan pengetahuan ini dengan bahasa yang Anda pahami, bukan menggunakan istilah medis yang membingungkan.

    Dokter perlu memberikan informasi yang luas, termasuk tentang tips nutrisi, langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan keluarga, dan perkembangan medis terbaru. Pastikan dokter kandungan yang Anda pilih memahami langkah untuk menjalani kehamilan yang sehat, serta memberikan saran praktis seperti bagaimana mengenali tanda persalinan dan gejala kehamilan yang menandakan masalah.

    Bila Anda orangtua baru, dokter akan jadi sumber informasi Anda tentang menyusui, susu formula, makanan padat, perkembangan tumbuh-kembang anak, dan banyak lagi. Memberi pengetahuan ke pasien jadi bagian dari tugas penting dokter. Orangtua kadang tidak tahu pertanyaan apa yang harus diajukan, jadi dokter perlu memberi panduan.

     

  4. Reputasi yang baik

    Dokter perlu direkomendasikan banyak orang, tidak hanya oleh teman baik Anda. Kebanyakan orang memilih dokter berdasarkan berita dari mulut ke mulut. Ini tak masalah, tapi coba tanya ke banyak orang agar Anda punya pilihan dan perbandingan.

    Ketika pindah ke lingkungan baru, Anda bisa bertanya pada orang-orang di sana nama dokter yang mereka rekomendasikan. Lihat nama mana yang muncul. Untuk dokter spesialis, ada baiknya Anda bertanya ke dokter utama Anda dan dokter lain yang bisa memberi rekomendasi.

    Anda juga bisa melihat reputasi dokter secara online. Jangan memilih atau menolak dokter hanya berdasarkan pada satu atau dua ulasan, tapi perhatikan feedback yang konsisten positif atau negatif.

     

  5. Mudah dihubungi

    Dokter yang baik punya jam kantor teratur dan membantu selama malam hari dan akhir pekan. Bila dokter tidak bisa dihubungi,  ia harus segera menghubungi kembali Anda. Ini akan membuat hidup Anda lebih mudah.

    Ketika memilih dokter anak, cari tahu apakah mudah untuk mengubah jadwal. Pastikan Anda tahu kebijakan pembatalan janji. Bila Anda memilih dokter atau bidan untuk membantu melahirkan, cari tahu apakah Anda akan ditangani orang lain bergantung jadwal yang ada dan apa yang akan terjadi di kondisi darurat.

     

  6. Menghargai waktu Anda

    Ketika memilih dokter anak atau dokter kandungan, tanyakan berapa lama rata-rata pasien harus menunggu mereka datang. Yang perlu diingat Bunda, memilih dokter yang menghargai waktu Anda tidak berarti Anda tidak pernah harus menunggu. Staf dokter akan menginformasikan berapa lama Anda harus menunggu.

     

  7. Prestasi akademik 

    Bahkan dokter yang buruk sekalipun punya ijazah dan nilai mengesankan, jadi jangan dasarkan pilihan Anda pada hal ini. Dokter bisa jadi orang paling cerdas dari universitas tidak bereputasi, atau orang paling buruk dari sekolah paling berkualitas. Ada banyak dokter berkualitas baik yang  lulus dari sekolah kedokteran yang tidak terkenal.

Kapan mulai mencari dokter?

Beberapa orangtua tahu dokter mana yang mereka inginkan untuk bayi mereka bahkan sebelum mereka hamil. Tapi banyak juga yang mulai mencari dokter selama kehamilan dan menentukan pilihan ketika hamil 7 atau 8 bulan. Membuat keputusan sebelum persalinan dan kelahiran membuat Anda menentukan pilihan lebih baik. Ada baiknya mulai mengumpulkan daftar kandidat  sekitar 4 bulan sebelum tanggal perkiraan melahirkan.

 

Dokter anak atau dokter umum?

Banyak orangtua membawa bayi mereka ke dokter anak, dokter yang spesialis menangani anak-anak, dan fokusnya pada kesehatan anak. Orangtua lain memilih dokter umum, dokter yang bisa menangani seluruh keluarga mulai dari lahir hingga usia dewasa. Apapun pilihan Anda tak jadi masalah selama Anda merasa nyaman dan yakin dokter yang Anda pilih bisa membantu dalam hal perawatan anak.

Bunda, orang mencari hal berbeda dari dokter, hal yang paling penting yang Anda inginkan mungkin tidak jadi prioritas bagi orang lain. Jadi daripada hanya mengumpulkan nama, coba tanyakan hal ini ke orang yang memberi rekomendasi ke Anda:

  • Bagaimana respon anak Anda terhadap dokter?
  • Apakah dokter sepertinya menyukai anak-anak?
  • Apakah dokter tahu kemajuan pengobatan terbaru?
  • Apakah dokter menjawab pertanyaan Anda dengan baik?
  • Apakah dokter meluangkan waktu untuk membahas masalah kesehatan dan mendengar keluhan Anda?
  • Apakah staf dokter sabar dan membantu?
  • Berapa lama biasanya Anda menunggu?
  • Apakah ruang tunggu nyaman bagi anak?
  • Apakah area parkirnya memadai?
  • Apakah ada yang tidak Anda sukai dari dokter ini?

Jawaban yang Anda terima membantu mempersempit pencarian ke dokter yang akan Anda temui secara langsung.

Bila Anda tidak merasa puas dengan dokter yang Anda pilih, jangan ragu untuk menggantinya. Anda perlu punya dokter yang bisa Anda andalkan dan diajak komunikasi tentang kesehatan anak Anda.

(Dini & Ismawati)