Ibupedia

10 Manfaat Berhubungan Intim untuk Kesehatan Fisik dan Mental

10 Manfaat Berhubungan Intim untuk Kesehatan Fisik dan Mental
10 Manfaat Berhubungan Intim untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Bagi pasangan yang belum memiliki momongan, berhubungan intim mungkin bisa dilakukan secara rutin dengan durasi yang lebih mudah diatur. Namun bagi pasangan yang telah memiliki anak, hubungan intim terkadang sulit dilakukan karena berbagai faktor.

Misalnya karena kelelahan, tidak menemukan waktu yang tepat saat anak sedang rewel, posisi seks yang kurang nyaman, hingga kurang terbukanya pasangan dalam membuat kesepakatan soal rutinitas berhubungan intim. Kondisi ini tentu tidak boleh dibiarkan berkepanjangan karena sangat mungkin menjadi pemicu berkurangnya intensitas keintiman antar pasangan yang mengarah pada kerenggangan keharmonisan keluarga.

Mengingat hubungan intim ikut memegang peran penting dalam keintiman dan keharmonisan pasangan, Ayah dan Ibu tidak boleh menyepelekannya. Berhubungan intim tidak hanya bisa memperkuat keintiman pasangan dan memenuhi kebutuhan biologis manusia.

Lebih dari itu, selain sebagai aktivitas bereproduksi dan cara untuk menunjukkan kasih sayang, manfaat berhubungan intim ternyata bisa didapat untuk kesehatan fisik dan mental.

Manfaat Berhubungan Intim

Lantas, apa saja manfaat berhubungan intim secara rutin untuk pasangan?  Berikut penjelasan yang telah kami rangkum dari laman verywellmind.com:

  1. Tubuh Jadi Lebih Bugar

    Tanpa disadari, pasangan bisa mendapatkan manfaat berhubungan intim berupa kebugaran tubuh. Saat berhubungan intim, pasangan ibarat sedang berolahraga. Aktivitas berhubungan intim ini akan memperkuat otot perut dan panggul dan setara dengan berjalan cepat atau berjalan dengan menaiki 2 anak tangga sekaligus. Tidak mengherankan jika pasangan sering berkeringat saat berhubungan intim, terlebih jika durasinya cukup lama dengan posisi yang bervariasi.

  2. Meningkatkan Imunitas Tubuh

    Manfaat berhubungan intim berikutnya adalah meningkatkan sistem imunitas tubuh. Berhubungan intim dapat menambah kadar antibodi dan cenderung lebih kuat melawan kuman, bakteri, dan virus penyebab timbulnya penyakit.  Berhubungan intim secara rutin 2-3 kali seminggu bisa mencegah terserang demam atau flu.

  3. Meningkatkan Fungsi Otak dan Menurunkan Risiko Pikun

    Sebuah studi yang dilakukan tahun 2018 kepada 6000 orang dewasa, menunjukkan hubungan antara frekuensi aktivitas seks yang rutin dilakukan dengan kinerja ingatan yang lebih baik saat usia 50 tahun atau lebih. Hal ini dikarenakan manfaat berhubungan intim sangat berkaitan dengan fungsi kognitif yang lebih baik pada pertumbuhan sel-sel otak.

  4. Hormon yang Dilepaskan Bisa Mengurangi Migrain

    Hormon endorfin yang juga dikeluarkan saat berhubungan intim bukan sekadar memunculkan ketenangan pada masing-masing pasangan. Endorfin ini ternyata bermanfaat mengurangi rasa sakit karena migraine dan nyeri punggung. 

  5. Dapat Menurunkan Berat Badan

    Karena aktivitas seks adalah aktivitas fisik, sangat mungkin manfaat berhubungan intim bisa berupa menurunkan berat badan. Melakukan hubungan intim selama 30 menit setara dengan membakar kalori tubuh sebanyak 200 kalori. Oleh karenanya, membuat jadwal rutin berhubungan intim akan membuat pasangan memiliki waktu teratur untuk membakar kalori dan menurunkan berat badan.

  6. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

    Manfaat berhubungan intim tidak hanya didapat untuk kesehatan fisik, tetapi juga baik untuk kesehatan mental setiap pasangan. Mengapa demikian? Ini dikarenakan saat berhubungan intim berkaitan dengan pengalaman ketubuhan di mana pasangan tidak perlu mengkhawatirkan kekurangan masing-masing. Saat itu pula, Ayah dan Ibu pun merasa aman berada di dekat satu sama lain. Dengan begitu, secara otomatis akan timbul rasa percaya diri dan meningkatnya self-esteem yang membuat setiap pasangan terhindar dari insecurity.

  7. Mengurangi Hormon Kortisol Penyebab Stress

    Dengan berhubungan intim secara rutin, hormon kortisol akan berkurang karena digantikan dengan pelepasan hormon oksitosin dan endorfin yang cenderung membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang. Dengan berkurangnya hormon kortisol, tekanan darah pun akan cenderung turun dan stabil, sehingga mencegah munculnya stres.

  8. Meningkatkan Taraf Kebahagiaan

    Meningkatnya taraf kebahagiaan juga merupakan salah satu manfaat berhubungan intim secara rutin. Hal ini erat kaitannya dengan poin sebelumnya. Jika dengan berhubungan intim hormon kortisol penyebab stres berkurang dan pelepasan hormon oksitosin akan membuat rileks, maka akan lebih mudah untuk mencapai kebahagiaan.

  9. Meningkatkan Keintiman dan Keharmonisan

    Keintiman yang didapatkan saat berhubungan intim tentu dapat memperkuat bonding di antara pasangan. Terlebih jika pasangan melanjutkan interaksi setelah berhubungan intim seperti pillow talk dan saling berterima kasih atas aktivitas seks yang menyenangkan. Dengan keintiman tersebut, pasangan akan merasa lebih nyaman saat berkomunikasi dan terjalin keharmonisan yang kuat di antara keduanya.

  10. Membuat Tidur Lebih Nyenyak

    Manfaat berhubungan intim selanjutnya yang tak kalah penting adalah membuat tidur lebih nyenyak. Dengan pelepasan hormon oksitosin, tubuh menjadi rileks dan minim stres, apalagi jika kedua pasangan sama-sama mencapai orgasme. Selain itu, hubungan intim sebagai aktivitas fisik yang ibarat berolahraga juga menuntut tubuh untuk diistirahatkan.

    Dengan begitu, biasanya setelah berhubungan intim, pasangan akan lebih mudah mengantuk dan tidur dengan nyenyak. Kualitas tidur yang baik ini juga memberi andil pada peningkatan imunitas tubuh yang lebih baik. Maka jangan heran apabila Ibu sering menemukan Ayah lebih cepat terlelap atau tiba-tiba tidak menyahuti obrolan serius Ibu setelah berhubungan intim.

Tips Membuat Jadwal Rutin Berhubungan Intim Bersama Pasangan

Mengingat banyaknya manfaat berhubungan intim seperti yang dijelaskan di atas, akan sangat disayangkan bila Ayah dan Ibu melewatkannya. Beberapa pasangan mungkin tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam membuat jadwal rutin berhubungan intim.

Namun, tidak sedikit ternyata yang menghadapi hambatan dalam upaya melakukan hubungan intim secara rutin seperti yang telah disebutkan di awal. Nah, tidak ada salahnya mulai mencoba beberapa tips berikut jika Ayah atau Ibu menghadapi kesulitan dalam menyusun jadwal rutin berhubungan intim:

  1. Membuat Kesepakatan

    Berhubungan intim yang dilakukan oleh dua orang sudah semestinya disepakati oleh kedua belah pihak juga. Termasuk dalam hal membuat kesepakatan jadwal berhubungan intim, seperti berapa kali dalam seminggu, hari apa saja yang dirasa memungkinkan, hingga detail kode apa yang harus digunakan di saat salah satu sedang ingin berhubungan intim saat ada anak-anak di sekitar.

    Kesepakatan yang disusun berdua ini sangat penting untuk mencegah timbulnya keselahpahaman dan tragedi “ditinggal tidur duluan”. Dengan adanya kesepakatan, Ayah dan Ibu bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi momen berhubungan intim yang ditunggu-tunggu. Misal, Ibu menidurkan si kecil lebih awal dan Ayah menyiapkan alat tempur seperti alat kontrasepsi atau hidangan kecil untuk berjaga kalau-kalau setelah berhubungan intim merasa haus dan lapar. 

  2. Bicarakan Secara Terbuka

    Tidak hanya dalam hal keuangan, ternyata dibutuhkan keterbukaan juga untuk menghindari kesalahan dalam berhubungan intim. Banyak pasangan yang terpaksa melakukan fake orgasm atau memendam ketidakpuasan karena belum bisa terbuka pada pasangan.

    Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena sangat riskan menimbulkan konflik di masa mendatang. Saat pasangan tidak terbuka, maka otomatis tidak terjalin rasa saling percaya mengarah pada insecurity dan perasaan tidak aman.

    Untuk itu, sebaiknya Ibu dan Ayah mulai saling terbuka dalam berhubungan intim. Katakanlah apa yang diinginkan oleh masing-masing pasangan, seperti variasi posisi, apakah merasa keberatan jika pasangan mengeluarkan suara saat berhubungan intim, bagian mana yang membutuhkan sentuhan lebih intens, dan kapan gerakan terasa tidak nyaman atau kurang dieksplorasi.

    Dengan berbicara secara terbuka, Ibu dan Ayah akan mendapatkan manfaat berhubungan intim dengan maksimal.

  3. Bangun Momen Keromantisan dan Quality Time

    Momen keromantisan bisa dibangun kapan saja dan di mana saja, tentu dengan melihat situasi dan kondisi, seperti memberikan “kode” dengan cara wajar saat ada anggota keluarga lain. Ibu dan Ayah bisa saling menggoda saat sedang bersama maupun melalui gawai sesekali saat sedang bekerja di luar rumah.

    Momen keromantisan ini akan menambah manfaat berhubungan intim karena dapat meningkatkan gairah atau libido. Memberikan pujian dan ucapan terima kasih pada pasangan setelah berhubungan intim pun sangat dianjurkan untuk membantu meningkatkan momen keintiman.

    Selain momen keromantisan, Ibu dan Ayah juga bisa merencanakan quality time untuk menjaga kekompakan dan kasih sayang. Quality time ini bisa dilakukan dengan kegiatan sederhana tanpa melibatkan si kecil, seperti menonton film berdua setelah anak-anak tidur.

    Sehingga status sebagai “ayah” dan “ibu” bisa ditangguhkan sementara menjadi “aku” dan “kamu” sebagai sepasang suami-istri yang butuh mengisi tangki cinta masing-masing. Ibu dan Ayah juga bisa membuat hubungan intim sebagai momen quality time rutin yang diawali atau diakhiri dengan pillow talk berisi curahan hati masing-masing.

(Dwi Ratih)

Follow Ibupedia Instagram