Ibupedia

10 Ide Permainan Anak yang Seru, Ibu Bisa Sambil Istirahat!

10 Ide Permainan Anak yang Seru, Ibu Bisa Sambil Istirahat!
10 Ide Permainan Anak yang Seru, Ibu Bisa Sambil Istirahat!

Ibu mungkin pernah bertanya, apa iya orang tua harus selalu menemani anak main?

Perlu diketahui bahwa si kecil nggak butuh 24 jam selalu bermain dengan orang dewasa lho. Apalagi jika Ibu dan Ayah juga perlu mengerjakan hal lain atau waktu untuk istirahat sejenak. 

Permainan anak tak hanya bisa dimainkan berdua, namun juga ada beberapa permainan anak yang bisa ia mainkan sendiri atau solo play. Tapi, sebelum beranjak ke contoh permainan anak yang cocok saat Ibu butuh istirahat sejenak, tentunya ada banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum membiarkan si kecil bermain permainan anak sendiri. Ibu harus memperhatikan usia si kecil saat diperbolehkan main sendiri, jenis mainan apa saja yang bisa dimainkan, dan tingkat bahaya atau risiko dari permainan anak yang bisa dimainkan sendiri tersebut.

Manfaat Bermain Sendiri Bagi Si Kecil


Melansir dari laman Parents, interaksi antara orang dewasa dengan bayi sangat penting untuk perkembangannya. Namun para ahli juga mengungkapkan bahwa bayi juga penting memiliki waktu bermainnya sendiri. Beberapa manfaat ini dapat didapatkan bayi saat main sendirian:

1. Memberi Bayi Kesempatan Belajar

Sebagai Ibu kita pasti tahu betul bahwa bayi harus terus berada dalam pengawasan kita bahkan saat ia sedang tertidur lelap. Tapi tahu nggak sih Bu, kalau bayi juga ada rasa ingin bermain permainan anak sendiri dan dengan caranya sendiri. Membiarkan si kecil bermain sendirian dengan beragam permainan anak yang ada justru dapat memberinya kesempatan belajar yang bagus untuk tumbuh kembangnya.

Misalnya saat ia sedang dalam fase merangkak, Ibu bisa menaruhnya di tempat yang aman seperti playmat berpagar supaya si kecil bebas merangkak ke sana kemari tanpa perlu didampingi oleh Ibu. Dari satu kegiatan ini, ada banyak hal yang dapat ia pelajari seperti kecepatan merangkak yang mungkin selama ini tertahan, kapan ia harus berhenti, atau bisa jadi pengalaman rasa sakit ketika lututnya tidak sengaja menginjak mainannya sendiri. Berikan pengalaman itu selama bayi aman dan tidak terluka ya Bu.

2. Si Kecil Belajar Lebih Fokus

Membiarkan anak melakukan permainan anak sendirian bisa mengasah fokus si kecil dan membuatnya lebih perhatian terhadap lingkungan sekitarnya. Kalau biasanya Ibu harus memberinya mainan dan mengarahkan bagaimana cara bermain dengannya, namun saat bermain sendirian, ia akan melakukan banyak eskperimen terhadap mainan yang ada di hadapannya. Cara ini sangat bagus untuk mengasah kecerdasan dan kreatifitasnya.

3. Membuat Si Kecil Belajar dari Kesalahan


Ketika bermain, ia tak hanya akan belajar bagaimana memainkan permainan anak sendiri, ia juga bisa belajar dari kesalahan yang ia buat. Misalnya bola seharusnya dilempar atau ditendang, namun ia justru mendudukinya lalu kemudian terjatuh di playmatnya. Dengan hal ini, ia mulai belajar bahwa bola tidak bisa diduduki karena akan membuatnya terjatuh. Buatlah lingkungan permainan yang aman untuknya seperti di playmat yang empuk.

4. Meningkatkan Harga Diri Anak

Pengalamannya bermain sendiri justru akan meningkatkan harga diri anak karena ini berarti Ibu menaruh kepercayaan pada si kecil untuk dapat bermain sendiri. Pilihlah permainan anak yang mudah dan sesuai usianya, pastikan mainan yang ada tidak mudah tertelan juga ya Bu. Meningkatkan harga diri anak juga berfungsi untuk membuat si kecil lebih percaya diri dan menjadi pribadi yang baik.

5. Melatih Kemandirian Si Kecil

Tak selamanya Ibu bisa menemani si kecil bermain karena akan ada masanya ia harus sekolah dan berbaur dengan berbagai macam orang di sekolah barunya nanti. Dengan membiarkan si kecil bermain sendirian juga akan melatih kemandiriannya serta menanamkan rasa berani pada dirinya. Coba lakukan mulai dari sekarang yuk.

6. Mulai Memiliki Identitas Sendiri


Sebelum 8 bulan, si kecil adalah bayi merah yang sangta bergantung pada Ibunya. Namun setelah usianya 8 bulan, ia mulai benar-benar paham tentang lingkungan yang ada di sekitarnya dan mulai melihat dirinya sebagai individu yang terpisah untuk pertama kalinya. Claire Lerner, spesialis perkembangan anak di Washington DC mengungkapkan bahwa membiarkan anak bermain sendiri juga akan membuat si kecil merasanya nyaman dengan dirinya sendiri. 

Ini bukanlah hal yang buruk, karena seiring berjalannya waktu, ketika ia harus berada di lingkungan lain tanpa Ayah atau Ibunya, ia akan mulai bisa beradaptasi dengan baik, berteman dengan teman sebayanya, dan lebih banyak mengenal orang lain.

7. Waktu Istirahat yang Sangat Berharga

Membiarkan permainan anak dimainkan sendirian oleh si kecil tak hanya bermanfaat untuknya, tapi untuk Ibu, terutama bila Ibu harus mengasuhnya sendirian saja tanpa bantuan asisten. Ini bagaikan waktu istirahat yang sangat berharga karena selama si kecil aman bermain sendirian, Ibu bisa mulai rebahan sebentar, dudu santai sambil minum kopi atau teh, dan melakukan kegiatan tertunda lainnya. Cukup membantu bukan?

Hal yang Harus Dipertimbangkan


Melansir dari laman Parents, anak-anak bleh bermain sendiri dengan beragam pertimbangan yang wajib diperhatikan oleh siapa saja yang mengasuhnya. Hal ini dilakukan supaya proses belajarnya kali ini tetap optimal dan seimbang karena bagaimanapun interkasi sosial adalah salah satu kunci terpenting di tahapan tumbuh kembangnya. Yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

1. Rentang Waktu Anak dapat Bermain Sendiri

Memperhatikan waktu anak bermain sendirian sangatlah penting, ia tidak bisa seterusnya bermain sendiri karena dikhawatirkan ia akan lebih senang dengan dunianya sendiri. Mengutip dari laman Parents, pada usia 6 bulan, si kecil boleh bermain sendiri dengan waktu tak lebih dari 5 menit, karena bila lebih dari itu, kemungkinan ia akan rewel dan bosan. Pada usia 12 bulan atau 1 tahun, 15 menit adalah waktu yang cukup baginya melakukan permainan anak sendiri. 

Namun untuk anak 1 tahun, ia mungkin belum bisa ditinggal sendirian, solusinya, Ibu bisa menungguinya dengan jarak tak jauh dari tempatnya bermain. Kemudian saat usianya 18 bulan, 15 – 20 menit adalah waktu yang pas bagi si kecil untuk bermain sendiri. Sementara itu, untuk anak usia 2 tahun ke atas, setengah jam sangat cukup baginya untuk bermain sendiri. Membiarkan si kecil main sendiri bukan berarti tanpa pengawasan, sesekali intip si kecil dan “nimbrung” sesaat juga diperlukan.

2. Perhatikan Sifat dan Tempramen Anak

Apakah anak Ibu mudah tantrum? Biasanya anak yang mudah tantrum atau pemarah justru lebih mudah bermain sendiri dan melakukan banyak eksperimen di usia yang lebih muda. Beda dengan anak yang penuh semangat namun masih sangat bergantung dengan Ibu, ia mungkin butuh banyak waktu untuk diajak bermain sendiri dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri.

3. Pastikan Lingkungan Bermainnya Aman

Sudahkah memperhatikan lingkungan aman tempat ia bermain? Selain menyediakan alas yang empuk seperti playmat, Ibu juga harus memperhatikan lingkungan luar bila si kecil lebih suka bermain di luar rumah. Pastikan ia tidak bermain dekat dengan kolam renang atau kolam ikan karena ada resiko si kecil terpeleset hingga tercebur. Lalu hindari si kecil bermain di jalan, meskipun jalan gang yang masih sempit dan terpantau. Karena kita tidak tahu kendaraan apa saja yang mungkin melintas.

4. Hindari Bermain Gawai Sendiri

Ibu, bermain permainan anak sendiri tidak termasuk menonton video di gawai ya. Permainan anak yang dimaksud tidak melibatkan layar, dan sebaiknya arahkan ia untuk bermain dengan maianan yang Ibu sediakan. Bila harus memberi gawai untuk si kecil, pastikan tidak melebihi screen time yang dianjurkan IDAI ya Bu. Membiarkan si kecil bermain dengan gawai tanpa didampingi juga beresiko tinggi.

Ide Permainan Anak yang Seru


Ada banyak permainan anak yang dapat ia mainkan sendiri saat Ibu harus mengerjakan hal lain. Tak melulu permainan anak yang mahal karena beberapa permainan anak murah meriah bisa membuat minat bermainnya justru semakin tinggi seperti jenis permainan anak berikut ini:

1. Menyelesaikan Puzzle

Permainan anak seperti puzzle punya banyak tingkatan, pertama-tama kenalkan permainan puzzle ini terlebih dahulu kepada si kecil, ajak ia bermain dari berbagai macam tingkatan puzzle, setelahnya Ibu dapat membiarkan si kecil untuk menyelesaikan puzzle-nya sendiri. Puzzle juga dapat berbentuk angka, huruf, hewan, buah, dan juga sayur. Menyusun seperti ini dapat membantu memperbanyak kosakatanya juga. Bermain puzzle selain seru juga dapat mendatangkan manfaat seperti:

  • Melatih kemampuan motorik si kecil;
  • Menstimulasi otaknya untuk berpikir;
  • Melatih kemampuan kognitifnya;
  • Melatih kesabaran dan konsentrasi atau fokus si kecil; dan
  • Membuat si kecil belajar tentang menyelesaikan masalah.

Ibu bisa memberikan jenis puzzle dengan berbagai macam warna menarik dan mudah untuk diseleseikan sehingga ia akan merasa puas bila ia berhasil menyelesaikan puzzlenya.

2. Bermain Bola


Siapa bilang bermain bola harus melibatkan orang banyak? Bermain bola bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan bisa dilakukan sendiri. Ibu bisa memberinya ruang untuk bermain bola basket atau membuat gawang tiruan supaya si kecil bisa mengarahkan bola tersebut di ring atau gawang yang Ibu buat. Permainan ini juga tetap seru meski dilakukan sendirian saja.

3. Bermain Susun-Susun

Ada banyak permainan anak edukasi yang banyak terjual di mana saja seperti permainan anak menyusun donat, stacking cups, atau menyusun balok-balok kayu penuh warna. Permainan anak yang mengharuskan anak menyusun dengan berbagai macam model, susun vertika, horizontal, melingkar, kotak, dan masih banyak lagi. Biarkan si kecil berkarya dengan mainan susun ini ya Bu.

4. Bermain Playdough

Sebelum bermain dengan permainan anak satu ini, Ibu bisa memberi pengertian pada si kecil bahwa mainan ini tidak boleh dimakan. Bermain playdough   cukup asyik karena bentuknya yang bisa dengan mudah dibentuk dan dicetak. Untuk anak-anak di bawah satu tahun, Ibu bisa membuatkan playdough yang aman bila tidak sengaja termakan dengan bahan-bahan seperti tepung terigu, pewarna makanan, dan air. Campurkan ketiga bahan ini hingga membentuk adonan playdough dan siap dimainkan.

5. Waterbeads

Ingin membuat si kecil lebih fokus dan sibuk? Ibu bisa mencoba memberikan permainan anak sejenis waterbeads yang akan mengembang bila diberi air. Siapkan beberapa wadah dan sendok supaya si kecil bisa memindahkan waterbeads tersebut ke wadah-wadah yang tersedia. Waterbeads ini sudah bisa dibeli diberbagai toko mainan atau website e-commerce mana saja. Sebagai perhatian, karena waterbeads ini bentuknya kecil dan mudah tertelan, maka tidak disarankan dimainkan tanpa pengawasan untuk anak di bawah 3 tahun. Jadi sebaiknya berikan mainan ini kepada anak yang sudah mengerti bahwa mainan ini tidak untuk dimakan atau ditelan.

6. Dapur Mainan

Apa si kecil suka memasak? Biarkan ia bermain dengan berbagai macam alat dapur mainan yang menarik. Permainan anak yang satu ini merupakan salah satu permainan peran yang asyik meskipun dimainkan sendirian saja. Sebagai tambahan, Ibu juga bisa menyediakan sayur atau buah mainan yang bisa ia mainkan bersamaan saat ia bermain dengan dapur mainannya.

7. Menggambar atau Mewarnai

Permainan anak berikut ini dapat mengasah kreatifitasnya dan membuat imajinasinya berkembang dengan baik. Siapkan buku gambar atau buku mewarnai beserta krayonnya dan biarkan ia berkreasi sesuai keinginannya. Berkreasi dengan warna tak hanya akan melatih imajinasi dan kreatifitasnya saja, karena ini juga dapat digunakan sebagai media relaksasi.

8. Bermain dengan Lego

Lego bisa menjadi salah satu permainan anak yang sangat digemari hingga dewasa. Beberapa anak sangat nyaman saat bermain lego karena ia suka berpikir kritis dan suka menyusun satu hal hingga menjadi suatu benda yang menarik. Buat sebuah kesepakatan dengannya, misalnya Ibu memintanya untuk menyusun lego tersebut menjadi sebuah menara atau bangunan yang menjulang tinggi, lalu Ibu akan kembali bermain bersamanya bila ia berhasil mewujudkannya.

9. Boneka atau Mobil-Mobilan

Taruhlah boneka atau mobil-mobilan berada dalam jangkauan si kecil dan  buatlah ia bermain dengan boneka atau mobil-mobilan yang ada. Permainan anak dengan menggunakan media boneka dapat menumbuhkan rasa kasih sayang pada si kecil karena ini dapat melibatkan emosi positifnya melalui pelukan atau ciuman yang ia lakukan pada boneka tersebut.

10. Bermain dengan Alat Musik

Anak-anak tidak mungkin menolak bermain dengan alat musik, terutama alat musik yang ia gemari. Beberapa anak pasti punya kegemaran dan kesukaan pada salah satu permainan anak berupa alat musik seperti gitar, drum, piano, atau alat musik apa saja yang dapat memunculkan suara. Ini akan melatihnya mengenal nada dan siapa tahu Ibu sedang membesarkan calon musisi berbakat nantinya.

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram